SOAL TAKE HOME EVALUASI PEMBELAJARAN

SOAL TAKE HOME EVALUASI
JAWABLAH DENGAN SISTEMATIS, LOGIS DAN RAPIH
Nama : Sri Mulyati
Nim : 14121610747
Kelas : Biologi C/ 6
1. Coba Anda jelaskan hubungan antara evaluasi, tes, pengukuran, dan asesmen seperti pada
gambar di bawah ini :
Jawaban :

Zainul & Nasution (2001) mengatakkan bahwa hubungan antara antara tes,
pengukuran, dan evaluasi adalah sebagai berikut. Evaluasi belajar dapat dilakukan
dengan baik dan benar jika dalam penggunaanya menggunakan informasi yang
diperoleh melalui pengukuran yaitu dengan menggunakan tes sebagai alat ukurnya.
Sedangkan tes hanya merupakan salah satu alat ukur yang dapat digunakan, karena
informasi tentang hasil belajar tersebut hanya dapat diperoleh tidak melalui tes,
melainkan dengan menggunakan alat ukur non tes seperti halnya observasi, skala
rating, dan lain-lain. Sedangkan guru hanya mengukur berbagai kemampuan siswa.
Apabila guru melangkah lebih jauh dalam menginterpretasikan skor sebagai hasil
pengukuran tersebut dengan menggunakan standar tertentu untuk menentukan nilai
atas dasar pertimbangan tertentu, maka kegiatan guru tersebut telah melangkah lebih
jauh menjadi evaluasi.

Maka hubungan antara asesmen, evaluasi, pengukuran, dan testing saling
berkaitan satu sama lain, karena dalam evaluasi merupakan suatu proses pemberian
penilaian terhadap data atau hasil yang diperoleh melalui asesmen, sedangkan testing
merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau pengukuran
sesuatu dengan menggunakan cara atau aturan yang telah ditentukan. Sedangkan
pengukuran dilaksanakan terlebih dahulu untuk mendapatkan skor dan dari hasil
pengukuran bisa kita lakssnakan untuk proses penilaaian.

Daftar pustaka : Zainul & Nasution. (2001). Penilaian Hasil belajar. Jakarta: Dirjen
Dikti.
2. Apa yang Anda ketahui tentang :
a. Taksonomi Bloom Revisi
b. Taksnomi Marzano
c. Perbedaan Taksonomi Bloom dan Taksnomi Marzano
Jawaban :
A. Taksonomi blom revisi menurut Anderson (2001) untuk dimensi proses dibedakan
menjadi 6 tingkatan dimensi proses diantaranya : tingkatan C1 merupakan dimensi
proses yaitu mengingat, C2 merupakan dimensi proses yaitu memahami, C3
merupakan dimensi proses menerapkan, C4 merupakan dimensi proses menganalisis,
C5 merupakan dimensi proses mengevaluasi dan C6 merupakan dimensi proses

mencipta. Ssedangkan untuk dimensi pengetahuannya dibedakan menjadi 4 tingkatan,
diantaranya : dimensi factual, dimensi konseptual, dimensi procedural, dan dimensi
strategi kognitif atau metakognitif.
B. Taksonomi Marzano merupakan pengembangan dari Taksonomi Bloom. Sebagian
besar acuan standard kurikulum diorganisir di seputar konsep-konsep yang biasanya
dinamai dengan satu atau dua kata. Secara umum Marzano membagi urutan
taksonomi pada ranah kognitif sebagai berikut :
 Penarikan Kembali : mengingat kembali eksekusi
 Pemahaman : sintesa keterwakilan
 Analisis : kecocokan pengklasifikasian, analisis kesalahan, generalisasi,
spesifikasi
 Pemanfaatan Pengetahuan : pengambilan keputusan, pemecahan masalah,
pertanyaan percobaan, penyelidikan.
C. Perbedaan Taksonomi Bloom dan Taksonomi Marzano ialah terdapat dibagian ranah
kognitinya. Untuk Taksonomi Bloom ranah kognitiffnya dibedakan menjadi C1-C6
yaitu :
C1 mengingat
C2 memahami
C3 menerapkan
C4 menganalisis

C5 mengevaluasi
C6 mencipta
Sedangkan untuk Taksonomi Marzano ranah kognitifnya dibedakanmenjadi 4 tingkatan
yaitu :
Penarikan Kembali : mengingat kembali eksekusi
Pemahaman : sintesa keterwakilan

Analisis : kecocokan pengklasifikasian, analisis kesalahan, generalisasi, spesifikasi
Pemanfaatan Pengetahuan : pengambilan keputusan, pemecahan masalah, pertanyaan
percobaan, penyelidikan.
3. Buatlah kisi-kisi soal untuk soal tes pilihan ganda pada soal nomor 4, mengacu pada
kurikulum 2013 atau KTSP !
Jawaban : terlampir
4. Buatlah soal pilihan ganda materi biologi SMA, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Tipe soal C2 (Memahami) sebanyak 3 soal
b. Tipe soal C3 (Menerapkan) sebanyak 2 soal
c. Tipe soal C4 (Menganalisis) sebanyak 2 soal
d. Tipe soal C5 (Mengevaluasi) sebanyak 2 soal
e. Tipe soal C6 (Mencipta) sebanyak 1 soal
Jawaban :

A. Soal tipe C2
1. Pertukaran gas pada alveolus paru-paru terjadi secara ....
a. osmosis
d. eksositosis
b. endositosis

e. transpor aktif

c. difusi
2. Rangsangan yang mengatur cepat lambatnya gerakan pernapasan adalah ....
a. rangsangan pusat saraf

d. CO2 dalam darah

b. Fe dalam eritrosit

e. Kadar O2 dalam darah

c. H2O dalam darah
3. Sebagian kecil gas CO2 hasil sampingan dari pembongkaran senyawa organik akan

diangkut oleh darah ke paru-paru dalam bentuk ....
a. CO2 larut dalam darah

d. oleh plasma darah

b. CO dan CO2 yang larut dalam Hb

e. karboksihemoglobin

c. senyawa karbohidrat oleh darah
B. soal tipe C3
1. Pernyataan berikut ini merupakan hal-hal yang terjadi saat ekspirasi pernapasan
dada, kecuali ....
a. rongga dada membesar
b. tekanan udara dalam paru-paru besar
c. otot interkostalkis relaksasi

d. paru-paru mengembang
e. tulang rusuk terangkat
2. Di bawah ini adalah beberapa pernyataan tentang mekanisme pernapasan:

1. Otot antartulang rusuk berkontraksi, tulang rusuk naik, volume dada membesar,
tekanan udara turun, udara masuk.
2. Otot sekat rongga dada mengerut, volume rongga dada mengecil, udara keluar.
3. Otot antar tulang rusuk kendur, tulang rusuk turun, volume rongga dada
mengecil, tekanan bertambah, akibatnya udara keluar.
4. Otot sekat rongga dada mendatar, volume rongga dada membesar, udara masuk.
Pernyataan yang benar tentang mekanisme pernapasan dada adalah ….
a. 1 dan 2
d. 2 dan 3
b. 1 dan 3
e. 3 dan 4
c. 1 dan 4
C. soal tipe C4
1. Volume udara yang masih ada di dalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi
sekuat-kuatnya disebut ....
a. volume tidal
b. volume cadangan inspirasi
c. volume cadangan ekspirasi
d. volume residu
e. volume kapasitas paru-paru

