Analisis Laporan Keuangan LANDASAN TEORI

2 Reserve Requirement RR, lebih dikenal dengan dengan likuiditas wajib minimum yaitu suatu simpanan minimum yang wajib dipelihara dalam bentuk giro di Bank Indonesia bagi semua bank. 3 Loan to Deposit Ratio LDR, adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. Loan to Deposit Ratio LDR menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan nasabah dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi LDR mengindikasikan bahwa kemampuan likuiditas semakin rendah, hal tersebut dikarenakan jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit semakin besar. 4 Loan to Asset Ratio LAR, adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank yang menunjukkan kemampuan bank untuk memenuhi permintaan kredit dengan menggunakan total asset yang dimiliki bank. Semakin tinggi rasio, maka tingkat likuiditasnya semakin kecil karena jumlah asset yang diperlukan untuk membiayai kreditnya menjadi semakin besar. 5 Rasio Kewajiban Bersih Call Money, rasio ini menunjukkan besarnya kewajiban bersih call money terhadap aktiva lancar atau aktiva yang paling likuid dari bank. Apabila nilai rasio ini semakin tinggi maka likuiditas bank akan menurun, karena bank tidak dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI segera menutup kewajiban dalam kegiatan pasar uang antar bank dengan alat likuid yang dimilikinya. b. Rasio Rentabilitas Rasio rentabilitas digunakan untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Macam-macam rasio rentabilitas adalah sebagai berikut: 1 Return on Asset ROA, digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Semakin besar ROA maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh bank dan semakin baik pula posisi bank dari segi penggunaan asset. 2 Return on Equity ROE, adalah perbandingan antara laba bersih bank dengan modal sendiri. ROE merupakan indikator yang sangat penting bagi pemegang saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan dividen. Apabila ROE naik, maka laba bersih juga akan naik yang nantinya akan menyebabkan kenaikan harga saham 3 Rasio Biaya Beban Operasional, adalah perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan operasional. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. 4 Net Profit Margin NPM Ratio, adalah rasio yang menggambarkan tingkat keuntungan yang diperoleh bank PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dibandingkan dengan pendapatan yang diterima dari kegiatan operasionalnya. 5 Net Interest Margin NIM, atau margin bunga bersih adalah ukuran perbedaan antara bunga pendapatan yang dihasilkan oleh bank atau lembaga keuangan lain dan nilai bunga yang dibayarkan kepada pemberi pinjaman. c. Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya atau kemampuan bank untuk memenuhi kewajibannya jika terjadi likuidasi. Macam – macam rasio solvabilitas adalah sebagai berikut : 1 Capital Adequacy Ratio CAR, adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko ikut dibiayai dari dana modal sendiri di samping memperoleh dana dari sumber di luar bank. CAR merupakan indicator terhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva berisiko. 2 Debt to Equity Ratio DER, adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menutup sebagian atau seluruh utang-utangnya, baik jangka panjang maupun jangka pendek dengan dana yang berasal dari modal bank sendiri. 3 Long Term Debt to Assets Ratio, digunakan untuk mengukur seberapa jauh nilai seluruh aktiva bank dibiayai atau dananya diperoleh dari sumber utang jangka panjang. d. Rasio Aktiva Produktif Rasio aktiva produktif adalah tolok ukur untuk menilai tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang ditanamkan dalam aktiva produktif berdasarkan kriteria tertentu 1 Non Performing Loan NPL, atau kredit bermasalah merupakan salah satu indikator kunci untuk menilai kinerja suatu bank. Apabila NPL meningkat maka profitabilitas akan menurun, karena kredit mengalami masalah dan kemungkinan tidak kembali.

F. Penelitian Terdahulu

1. Prastiyaningtyas 2010 meneliti tentang faktor – faktor yang mempengaruhi profitabilitas perbankan studi pada Bank Umum Go Public yang listed di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2008. Penelitian ini menggunakan profitabilitas sebagai variabel terikat dependen, dan variabel bebas independen adalah CAR, NPL, BOPO, LDR, NIM dan pangsa kredit. Penelitian ini hanya fokus pada bank umum Go Public yang terdaftar di Bank Indonesia. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel CAR, NIM dan pangsa kredit berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas bank. Variabel NPL dan BOPO berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas bank, sedangkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kecukupan Modal, Efisiensi, Likuiditas, Non Performing Loan, Pembentukan Penyisihan Aktiva Produktif, Dan Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Return On Assets (Studi Empiris Pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Wilayah Kabupaten D

0 34 99

Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Tingkat Rentabilitas Pada Bank-Bank Yang Terdaftar Di BEI Periode 2007-2009

0 18 88

Analisis Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Tingkat Kesehatan Bank Pada Bank Perkreditan Rakyat di Sumatera Utara

5 45 81

Analisis Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Tingkat Kesehatan Bank pada Bank Perkreditan Rakyat di Sumatera Utara

0 49 104

Analisis Kemampuan Komponen Rasio Rentabilitas dan Rasio Aktiva Produktif dalam Meningkatkan Kecukupan Modal Bank Umum Syariah Periode 2013-2015

0 7 108

TINGKAT KONSENTRASI PASAR BANK BPR DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TINGKAT KONSENTRASI PASAR BANK BPR DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA TAHUN 2006 – 2009.

0 3 13

Pengaruh Kredit Bermasalah, Tingkat Kecukupan Modal, Tingkat Likuiditas, dan Efisiensi Operasional Perusahaan Terhadap Rentabilitas.

0 0 2

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DILIHAT DARI ASPEK PERMODALAN, KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF, RENTABILITAS, DAN LIKUIDITAS PADA PD. BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) BKK PURWOREJO PERIODE TAHUN 2011-2013.

0 0 123

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DALAM ASPEK LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS PADA PT.BPR CEPER PERIODE 2014 – 2016

0 0 15

ANALISIS KORELASI TINGKAT RENTABILITAS DAN TINGKAT LIKUIDITAS DENGAN TINGKAT KECUKUPAN MODAL BANK

0 0 88