Bhn ajr Data Terpilah
Pentingnya Data Terpilah
Statistik Kesejahteraan Rakyat, BPS
dalam Pembangunan
Manusia Berbasis Gender
Pendahuluan
Pembangunan pada dasarnya harus memberikan keadilan dan
kemakmuran kepada semua masyarakat, baik laki-laki maupun
perempuan, kepada yang kaya maupun yang miskin
Masih minimnya keterlibatan perempuan dalam proses
pengambilan keputusan,
Dari 20 orang menteri yang memimpin kementerian pada kabinet
Indonesia Bersatu 2009-2014 jilid 2, ada sebanyak 16 orang lakilaki dan hanya 4 orang perempuan
Dari setiap 100 orang kepala desa, ada sekitar 95 orang laki-laki
dan hanya 5 orang perempuan (Statistik Podes 2011)
Dalam bidang politik, juga masih terlihat minimnya peran
perempuan, yaitu dari setiap 100 anggota DPR periode 2009-2014,
ada sebanyak 82 orang laki-laki dan 18 orang perempuan
Jumlah penduduk Indonesia sebanyak 237,6 juta pada tahun 2011,
sekitar 49,63 persen adalah perempuan atau sex rationya 101,5
(Statistik Kesejahteraan Rakyat 2011, BPS)
Pengertian
Istilah “Gender” digunakan untuk menjelaskan perbedaan peran
perempuan dan laki-laki yang bersifat bawaan sebagai ciptaan
Tuhan
Gender adalah pembedaan peran, kedudukan, tanggung jawab,
dan pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan yang
ditetapkan oleh masyarakat berdasarkan sifat perempuan dan lakilaki yang dianggap pantas menurut norma, adat istiadat,
kepercayaan atau kebiasaan masyarakat. Contoh laki-laki lebih
pantas menjadi pemimpin masyarakat, sementara perempuan lebih
pas melakukan pekerjaan rumah tangga.
Pembedaan peran, status tanggung jawab, dan pembagian kerja
antara laki-laki dan perempuan seperti ini sering menciptakan
ketidakadilan, misalnya rata-rata upah/gaji dari buruh/karyawan/
pegawai perempuan dengan pendidikan lulusan universitas hanya
2,38 juta rupiah, jauh lebih rendah dibandingkan laki-laki, 3,53 juta
rupiah (BPS, Sakernas Aguatus 2011)
Pengertian
Gender tidak sama dengan kodrat.
Kodrat adalah sesuatu yang ditetapkan oleh Tuhan YME, sehingga
manusia tidak mampu untuk merubah atau menolak.
Kodrat bersifat universal, misalnya melahirkan, menstruasi dan
menyusui adalah kodrat bagi perempuan, sementara mempunyai
sperma adalah kodrat bagi laki-laki.
Ketidakadilan gender merupakan kondisi tidak adil akibat dari
sistem dan struktur sosial, sehingga perempuan maupun laki-laki
menjadi korban dari pada sistem tersebut
Laki-laki dan perempuan berbeda hanya karena kodrat antara lakilaki dan perempuan berbeda
Keadilan gender akan dapat terjadi jika tercipta suatu kondisi di
mana porsi dan siklus sosial perempuan dan laki-laki setara, serasi,
seimbang dan harmonis.
Pengarus Utamaan Gender (PUG)
PUG adalah strategi yang dibangun untuk
mengintegrasikan gender menjadi satu dimensi integral
dari perencanaan, penyusunan, pelaksanaan,
pemantauan dan evaluasi atas kebijakan dan program
pembangunan nasional.
PUG ditujukan untuk mencapai kesetaraan dan keadilan
gender yang merupakan upaya untuk menegakkan hakhak perempuan dan laki-laki atas kesempatan yang
sama, pengakuan yang sama dan penghargaan yang
sama di masyarakat.
Karenanya perlu dibentuk mekanisme untuk formulasi
kebijakan dan program yang responsif gender, yaitu
program yang dilakukan untuk mengakomodir kebutuhan
laki-laki dan perempuan dengan ketersediaan DATA
TERPILAH sehingga intervensi yang dilakukan dapat
tepat sasaran.
Definisi Data Terpilah
Data terpilah dan informasi terpilah berdasarkan jenis
kelamin (sex disaggregated data) adalah data kuantitatif
atau data/informasi kualitatif yang dikumpulkan dan
dipresentasikan berdasarkan jenis kelamin, penduduk
laki-laki dan perempuan atau anak laki-laki dan anak
perempuan.