2. Paru-paru beradaptasi untuk mengambil oksigen dari udara, kemudian oksigen
tersebut berdifusi ke dalam darah. Di bawah ini yang bukan ciri-ciri paru-paru untuk
proses tersebut adalah ....
a. permukaan yang luas
b. permukaan yang elastis
c. sekresi sel-sel mukus
d. kaya akan kapiler-kapiler darah
e. dinding alveolus yang tipis
D. soal tipe C5
1. Berikut ini yang tidak memengaruhi laju pernapasan adalah ....
a. aktivitas

d. suhu tubuh

b. tinggi badan

e. posisi tubuh

c. jenis kelamin


2. Penyakit pada sistem pernapasan akibat infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis
adalah ....
a. asma

d. bronkitis

b. kanker paru-paru

e. batuk

c. TBC
E. soal tipe C6
1. Seseorang memiliki penyakit keturunan. Penyakit tersebut bisa di karenakan infeksi,
asap rokok, debu, polusi udara, bulu binatang, dan ketidakstabilan emosi. Penyakit
apakah yang diderita orang tersebut ….
a. TBC

e. Asma

b. Flu


d. Bronchitis

c. Batuk
5. Buatlah soal essay sebanyak 3 (tiga) soal lengkapi dengan jawaban dan prosedur
penskorannya !
Jawaban :
1. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan seseorang?
2. Jelaskan perbedaan antara nekanisme pernapasan dada dan pernapasan perut pada
manusia?
3. Jelaskan proses mekanisme pernapasan secara singkat?
No
1

Kunci jawaban
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi frekuensi pernapaan seseorang
ialah :

Skor
5


 Jenis kelamin
Secara umum, laki-laki lebih banyak membutuhkan oksigen
dibandingkan perempuan, karena laki-laki memiliki aktivitas lebih
tinggi dibandingkan perempuan sehingga energinya pun lebih
banyak dibutuhkan.
 Suhu tubuh
Metabolise tubuh akan meningkat saat suhu tubuh menurun.

5

Metabolisme tubuh ini berfungsi untuk menghasilkan panas
sehingga membutuhkan oksigen lebih banyak.
 Posisi tubuh
Saat orang tidur dan sedang berdiri berbeda dalam kebutuhan

5

oksigen. Orang yang berdiri lebih banyak membutuhkan oksigen



dibandingkan dengan posisi tidur.
Aktivitas

5

Orang yang memiliki aktivitas tinggi, frekuensi pernapasan lebih
cepat dan oksigen dibutuhkan lebih banyak. Hal ini disebabkan,
2

karena metabolisme meningkat untuk menghasilkan energi.
 Mekanisme pernapasan dada
Pada pernapasan dada melibatkan otot antar tulang rusuk

25

(interkortalis). Saat inspirasi (udara dihirup), otot interkostalis
berkontraksi → tulang rusuk terangkat → rongga dada membesar →
tekanan udara dalam dada (toraks) menurun → paru-paru
mengembang → tekanan udara dalam paru-paru lebih rendah
daripada tekanan luar sehingga udara masuk ke paru-paru
Saat ekspirasi (udara diembuskan), otot interkostalis berelaksasi
→ tulang rusuk turun → rongga dada mengecil → tekanan udara
dalam torak meningkat → paru-paru mengempis → tekanan udara
dalam paru-paru lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan udara
luar sehingga udara keluar dari paru-paru.

25

 Mekanisme pernapasan perut
Dalam pernapasan perut, otot yang terlibat adalah otot
diafragma. Saat inspirasi, otot diafragma berkontraksi → diafragma
menjadi datar → rongga dada membesar → paruparu mengembang
→ tekanan udara dalam paru-paru lebih rendah daripada tekanan
udara luar sehingga udara masuk ke paru-paru.
Saat ekspirasi, otot diafragma berelaksasi → diafragma
melengkung ke arah rongga dada → rongga dada mengecil → paruparu mengempis → tekanan dalam paru-paru lebih tinggi dari
3

