Akhlak Terhadap Teman HASIL PENELITIAN

49 TABEL 4.19 Apakah sikap anda di sekolah baik dan sopan ? ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI a. Selalu 23 76,6 b. Sering 2 6,6 c. Kadang-kadang 5 16,6 d. tidak pernah - - Jumlah 30 100 Terlihat dengan jelas bahwa siswa di MI Al-Hikmah cukup baik dalam berakhlak, karena sesuai dengan penelitian yang selalu berbuat baik dan sopan di sekolah nampak pada jawaban 76,6, sering 6,6 dan kadang- kadang 16,6 namun tidak pernah tidak ada. Maka seorang guru harus mempertahankan jangan sampai akhlak mereka merosot karena pergaulan si zaman sekarang ini, dan hal ini juga adalah tanggungjawab guru dan orangtua di rumah. TABEL 4.20 Apakah anda saling menghargai sesama teman ? ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI a. Selalu 24 80 b. Sering 5 16,6 c. Kadang-kadang 1 3,3 d. tidak pernah - - Jumlah 30 100 Data tabel menunjukan bahwa siswa di MI Al-Hikmah tidak hanya bersikap baik dan sopan, namun juga saling menghargai teman. Hal ini terbukti hasil jawaban dan penelitian. Yang menjawabselalu menghargai teman 80, sering 16,6, kadang-kadang 33,3 dan tidak pernah tidak ada. Berarti siswa di MI Al-Hikmah tidak pernah berkelahi dan tauran karena mereka saling menghargai baik yang kecil dengan yang besar ataupun sebaliknya. 50 TABEL 4.21 Bagaimana sikap anda jika teman anda dipukuli orang lain, apakah membantunya ? ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI a. Selalu 18 60 b. Sering 5 16,6 c. Kadang-kadang 4 13,3 d. Tidak pernah 3 10 Jumlah 30 100 Tabel di atas memperlihatkan dengan jelas bahwa siswa MI Al-Hikmah yang menjawab selalu ada 60 yang sering 16,6 dan kadang-kadang 13,3 sedang yang tidak pernah membantu teman dalam hal ini 10. Ini terbukti siswa di MI Al-Hikmah rata-rat selalu membantu. TABEL 4.22 Apakah anda diam saja melihat teman menyontek ? ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI a. Selalu 5 16,6 b. Sering 1 3,3 c. Kadang-kadang 5 16,6 d. Tidak pernah 19 63,3 Jumlah 30 100 Ternyata dari hasil jawaban siswa sebagian siswa menyatakan tidak pernah diam saja ketika teman menyontek ada 63,3, kadang-kadang 16,6, dan sering 3,3 sedangkan selalu 16,6 . data di atas berarti siswa di MI Al-Hikmah kebanyakan menegur temannya dab melaporkan kepada guru jika ia melihat temannya menyontek. 51 TABEL 4.23 Apakah anda belajar bersama teman setiap hari ? ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI a. Selalu 9 30 b. Sering 5 16,6 c. Kadang-kadang 14 46,4 d. Tidak pernah 2 6,6 Jumlah 30 100 Dari jawaban di atas siswa yangselalu belajar bersama setipa hari ada 30, sering 16,6 kadang-kadang 46,6 sedangkan yang tidak pernah belajar bersama teman ada 6,6. Ini terbukti rata-rata siswa MI Al- Hikmah kadang-kadang belajar bersama, karena mereka saling berjauhan rumahnya, sehingga tidak mungkin setiap hari belajar bersama. TABEL 4.24 Apakah anda disiplin di sekolah ? ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI a. Selalu 24 80 b. Sering 2 6,6 c. Kadang-kadang 4 13,3 d. tidak pernah - - Jumlah 30 100 Data di atas menunjukan bahwa siswa di MI Al-Hikmah kebanyakan selalu disiplin yaitu sekitar 80 sering 6,6 kadang-kadang 13,3 sedangkan tidak pernah tidak ada. Data ini menunjukan bahwa guru dan peraturan di MI Al-Hikmah sangat baik sehingga anak-anaksiswa rasa disiplinya sangat tinggi. Hal ini perlu di contoh dengan sekolah lain agar berjalan lancar dan anaksiswa sukses. 