BAB 1 LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KERONCONG BEAT SEBAGAI SARANA UNJUK KEGIATAN GENERASI MUDA.

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATARBELAKANG

1.1.1

TinjauanUmumSeniMusik
Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan
berbeda-beda berdasarkan sejarah lokasi, budaya dan selera
seseorang. Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam.
Bunyi/kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera
pendengar.Suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan
pendukungnya.Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh
seseorang atau kumpulan dan disajikan sebagai musik. Beberapa
orang menganggap musik tidak berwujud sama sekali.Musik
menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati
yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa
patriotisme.(Wikipedia.id.)

1.1.2


KeragamanMusikKeroncong
Keroncong adalah sejenis musik Indonesia yang memiliki
hubungan historis dengan sejenis musik Portugis yang dikenal
sebagai fado. Sejarah keroncong di Indonesia dapat ditarik hingga
akhir abad ke-16, di saat kekuatan Portugis mulai melemah di
Nusantara. Keroncong berawal dari musik yang dimainkan para
budak dan opsir Portugis dari daratan India (Goa) serta Maluku.
Bentuk awal musik ini disebut moresco.
Salah satu lagu
Bengawan

Solo

yang

keroncong paling terkenal adalah
ditulis

pada


tahun

1940

oleh

GesangMatohartono, seorang pemusik dari Solo. Lagu ini ditulis

1

ketika Angkatan Darat Kekaisaran Jepang menguasai pulau Jawa
pada Perang Dunia II, lagu tersebut (tentang sungai Bengawan
Solo, sungai terpanjang dan terpenting di Jawa) menjadi populer di
kalangan orang Jawa, dan terkenal di seluruh Indonesia ketika
mulai didengarkan di radio. Lagu ini juga populer di kalangan
tentara Jepang, sehingga ketika mereka kembali ke Jepang setelah
perang, banyak penyanyi Jepang menyanyikan lagu tersebut dan
membuatnya sebagai best-seller.(Wikipedia.id.)


1.1.3

DinamikaKegiatanMusik Di Solo
Kota

Surakarta,

yang

lebih

dikenal

dengan

Solo

mempunyai sejarah panjang tentang kesenian dan kebudayaan.
Didalamnya terdapat proses panjang berkembangnya seni dan
budaya di masyarakat kota bengawan, dimulai dari keraton yang

menjadi pusat kebudayaan mataram khususnya dan jawa
umumnya.Seiring perkembangan tata kelola pemerintahan, peran
keraton sebagai pusat seni dan budaya mulai bergeser oleh proses
kreatifitas masyarakat. Pada umumnya masyarakat mengadopsi
seni dan budaya yang populer. Namun tak sedikit juga yang setia
mempertahankan seni budaya daerah yang dibawa leluhur.Seni dan
Budaya di Kota Solo berkembang sesuai generasinya. Dalam
kisaran satu dekade terakhir, seni budaya di Solo nampak meriah.
Dilihat dari agenda kota Solo yang padat dengan acara kirab,
pagelaran seni, pameran dan pertunjukan, dapat dikatakan proses
perkembangan seni dan budaya di Solo cukup dapat diharapkan.
Mayoritas event di Solo memang berwujud pagelaran atau
Performing Art. Pagelaran Musik lebih dominan dibandingkan
yang lain. Dilihat dari mobilisasi massa, pagelaran khususnya
musik memang dapat menyedot minat masyarakat untuk
berbondong-bondong menyaksikan. Tak kalah dengan Music

2

Performance, Pameran dan kirab juga dapat mendatangkan masa

yang tak sedikit.
Dalam pengelolaan event di kota Solo, Disbudpar menjadi
tangan panjang Pemkot. Dalam tataran teknis, dinas dibantu oleh
masyarakat melalui Lembaga kesenian, Event Organizer ataupun
Komunitas-komunitas di Kota Solo. Sebagai contoh, Solo Batik
Carnival (SBC). Event yang mengadopsi Jember Batik Carnival
tersebut dikelola oleh Mataya Heritage, sebuah lembaga yang
berfokus pada event seni dan budaya.
Ada beberapa pihak penyelenggara yang juga bekerjasama
dengan instansi pendidikan yang terkait event tertentu. Sebagai
contoh pelibatan siswa SMKI dan mahasiswa ISI Surakarta dalam
pagelaran sendra tari Matah Ati, SIPA dan beberapa event yang
lain. Hal ini menjadikan kalangan akademisi mendapatkan
apresiasi dalam bidang yang ditekuninya. Ada juga kegiatan yang
melibatkan masyarakat dari kelurahan-kelurahan yang ada di Solo.
Salah satu contoh adalah Solo Kampoeng Art.
Adanya komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat
ini berdampak pada bertaburnya event di kota Solo. Hal ini karena
masyarakat merasa dilibatkan, baik sebagai panitia maupun
penonton. Dengan begitu, kesenian di kota Solo dapat bertahan dan

berkembang.
(Sumber : http://irawanism.wordpress.com/)

1.2 RUMUSAN MASALAH
Sarana mencipta, menampilkan, berkomunitasdanrekreasi yang
menarik

bagi

para

generasi

muda

melalui

transformasi

karakterMusikKeroncong?


3

1.3 TUJUAN
Konsep rancangan dengan mentransformasikan karakter dari musik
keroncong kedalam pengolahan perancangan dan bangunan melalui
pendekatan arsitektur sehingga membentuk rancangan bangunan yang
menarik bagi masyarakat .

1.4 SASARAN
Sasaran yang akan dicapai adalah: Menemukan keserasian karakter musik
dengan arsitektur.

1.5 LINGKUP PEMBAHASAN
Pembahasan

mengenai

SebagaiSaranaUnjukKegiatanKaumMudaadalah


Keroncong
pembahasan

Beat
karakter

keroncong dalam konteks jalur musik yang mempunyai daya tarik unik
dan eksotis. Sedangkan pembahasan mengenai arsitektural adalah pada
tata ruang dan tampilan eksterior bangunan yang melingkup komposisi
massa.

1.6 METODE PEMBAHASAN
Pola Prosedural,menggunakan metode transformasi filosofis dari
keroncong dengan arsitektur, dimana karakter keroncong sangat relevan
dengan konsep arsitektur.

4

1.7 Skema Kerangka Pola Pikir
Bagan 1.1 Bagan Kerangka Pola Pikir (Prinsip Kebudayaan,: Koentjoroningrat)


K
E
P
E
R
C
A
Y
A
A
N

E
K
O
N
O
M
I


S
O
S
I
A
L

K
E
S
E
N
I
A
N

T
E
K

N
O
L
O
G
I

K
E
I
L
M
U
A
N

B
A
H
A
S
A

SENI KERONCONG

PerkembangandanPengembanganSeniMusikKeroncong

SMK + GenerasiMuda

GelanggangSeni

Youth Center

JudulProyek
TitikBerat :
1. KegiatanSeni
2. KegiatanSosial
3. PenampakanTeknologi (Tradisional + Canggih)

Spesifikasi Kota Solo

PerencanaandanPerancangan
5