kata depan selalu diikuti oleh kata benda. Jika kata di dan ke diikuti oleh kata kerja, maka bukan lagi disebut sebagai kata depan, tetapi sebagai awalan.
Contoh: dipukul ditendang
keahlian keputusan
Dengan demikian, kita dapat membedakan, mana kata depan dan mana yang awalan. Kecuali pada kata kepada, kata depan ke dirangkaikan dengan
kata yang diikutinya, karena dianggap sudah senyawa. Kata depan dari, selain berfungsi sebagai penunjuk tempat, juga
berfungsi: Menyatakan asal atau bahan
Contoh: Cincin itu terbuat dari emas. Baju yang dipakainya dari katun.
Menyatakan sebab
Contoh: Dari itulah, maka saya menolak permintaannya.
Menyatakan pengertian sejak
Contoh: Dari pagi Pedrosa belum istirahat. Ia terlihat sibuk dari kemarin.
Menyatakan arti di antara
Contoh: Dua orang dari empat pemain itu lolos ke babak final. Seorang dari beberapa pengunjuk rasa telah tertangkap polisi.
Menyatakan arti mewatasi = tentang
Contoh: Rindra menulis karangan dari hal bercocok tanam. Dari hal itu, ia memperoleh banyak pengetahuan.
Menyatakan perbandingan
+
pada
Contoh: Ia lebih baik mati daripada terus menderita. Daripada kelaparan, lebih baik kita makan seadanya.
2. Kata depan lain pada, oleh, dengan a Pada
Kata depan pada digunakan di depan:
1 Kata benda abstrak tanpa wujud
4
Misalnya: pada pendapat saya, pada pengertianku, dan lain-lain Di sini, pada dapat diganti dengan menurut, sehingga menurut
pendapat saya, menurut pengertianku, dan lain-lain. 2 Kata ganti orang
Contoh: Anaknya dititipkan pada kami ketika dia bekerja. 3 Kata bilangan
Misalnya: pada seorang murid, pada suatu tempat, pada sebuah
rumah, dan lain-lain.
4 Kata keterangan yang menyatakan waktu Misalnya: pada bulan puasa, pada hari itu, pada malam ini, dan lain-
lain. Dalam bahasa Indonesia kini, aturan-aturan tersebut sering
diabaikan. Penggunaan kata depan pada diganti dengan di, terutama di daerah Jawa Barat.
Kata depan pada digunakan dengan empat aturan berdasarkan makna preposisi itu:
1 Menyatakan “tempat berada”, digunakan di depan kata benda yang menyatakan orang
Contoh: Bukunya dititipkan teman pada sekelasnya
2 Menyatakan “tempat”, digunakan di depan kata benda atau frase benda, sekaligus sebagai varian dari kata depan di
Contoh: Pedrosa bekerja pada Repsol Honda
3 Menyatakan “waktu tertentu” atau “saat”, dipai di depan kata benda waktu yang menyatakan saat atau masanya sangat terbatas
Contoh: Jembatan itu boleh digunakan pada bulan Maret
4 Preposisi pada tidak digunakan di depan obyek untuk kalimat yang predikatnya mengandung pengertian “tertuju terhadap sesuatu yang
bercorak human manusia, pada harus diganti dengan kepada
Contoh: Ia mengembalikan barang pinjaman itu pada pemiliknya b Oleh
Kata oleh berfungsi menghubungkan kata kerja dengan obyek pelaku secara eksplisit. Pemakaian kata depan oleh dalam kalimat, tidak
5
merupakan suatu keharusan bersifat fakultatif. Kata oleh yang terletak sesudah kata kerja berawalan di- dalam kalimat dan langsung diikuti gatra
yang berperan sebagai pelaku agentif, boleh dipakai, boleh tidak.
