Efisiensi Pengelolaan Asset Pengukuran Kine rja Rantai Pasok 1 Efisiensi Pemasaran

karena anggota rantai pasok yang menjadi sentra dalam penelitian ini adalah Tani Sejahtera Farm.

4.4.2.2. Efisiensi Pengelolaan Asset

Efisiensi pengelolaan asset rantai pasok merupakan salah satu atribut pengukuran kinerja dalam metrik SCOR Supply Chain Operations Reference. Terdapat dua kategori dalam metrik SCOR, yaitu sisi pelanggan dan sisi internal. Dalam penelitian ini, hanya sisi internal saja yang dianalisis karena jika dianalisis dari sisi pelanggan, produk akhir beras organik yang diterima pelanggan bukan berasal dari satu pemasok saja, tetapi berasal dari banyak pemasok sementara fokus atau sentra rantai pasok beras organik dalam penelitian ini adalah sebuah badan usaha yang berperan sebagai pemasok beras organik sehingga hasil analisis menjadi kurang sesuai. Atribut efisiensi pengelolaan asset berada dalam sisi internal. Oleh karena itu, penelitian ini hanya menganalisis efisiensi pengelolaan asset pada anggota rantai pasok yang menjadi fokus atau sentra rantai pasok beras organik.  Inventory Turnover Metrik ini mengukur frekuensi perputaran persediaan yang telah digantikan selama periode waktu tertentu dan menjelaskan berapa kali suatu aset bisa digunakan untuk meperoleh profit atau revenue. Menurut Russell dan Taylor 2000, inventory turnover diperoleh dengan membagi biaya penjualan produk cost of good sold dengan rata-rata nilai keseluruhan persediaan average aggregate value of inventory. Besar biaya penjualan produk tidak termasuk diskon atau mark up, sedangkan rata-rata nilai keseluruhan persediaan merupakan jumlah nilai semua barang yang terdapat dalam persediaan. Kinerja rantai pasok dikatakan lebih baik apabila nilai inventory turnover semakin kecil. Berikut adalah perhitungan inventory turnover secara matematis Russell Taylor 2000 Inventory Turnover =  Inventory Days of Supply Metrik ini mengukur kecukupan persediaan dengan satuan waktu hari. Inventory days of supply adalah lamanya rata-rata dalam hari suatu perusahaan bisa bertahan dengan jumlah persediaan yang dimiliki apabila tidak ada pasokan lebih lanjut. Kinerja rantai pasok dikatakan bagus apabila mampu memutar asset dengan cepat. Dengan demikian, semakin pendek inventory days of supply, semakin bagus pula kinerja rantai pasok. Perhitungan inventory days of supply dapat dilihat di bawah ini Russell Taylor 2000. Inventory days of supply = vera e re ate alue of nventory S hari  Cash to Cash Cycle Time Metrik ini mengukur kecepatan rantai pasok mengubah persediaan menjadi uang. Semakin pendek waktu yang dibutuhkan, semakin bagus bagi rantai pasok. Perusahaan yang bagus memiliki cash to cash cycle time yang pendek. Ada tiga komponen dalam perhitungan ini, yaitu : 1 Average days of account receivable dalam hari merupakan ukuran seberapa cepat pelanggan membayar barang yang sudah diterima. 2 Average days of account payable dalam hari merupakan ukuran kecepatan perusahaan membayar ke pemasok untuk materialba han baku yang sudah diterima. 3 Inventory days of supply dalam hari. Berikut adalah perhitungan cash to cash cycle time menurut Pujawan 2005. Cash to cash cycle time = inventory days of supply + average days of account receivable – average days of account payable

4.4.3. Analisis Nilai Tambah