Data terpilah menurut jenis kelamin adalah variabel-variabel
yang sudah terpilah antara laki-laki dan perempuan
berdasarkan topik bahasan/hal-hal yang menjadi
perhatian.
Data dan informasi terpilah menggambarkan peran, kondisi
umum dari laki dan perempuan dalam setiap aspek
kehidupan di masyarakat, misalnya angka melek huruf,
tingkat pendidikan yang ditamatkan, kepemilikan usaha,
lapangan pekerjaan, perbedaan upah, kepemilikan
rumah dan tanah, serta pinjaman dan lainnya.
Sumber Data untuk Menyusun Data Terpilah
Hasil Registrasi dari masing-masing unit pelaksana
(direktorat) di masing-masing K/L pusat dan daerah.
Laporan kegiatan SKPD terkait di propinsi dan
kabupaten/kota.
Laporan evaluasi kegiatan tahun lalu dan hasil review
kebijakan yang lalu.
Hasil penelitian dan kajian Balitbang.
Review Pustaka.
Hasil sensus dan survei yang dilakukan oleh Badan Pusat
Statistik (BPS), antara lain, sensus penduduk, supas,
susenas, sakernas, SDKI, sensus pertanian, dan sensus
ekonomi, serta pendataan potensi desa/kelurahan
Hasil kajian dan penelitian dari perguruan tinggi (PT)
termasuk pusat studi wanita (PSW) atau badan penelitian
lain yang ada di daerah dan pusat.
Rekapitulasi data organisasi masyarakat, kelompok
masyarakat (LSM).
Pengumpulan Data Terpilah
Tujuannya adalah memperoleh informasi
pembuka wawasan yang dapat menggambarkan
kondisi, kebutuhan, persoalan yang dihadapi
perempuan dan laki-laki terkait dengan
akses,
partisipasi,
kontrol dan
manfaat dalam pembangunan,
sehingga memudahkan dalam proses
perencanaan dan penganggaran program dan
kegiatan pembangunan.
Data Terpilah Menurut Sumbernya
Data dasar
Data yang pemanfaatannya ditujukan untuk keperluan
yang bersifat luas baik oleh pemerintah maupun
masyarakat dan umumnya dikumpulkan oleh Badan Pusat
Statistik (BPS) atau oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB)
Data sektoral
Data yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan instansi tertentu dalam rangka
penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dan
pembangunan sektor. Data ini umumnya dikumpulkan
oleh instansi melalui catatan administrasinya.
Data khusus
Data yang dikumpulkan oleh masyarakat untuk
kepentingan spesifik seperti dunia usaha dan lainnya.
Pengolahan Data Terpilah
Hasil pengumpulan data dalam bentuk angka maupun
informasi perlu diolah agar dapat disajikan lebih informatif
dengan berbagai bentuk seperti grafik, balok, diagram
garis, lingkaran dan sebagainya.
Jika telah memiliki data kuantitatif terkait sumber daya
manusia (menyangkut ke kelompok sasaran
pembangunan) maka harus dipilah menurut jenis kelamin
perempuan dan laki-laki.
Selanjutnya untuk memetakan isu gender di bidang
pembangunan perlu dilakukan dengan menghitung
indikator atau indeks untuk menggambarkan akses,
partisipasi, kontrol dan manfaat pembangunan di
berbagai bidang, misalnya, isu gender di bidang pertanian
(mulai dari ketahanan pangan sampai pengelolaan
sumber daya alam).
Data dapat dipilah menurut
Jenis kelamin,
Wilayah,
Waktu,
Kelompok umur dan
Klasifikasi tertentu
Data yang dipilah menurut jenis kelamin dapat
digunakan sebagai EYE OPENER untuk
mengetahui ada tidaknya kesenjangan gender
Misalnya angka buta huruf di daerah pedesaan,
untuk perempuan berumur 15 tahun keatas adalah
13,70 persen, sementara untuk laki-laki hanya 6,52
persen (BPS, Susenas 2011)
Contoh Data Terpilah Menurut Jenis Kelamin
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun Ke atas
yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan dan Jenis
Kelamin, 2011
Status Pekerjaan
Laki-Laki
Perempuan
Berusaha Sendiri
64,19
35,81
Berusaha dengan
dibantu buruh
75,80
24,20
Pegawai/buruh/
karyawan
64,55
35,45
Pekerja Keluarga/ tidak
dibayar
27,72
72,28
Contoh Data Terpilah Menurut Wilayah
Konsumsi Energi dan Protein Per Kapita Per Hari
Menurut Daerah Tempat Tinggal, 2008 – 2009
Tahun
Perkotaan
Perdesaan
Energi (kkal)
2011
2012
Protein (gram)
2011
2012
1898,19
1819,45
2005,39
1885,57
57,23
54,39
55,29
51,91
Contoh Data Terpilah Menurut Waktu
Angka Melek Huruf Menurut Kelompok Umur,
2010 – 2011
Kelompok Umur
2010
2011
15 tahun ke atas
18 Tahun Ke atas
15-24
92,91
92,36
99,49
92,81
92,30
98,78
Data Bidang Pendidikan Terpilah Menurut
Jenis Kelamin dari Susenas
1.