52 Tabel 4.25 Tentang Rukun Iman Itu Ada 6 No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase a. Selalu 18 60 b. Sering 9 30 c. Kadang-kadang 3 10 d. Tidak pernah - Jumlah 30 100 Dari data di atas dapat dilihat bahwa lebih dari separuh siswa 60, dapat mengetahui tentang rukun iman itu ada enam. Dan juga ada sedikit dari pada siswa 30 yang masih ragu terhadap rukun iman yang begitu, juga terdapat sedikit sekali 10 dari siswa yang tidak membenarkan bahwa memang rukun iman itu ada 6. Berdasarkan data di atas berarti para siswa yang mengikuti pendidikan agama Islam tentang akidah akhlak di MI Al-Hikmah sudah dapat memahami dan mengetahui tentang rukun iman itu ada 6, tetapi bagi siswa yang menjawab ragu-ragu dan tidak benar, perlu mendapatkan bimbingan dan pembinaan lebih khusus lagi dari guru agama Islam terutama tentang akidah akhlak dan lainnya juga orang tua di rumah. Hal ini dilaksanakan untuk mengantisipasi siswa terhadap perbuatan-perbuatan tercela. Tabel 4.26 Rukun iman yang pertama percaya kepada Allah SWT No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase a. Selalu 22 73,33 b. Sering 5 16,67 c. Kadang-kadang 3 10,00 d. Tidak pernah - 0,00 Jumlah 30 100 53 Dari data tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian benar siswa 73,33 dapat mengetahui dan mempercayai terhadap rukun yang pertama yakni mempercayai kepada Allah SWT, sebagai sebuah keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT. Dan juga ada sedikit sekali dari siswa yang menyatakan ragu-ragu 16,67, dan menyatakan tidak benar 10,00 bahwa percaya kepada Allah itu sebagai landasan dari rukun iman yang pertama, kemudian tidak ada siswa yang menjawab tidak tahu. Data ini menunjukkan bahwa pendidikan agama Islam, sebagian besar sudah tercapai. Mengenai sedikit yang ragu-ratu dan tidak membenarkan, perlu tindak lanjut seperti remedial, perbaikan metode mengajar serta peran aktif dari orang tua murid di rumah tentang pendidikan agama Islam. Bahkan bila perlu orang tua menambah pendidikan agama Islam bagi putra putrinya dengan cara mengirim ke lembaga-lembaga pembelajaran agama di masyarakat, atau memanggil guru agama Islam ke rumah. Dengan demikian siswa tidak lagi kekurangan tentang pelajaran agama Islam. dan hal ini sangat menguntungkan sekali bagi semua pihak, khususnya disi siswa sendiri, sebagai modal untuk mencintai Islam sebagai agama dan keyakinannya. Tabel 4.27 Selalu mengingat Allah SWT dalam hidup sehari-hari No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase a. Selalu 15 50,00 b. Sering 9 30,00 c. Kadang-kadang 6 20,00 d. Tidak pernah - 0,00 Jumlah 30 100 54 Berdasarkan dari tabel data di atas dapat dilihat bahwa siswa yang selalu mengingat Allah SWT adalah lebih dari separuh 50,00, siswa yang sering mengingat Allah dalam sehari-hari yaitu 20,00 yang berarti sedikit sekali. Dengan melihat pada fakta dan data tersebut dimana separuh jumlah dari repsonden siswa yang dapat selalu berzikir ingat pada Allah dan sedikit, serta sedikit sekali dari jumlah responden yang sering dan kadang-kadang ingat pada Allah SWT dalam hidup sehari-hari, maka merupakan tugas dan tanggung jawab guru, atau pendidikan akidah akhlak untuk terus membimbing siswa kepada akidah iman yang mantap. Di sisi lain, guru juga sebagai orang tua harus menambah ilmu dan kreativitasnya untuk tercapainya tujuan pendidikan akidah akhlak. Tanpa banyak menggali sumber ilmu pengetahuan, terutama yang bersumber dari al-Quran dan Hadits, maka dapat dipastikan proses pembelajaran akan mengalami kegagalan, yang akhirnya membuat gelap dunia pendidikan Islam. Tabel 4.28 Shalat wajib lima waktu dalam sehari semalam No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase a. 2 Waktu - 0,00 b. 3 Waktu - 0,00 c. 4 Waktu 6 20,00 d. 5 Waktu 24 80,00 Jumlah 30 100 Maka berdasarkan pada tabel data di atas dapat disimpulkan bahwa sebagiaan besar siswa sudah melaksanakan shalat wajib lima waktu dalam sehari semalam 80,00, dan sedikit sekali dari siswa yang menjalankan Cuma 4 waktu yang seharusnya 5 waktu dalam sehari semalam sekitar 55 20,00. Ini artinya bahwa pada umumnya para siswa tersebut telah melaksanakan ibadah shalat wajib 5 waktu dalam sehari semalam, tanpa harus dipaksa orang tua atau guru. Tabel 4.29 Ajaran Islam tentang anjuran bershodaqoh No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase a. Ajaran Islam 27 90,00 b. Perintah teman - 0,00 c. Ajaran orangtua 3 10,00 d. Agama lain - 