BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Pada sampel yang teregistrasi dan tanpa registrasi BPOM terdapat
kandungan logam Cr yang diketahui melalui kadar Cr yang diperoleh melalui perhitungan.
2. Kadar Cr yang paling besar nilainya terdapat pada sampel A yaitu = 643 mgKg.
5.2 Saran
Disarankan agar dilakukan penelitian mengenai eye shadow ini melalui metode kuantifikasi lain yaitu adisi standar selain metode kuantifikasi dengan kurva baku dan
metode kuantifikasi dengan perbandingan langsung. Dan juga perlu diperhatikan ketelitian dan ketepatan guna mendapatkan hasil analisis yang lebih baik dan lebih
efisien.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Adiwisastra, A. 1987. Keracunan : Sumber, Bahaya serta Penanggulangannya. Bandung: Angkasa.
Almatsier, S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Logam Berat. 01 Agustus 2007. http:lets-belajar.blogspot.comlogamberatkadmium.
BPOM. 2008. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor : HK.00.05.42.1018 Tentang Bahan Kosmetik. Jakarta:
Depkes RI Dirjen POM. C. Lu, Frank. 1994. Toksikologi Dasar : Asas, Organ Sasaran, dan Penilaian Risiko.
Edisi Kedua. Jakarta: UI – Press. Cotton, F. A. dan Wilkinson, G. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Cetakan I. Jakarta:
UI – Press. Day, R. A. dan Underwood, A. L. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.
Gandjar, I. G. dan Rohman, A. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Cetakan 1 dan 3. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hendayana, S. 1994. Kimia Analitik Instrumen. Edisi Kesatu. Cetakan I. Semarang: IKIP Semarang Press.
Ilyas, S. 1997. Ilmu Penyakit Mata. Cetakan I. Jakarta: FKUI. Khopkar, S. M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Cetakan I. Jakarta: UI – Press.
Kromium. 30 April 2010. www.lovekimiabanget.blogspot.com Lestari, F. 2009. Bahaya Kimia : Sampling Pengukuran Kontaminan Kimia Di
Udara. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Miller, J. C dan Miller, J. N. 1991. Statistika Untuk Kimia Analitik. Edisi Kedua.
Bandung: ITB Bandung. Mimir. 2011. Ilmu Kimia. robbaniryo.comilmu-kimialogam-kadmium-cd.
Mohsin, Y. 2006. Kadmium. chem.-is-try.org. Sartono. 2002. Racun Dan Keracunan. Cetakan I. Jakarta: Widya Medika.
Vivianti. 2003. Studi Perbandingan Destruksi Logam Krom Total Menggunakan Metode Destruksi Basah Dan Kering Dengan Pelarut HNO
3
p Dan
Universitas Sumatera Utara
HClpDari Limbah Padat Industri Pelapisan Logam. Skripsi Jurusan Kimia.
Vogel, A. I. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimikro. Edisi Kelima. Jakarta: PT. Kalman Media Pusaka.
Wasitaatmadja, S. M. 1997. Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: UI – Press. Widowati, W. 2008. Efek Toksik Logam : Pencegahan Dan Penanggulangan
Pencemaran. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. Daftar Bahan Pewarna Yang Diizinkan Digunakan Dalam Kosmetik Menurut Peraturan Kepala Badan POM Republik Indonesia Nomor :
HK.00.05.42.1018 Tentang Bahan Kosmetik
No No Colour
Index CI Nama Bahan
Warna Kadar Maksimum
Dan Persyaratan Lain 1
10020 DC Green No. 1 Ext
Hijau 2
11680 Pigment Yellow 1
Kuning 3
11710 Pigment Yellow 3
Kuning 4
12010 Solvent Red 3
Merah 5
15800 DC Red No. 31
Merah 6
16230 Food Orange 4
Oranye 7
18050 DC Red No. 11 Ext
Merah 8
21230 Solvent Yellow 29
Kuning 9
26100 DC Red No. 17
Merah Kriteria Kemurnian :
aniline ≤ 0.2