2.
Angka Melek Huruf :
Dari Susenas Kor dapat diolah untuk memperoleh
data angka melek huruf yang dibedakan menurut
jenis kelamin pada kelompok umur 15 – 24 tahun,
15 – 44 tahun, atau kelompok umur 15 tahun atau
lebih
Angka Putus Sekolah
Informasi mengenai angka putus sekolah menurut
jenis kelamin dapat diperoleh melalui Susenas Kor
yang dihitung dari mereka yang partisipasi
sekolahnya tidak bersekolah lagi dan tidak tamat
pada tingkat atau kelas tertinggi yang pernah
diduduki pada suatu jenjang pendidikan
Angka Putus Sekolah Penduduk Berumur 7-17
Tahun Menurut Jenjang Pendidikan dan Jenis
Kelamin di Indonesia, Tahun 2011
(Sumber : BPS, Susenas 2011)
Kelompok
Laki-Laki
Perempuan
Laki2 dan
Umur
Perempuan
SD Sederajat
2,18
1,22
1,72
SMP
Sederajat
1,12
0,72
0,93
Sm Sederajat
0,30
0,22
0,26
Angka Harapan Hidup Menurut Jenis Kelamin di
Indonesia, Tahun 2010
(Sumber : BPS, Statistik Indonesia 2012)
Indikator
Kesehatan
Laki-Laki
Perempuan
Laki-Laki +
Perempuan
Angka
Harapan
Hidup (tahun)
69,0
72,9
70,9
Statistik Kesejahteraan Rakyat, BPS
dalam Pembangunan
Manusia Berbasis Gender
Pendahuluan
Pembangunan pada dasarnya harus memberikan keadilan dan
kemakmuran kepada semua masyarakat, baik laki-laki maupun
perempuan, kepada yang kaya maupun yang miskin
Masih minimnya keterlibatan perempuan dalam proses
pengambilan keputusan,
Dari 20 orang menteri yang memimpin kementerian pada kabinet
Indonesia Bersatu 2009-2014 jilid 2, ada sebanyak 16 orang lakilaki dan hanya 4 orang perempuan
Dari setiap 100 orang kepala desa, ada sekitar 95 orang laki-laki
dan hanya 5 orang perempuan (Statistik Podes 2011)
Dalam bidang politik, juga masih terlihat minimnya peran
perempuan, yaitu dari setiap 100 anggota DPR periode 2009-2014,
ada sebanyak 82 orang laki-laki dan 18 orang perempuan
Jumlah penduduk Indonesia sebanyak 237,6 juta pada tahun 2011,
sekitar 49,63 persen adalah perempuan atau sex rationya 101,5
(Statistik Kesejahteraan Rakyat 2011, BPS)
Pengertian
Istilah “Gender” digunakan untuk menjelaskan perbedaan peran
perempuan dan laki-laki yang bersifat bawaan sebagai ciptaan
Tuhan
Gender adalah pembedaan peran, kedudukan, tanggung jawab,
dan pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan yang
ditetapkan oleh masyarakat berdasarkan sifat perempuan dan lakilaki yang dianggap pantas menurut norma, adat istiadat,
kepercayaan atau kebiasaan masyarakat. Contoh laki-laki lebih
pantas menjadi pemimpin masyarakat, sementara perempuan lebih
pas melakukan pekerjaan rumah tangga.
Pembedaan peran, status tanggung jawab, dan pembagian kerja
antara laki-laki dan perempuan seperti ini sering menciptakan
ketidakadilan, misalnya rata-rata upah/gaji dari buruh/karyawan/
pegawai perempuan dengan pendidikan lulusan universitas hanya
2,38 juta rupiah, jauh lebih rendah dibandingkan laki-laki, 3,53 juta
rupiah (BPS, Sakernas Aguatus 2011)
Pengertian
Gender tidak sama dengan kodrat.