0,00 Jumlah 30 100 Dengan melihat pada data tabel di atas dapatlah kita lihat bahwa hampir semua siswa telah mengerti dan memahami akan anjuran bershadaqoh itu adalah anjuran yang diajarkan dalam ajaran Islam, supaya para siswa memiliki sikap dan akhlak serta kepribadian sebagia orang yang dermawan, yaitu 90,00, dan mengenai jawaban siswa tentang ajuran bershodaqoh itu hanyalah ajaran orang tua, yakni 10,00. Sehingga hampir semuanya mengerti dan memahami, tentang ajaran Islam mengenai anjuran untuk bershodaqoh. Bagi siswa yang sedikit sekali itu dalam “mengerti dan paham” kiranya perlu ditekankan dan diberikan contoh teladan secara langsung baik dalam sosio drama maupun bukti nyata dilapangan nara sumber, seperti diajak dan diperlihatkan, serta dipraktekkan mengisi pundi atau keropak-keropak masjid dan sebagainya, atau juga dapat disertakan menjadi kepengurusan organisasi bahti sosial di lingkungan tempat tinggalnya atau dilain tempat. 56 Tabel 4.30 Selalu mengingat Allah SWT dalam hidup sehari-hari No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase a. Menolongnya 21 7,00 b. Mengacuhkan 3 10,00 c. Menghormati 6 20,00 d. Membebani - 0,00 Jumlah 30 100 Berdasarkan pada data tabel tersebut terlihat bahwa lebih separuh siswa 70,00 yang dapat memahami dan memiliki sikap untuk menolong orang yang terkena musibah, sedikit sekali dari siswa yaitu 20,00 dan 10,00 yang sekedar ikut berduka cita dan ada juga yang tidak memiliki sikap positif atau masa bodoh saja. Dapatlah disimpulkan bahwa para siswa lebih dari separuh memiliki sikap empati, kepribadian dan akahlak yang luhur untuk ikut menolong orang yang tertimpa musibah. Dan bagi siswa yang belum memiliki akhlak dan kepribadian yang baik perlu diberikan contoh dan pembiasaan praktek menolong orang, melalui kegiatan langsung seperti, bhakti sosial yang dilaksanakan di tempat-tempat perkumpulan atau organisasi kepemudaan dan sebagainya. Hal ini berguna untuk memupuk semangat dan cinta sesama membangun kesetiakawanan sosial. Tabel 4. 31 Hormat kepada orang tua No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase a. Menghindar - 0,00 b. Mendekati - 0,00 c. Menghormati 27 90,00 d. Membebani 3 10,00 Jumlah 30 100 57 Maka berdasarkan pada tabel di atas dapat dilihat bahwa hampir semua siswa, yaitu 90,00, yang dapat memahami dan bersikap untuk menghormati orang tua, sedangkan pada tabel juga terlihat, yaitu sekitar 10,00 siswa yang tidak dan kurang memahami dan bersikap membebani, berarti hanya sedikit siswa yang belum memiliki sikap dan kepribadian untuk selalu menghormati orang tua. Maka dapat ditarik sebuah pengertian, pada hampir keseluruhan siswa memiliki sikap dan kepribadian untuk menghormati rasa segan dan taat pada orang tuanya. Hal ini penting, mengingat penghormatan kepada orang tua merupakan sebab keridhoan Allah, sebagaimana diketahui bahwa ridhonya Allah terletak pada ridho kedua orang tua, marahnya Allah terletak juga pada marahnya orang tua. Dengan demikian pembinaan terhadap akhlak mulia sangat penting, karena akhlak mulia merupakan modal untuk bergaul dengan siapa dan lapisan sosial mana saja. Tabel 4. 32 Sikap berbakti kepada orang tua dan guru No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase a. Ta’ati dan kerjakan 21 86,67 b. Memperhatikan dengan baik 9 13,33 c. Memarahi - 0,00 d. Masa bodoh - 0,00 Jumlah 30 100 Dengan melihat pada tabel di atas terlihat bahwa sebagian besar siswa 86,67, memiliki sikap da n kepribadian yang menta’ati dan mengerjakan berbakti terhadap kedua orang tua dan gurunya, sedangkan hanya sedikit sekali, siswa yang hanya memperhatikan secara baik, 58 namun belum pada tingkat mengerjakan yaitu 13,33 terhadap perintah orang tua dan gurunya. Oleh karena itu perlulah bagi guru maupun kepada orang tua untuk lebih intens dan profesional dalam melatih dan membiasakan sikap, sifat dan akhlak terpuji kepada siswa, sehingga akan terbentuk kepribadian yang saleh. Pembiasaan ketaatan terhadap peraturan apapun, akan menjadikan seseorang yang mendapat keamanan dan ketenangan. Sebab tidak ada orang yang selamat karena melanggar aturan. Mengenai berbakti kepada orang tua dan guru merupakan suatu keharusaan dan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Guru adalah pengganti orang tua di rumah, ketika orang tua sedang melakukan kegiatan di luar rumah, atau memang orang tua bukan seorang pendidik professional. Dengan kata lain, orang tua telah mempercayakan guru untuk mendidik putra-putrinya. Tabel 4. 