Pembahasan akhir HASIL PENELITIAN

Dari hasil pekerjaan siswa di atas, persoalan utama yang mereka hadapi adalah mengidentifikasi bentuk bangun datar yang ada dalam lingkaran segitiga, sehingga merekapun mengalami kesulitan dalam menguasai jumlah semua sudut dalam segitiga tersebut. 2. Kesalahan data Ada banyak jenis kesalahan yang termasuk dalam kategori kesalahan data, mulai dari kemampuan siswa untuk memahami hal-hal dasar pada materi lingkaran seperti jumlah sudut dalam sebuah lingkaran, nilai Phi, bentuk-bentuk umum rumus dalam mencari luas dan keliling lingkaran sampai pada bagaimana pemahaman itu diaplikasikan pada persoalan sehari-hari. Beberapa contoh kesalahan konsep yang dilakukan oleh S25adalah sebagai berikut: Gambar 4.12: Contoh Kesalahan Data 3. Kesalahan teknis Keterampilan dalam operasi perkalian dan pembagian sebenarnya menjadi landasan utama dalam matematika selain operasi perjumlahan dan pengurangan. Tak dapat ditolak bahwa berdasarkan hasil tes diagnostik, peneliti menemukan adanya siswa yang kurang mampu melakukan operasi perkalian dan pembagian terhadap angka-angka dalam skala besar terutama angka-angka yang jika dioperasikan akan menghasilkan angka-angka desimal seperti pada beberapa contoh berikut ini yang dilakukan oleh S15 : Gambar 4.13: Contoh Kesalahan Teknis 4. Tanpa proses pengerjaan Pada kategori ini, siswa hanya menuliskan hasil atau jawaban akhir tanpa melalui proses pengerjaan sehingga membuat peneliti mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi letak kesalahan siswa tersebut apalagi terdapat banyak siswa yang langsung menuliskan jawaban dan salah. Contohnya adalah seperti berikut ini S21: Gambar 4.14: Contoh Kesalahan karena tanpa Proses Pengerjaan 5. Mengidentifikasi maksud soal interpretasi bahasa. Kesalahan dalam memahami bahasa yang digunakan dalam soal menjadi persoalan mendasar bagi siswa yang hendak menyelesaikan soal- soal yang diberikan. Kesalahan dalam interpretasi bahasa berimbas pada jawaban yang ditulis siswa tidak sesuai dengan apa yang ditanyakan dalam soal. Contoh kesalahan interpretasi bahasa: Gambar 4.15: Kesalahan Interpretasi Bahasa 6. Tidak mengerjakan soal Sebagian besar siswa kelas VIII.A tidak bisa menjawab soal diagnostik nomor 7 dan nomor 8 sehingga kedua soal tersebut tidak dikerjakan sama sekali bahkan terdapat siswa yang hanya mengerjakan soal nomor 1 dan nomor 2,sedangkan nomor yang lain tidak dikerjakan sama sekali. 7. Kesalahan langkah pengerjaan Kesalahan yang dilakukan siswa pada kategori ini adalah kesalahan dalam seluruh proses pengerjaan, dimana rumus yang akan digunakan sudah benar, akan tetapi siswa kerap melakukan kesalahan ketika hendak memasukan beberapa nilai yang sesuai dengan rumusnya. Contoh kasusnya adalah seperti pada gambar di bawah ini: Gambar 4.16: Contoh Kesalahan Langkah Pengerjaan 8. Kesalahan logika Kategori kesalahan yang dilakukan siswa pada bagian ini lebih mengarah pada kesalahan dalam pengambilan kesimpulan.. Contoh kasusnya adalah seperti pada gambar di bawah ini: Gambar 4.17: Contoh Kesalahan Logika Kasus yang dilakukan oleh siswa di atas mengarah pada kesalahan kategori tersebut. Bahwasannya apa yang telah dikerjakan pada langkah sebelumnya tidak ada hubungannya dengan kesimpulan yang diambil pada bagian akhir prises pengerjaan 103

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMP Budi Mulia Minggir pada siswa kelas VIII.A, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa kategori kesalahan yang ditemukan peneliti yaitu sebagai berikut: 1. Kesalahan siswa a. Kesalahan data Kesalahan data yang dilakukan siswa adalah mencoba menghubungkan hal yang ditanyakan dalam soal dengan hal lain di luar apa yang ditanyakan. Rata-rata jumlah siswa yang melakukan kesalahan pada kategori ini adalah 1,12 siswa tiap soalnya. b. Kesalahan konsep dan prinsip Kategori kesalahan konsep yang dilakukan siswa lebih cenderung mengarah pada kesalahan teorema dan definisi terkait materi lingkaran termasuk juga kesalahan siswa dalam penggunaan rumus. Rata-rata jumlah siswa yang melakukan kesalahan pada kategori ini adalah 3 siswa tiap soalnya. c. Kesalahan teknis Ketidak-terampilan siswa dalam melakukan operasi perkalian dan pembagian adalah bagian dari kesalahan teknis yang kerap dilakukan. Rata- rata jumlah siswa yang melakukan kesalahan pada kategori ini adalah 0,5 siswa tiap soalnya. d. Kesalahan interpretasi bahasa Kesalahan dalam mengartikan maksud soal adalah contoh kesalahan interpretasi bahasa yang dilakukan siswa. Kegagalan siswa dalam memahami maksud soal tentunya akan berdampak pada tidak maksimalnya hasil pekerjaan siswa tersebut. Rata-rata jumlah siswa yang melakukan kesalahan pada kategori ini adalah 0,25 siswatiap soalnya. e. Kesalahan logika untuk mengambil kesimpulan Kesalahan logika dalam hal ini lebih dikaitkan dengan pengambilan kesimpulan akhir dari semua rangkaian dan proses pengerjaan. Rata-rata jumlah siswa yang melakukan kesalahan pada kategori ini adalah 0,25 siswa tiap soalnya. f. Kesalahan karena tidak mengerjakan Rata-rata jumlah siswa yang melakukan kesalahan pada kategori ini adalah 7,75 siswa tiap soalnya. g. Kesalahan karena tanpa proses pengerjaan Kategori ini termasuk salah satu jenis kesalahan karena peneliti mengetahui beberapa siswa dan pengetahuan mereka berkaitan dengan materi lingkaran yang hanya menuliskan jawaban tanpa melalui proses pengerjaan. Rata-rata jumlah siswa yang melakukan kesalahan pada kategori ini adalah 2,25 siswa tiap soalnya. h. Kesalahan langkah Terdapat 1 siswa yang mengerjakan soal-soal yang diberikan dengan menggunakan rumus yang benar, akan tetapi langkah selanjutnya tidak berdasarkan rumus yang dituliskan sebelumnya. Artinya ada ketidaksesuaian antara apa yang ditulis sebelumnya dengan apa yang dikerjakan pada langkah selanjutnya. Upaya remediasi untuk meningkatkan nilai siswa Pembelajaran remediasi yang dimaksudkan untuk meningkatkan nilai dan pemahaman siswa terkait materi lingkaran ternyata tidak terlalu memberi dampak signifikan dalam mengupayakan ketuntasan belajar siswa. Namun, jika ditilik dari segi nilai yang diperoleh siswa setelah pembelajaran remedial, sebanyak 57,69 siswa mengalami peningkatan, yang tidak mengalami peningkatan tetap danatau turun sebanyak 30,76 karena sebagain besar dari siswa yang tidak mengalami peningkatan adalah siswa yang tidak memiliki sumber belajar yang memadai, seperti buku catatan ataupun buku pelajaran matematika, sedangkan 11,53 lainnya tidak dianalisis karena tidak mengikuti salah satu tes, baik tes diagnostik maupun tes remedial.

B. Saran

a. Bagi guru atau calon guru Penelitian yang dilakukan di SMP Budi Mulia Minggir merupakan salah satu upaya dalam menumbuh-kembangkan pendidikan di Indonesia. Jika dilihat,

Dokumen yang terkait

analisis kesulitan beleaar dalam mengerjakan soal-soal akutansi pokok bahasan laporan keuangan pad siswa kelas 1.3 cawu 1 man 2 jember tahun ajaran 2000/2001

0 12 64

Identifikasi miskonsepsi materi biologi kelas II semester 1 pada siswa SMP negeri di kecamatan Kencong tahun ajaran 2003/2004

2 6 94

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9

Perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran project based learning (pjbl) dan konvensional pada pokok bahasan lingkaran kelas viii smp n 3 Tanjung Morawa tahun ajaran 2017-2018 - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 162

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN - Penerapan model pembelajaran kreatif dan produktif pada materi pokok zat dan wujudnya kelas VII semester I SMP-N 7 Palangka Raya tahun ajaran 2013/2014. - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 1 9

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 12

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 29

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 21

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 1 48

Diagnosis kesulitan belajar matematika SMP

2 2 64