Kodrat adalah sesuatu yang ditetapkan oleh Tuhan YME, sehingga
manusia tidak mampu untuk merubah atau menolak.
Kodrat bersifat universal, misalnya melahirkan, menstruasi dan
menyusui adalah kodrat bagi perempuan, sementara mempunyai
sperma adalah kodrat bagi laki-laki.
Ketidakadilan gender merupakan kondisi tidak adil akibat dari
sistem dan struktur sosial, sehingga perempuan maupun laki-laki
menjadi korban dari pada sistem tersebut
Laki-laki dan perempuan berbeda hanya karena kodrat antara lakilaki dan perempuan berbeda
Keadilan gender akan dapat terjadi jika tercipta suatu kondisi di
mana porsi dan siklus sosial perempuan dan laki-laki setara, serasi,
seimbang dan harmonis.
Pengarus Utamaan Gender (PUG)
PUG adalah strategi yang dibangun untuk
mengintegrasikan gender menjadi satu dimensi integral
dari perencanaan, penyusunan, pelaksanaan,
pemantauan dan evaluasi atas kebijakan dan program
pembangunan nasional.
PUG ditujukan untuk mencapai kesetaraan dan keadilan
gender yang merupakan upaya untuk menegakkan hakhak perempuan dan laki-laki atas kesempatan yang
sama, pengakuan yang sama dan penghargaan yang
sama di masyarakat.
Karenanya perlu dibentuk mekanisme untuk formulasi
kebijakan dan program yang responsif gender, yaitu
program yang dilakukan untuk mengakomodir kebutuhan
laki-laki dan perempuan dengan ketersediaan DATA
TERPILAH sehingga intervensi yang dilakukan dapat
tepat sasaran.
Definisi Data Terpilah
Data terpilah dan informasi terpilah berdasarkan jenis
kelamin (sex disaggregated data) adalah data kuantitatif
atau data/informasi kualitatif yang dikumpulkan dan
dipresentasikan berdasarkan jenis kelamin, penduduk
laki-laki dan perempuan atau anak laki-laki dan anak
perempuan.
Data terpilah menurut jenis kelamin adalah variabel-variabel
yang sudah terpilah antara laki-laki dan perempuan
berdasarkan topik bahasan/hal-hal yang menjadi
perhatian.
Data dan informasi terpilah menggambarkan peran, kondisi
umum dari laki dan perempuan dalam setiap aspek
kehidupan di masyarakat, misalnya angka melek huruf,
tingkat pendidikan yang ditamatkan, kepemilikan usaha,
lapangan pekerjaan, perbedaan upah, kepemilikan
rumah dan tanah, serta pinjaman dan lainnya.
Sumber Data untuk Menyusun Data Terpilah
Hasil Registrasi dari masing-masing unit pelaksana
(direktorat) di masing-masing K/L pusat dan daerah.
Laporan kegiatan SKPD terkait di propinsi dan
kabupaten/kota.
Laporan evaluasi kegiatan tahun lalu dan hasil review
kebijakan yang lalu.
Hasil penelitian dan kajian Balitbang.
Review Pustaka.
Hasil sensus dan survei yang dilakukan oleh Badan Pusat
Statistik (BPS), antara lain, sensus penduduk, supas,
susenas, sakernas, SDKI, sensus pertanian, dan sensus
ekonomi, serta pendataan potensi desa/kelurahan
Hasil kajian dan penelitian dari perguruan tinggi (PT)
termasuk pusat studi wanita (PSW) atau badan penelitian
lain yang ada di daerah dan pusat.
Rekapitulasi data organisasi masyarakat, kelompok
masyarakat (LSM).
Pengumpulan Data Terpilah
Tujuannya adalah memperoleh informasi
pembuka wawasan yang dapat menggambarkan
kondisi, kebutuhan, persoalan yang dihadapi
perempuan dan laki-laki terkait dengan
akses,
partisipasi,
kontrol dan
manfaat dalam pembangunan,
sehingga memudahkan dalam proses
perencanaan dan penganggaran program dan
kegiatan pembangunan.
Data Terpilah Menurut Sumbernya
Data dasar
Data yang pemanfaatannya ditujukan untuk keperluan
yang bersifat luas baik oleh pemerintah maupun
masyarakat dan umumnya dikumpulkan oleh Badan Pusat
Statistik (BPS) atau oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB)
Data sektoral
Data yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan instansi tertentu dalam rangka
penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dan
pembangunan sektor. Data ini umumnya dikumpulkan
oleh instansi melalui catatan administrasinya.
Data khusus
Data yang dikumpulkan oleh masyarakat untuk
kepentingan spesifik seperti dunia usaha dan lainnya.
Pengolahan Data Terpilah
Hasil pengumpulan data dalam bentuk angka maupun
informasi perlu diolah agar dapat disajikan lebih informatif
dengan berbagai bentuk seperti grafik, balok, diagram
garis, lingkaran dan sebagainya.
Jika telah memiliki data kuantitatif terkait sumber daya
manusia (menyangkut ke kelompok sasaran
pembangunan) maka harus dipilah menurut jenis kelamin
perempuan dan laki-laki.
Selanjutnya untuk memetakan isu gender di bidang
pembangunan perlu dilakukan dengan menghitung
indikator atau indeks untuk menggambarkan akses,
partisipasi, kontrol dan manfaat pembangunan di
berbagai bidang, misalnya, isu gender di bidang pertanian
(mulai dari ketahanan pangan sampai pengelolaan
sumber daya alam).
Data dapat dipilah menurut
Jenis kelamin,
Wilayah,
Waktu,
Kelompok umur dan
Klasifikasi tertentu
Data yang dipilah menurut jenis kelamin dapat
digunakan sebagai EYE OPENER untuk
mengetahui ada tidaknya kesenjangan gender
Misalnya angka buta huruf di daerah pedesaan,
untuk perempuan berumur 15 tahun keatas adalah
13,70 persen, sementara untuk laki-laki hanya 6,52
persen (BPS, Susenas 2011)
Contoh Data Terpilah Menurut Jenis Kelamin
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun Ke atas
yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan dan Jenis
Kelamin, 2011
Status Pekerjaan
Laki-Laki
Perempuan
Berusaha Sendiri
64,19
35,81
Berusaha dengan
dibantu buruh
75,80
24,20
Pegawai/buruh/
karyawan
64,55
35,45
Pekerja Keluarga/ tidak
dibayar
27,72
72,28
Contoh Data Terpilah Menurut Wilayah
Konsumsi Energi dan Protein Per Kapita Per Hari
Menurut Daerah Tempat Tinggal, 2008 – 2009
Tahun
Perkotaan
Perdesaan
Energi (kkal)
2011
2012
Protein (gram)
2011
2012
1898,19
1819,45
2005,39
1885,57
57,23
54,39
55,29
51,91
Contoh Data Terpilah Menurut Waktu
Angka Melek Huruf Menurut Kelompok Umur,
2010 – 2011
Kelompok Umur
2010
2011
15 tahun ke atas
18 Tahun Ke atas
15-24
92,91
92,36
99,49
92,81
92,30
98,78
Data Bidang Pendidikan Terpilah Menurut
Jenis Kelamin dari Susenas
1.
2.
Angka Melek Huruf :
Dari Susenas Kor dapat diolah untuk memperoleh
data angka melek huruf yang dibedakan menurut
jenis kelamin pada kelompok umur 15 – 24 tahun,
15 – 44 tahun, atau kelompok umur 15 tahun atau
lebih
Angka Putus Sekolah
Informasi mengenai angka putus sekolah menurut
jenis kelamin dapat diperoleh melalui Susenas Kor
yang dihitung dari mereka yang partisipasi
sekolahnya tidak bersekolah lagi dan tidak tamat
pada tingkat atau kelas tertinggi yang pernah
diduduki pada suatu jenjang pendidikan
Angka Putus Sekolah Penduduk Berumur 7-17
Tahun Menurut Jenjang Pendidikan dan Jenis
Kelamin di Indonesia, Tahun 2011
(Sumber : BPS, Susenas 2011)
Kelompok
Laki-Laki
Perempuan
Laki2 dan
Umur
Perempuan
SD Sederajat
2,18
1,22
1,72
SMP
Sederajat
1,12
0,72
0,93
Sm Sederajat
0,30
0,22
0,26
Angka Harapan Hidup Menurut Jenis Kelamin di
Indonesia, Tahun 2010
(Sumber : BPS, Statistik Indonesia 2012)
Indikator
Kesehatan
Laki-Laki
Perempuan
Laki-Laki +
Perempuan
Angka
Harapan
Hidup (tahun)
69,0
72,9
70,9