33 Bergaul dengan sesama dan saling menyayangi No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase a. Membiarkan 6 20,00 b. Mengganggu - 0,00 c. Menyayangi 24 80,00 d. Menyakiti - 0,00 Jumlah 30 100 Dari data tabel terlihat bahwa sebagian besar siswa, 80,00, memiliki sikap bergaul yang saling menyayangi sesama teman sebaya, dan ada sedikit sekali siswa yang hanya membiarkan atau acuh terhadap teman sebanyanya 20,00. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada umumnya para siswa telah memiliki sikap dan kepribadian yang baik dalam bergaul dan telah memiliki rasa kasih sayang dalam pergaulannya. 59 Tabel 4. 34 Pengetahuan tentang nilai-nilai membaca Al- Qur’an No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase a. Biasa saja 2 6,67 b. Ibadah 26 86,67 c. Pribadi 2 6,67 d. Jama’ah - 0,00 Jumlah 30 100 Dari data tersebut dapatlah kita melihat bahwa sebagian besar 86,67, siswa telah dapat mengetahui dan memahami serta pandangan hidupnya mengenai nilai-nilai membaca al-Qur ’an itu adalah suatu ibadah. Dan juga dapat terlihat sedikit sekali siswa, yaitu 6,67 masih menganggap bahwa membaca al- Qur’an itu biasa saja. Begitu juga yang berpandangan bahwa membaca al- Qur’an itu bersifat pribadi saja 6,67 tidak mereka anggap sebagai sebuah ibadah pada Allah SWT. Tabel 4. 35 Sikap dan kepribadian dalam mengerjakan tugas-tugas dari guru No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase a. Baik dan rapi 28 93,33 b. Biasa saja - 0,00 c. Baik dan selesai 2 6,67 d. Baik saja - 0,00 Jumlah 30 100 60 Dari hasil data tabel di atas dapat terlihat bahwa hampir semua 93,33, siswa yang sudah memiliki dan kepribadian baik dan rapi terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya dari guru-guru mereka. Di dalam pengerjaan tugas-tugas tersebut. Tetapi ada juga siswa yang dapat terlihat dari data tabel ada juga siswa yang dapat terlihat dari data tabel di atas yaitu 6,67 yang belum memiliki sikap dan kepribadian baik dan rapi dalam mengerjakan tugas-tugas dari guru mereka. Maka dapat disimpulkan bahwa pada umumnya siswa telah memiliki sikap dan kepribadian yang baik dan rapi dalam mengerjakan tugas-tugas dari gurunya. Tabel 4. 36 Sikap dan kepribadian dalam hal kebersihan dan kerapihan di rumah No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase a. Bersihkan dan rapikan 25 83,33 b. Dirapikan ibu 5 16,67 c. Biasa-biasa saja - 0,00 d. Tidak tertarik - 0,00 Jumlah 30 100 Dari data tabel di atas terlihat bahwa sebagian besar 83,33 siswa yang telah memiliki sikap dan kepribadian dalam hal mengerjakan kebersihan dan kerapihan di rumah, sementara terlihat juga sedikit sekali 16,67 siswa yang belum memiliki sikap dan kepribadian dalam hal mengerjakan kebersihan dna kerapihan di rumah. Dengan demikian dapat penulis simpulkan bahwa sebagai besar pada umumnya siswa telah memiliki akhlak dan kepribadian yang baik, dan hanya sedikit sekali siswa yang belum memiliki akhlak dan kepribadian yang baik terpuji. 61 Untuk itu perlu bagi guru, orang tua dan juga masyarkaat menggiatkan dengan contoh teladan kepada para siswa agar mereka terbiasa dengan akhlak dan kepribadian yang terpuji. Perlu diingat bahwa kebiasaan dalam kerapihan yang ditekankan di rumah akan berimbas terhadap kerapihan di manapun berada, dan kerapihan akan membentuk sikap dan karakter seseorang. Kerapihan selalu menampakkan kewibawaan dan kehormatan diri. Tabel 4. 