tekanan udara luar sehingga udara keluar dari paru-paru.
 Proses mekanisme pernapasan
Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis
walau dalam keadaan tertidur sekalipun, karena sistem pernapasan
dipengaruhi oleh susunan saraf otonom. Menurut tempat terjadinya 30
pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan atas 2 jenis, yaitu
pernapasan luar dan pernapasan dalam.
Pernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara
udara dalam alveolus dengan darah dalam kapiler. Pernapasan dalam
adalah pernapasan yang terjadi antara darah dalam kapiler dengan
sel-sel tubuh. Masuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi

oleh perbedaan tekanan udara dalam rongga dada dengan tekanan
udara di luar tubuh. Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar,
maka udara akan masuk. Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga
dada lebih besar maka udara akan keluar.
Total Skor

100

Herni,Budiati. 2009. Biologi Untuk Sma Dan Ma Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional
Suwarno. 2009. Panduan Pembelajaran Biologi Untuk Sma/Ma Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional

6. Jelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan bagi seorang guru dalam proses
pengembangan alat evaluasi agar diperoleh instrumen yang valid dan reliable !
Jawaban :
Syarat soal yang bermutu adalah soal harus valid dan reliable, valid disini ialah setiap
alat ukur hanya mengukur satu dimensi/ satu aspek saja. Reliable yaitu setiap alat ukur
harus dapat memberikan hasil pengukuran yang tepat, cermat, dan ajeg atau tetap. Untuk
dapat menghasilkan soal yang valid dan reliable, penulis soal harus merumuskan kisi-kisi
terlebih dahulu sebelum menulis soal. Berdasarkan kaidah penulisan soal yang baik
(kaidah penulisan soal bentuk objektif atau pilihan ganda, uraian, atau praktik). Karena,
menurut Linn dan Gronlund (1995: 47) mengungkapkan bahwa tes yang baik harus
memenuhi tiga karakteristik, yaitu: validitas, reliabilitas, dan usabilitas. Validitas disini
artinya ketepatan interpretasi hasil prosedur pengukuran, reliabilitas disini artinya
konsistensi hasil pengukuran, sedangkan usabilitas artinya praktis dalam prosedurnya.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah :
a. Jumlah soal (item soal): Alat evaluasi yang terdiri dari soal yang jumlahnya lebih
banyak cenderung lebih reliabel dibandingkan dengan soal yang jumlahnya lebih
sedikit.
b. Homogenitas: Alat evaluasi yang terdiri dari soal yang lebih homogen cenderung
lebih reliabel dibandingkan dengan soal yang heterogen, maksudnya adalah soalsoal tersebut bertipe sejenis dan berjenjang setingkat
c. Waktu penyelesaian soal : Waktu untuk menyelesaikan soal harus tepat, tidak
kurang dan juga tidak berlebihan.
d. Keseragaman kondisi : Untuk syarat ini setiap tes dalam evaluasi perlu disusun
standart untuk administrasi pelaksanannya
e. Tingkat kesulitan

7. Apa yang Anda ketahui tentang teori tes klasik dan teori tes modern ? Jelaskan !
Jawaban :
Teori Tes Klasik merupakan sebuah teori yang mudah dalam penerapannya serta
model yang cukup berguna dalam mendeskripsikan bagaimana kesalahan dalam
pengukuran dapat mempengaruhi skor amatan. Inti teori klasik adalah asumsi-asumsi yang
dirumuskan secara sistematis serta dalam jangka waktu yang lama. Sedangkan
Teori Tes Modern sering juga disebut Latent Trait Theory yaitu performance subjek
dalam suatu tes yang dapat diprediksi dari kemampuannya yang bersifat laten. Atau lebih
dikenal dengan Item Response Theory (IRT) yaitu respon subjek terhadap item yang
menunjukkan kognitifnya. Kelebihan kinerja subjek dapat dilihat dengan Item
Characteristic Curve (ICC). Artinya semakin baik performance subjek akan semakin
banyak respon (jawaban pada aitem tes) yang benar.