BAHAN TEKNIK

Tugas Bahan Teknik

AJI BAGUS PRASETIO
120120010

Bahan Teknik adalah semua unsur atau zat yang berbentuk padat, cair, atau gas yang banyak
di gunakan untuk kebutuhan keperluan dunia teknik atau industri .
Fungsi mempelajari bahan teknik :


Seorang ahli teknik dituntut untuk merancang suatu produk.



Seorang ahli teknik dituntut untuk membuat suatu produk



Seorang ahli teknik mesin harus memilih bahan dalam pembuatan atau perbaikan.




Tuntutan ekonomik (optimasi antara fungsi dan harga)

Berdasarkan wujudnya dibedakan menjadi tiga yaitu :


Padat : berbentuk masif, relatif tetap, ikatan kuat



Cair

: bentuk mengikuti bejana, ikatan lemah



Gas

: bentuk mengikuti bejana, tidak terlihat.


Ada tiga bahan teknik ditambah dengan perpaduan dari ketiga bahan tersebut :
1.
2.
3.
4.

Logam
Keramik
Polimer
Komposit.

1. Logam
Logam dapat dik.lompokan dalam 2 bagian berdasarkan kandungan besi yaitu :
Ferrous alloys(paduan logam yang mengandung unsur besi (Fe) )
Non-Ferrous alloys (paduan logam tanpa kandungan besi (Fe) )
Logam memiliki sifat mampu tempa dengan proses – proses deformasi, seperti forging,
extrusi, rolling, logam juga dapat menerima perlakuan panas untuk mendapatkan sifat – sifat
mekanis yang spesifik, memiliki modulus elastisitas yang cukup tinggi, logam dapat
dipadukan sehingga mendapatkan sifat – sifat mekanis yang lebih baik. Merupakan
penghantar listrik yang baik, namun tidak tahan terhadap korosi.


2. Keramik
Keramik dibagi menjadi 5 berdasarkan sifat kegunaanya yaitu :
Electronic material (bahan electonik)
keramik construksi
keramik alam
kaca
keramik Engineering
Berat jenis dari keramik adalah rendah, keras dan getas, tahan terhadap korosi serta abrasi,
keramik juga merupakan isolator yang cukup baik untuk panas ataupun listrik.
3. Polimer
Polymers dibagi menjadi 3 bagian berdasarkan struktur kimianya :
Thermoplastics
Natural Polymers (polymer alam)
Thermosets
Ciri polimer adalah memiliki modulus elastisitas yang rendah, tahan terhadap korosi,
merupakan isolator yang baik, ringan, dan mudah dibentuk.

4. Komposit
Sifat dari komposit tergantuk pada tipe komposit itu sendiri. Apakah ia Metal Matrix

composites, Ceramic Matrix Composites, Polymers Matrix Composites.
Sifat mekanis bahan :
1. Kekuatan (strength)
Merupakan kemampuan suatu material untuk menerima tegangan tanpa menyebabkan
material menjadi patah. Berdasarkan pada jenis beban yang bekerja, kekuatan dibagi dalam
beberapa macam yaitu kekuatan tarik, kekuatan geser, kekuatan tekan, kekuatan torsi, dan
kekuatan lengkung.

2. Kekakuan (stiffness)
Adalah kemampuan suatu material untuk menerima tegangan/beban tanpa mengakibatkan
terjadinya deformasi atau difleksi.
3. Kekenyalan (elasticity)
Didefinisikan sebagai kemampuan meterial untuk menerima tegangan tanpa mengakibatkan
terjadinya perubahan bentuk yang permanen setelah tegangan dihilangkan, atau dengan kata
lain kemampuan material untuk kembali ke bentuk dan ukuran semula setelah mengalami
deformasi (perubahan bentuk).
4. Plastisitas (plasticity)
Adalah kemampuan material untuk mengalami deformasi plastik (perubahan bentuk secara
permanen) tanpa mengalami kerusakan. Material yang mempunyai plastisitas tinggi dikatakan
sebagai material yang ulet (ductile), sedangkan material yang mempunyai plastisitas rendah

dikatakan sebagai material yang getas (brittle).
5. Keuletan (ductility)
Adalah sutu sifat material yang digambarkan seprti kabel dengan aplikasi kekuatan tarik.
Material ductile ini harus kuat dan lentur. Keuletan biasanya diukur dengan suatu periode
tertentu, persentase keregangan. Sifat ini biasanya digunakan dalam bidan perteknikan, dan
bahan yang memiliki sifat ini antara lain besi lunak, tembaga, aluminium, nikel, dll.
6. Ketangguhan (toughness)
Merupakan kemampuan material untuk menyerap sejumlah energi tanpa mengakibatkan
terjadinya kerusakan.
7. Kegetasan (brittleness)
Adalah suatu sifat bahan yang mempunyai sifat berlawanan dengan keuletan. Kerapuhan ini
merupakan suatu sifat pecah dari suatu material dengan sedikit pergeseran permanent.

Material yang rapuh ini juga menjadi sasaran pada beban regang, tanpa memberi keregangan
yang terlalu besar. Contoh bahan yang memiliki sifat kerapuhan ini yaitu besi cor.
8. Kelelahan (fatigue)
Merupakan kecenderungan dari logam untuk menjadi patah bila menerima beban bolak-balik
(dynamic load) yang besarnya masih jauh di bawah batas kekakuan elastiknya.
9. Melar (creep)
Merupakan kecenderungan suatu logam untuk mengalami deformasi plastik bila pembebanan

yang besarnya relatif tetap dilakukan dalam waktu yang lama pada suhu yang tinggi.
10. Kekerasan (hardness)
Merupakan ketahanan material terhadap penekanan atau indentasi / penetrasi. Sifat ini
berkaitan dengan sifat tahan aus (wear resistance) yaitu ketahanan material terhadap
penggoresan atau pengikisan.
Pengujian Material Teknik :
1. Pengujian Tarik
Tujuan daripada pengujian ini untuk mengetahui sifat-sifat mekanik dan perubahan-perubahan
dari suatu bahan uji terhadap pembebanan tarik.
Sifat mekanik yang dihasilkan dari pengujian ini adalah :
•Kekuatan Tarik Maksimun
•Kekuatan Luluh
•Modulus Elastisitas
•Ketangguhan
•Elongasi / Perpanjangan material
2. Pengujian Kekerasan

Kekerasan adalah kemampuan material menahan deformasi plastis. Kekerasan material
menentukan:
o ketahanan aus.

o ketahanan gores.
Metode Pengujian kekerasan :
• Metode Goresan – Mohs
• Metode Penekanan / Penusukan
• Metode Pantulan – Shore Schleroskop
Macam – macam pengujian dengan cara penusukan :
• Pengujian Rockwell
• Pengujian Brinell
• Pengujian Vickers
• Pengujian Meyer
Bahan-bahan Logam yang digunakan secara umum
1. Besi (Iron) Besi kasar yang diperoleh melalui pencairan didalam dapur tinggi dituangkan
kedalam cetakan yang berbentuk setengah bulan dan diperdagangkan secara luas untuk dicor
ulang pada cetakan pasir yang disebut sebagai “Cast Iron” (besi tuang) sebagai bahan baku
produk, dimana besi tuang akan diproses menjadi baja pada dapur-dapur baja yang akan
menghasilkan berbagai jenis baja.
2. Tembaga (Copper) Tembaga murni digunakan secara luas pada industri perlistrikan,
dimana salah satu sifat yang baik dari Tembaga (Copper) ialah merupakan logam conductor
yang baik (Conductor Electricity) kendati tegangannya rendah. Pada jenis tertentu tembaga
dipadukan dengan seng sehingga tegangannya menjadi kuat, paduan Tembaga Seng ini yang

dikenal dengan nama Kuningan (Brass), atau dicampur Timah (Tin) untuk menjadi Bronze.
Brass diextrusi kedalam berbagai bentuk komponen peralatan listrik atau peralatan lain yang
memerlukan ketahanan korosi. Produk Brass yang berbentuk lembaran (sheet) sangat
liat, dibentuk melalui pressing dan deep-drawing. Bronze yang diproduksi dalam bentuk
lembaran memiliki tegangan yang cukup baik dan sering ditambahkan unsur Phosporus yang
dikenal dengan Phosphor-Bronze. Bahan ini sering digunakan sebagai bantalan dan dibuat
dalam bentuk tuangan dimana bahan ini memiliki tegangan dan ketahanan korosi yang baik.