37 Sikap dan tindakan siswa ketika melihat perselisihan diantara temannya No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase a. Sangat senang - 0,00 b. Tidak senang 2 6,67 c. Mendamaikan 28 93,33 d. Tidak peduli - 0,00 Jumlah 30 100 Berdasarkan data tabel di atas bahwa dapat terlihat hampir semua siswa 93,33, memiliki sikap dan tindakan untuk mendamaikan siswa teman mereka yang bertengkar berselisih. Ini menunjukkan bahwa mereka hampir semua siswa. Telah memiliki sikap dan kepribadian siswa 6,67 yang masih belum mau untuk mendamaikan temannya yang bertengkar, tetapi mereka juga tidak senang dengan adanya pertengkaran tersebut. Dapat disimpulkan bahwa pada umumnya pendidikan agama Islam tentang sikap dan tindakan mendamaikan terhadap adanya pertengkaran sudah dapat diamalkan oleh para siswa. 62

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah data-data tersusun, maka penulis akan membahas kesimpulan dari keseluruhan pembahasan yang telah diuraikan pada pokok-pokok permasalahan yang berkaitan dengan judul skripsi ini dari bab-bab terdahulu, pada bab ini saya simpulkan sebagai berikut : 1. Keberhasilan sebuah lembaga sekolah tidak lepas dari kerjasama antar guru, orangtua, pengelola sekolah serta lingkungan sekitar. 2. Pelajaran Akidah Akhlak merupakan pelajaran yang penting untuk diajarkan kepada anak sejak usia sekolah dasar demi penanaman mental dan perilaku anak. 3. Kurikulum yang digunakan saat ini yaitu berkarakter dan guru diharapkan memiliki keahlian dalam bidang masing-masing serta dengan menjadikan guru sebagai contoh dalam berakhlak dan mengetahui kerakter masing-masing. 4. Efektivitas pelaksanaan pembelajaran Akidah Akhlak menggunakan metode dan pendekatan pengajaran yang beragam yang disesuaikan dengan jenjang pendidikan anak yang lebih mudah diserap siswa yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajarnya.

B. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat dirumuskan beberapa saran sebagai berikut : 1. Kepada guru Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmahagar menggunakan metode mengajar yang bervariatif, inovatif dalam proses belajar mengajar disekolah. 62 63 2. Kepada guru yang mengajarkan mata pelajaran Akidah Akhlak, hendaknya lebih kreatif dalam menyampaikan pelajaran kepada siswa. Artinya perlu adanya berbagai strategi yang digunakan untuk diaplikasikan dalam proses belajar mengajar dengan harapan proses belajar siswa lebih variatif. Dengan peningkatan efektifitas dalam kegiatan belajar, diharapkan nantinya dapat meningkatan motivasi dan hasil belajar secara optimal. 3. Kepada guru Al-Hikmahagar lebih meningkatkan sumber daya manusia SDM guna menambah wawasan yang dimilikinya yang bertujuan untuk mencerdaskan anak didiknya untuk menjadi manusia yang berguna bagi Agama dan bangsanya. 64 DAFTAR PUSTAKA Abdul Rahman, Roli. et.al. Menjaga Akidah dan Akhlak, Solo: Tiga Serangkai,2005 Abdurrahman, Al Imam Jalaludin bin Abu Bakar Alsayuti, Al- Jami’ Al- Shagir, Bandung: Al-Maarif : 1991 Adiwinata, Rustana, Perencanaan Pengajaran, Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam : 2000 Al-Anshari,Sumaiyah Muhamad, Menuju Akhlak Mulia,Jakarta: Cendikia,2006 Daradjat, Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996 , Islam dan Peranan Wanita, Jakarta: Bulan Bintang, 1978 Depag RI, Al- Qur’an dan Terjemahnya, Bandung : PT. Syamil Cipta Media , Garis-garis Besar Program PengajaranGBPP Madrasah Tsanawiyah, Jakarta : 1998 , Paket Panduan Guru Keluarga Sakinah, Jakarta : 2004 Departemen P dan K, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998 Djamarah, Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002 H. Ahmad, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarata: Lembaga Pendidikan Umat, 2005 Muhammad al Anshario, Menuju Akhlak Mulia, Jakarta: Cendikiawan, 2006 Nata, Abudin, Al-Quran dan Hadits, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996