Seorang penulis yang telah menguji hasil penelitiannya mengenai kepemimpinan
transformasional sekolah
dengan beberapa
variabel mengatakan bahwa indikator-indikator dalam kepemimpinan transformasional
seperti menjadi pembaharu, menjadi teladan, mendorong kinerja bawahan, mengharmonisasikan lingkungan kerja, memberdayakan karyawan, bertindak
atas sistem nilai, meningkatkan kemampuannya terus-menerus, dan memiliki kemampuan untuk menghadapi situasi yang rumit akan dapat dicapai oleh
kepala sekolah apabila dia memiliki kemampuan dalam berkomunikasi secara persuasif, motivasi untuk berprestasi, serta pengetahuan manajerial
yang mencukukupi, Danim Suparno 2009; 77. Lebih lanjut dikatakan bahwa kepala sekolah bertugas untuk memajukan dan meningkatkan kualitas
organisasi sekolah. Hal ini tidak akan tercapai apabila dalam diri kepala sekolah tidak
memiliki motivasi kuat untuk berprestasi. Agar seluruh personalia yang ada pada sekolah mau bekerja sama dengan baik untuk mencapai visi dan misi
sekolah perlu adanya penciptaan lingkungan kerja yang harmonis. Hasil penelitian ini membenarkan teori bahwa dalam kerangka
organisasi sekolah sebagai sistem yang terbuka, kinerja guru merupakan salah satu elemen penting yang saling berkaitan dengan elemen lainnya, seperti
kepemimpinan kepala sekolah, lingkungan untuk mewujudkan tujuan sekolah. Dalam keterkaitan tersebut kinerja guru mencerminkan atau
merefleksikan kualitas elemen input dan transformasional process sebagai satu kesatuan yang saling berhubungan dan ada peran penting kepemimpinan
kepala sekolah terhadap kinerja guru. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, pada bab IV mengenai peran kepemimpinan tranformasional kepala sekolah dalam
meningkatkan kinerja guru, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil penelitian membuktikan bahwa kepala sekolah dinilai memiliki
kepemimpinan transformasional dalam proporsi 96,30 yang mengatakan sangat baikbaik.
2. Hasil penelitian membuktikan bahwa kinerja guru termasuk dalam
kategori sangat baikbaik dengan proporsi 89,80 . B.
Keterbatasan Dalam pelaksanaan penelitian ini, penulis menyadari adanya beberapa
keterbatasan, yaitu: 1.
Penulis kesulitan dalam mendapat ijin penelitian di beberapa sekolah yang meskipun dalam satu yayasan, hal ini dikarenakan responden
pada penelitian ini adalah para guru yang sibuk dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mempersiapkan ujian sekolah dan Ujian nasional bagi kelas XII, IX, dan VI yang dalam hal ini menjadi sampel penelitian.
2. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis hanya
penyebaran kuesioner. Hal ini menyebabkan informasi yang diperoleh terbatas, sehingga penulis tidak dapat memastikan jawaban yang
diberikan oleh responden penelitian apakah benar-benar sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya dialami oleh responden atau tidak.
3. Penelitian dilakukan hanya atas dua variabel, yaitu satu variabel bebas
dan satu variabel terikat. Variabel bebas meliputi kepemimpinan kepala sekolah, sedangkan variabel terikat adalah kinerja guru.
4. Penelitian ini sangat terbatas karena tidak mengungkapkan kinerja
guru dalam kepemimpinan kepala sekolah sebelumnya dengan kepala sekolah yang sekarang, karena keterbatasan waktu, dan semua
responden adalah guru-guru. 5.
Peneliti tidak melakukan pengujian hubungan antar variable kepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan kinerja guru.
C. Saran
Berdasarkan temuan hasil penelitian, maka perlu disampaikan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi para Kepala Sekolah
a. Para kepala Sekolah disarankan untuk menyadari bahwa
jabatannya adalah
sebuah amanah
yang harus
dipertanggungjawabkan dengan menjalankan tugas dan fungsi kepemimpinannya secara professional serta berorientasi pada
kemajuan pendidikan. b.
Para kepala sekolah perlu mengupayakan terciptanya relasi yang dekat dengan guru, staf, peserta didik, dan terciptanya
lingkungan sekolah yang kondusif demi terlaksananya kegiatan pembelajaran secara baik dan merencanakan program
pengembangan kompetensi guru dan siswa. c.
Para kepala sekolah diharapkan untuk dapat mengelola konflik yang ada agar tidak terjadi kesalahpahaman didalam
lingkungan sekolah. 2.
Bagi Para Guru a.
Para guru disarankan untuk secara pribadi dan terus menerus berjuang meningkatkan kompetensinya guna menjadi guru
yang professional dan berkinerja baik disiplin, dedikasi, dan profesional.
b. Para guru diharapkan tidak merasa cukup dengan pengetahuan
yang ada pada dirinya sehingga perlu terus menerus untuk belajar sebab ilmu senantiasa terus berkembang sesuai dengan
perkembangan zaman. c.
Para guru seyogianya dapat melihat tugasnya tidak semata- mata hanya pendidik tetapi juga sebagai panggilan jiwa untuk
melayani, yang tidak berorientasi pada imbalan dan jabatan d.
Para guru hendaknya mendidik peserta didik sebagai anak kandung yang ingin mencapai cita-citanya setinggi mungkin.
3. Bagi Peneliti lain
Apabila melakukan penelitian dengan subjek yang sama, dalam hal ini mengenai kinerja guru maka respondennya tidak hanya
melibatkan guru tapi kepala sekolah maupun siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi, 1989. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Bumi aksara.
-------------------------- 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi revisi. Jakarta: Bumi aksara.
Bahri, Saiful. 2010. Optimalisasi kinerja kepala sekolah. Jakarta: Gibon Books.
Danim, Sudarwan
Suparno. 2009.
Manajemen Dan
Kepemimpinan Transformasional Kekepalasekolahan. Jakarta: Rineke Cipta.
Direktorat Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional. 2008.
Penilaian Kinerja Guru Depdiknas. 2008. Peraturan Pemerintah RI Nomor, 78 Tahun 2008, tentang
Kompetensi Guru Depdiknas. 2005. Undang-Undang RI No.14, Tahun 2005, tentang Guru dan
Dosen Depdiknas. 2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Furchan, Arief. 1982. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Surabaya: Hartoko, Dick. 1987. Memanusiakan Manusia Muda. Yogyakarta: Kanisius Usaha
Nasional PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI