42
kecil jumlah sampel menjauhi jumlah populasi maka semakin besar peluang kesalahan generalisasi.
Perbedaan hasil penelitian ini juga berkaitan dengan skor total yang diperoleh subjek pada skala The Goal Orientations dan Learning
Strategies Survey GOALS-S. Berdasarkan hasil kategorisasi sebagian besar skor subjek pada orientasi tujuan akademik bergerak dari rendah ke
sedang. Dari 77 subjek penelitian, 22 subjek memiliki orientasi tujuan akademik yang tergolong rendah dan sekitar 50 subjek memiliki orientasi
tujuan akademik sedang serta sekitar 5 subjek yang memiliki orientasi tujuan akademik tinggi.
2. Hubungan antara Orientasi Tujuan Sosial dan Prestasi
Hasil analisis korelasi Spearman-Brown menunjukkan ada hubungan negatif yang tidak signifikan antara orientasi tujuan sosial dan
prestasi akademik. Hal ini dilihat dari koefisien korelasi sebesar -0,75 dengan taraf signifikansi 0,517 p 0,05. Dengan demikian hipotesis
dalam penelitian ini yang berbunyi “ada hubungan negatif yang signifikan
antara orientasi tujuan sosial dan prestasi akademik pada mahasiswa ” juga
ditolak. Orientasi tujuan sosial pada penelitian sebelumnya berhubungan
negatif dengan prestasi akademik. Tenowich dan Sonnenschein 2010 menemukan bahwa orientasi tujuan sosial berkorelasi negatif dengan
GPA. Nilai korelasi yang diperoleh berkisar antara -0,3 sampai – 0, 7.
43
Semakin tinggi orientasi tujuan sosial mahasiswa maka semakin rendah prestasi akademiknya.
Perbedaan hasil penelitian ini berkaitan dengan skor total yang diperoleh subjek pada skala The Goal Orientations dan Learning
Strategies Survey GOALS-S. Berdasarkan hasil kategorisasi sebagian besar skor subjek pada orientasi tujuan sosial bergerak dari rendah ke
sedang. Sebanyak 24 dari 77 subjek memiliki orientasi tujuan sosial yang tergolong rendah dan sekitar 49 subjek memiliki orientasi tujuan sosial
sedang serta sekitar 4 subjek yang memiliki orientasi tujuan belajar tinggi. Di sisi lain, perbedaan konteks kebudayaan dalam penelitian juga
berkaitan dengan hasil penelitian. Penelitian McCollum 2005 serta Tenowich dan Sonnenschein 2010 yang dilakukan di Amerika yang
menghasilkan hubungan negatif dan signifikan antara orientasi tujuan sosial dan prestasi akademik. Sedangkan pada penelitian ini hubungan
antara orientasi tujuan sosial dan prestasi akademik adalah negatif dan tidak signifikan.
Selain itu tingkat social desirebility juga merupakan faktor yang mempengaruhi hasil penelitian. Kecenderungan subjek mengisi harapan
mereka tentang orienasi tujuan bukan apa yang sebenarnya terjadi. Contohnya, pada aitem yang berbunyi “saya memilih tugas yang mudah di
kampus agar saya tidak harus bekerja keras ” sebagian besar subjek menjawab sangat tidak setuju. Contoh lain yaitu, pada aitem “saya
44
mencoba memahami seluruh tugas yang diberikan di kampus karena saya tertarik dengan tugas saya”.
45
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data statistik dengan menggunakan teknik korelasi Spearman-Brown menunjukkan koefisien korelasi sebagai
berikut : 1. Koefisien antara tujuan akademik dan prestasi akademik IPK sebesar
0,038 dengan taraf signifikansi 0,742 0,05 . Hal ini berarti ada hubungan positif yang tidak signifikan antara tujuan akademik dan
prestasi akademik IPK. 2. Koefisien korelasi antara orientasi tujuan belajar sosial dan prestasi
akademik IPK sebesar -0,75 dengan taraf signifikansi 0,517 0,05. Hal ini menjelaskan bahwa ada hubungan negatif yang tidak signifikan
antara orientasi tujuan belajar sosial dan prestasi akademik. Dengan demikian, hipotesis dalam penelitian ini yang mengatakan
bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara orientasi tujuan akademik dan prestasi akademik ditolak. Selanjutnya hipotesis yang mengatakan ada
hubungan negatif yang signifikan antara orientasi tujuan sosial dan prestasi akademik juga ditolak.