Toleransi Sepanjang Sejarah Membiasakan Berperilaku Toleransi dalam Kehidupan Sehari-hari

Buku Si swa Kela s X I I 34 di usir keluar dari kota Madinah. Dengan demikian seandainya orang-orang Yahudi tidak melakukan pengkhiatan, maka niscaya kota Madinah dapat dijadikan sebagai model negara yang menerapkan sikap toleransi umat Islam terhadap non muslim.

3. Toleransi Sepanjang Sejarah

Sikap Rasulullah Saw dalam hal bertoleransi ternyata diikuti oleh para sahabat yang lain. Sayyidina Umar pernah membuat perjanjian Aelia, perjanjian Yerusalem. Saat itu Yerusalem yang sudah menjadi bagian dari wilayah umat Islam menjamin kemerdekaan beragama bagi penduduknya. Bahkan saat itu Umar mewajibkan orang Yahudi untuk menetap di kota tersebut. Amr bin Ash saat masuk ke wilayah Mesir disambut dengan antusias oleh masyarakatnya khususnya yang beragama Kristen koptik. Hal tersebut terjadi karena mereka berharap dengan masuknya Islam mereka akan mendapatkan kedamaian. Ternyata apabila di telusuri di negara-negara lainnnya di Timur Tengah seperti di Syria, Lebanon, Palestina dan di seluruh wilayah Islam lainnya pasti di temukan pengikut agama lainnya Di Spanyol Islam berkuasa selama 800 tahun dan ketika Islam masuk ke kawasan itu dalam keadaan kacau. Ketika Islam masuk selama 300 tahun masih dalam kondisi kacau tetapi 500 kemudian Spanyol aman dan tentram menjadi negara dengan tiga agama. Saat itu yang menjadi pemimpin orang Islam penengahnyaorang Yahudi dan rakyatnya Kristen Katolik. Dengan demikian dalam hal toleransi keberagamaan umat Islam jauh lebih memiliki pengalaman, yaitu sekitar 1000 tahun ketimbang barat yang mengklaim lebih toleran dari pada umat Islam.

4. Membiasakan Berperilaku Toleransi dalam Kehidupan Sehari-hari

Memiliki sikap toleransi adalah suatu keharusan dalam Islam, Islam sendiri mengandung pengertian agama yang damai, selamat dan menyerahkan diri. Islam adalah rahmah li al­‘alamiin agama yang menjadi rahmat bagi seluruh alam. Islam selalu menawarkan dialog dan toleransi dalam bentuk saling menghormati dan tanpa paksaan. Sebagai umat Nabi Muhammad Saw sudah sepatutnya berupaya membiasakan diri dengan perilaku toleransi terutama dalam hal keyakinan. Sebagai umat Islam yang menetap di Negara yang memiliki keanekaragaman budaya, agama dan daerah wajib memiliki sifat toleransi. Agar tercipta toleransi dalam kehidupan beragama harus di dasarkan asumsi bahwa setiap agama menjadi tanggung jawab pemeluk agamanya masing-masing di mana setiap agama memiliki bentuk ritual dengan system dan tata cara sendiri yang Di unduh dari : Bukupaket.com 35 Akidah Akhlak Kurikulum 2013 dibebankan serta menjadi tanggung jawab bagi pemeluknya Atas dasar itulah, maka toleransi dalam pergaulan hidup antar umat beragama harus terus ditingkatkan. Dalam hal ini Allah Swt berfirman: ٦ ِنيِد َِلَو ْمُكُنيِد ْمُك َل ”Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.” QS. Al-Kafirun109:6 Islam mengajarkan agar mencari titik temu atau jalan keluar apabila terjadi perselisihan. Apabila tidak ditemukan persamaannya, maka masing-masing pihak hendaknya mengakui keberadaan pihak lain dan tidak perlu saling menyalahkan. Islam juga tidak melarang adanya jalinan persaudaraan dan toleransi antar umat beragama, selama masih dalam tataran kemanusiaan dan kedua belah pihak menghormati hak-hak masing-masing. ْمُهوُ َبَت ْن َ أ ْمُكِراَيِد ْنِم ْم ُكوُجِرْ ُي ْمَلَو ِنيِّدا ِف ْمُكوُلِتاَقُي ْمَل َنيِ َلا ِنَع َُها ُمُكاَهْنَي ل َنِطِسْقُمْلا ُبِ ُي َها َنِإ ْمِهْ َلِإ اوُطِسْقُتَو “Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang­ orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak pula mengusirmu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang­orang yang berlaku adil.” QS. Al­ Mumtahanah60 : 8

5. Ciri-ciri orang yang berperilaku Toleransi