2-naphtol ≤ 0.2
4-aminoazobenzene ≤ 0.1
1-phenylazo-2-naphtol ≤ 3
1-[2-phenylazophenylazo]-2- naphtalenol
≤ 2
10 42045
Acid Blue 1, Sodium Salt
Biru 11
42510 Basic Violet 14
Ungu 12
42735 Acid Blue 104
Biru 13
44045 Basic Blue 26
Biru 14
47000 DC Yellow No. 11
Kuning 15
50420 Acid Black 2
Hitam 16
59040 DC Green No. 8
Hijau 17
60730 DC Violet No. 2Ext
Ungu 18
71105 Pigment Orange 43
Oranye
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. Zat warna yang Dilarang Digunakan Dalam Obat, Makanan dan Kosmetika Permenkes No. 239MenkesPerV1985
Nama zat warna Nomor Indeks
Auramin C.I. Basic Yellow 2 Alkanet
Butter Yellow C.I. Solvent Yellow 2 Black 7984 Food Black
Burn Umber Pigment Brown 7 Chrysoidine C.I. Basic Orange 2
Chrysoine S C.I. Food Yellow 8 Citrus Red No. 2
Chocolate Brown FB Food Brown 2 Fast Red E C.I. Food Red 4
Fast Yellow AB C.I. Food Red 4 Guinea Green 8 C.I. Acid Green No. 3
Indanhtrene Blue RS C.I. Food Blue 4 Magenta C.I. Basic Violet 14
Metanil Yellow Ext. DC Yellow No. 1 Oil Orange SS C.I. Solvent Orange 2
Oil Orange XO C.I. Solvent Orange 7 Oil Orange AB C.I. Solvent Yellow 5
Oil Orange Ob C.I. Solvent Yellow 6 Orange G C.I. Food Orange 4
Orange GGN C.I. Food Orange 2 Orange RN C.I. Food Orange 1
Orchil and Orcein Ponceau 3R C.I. Red 6
Ponceau SX C.I. Food Red 1 Ponceau 6R C.I. Food Red 8
Rhodamin B C.I. Food Red 15 Sudan I C.I. Solvent Yellow 14
Scarlet GN C.I. Food Red 2 Violet 6B
41000 75520
11020 27755
77491 11270
14270 12156
- 16045
13015 42085
69800 42510
13065 12100
12140 11380
11390 16230
15980 15970
- 16155
14700 16290
45170 12055
14815 42640
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3. Daftar Bahan Kosmetik Yang Dilarang Digunakan Dalam Kosmetik Menurut Peraturan Kepala Badan POM Republik Indonesia Nomor :
HK.00.05.42.1018 Tentang Bahan Kosmetik
No No ACD
Nama Bahan No CAS
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
43 762
45 286
733 727
183 47
55 1107
68 78
366 1095
97 101
453 454
Arsenik dan senyawa-senyawanya Asbestos
Atropine, garam-garamnya dan turunannya Azacyclonol dan garam-garamnya
Aziridine Azobenzene
Bemegride dan garam-garamnya Benzene
Bromine CI Solvent Yellow 14
Kadmium dan senyawa-senyawanya Chlorine
Chloroform Chloromethane
Kromium dan garam-garamnya Cobalt benzenesulphonate
Cobalt dichloride Cobalt sulphate
7440-38-2 12001-28-4
51-55-8 115-46-8
151-56-4 103-33-3
64-65-3 1076-43-3
7726-95-6 842-07-9
7440-43-9 7782-50-5
67-66-3 74-87-3
7440-47-3
7646-79-9 10124-43-3
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. Kondisi SSA untuk Analisis Beberapa Logam Khopkar, 1990
Unsur Panjang
Gelombang nm Tipe
Nyala Sensitivitas
μgmL Kisaran Kerja
μgmL Batas Deteksi
μgmL
Ag Al
As Au
B Ba
Be Bi
Ca Cd
Co Cr
Cs Cu
Fe Hg
K Li
Mg Mn
328,1 309,3
193,7 242,8
242,8 553,6
234,9 223,1
422,7 228,8
240,7 357,9
852,1 324,7
248,3 253,7
766,5 670,8
285,2 279,5
AA NA
AH AA
NA NA
NA AA
NA AA
AA AA
AP AA
AA AA
AP AP
AA AA
0,029 0,75
0,60 0,11
8,4 0,20
0,016 0,20
0,013 0,011
0,053 0,055
0,04 0,04
0,045 2,2
0,009 0,017
0,003 0,021
1-5 40-200
50-200 5-20
40-1600 40-40
1-5 10-40
1-4 0,5-2
3-12 2-8
5-20 2-8
2,5-10 100-400
0,5-2 1-4
0,1-0,4 1-4
0,002 0,018
0,26 0,009
2 0,02
0,007 0,046
0,002 0,0007
0,007 0,005
0,004 0,002
0,006 0,16
0,002 0,0002
0,0002 0,002
Keterangan :
Nyala : AA : udara-asetilen ; AP : udara-propana; NA : N
2
O-asetilen; AH : udara- hidrogen.
Universitas Sumatera Utara