Jalur Lintasan Melalui Eksit Yang Dilindungi Terhadap Kebakaran

2 lebar koridor tidak kurang dari 2,2 m, maka lebar bebasnya 107 cm; b. untuk kawasan perawatan pasien di eksit horisontal dapat dikurangi 125 cm; atau c. lebar dari setiap eksit yang memenuhi ketentuan butir 2.7.2., 2.7.3., 2.7.4., atau 2.7.5., minus 25 cm; atau d. pada lokasi lain kecuali bila harus membuka ke ruang sanitasi atau kamar mandi dikurangi 75 cm; dan 7. lebar pintu ke luar atau eksit tidak boleh berkurang ukurannya pada jalur lintasan yang mengarah ke jalan atau ruang terbuka, kecuali apabila kelebaran tersebut telah ditambah sesuai dengan butir 2.b. atau butir 6.a.

2.8 Jalur Lintasan Melalui Eksit Yang Dilindungi Terhadap Kebakaran

1. Pintu dari dalam ruangan harus tidak boleh membuka langsung ke arah tangga, lorong, atau ramp yang dilindungi terhadap kebakaran, kecuali kalau pintu tersebut dari: a. lobby umum, koridor, hall atau yang sejenisnya; atau b. unit hunian tunggal yang menempati seluruh lantai; c. ruang sanitasi, ruang transisi atau yang sejenisnya. 2. Setiap tangga atau ramp yang dilindungi terhadap kebakaran, harus menyediakan eksit tersendiri dari tiap lapis lantai yang dilayani dan dapat mencapai ke luar secara langsung, atau lewati jalan terusan yang diisolasi terhadap kebakaran tersebut langsung menuju: a. ke jalan atau ruang terbuka, atau b. ke suatu tempat: 1 dalam ruang atau lantai dalam bangunan, yang digunakan hanya untuk pejalan kaki, parkir kendaraan atau sejenisnya, dan tertutup tidak lebih dari 13 kelilingnya; 2 yang pada jarak tidak lebih dari 20 m, tersedia jalur tanpa hambatan menuju ke jalan luar atau ruang terbuka; atau c. ke area tertutup yang: 1 berbatasan dengan jalan atau ruang terbuka; dan 2 terbuka untuk sedikitnya 13 dari keliling area tersebut; dan 3 mempunyai ketinggian bebas rintangan disemua bagian, termasuk bukaan 4 mempunyai jalur bebas rintangan dari tempat bergerak ke luar ke arah jalan atau ruang terbuka yang jaraknya tidak lebih dari 6 m. 3. Bila pergerakan ke luar dari lokasi atau titik pelepasan atau hamburan discharge menuju ke luar bangunan, mengharuskan untuk melewati jarak 6 m dari setiap bagian dinding luar bangunan tersebut, diukur tegak lurus ke jalur lintasan, maka bagian dinding tersebut harus mempunyai: a. TKA sedikitnya 606060; b. Setiap bukaan telah dilindungi dibagian dalamnya sesuai dengan ketentuan pada Bab IV. 4. Jika terdapat lebih dari dua pintu masuk bukan dari ruang, sanitasi atau sejenisnya, membuka ke arah pintu ke luar yang dilindungi terhadap kebakaran pada lantai dimaksud, maka: a. harus disediakan lobby bebas asap sesuai dengan Bab V; b. pintu ke luar harus diberi tekanan udara sesuai standar yang berlaku. 5. Bangunan kelas 9: Harus disediakan Ramp pada setiap perubahan ketinggian kurang dari 600 mm pada jalan terusan yang diisolasi terhadap kebakaran.

2.9 Tangga Luar Bangunan