3. Timah hitam atau Timbal (Lead) Timah hitam atau Timbal (Lead) memiliki
ketahanan terhadap serangan bahan kimia terutama larutan asam sehingga cocok digunakan
pada Industri Kimia. Bahan Timah Hitam (Plumber) juga sering digunakan sebagai bahan
flashing serta bahan paduan solder Juga digunakan sebagai lapisan bantalan paduan dengan
penambahan free-cutting steel akan menambah sifat mampu mesin (Machinability).
4. Seng (Zinc) Seng (Zinc) dipadukan dengan tembaga akan menghasilkan kuningan (Brass).
Dengan menambah berbagai unsur bahan ini sering digunakan sebagai cetakan dalam
pengecoran komponen Automotive. Seng (Zinc) digunakan pula untuk tuangan sell battery
serta bahan galvanis untuk lapisan anti karat pada baja.
5. Aluminium (Aluminium) Paduan Alumunium (Aluminium Alloy) digunakan
sebagai peralatan aircraft, automobiles serta peralatan teknik secara luas karena sifatnya yang
kuat dan ringan. Aluminium juga digunakan secara luas sebagai bahan struktur peralatan

dapur saerta berbagai pembungkus yang tahan panas.
6. Nickel dan Chromium (Nickel and Chromium) Nickel dan Chromium (Nickel and
Chromium) digunakan secara luas sebagai paduan dengan baja untuk memperoleh
sifat khusus juga digunakan sebagai lapisan pada berbagai logam.
7. Titanium (Ti) Titanium (Ti) logam dengan warna putih kelabu dengan kekuatan setara
baja dan stabil hingga temperature 4000C memiliki berat jenis 4,5 kg/dm3. Titanium
digunakan sebagai pemurni baja atau digunakan sebagai unsur paduan pada Aluminium.
ASTM (AMERIKA)
ASTM Internasional merupakan organisasi internasional sukarela yang mengembangkan
standarisasi teknik untuk material, produk, sistem dan jasa. ASTM Internasional yang berpusat
di Amerika Serikat.
ASTM merupakan singkatan dari American Society for Testing and Material, dibentuk
pertama kali pada tahun 1898 oleh sekelompokinsinyur dan ilmuwan untuk mengatasi bahan
baku besi pada relkereta api yang selalu bermasalah. Sekarang ini, ASTM mempunyai lebih
dari 12.000 buah standar. Standar ASTM banyak digunakan pada negara-negara maju maupun
berkembang dalam penelitian akademisi maupun industri
ANSI (AMERIKA)
ANSI (American National Standards Institute adalah sebuah kelompok yang mendefinisikan
standar Amerika Serikat untuk industri pemrosesan informasi. ANSI berpartisipasi dalam
mendefinisikan standar protokol jaringan dan merepresentasikan Amerika Serikat dalam

hubungannya dengan badan-badan penentu standar International lain, misalnya ISO , Ansi
adalah organisasi sukarela yang terdiri atas anggota dari sektor usaha, pemerintah, dan lainlain yang mengkoordinasikan aktivitas yang berhubungan dengan standar, dan memperkuat

posisi Amerika Serikat dalam organisasi standar nasional. ANSI membantu dengan
komunikasi dan jaringan (selain banyak hal lainnya). ANSI adalah anggota IEC dan ISO.
JIS (JEPANG)
JIS adalah standar untuk menyepuh plating pemasok untuk membuktikan kualitas
mereka dalam industri otomotif.
JIS D 0201 – Automobile bagian-aturan Umum elektroplating
Ruang Lingkup Standar Industri Jepang ini menetapkan peraturan umum untuk menyepuh (l)
(selanjutnya disebut sebagai “plating”) pada suku cadang kendaraan bermotor (selanjutnya
disebut sebagai “bagian”) terutama untuk tujuan pencegahan korosi, pencegahan karat dan
untuk tujuan dekoratif.
Catatan (1) Autocatalytic jenis pelapisan tanpa listrik tidak termasuk.
Keterangan: Standar berikut ini dikutip dalam Standar ini:


JIS H 0400 Daftar istilah yang digunakan dalam elektroplating




JIS 0404 H simbol grafis untuk pelapisan



JIS H 8501 Cara uji ketebalan untuk pelapisan logam



JIS H 8502 Metode uji ketahanan korosi untuk pelapisan logam



JIS H 8504 Metode uji adhesi untuk pelapisan logam



JIS 8617 H Pelapisan nikel dan krom



JIS H 8630 Pelapisan pada bahan plastik untuk tujuan dekoratif



JIS Z 8902 Xenon standar sumber cahaya putih

Daftar Pustaka
http://idamhalik.blogspot.com/2012/10/contoh-makala-fungsi-dan-peranan-bahan.html
http://zakka35.blogspot.com/2013/03/klasifikasi-material-teknik_1913.html
http://hadi-creation.blogspot.com/p/klasifikasi-bahan-teknik.html
http://operator-it.blogspot.com/2014/03/logam-baja-untuk-struktur-atau-rangka.html
http://rynfrdn.wordpress.com/2011/05/15/standard-teknik/