Contoh: Buku itu dibeli oleh Amir Pakaian itu dimasukkan oleh Yusro ke dalam lemari
Namun, ada juga kata oleh yang tidak boleh dihilangkan. Harus ada dalam kalimat. Karena apabila dihilangkan, maksudnya akan berbeda
dengan maksud yang sebenarnya. Kata depan oleh yang tidak dapat dihilangkan, yaitu:
1 Sebagai penunjuk pelaku
Contoh: Ikan yang di situ telah dimasak oleh ibu
2 Sama artinya dengan sebab atau karena
Contoh: Oleh gemasnya, dicubitlah anak itu
3 Menyatakan hubungan kekerabatan
Contoh: Apakah olehmu anak itu?
Pemakaian dengan bentuk seperti ini sudah jarang kita jumpai dalam bahasa Indonesia dewasa ini.
4 Bersinonim dengan pada, kepada
Contoh: Tak tampak oleh dia burung Kutilang itu
5 Bersinonim dengan kata dengan
Contoh: Pohon itu sarat oleh buah
Selain itu, ada beberaopa bentuk kalimat tertentu yang mengharuskan hadirnya kata oleh, yakni:
1 Apabila kata kerja dan obyek pelaku diantarai oleh kata lain
Contoh: Surat itu telah dikirimkan dengan pos oleh adik
2 Apabila kata oleh dipakai memulai kalimat
Contoh: Oleh adik dikirimkannya surat itu dengan pos
3 Apabila kata oleh menghubungkan kata kerja berawalan ter- dengan pelengkap pelaku
Contoh: Bukunya terbawa oleh saya
4 Apabila kata oleh mengikuti kata kerja aus
Contoh: Tampak oleh kami kapal terbang itu terbakar, lalu jatuh
6
5 Apabila kata oleh mengikuti kata kerja bersimulfiks ke-an
Contoh: Dustanya ketahuan oleh guru c Dengan
Kata dengan dipakai dalam kalimat: 1 Dengan arti beserta, bersama-sama
Contoh: Dia pergi dengan ayahnya
2 Sama artinya dengan dan
Contoh: Dani dengan Pedrosa tidak pernah berpisah
3 Menyatakan alat
Contoh: Adik sudah dapat menulis dengan pena
4 Untuk mengeksplisitkan hubungan kata
Contoh: Di rumah saya bertemu dengan dia
5 Kira-kira sama artinya dengan sambil
Contoh: Dia berkata dengan tersenyum
Dalam bahasa Indonesia, kecuali pada beberapa ungkapan tertentu kedudukan kata depan tidak merupakan pasangan tetap dengan kata yang
diikutinya. Orang boleh memilih dan varian pemakaian kata depan itu tidak menimbulkan arti yang lain, misalnya: hormat kepada, hormat terhadap, hormat
akan, hormat dengan, dan lain-lain. Ataupun yang bertukar pasangan, contohnya: terdiri atas dan terdiri dari, bergantung kepada dan bergantung pada, dan lain-
lain. Walaupun penggunaan kata depan sudah ditentukan, tetapi masih ada
kesalahan dalam pemakaiannya.
7
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Kata depan dalam bahasa Indonesia agak terbatas jumlahnya. Kata depan terdiri dari beberapa kata, yaitu di, ke, dari, pada, oleh, dengan. Masing-masing
kata memiliki fungsi dalam kalimat. Kata-kata tersebut digunakan untuk memertegas maksud yang ditujukan dalam kalimat.
8
DAFTAR RUJUKAN
Badudu, JS. 1985. Pelik-pelik Bahasa Indonesia. Bandung: CV Pustaka Prima __________ 1985. Membina Bahasa Indonesia Baku. Bandung: Pustaka Prima
Bagus Putrayasa, Ida. 2007. Analisis Kalimat. Bandung: Refika Aditama Kridalaksana, Harimurti. 2005. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta:
Gramedia Rampung, Bone. 2005. Fatamorgana Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Yayasan
Pustaka Nusantara Rusmaji, Oscar. 1993. Aspek-aspek Sintaksis Bahasa Indonesia. Malang: IKIP
Malang Zakaria, Syofyan. 1997. Wisata Bahasa: Kapita Selekta Bahasa Indonesia.
Bandung: Humaniora Utama Press
9