Analisis Data METODE PENELITIAN

33 a. Hipotesis H : π ═ 0,70 persentase siswa tuntas belajar sama dengan 70 H 1 : π 0,70 persentase siswa tuntas belajar lebih dari 70 b. Taraf Signifikan: α = 0,05 c. Statistik Uji menurut Sudjana 2005: 234 z = ,7 0,7 1 0,7 keterangan: x = banyak siswa tuntas belajar n = jumlah sampel 0,70 = proporsi siswa tuntas belajar yang diharapkan d. Kriteria uji: tolak H jika hitung z ≥ α  5 , z dengan taraf nyata 5. Harga α  5 , z diperoleh dari daftar normal baku dengan peluang 0,5 – α. b. Uji Kesamaan Dua Rata-rata Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas terhadap data yang diperoleh, didapat kesimpulan bahwa data kemampuan komunikasi matematis berdistribusi normal maka dilakukan uji kesamaan dua rata-rata yaitu uji-t berpasangan. Menurut Sudjana 2005:244 rumusan hipotesis untuk uji-t berpasangan adalah sebagai berikut: a. Hipotesis H : µ 1 = µ 2 rata-rata skor kemampuan komunikasi matematis siswa setelah menggunakan model pembelajaran berbasis masalah sama dengan rata-rata skor kemampuan komunikasi matematis siswa sebelum menggunakan model pembelajaran berbasis masalah 34 H 1 : µ 1 µ 2 rata-rata skor kemampuan komunikasi matematis siswa setelah menggunakan model pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dibanding rata-rata skor kemampuan komunikasi matematis siswa sebelum menggunakan model pembelajaran berbasis masalah b. Taraf Signifikan: α = 0,05 c. Statistik Uji: t = dengan = keterangan: = rata-rata selisih skor kemampun awal dan skor kemampuan akhir = selisih skor kemampun awal dan skor kemampuan akhir n = banyaknya siswa s = simpangan baku selisih skor kemampun awal dan skor kemampuan akhir. d. Kriteria Uji: tolak H jika t ≥ , dimana didapat dari daftar distribusi t dengan dk = n - 1 dan peluang 1 . Untuk harga-harga t lainnya H diterima. 41

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh simpulan bahwa pada sis- wa kelas VIII SMP Negeri 1 Pringsewu semester genap tahun pelajaran 20142015 siswa yang memiliki kemampuan komunikasi matematis yang baik memiliki skor 75 skala 100 tidak lebih dari 70 dari jumlah siswa dalam kelas dan kemampuan komunikasi matematis siswa setelah pembelajaran relatif sama dengan sebelum pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. Dengan demikian, ditinjau dari dua hal tersebut, maka pembelajaran berbasis masalah ini tidak efektif meningkatkan kemampuan komunikasi matema- tis siswa.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas dapat dikemukakan saran sebagai berikut: 1. Kepada praktisi pendidikan terutama guru, diharapkan dapat memotivasi siswa agar memiliki minat terhadap matematika sehingga tujuan pembelajar- an matematika yang diharapkan dapat dicapai dengan baik. 2. Kepada peneliti lain disarankan untuk melakukan penelitian dengan melaku- kan pembiasaan terlebih dahulu pembelajaran menggunakan PBM. 42 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Ayu, Widya R.. 2012. Efektivitas Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Students Teams Achievement Divisions Stad untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Tata Hidang Siswa Kelas X Jurusan Jasa Boga Di Smk Negeri 4 Yog- yakarta. [online]. Tersedia: http:eprints.uny.ac.id84723bab20220- 08511244018.pdf. [7 Desember 2014]. Darnati, Euis Tati, dkk. 2011. Perbedaan Prestasi Belajar Matematika Menggunakan Pbl dengan Pengelompokkan dan Kemampuan Awal Siswa yang Berbeda. Jurnal Teknologi Pendidikan Unila Vol 07 No 03 Oktober 2011. Bandarlampung: Unila. Depdiknas. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. [online]. Tersedia: http:bsnp-indone- sia.orgid?p=1239. [27 November 2014]. Duch, Barbara J.. 1996. Problems: A Key Fctor in PBL. [online]. Tersedia: http:- www.udel.educhemwhitefinalrpt.html. [20 Februari 2015]. Hamalik, Oemar. 2004. Perencanaan Pengajaran Matematika Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta : Bumi Aksara. Herman, Tatang. 2007. Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Ke- mampuan Berpikir Matematis Tingkat Tinggi Siswa Sekolah Menengah Pertama. [online]. Tersedia: http:file.upi.eduDirektoriJURNALEDUCA- TIONISTVol._I_No._1Januari_20076._Tatang_Herman.pdf. [23 November 2014]. Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelita. Husnidar, dkk. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Disposisi Matematis Siswa. Jurnal Didaktik Matematika Vol.1 No.1 April 2014. [online]. Tersedia: www.jurnal.unsyiah.ac.idDMarticle download 13401221. [23 November 2014]. 43 Izzati, Nur dan Didi Suryadi. 2010. Komunikasi Matematik dan Pendidikan Mate- matika Realistik. Prosiding. [online]. Tersedia: http:bundaiza.files.- wordpress.com201212 komunikasi_matematik_dan_pmr-prosiding.pdf. [21 November 2014]. Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Utama. Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2014. Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013 Memahami Berbagai Aspek dalam Kurikulum 2013. Jakarta: Kata pena. Mulyasa. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Ros- dakarya. Mullis, Ina V.S., dkk.. 2011. TIMSS 2011 International Results in Mathematics. [Online]. Tersedia: http:timssandpirls.bc.edutimss2011international- results-mathematics.html. [23 November 2014]. Nasution. 2006. Pendekatan Dalam Proses Belajar Dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Nazir, Moh.. 1983. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Nugraha, E. 1985. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Permadi. OECD. 2013. PISA 2012 Result in Focus. [Online]. Tersedia: http:oecd.orgpisa keyfindingpisa-2012-result-overview-pdf. [23 November 2014] Puspaningtyas, Nicky Dwi. 2012. Penerapan Model Pembelajran Kooperatif Tipe TPS untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa. Skripsi. Bandarlampung: Universitas Lampung. Tidak Diterbitkan. Qohar, Abdul. 2011. Pengembangan Instrumen Komunikasi Matematis untuk Siswa Smp. [online]. Tersedia: http:eprnts.uny.ac.id69681makalah- 20Peserta20420Abd.20Qohar2.pdf. [21 November 2014]. Riyanto H. Yatim. 2012. Paradigma Baru Pembelajaran sebagai Referensi Gu- ruPendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkuali- tas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers. Rohani, Ahmad. 2004. Pendidikan Prinsip-Prinsip Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. 44 Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Yang Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Savery, John R.. 2006. Overview of Problem-based Learning: Definitions and Distinctions. [online]. Tersedia: http:docs.lib.purdue.educgiviewcon- tent._cgi?article=1002context=ijpbl. [20 Mei 2013]. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta. Suhedi, Didi. 2012. Peningkatan kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP melalui Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik. Prosiding. [online]. Tersedia: http:eprints.uny.ac.id75931P20-2020.pdf. [21 November 2012]. Suherman, Erman. 2003. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA UPI. Suherman, Erman, dkk. 2003. Common Textbook Edisi Revisi, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: IMSTEP. Sutikno, M. Sobry. 2005. Pembelajaran Efektif Apa dan Bagaimana Mengupa- yakannya. Mataram: NTP Pres. Uno, Hamzah B. dan Nurdin Mohamad. 2011. Belajar dengan Pendekatan PAI- LKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Mena- rik. Jakarta: Bumi Aksara.