Ringkasan Kliping Berita Kesehatan, 6 Juni 2007 - [ KLIPPING ]

RINGKASAN KLIPING BERITA KESEHATAN
Tanggal 6 Juni 2007

A

MANAJEMEN

Kebijakan, Perencanaan dan Anggaran, Pengawasan, Hukum dan Organisasi, Data dan
Informasi, Analisis Pembangunan Kesehatan, Penanggulangan Masalah/Krisis Kesehatan,
Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan, Peningkatan dan Pemberdayaan SDM, Promosi
Kesehatan, Komunikasi Publik, BUMN

”RI-Australia sepakat kembangkan vaksin flu burung”. Indonesia dan
Australia bekerjasama dalam pengembangan vaksin avian influenza secara transparan
sebagai bagian dari komitmen bilateral kedua negara dalam memberantas wabah flu
burung. Menkes Siti Fadilah Supari saat bertemu dengan Menkes Australia,Tony
Abbott MHR, mengatakan kerjasama tersebut akan diikat dalam satu kesepakatan
bilateral. Dari Rp 107 miliar yang telah dijanjikan pemerintah Australia hingga
Oktober 2006 telah mengeluarkan sebesar Rp 62 miliar untuk biaya pengerahan tim
cepat tanggap WHO, pembelian 50 ribu paket Tamiflu, pembuatan Rencana Nasional
Kesiapan Pandemik untuk Indonesia dan Pengawasan Berbasis masyarakat (Hr.

Seputar Indonesia 06/06/2007). Berita lain ”RI ingin kepastian manfaat pengiriman
sampel virus H5N1” (Kantor Berita Antara 06/06/2007).
”Menkes kembangkan vaksin DBD”. Menkes Siti Fadilah Supari menyatakan
keinginannya untuk mengembangkan vaksin DBD. Menurutnya, meskipun saat ini para
ahli belum menemukan vaksin tersebut, namun karena rendahnya partisipasi
masyarakat maka sudah cukup mendesak bagi Indonesia untuk mulai mengembangkan
vaksin tersebut. Sementara Dirjen PP & PL Depkes, I Nyoman Kandun, mengatakan
vaksin DBD hingga saat ini belum ditemukan. Berdasarkan laporan PDVI, vaksin yang
saat ini diteliti pada beberapa laboratorium kesehatan dunia seperti CDC Atlanta,
menunjukkan bahwa tahap uji coba masih pada fase praklinikal. Pada 2015 mendatang
baru ada sesuatu yang bisa disampaikan kepada masyarakat terkait
dengan
pengembangan vaksin DBD ini. (Hr. Seputar Indonesia 06/06/2007)

B

KESEHATAN MASYARAKAT

Berita Bina Kesmas (Kesehatan Keluarga, Kesehatan Komunitas, Kesehatan Masyarakat
Rentan/Perbatasan, Gizi Masyarakat/Institusi, Kesehatan Kerja)


”Warga Pedalaman Kalimantan Barat lebih percaya berobat ke Dukun”. Dr.
Pius Edwin, dokter Puskesmas Kec. Serimbu, Kab. Landak, Kalbar, mengatakan hingga
saat ini kepercayaan masyarakat terhadap dukun khususnya warga yang tinggal di
daerah pedalaman Kalbar masih cukup besar. Sebagian besar masyarakat masih lebih
percaya kepada dukun daripada dokter. Menurutnya selama ini yang menjadi kendala
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat adalah minimnya transportasi di

1

pedalaman dan akses ke ibukota, baik kecamatan maupun kabupaten. Sementara
Gubernur Kalbar, Usman Ja’far, mengatakan masalah berobat ke dukun atau ke
dokter adalah masalah keyakinan masyarakat. Hal itu terjadi karena pada masa lalu
jumlah dokter sangat terbatas sehingga dukun sangat difungsikan. Namun sekarang
dokter sudah banyak dan relatif cukup dengan demikian fungsi dukun akan dikurangi.
Menurutnya dukun tidak bisa dimusuhi atau disingkirkan, tetapi harus diajak
bermitra. (Hr. Suara Pembaruan 06/06/2007)

C


PELAYANAN MEDIK

Pelayanan Medik dan Gigi Dasar, Pelayanan Medik dan Gigi Spesialistik, Keperawatan
dan Keteknisian Medik, Sarana dan Peralatan Medik, Laboratorium Kesehatan,
Kesehatan Jiwa Masyarakat

”Jumlah pendonor positif HIV meningkat”. Jumlah pendonor darah positif
HIV/AIDS di PMI Cabang Kota Yogyakarta cukup tinggi. Selama 2006 lalu, PMI
mencatat 52 dari 36 ribu sampel darah yang masuk dinyatakan positif HIV. Ratarata adalah usia produktif sekitar 17-40 tahun. Pendonor tersebut tidak hanya
warga kota saja, beberapa berasal dari luar kota. Dokter UTD PMI Cabang Kota, dr.
Titien Budhiaty, mengatakan sejak 2001 jumlah pendonor yang positif HIV trendnya
mengalami peningkatan. Tahun 2005 ada 40-an yang positif HIV, tahun 2006
meningkat menjadi 52 orang. Dan 2007 ini juga ditemukan beberapa, namun jumlah
pastinya belum dihitung. (Hr. Kedaulatan Rakyat 06/06/2007)

D

PELAYANAN FARMASI

Farmasi Komunitas dan Klinik, Penggunaan Obat Tradisional, Obat Publik dan Perbekalan

Kesehatan, Produksi dan Distribusi Farmasi & Alkes, Makanan dan Minuman, Napza,
Kosmetika

”Direkomendasikan penggunaan vaksin H5N2 dan H5N9 pada unggas”.
Pemerintah merekomendasikan penggunaan vaksin heterolog untuk unggas dengan
H5N2 dan H5N9. Ketua Urusan Komunikasi Publik Unit Pengendalian Penyakit Avian
Influenza, M. Zoelkarnain, mengatakan hingga saat ini tidak ada masalah dalam
penggunaan vaksin untuk unggas. Namun pemerintah tetap merekomendasikan untuk
menggunakan vaksin yang berbeda dengan virusnya yakni H5N2 atau H5N9. Dia
mengakui masih ada perdebatan diantara para ahli mengenai jenis vaksin yang
dipergunakan untuk melawan virus H5N1 tersebut. Menurutnya, pada prinsipnya
unsur H-nya yang perlu lebih diperhatikan, sementara N-nya tidak terlalu mengikat.
Sementara setelah dua tahun adanya kasus flu burung di Indonesia, terdapat 99
kasus terjadi pada manusia dan 79 diantaranya meninggal. (Kantor Berita Antara
06/06/2007)

2

E


P2PL DAN LITBANGKES

Penanggulangan Penyakit Bersumber Binatang, Menular Langsung, Surveilans Epim dan
Kesehatan Matra, Penyehatan Lingkungan, Penyehatan Air dan Sanitasi, Penyakit Tidak
Menular serta hasil-hasil penelitian di bidang kesehatan.

”Jakarta masih KLB DBD”. Gubernur Jakarta, Sutiyoso, menegaskan pihaknya
tetap memberlakukan status KLB demam berdarah dengue, meski Dinkes Jakarta
merekomendasikan penurunan status dari KLB menjadi waspada DBD. Menurut
Sutiyoso, kasus DBD masih tinggi sehingga tetap berlaku status KLB DBD.
Sementara Kadinkes Jakarta, Wibowo, mengatakan dari segi jumlah kasus DBD bulan
Mei lebih rendah dibandingkan dengan April, bulan Mei 2007 terdapat 4.345 kasus
sedangkan April sebanyak 5.113 kasus. Jumlah kasus menurun, tapi belum mencapai
target yang ditetapkan. (Hr. Sinar Harapan, Hr. Seputar Indonesia 06/06/2007)
”Pemerintah siapkan alat baru pendeteksi dini flu burung”. Ketua Harian
Komite Nasional Pengendalian Flu Burung dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi
Influenza, Bayu Krisnamurthi, mengatakan pemerintah sedang mempersiapkan alat
pendeteksi flu burung baru untuk manusia yang mampu mendeteksi virus dalam satu
hingga dua hari. ”Early Detection” yang dibuat, saat ini masih ada pada level
laboratorium di Departemen Kesehatan. (LKBN Antara 06/06/2007)

”Pengendalian HIV/AIDS semakin sulit”. Aliran dana The Global Fund untuk
pengendalian HIV/AIDS yang diberhentikan mendadak sejak Maret 2007,
mengakibatkan pincangnya pelayanan kepada masyarakat. Salah satu cara yang
ditempuh untuk mengatasi sulitnya kondisi akibat berhentinya dana, Dinkes Kota
Sleman memberikan kewenanganan cara pembiayaan bagi beberapa rumah sakit dan
partner kerja agar menyesuaikan dengan kondisi tersebut. (Hr. Kedaulatan Rakyat
06/06/2007). Berita lain ”Kasus kematian HIV rambah usia muda” (Hr. Seputar
Indonesia 06/06/2007)
”RSUD Tenriawaru Tagih subsidi DBD Rp 44 juta”. Pihak pengelola RSUD
Tenriawaru menagih dana subsidi pasien DBD yang digratiskan Pemkab Bone di kelas
bangsal. Jumlahnya lebih kurang Rp 44 juta. Direktur RSUD Tenriawaru, dr. A
Khasma Padjalangi, mengatakan dana ini merupakan akumulasi subsidi sejak Pebruari
hingga April. Selain dana subsidi pasien DBD, rumah sakit juga masih menagih dana
sekitar setengah milyar untuk pembayaran obat-obatan dan makanan pasien. Karena
dana untuk operasional rumah sakit jarang turun, maka pihak pengelola terpaksa
meminjam dana kas rumah sakit. (Hr. Fajar 06/06/2007)
Sub Bidang Pendapat Umum
Bidang Pendapat Umum dan Berita
Pusat Komunikasi Publik Setjen Depkes


Catatan :
Harian sore, tabloid/majalah mingguan, 2 mingguan atau bulanan dan media daerah
dikliping/diringkas sesuai tanggal diterimanya di Bidang Pendapat Umum dan Berita.

3