Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kurangnya Kesadaran WP dalam Membayar PBB

Pembayaran PBB di Kelurahan Pasar Baru Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Kota Tebing Tinggi dilakukan melalui petugas Kantor Pelayanan PBB, yang pelaksanaan penagihannya dilakukan oleh Lurah atau kepala Lingkungan Kelurahan Pasar Baru yang telah ditetapkan. Pembayaran pajak terutang WP atau SPPT PBB juga dapat dibayar langsungoleh WP ke BRI atau ke bank- bank yang telah ditunjuk sebagai tempat pembayaran dan WP akan memperoleh Surat Tanda Setoran STS dari bank tersebut.

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kurangnya Kesadaran WP dalam Membayar PBB

dari hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan Lurah dan Kepala Urusan pemerintahan, ada beberapa factor yang menyebabkan kurangnya kesadaran WP, antara lain : 1. Keadaan Ekonomi Masyarakat. Hampir sebagian besar masyarakat di Kelurahan Pasar Baru Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Kota Tebing Tinggi bermata pencaharian sebagai buruh swasta dengan tingkat penghasilan yang sangat rendah. Dimana sebagian masyarakat massih sulit dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga sulit bagi mereka untuk sadar dalam melunasi pajak terutang atas objek bumi dan bangunan yang dimilikinya. Universitas Sumatera Utara 2. WP yang tidak berada ditempat dalam waktu yang lama. Hal ini seringkali terjadi pada WP yang sering tidak berada di tempat dikarenakan kondisi mata pencaharian wajib pajak yang berpindah-pindah dalam kurun waktu yang lama. Hal ini menyebabkan WP lupa dan kurang peduli dalam membayar PBB. Dengan demekian cukup menyulitkan petugas pemungut PBB menemui WP dalam meminta pelunasan PBB. 3. Tanah Kosong Yang Tidak Diusahakan Ini terjadi pada tanah kosong yang dibiarkan oleh pemiliknya dan tidak dimanfaatkan. Hal ini menyebabkan WP tidak sadar kewajibannya dalam membayar PBB. Ini cukup menyulitkan petugas pemungut PBB untuk mengetahui dengan jelas pemilik tanah kosong tersebut dalam meminta pajak terutang atas tanah tersebut. 4. Tingkat Pendidikan Formal Masyarakat yang masih sangat minim. Hal ini disebabkan oleh tingkat pendidikan masyarakat di Kelurahan Pasar Baru Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Kota Tebing Tinggi.masih sangat rendah. Diman hal tersebut mengakibatkan minimnya tingkat pengetahuan WP tentang pentingnya pajak tersebut bagi kelangsungan perekonomian di Negara khususnya daerah tersebut. 5. Frekuensi Penyuluhan Penyuluhan Pajak di Kelurahan Pasar Baru Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Kota Tebing Tinggi belum dilakukan. Hal ini harus mendapat Universitas Sumatera Utara perhatian yang penting dari pemerintah daerah, terutama Lurah Pasar Baru Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Kota Tebing Tinggi. Lurah dan Kepala Lingkungan harus memperhatikan letak ketidaktahuan WP PBB dalam memahami PBB. Hal iniberguna untuk menunjang kesadaran WP dan keberhasilan target penerimaan PBB yang telah ditetapkan tiap tahun anggaran. Adapun Upaya-Upaya yang selama ini dilakukan pihak fiskus dalam hal ini Lurah Kelurahan Pasar Baru Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Kota Tebing Tinggi untuk mencapai target dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat antara lain : 1. Penagihan secara langsung oleh fiskus kepada WP Penagihan secara langsung adalah cara yang digunakan oleh petugas PBB di Kelurahan Pasar Baru Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Kota Tebing Tinggi untuk meningkatkan penerimaan PBB. Cara ini dianggap lebih efektif oleh Lurah, sekaligus mengingatkan WP dalam pelunasan PBB terhutangnya. 2. Lurah menghimbau Kepala Lingkungan agar mengingatkan warganya dalam melunasi PBB. Agar penagihan PBB lebih efisien dan terkoordinir, maka Lurah mengkoordinasikan tugasnya kepada Lingkungan dalam hal menagih PBB kepada WP. Hal ini dilakukan, untuk memperkecil ruang lingkup kerja serta mempermudah dalam mengingatkan WP untuk membayar PBB. Cara Universitas Sumatera Utara ini dianggap efektif oleh Lurah dalam menngkatkan penerimaan PBB di Kelurahan Pasar Baru Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Kota Tebing Tinggi. Melalui cara ini tidak ada lagi alasan bagi WP untuk lupa dalam memmbayar PBB, cara mengisi SPOP, serta sanksi yang akan dikenakan apabila WP tidak melunasi PBB sebelum tanggal jatuh tempo. 3. Pembuatan spanduk-spanduk di daerah lingkungan setemppat dalam rangka menghimbau masyarakat agar sadar dan peduli pajak. Pembuatan spanduk-spanduk dilingkungan setempat terutama ditempat yang strategis untuk dilihat dan dibaca, dianggap cukup efektif untuk mengingatkan pentingnya membayar pajak serta sekaligus mengingatkan WP alan batas waktu jatuh tempo dalam melunasi PBB. Spanduk ini juga diupayakan semenarik mungkin dalam hal ini tulisa, warna gambar. Hal ini akan mengundang simpatik WP yang membacanya. 4. Setiap masyarakat yang mempunyai kepentingan ke kantor Camat melalui Kelurahan harus melampirkan Surat Tanda Setoran PBB. Bila bukti tersebut tidak dilampirkan maka masyarakat tersebut akan kesulitan untuk menyelesaikan kepentingannnya. Dengan demikian WP aka berusaha untuk melunasi pajak terhutangnya. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala kantor urusan pemerintahan di Kelurahan Pasar Baru Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Kota Tebing Tinggi Kota, ditempat ini belum pernah diadakan penyuluhan tentang perpajakan oleh petugas pajak. Hal ini mengakibatkan pengetahuan Universitas Sumatera Utara masyarakat tentang pajak sangat minim. Padahal lewat penyuluhan kita dapat memberitahukan pentingnya membayar PBB. Selama ini warga masyarakat menganggap bahwa membyar pajak adalah merupakan beban bagi mereka, sehingga dengan berbagai cara mereka lakukan untuk menghindari kewajiban dalam membayar pajak. Hal ini terjadi karena masih sulitnya keadilan dalam membayar pajak serta transparasi yang dilakkukan oleh aparat wajib pajak.Keikutsertaan masyarakat secara langsung sangat diperlukan, sepanjang dalam rambu- rambupenegakan prinsip perpajakan. Ini sebagai dukungan yang konstruktif dalam menunjang keberhasilan penariakan pajak. Oleh sebab itu aparat pajak harus mampu menyakinkan,sehingga WP tidak merasa dirugikan pada saat melakukan kewajibannya membayar pajak tetapi masyarakat juga mengetahui yang menjadi hak nya sebagai WP. Misalnya hak untuk menghirup udara yang bersih, tersedianya jalan sebagai sarana transportaasi, irigasi untuk pertanian. Aapbila teerjadi bencana alam, rumah-rumah penduduk segera dapat direkonstruksi dan direhabilitasi. Bahkan jika memungkinkan untuk sekolah gratis, berobat gratis. Dengan adanya penyuluhan dan keterbukaan antara rapat pajak dan WP, diharapkan kedepannya terjadi kerjasama yang baik. Sehingga kesulitan dalam pelunasan pajak akan semakin minim ditemukan. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN