ANALISIS PROGRAM MATA NAJWA EPISODE SENGKETA IMAN DI

64 dan mengandung unsur drama.Setelah itu membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis naskah mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset. b. Perencanaan Pada Tahap ini dalam merencanaan suatu produksidiadakan rapat seluruh staf redaksi program mata najwa termasuk eksekutif produser setelah menemukan tema episode Sengketa Iman.Selanjutnya, Keputusan akhirdari rapat redaksi Mata Najwa dalam menentukan topik, segmentasi, narasumber dan alur cerita pada Episode Sengketa Iman ditentukan oleh eksekutif produser.Berikut ini hasil wawancara dengan Eksekutif Produser Mata Najwa yaitu Najwa Shihab: Oh sangat Terlibat, Karena kan saya istilahnya pemilik program, program owner sekaligus eksekutif produser, jadi yang menentukan. kalau rapat membahasan topik, rapat membahas katakanalah narasumber dan sebagainya itu ada rapat dimata najwa. Tetapi keputusan akhir tentang topiknya apa, siapa yang diundang, bagaimana segmentasinya bagaimana jalur ceritanya. Keputusan akhir ada pada ditangan saya sebagai eksekutif produser sekaligus pemilik program. Tetapi siapapun didalam tim boleh mengajukan usul, dan usul itu dibahas dalam rapat redaksi mata najwa setiap minggu. Kebijakan editorial tertinggi itu ada pada ditangan saya selaku pemilik program, yang menentukan itu saya. 2 Setelah itu, melakukan riset beberapa hari dengan cara menelpon dan pra interview kepada narasumber yang terlibat suatu permasalahan yang diangkat pada Episode Sengketa Iman.Kemudian mempersiapkan sarana yang 2 Wawancara: Najwa Shihab Eksekutif Produser; Senin 22 April 2013 : Studio Metro TV, Jakarta Barat. 65 diperlukan yaitu estimasi biaya, penyediaan biaya dan rencana alokasi merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat secara hati-hati dan teliti. c. Persiapan Langkah selanjutnya setelah semua selesai direncanakan dengan matang dan teliti adalah proses persiapan. Pada Episode Sengketa Iman tahap ini yang dilakukan adalah mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan diantaranya sudah menentukan dan menghubungi narasumber untuk informasi wawancara, pemberesan perijinan sarana yang diperlukan terutama peralatan, khususnya masalah keuangan harus sudah disiapkan dan surat menyurat. Kemudian, mempersiapkan materi berita Episode Sengketa Iman yang akan ditayangkan, persiapan presenter, serta setting studio untuk penayangan live atau tapping. 2. Proses Produksi Program Mata Najwa Pada Proses Produksi keberhasilan bisa dilihat dari kemampuan Tim dalam melaksanakan program yang akan ditayangkan sesuai dengan konsep yang sudah direncanakan sebelumnya. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang akan dihadapkan dalam merencanakan sebuah produksi program televisi yaitu materi produksi, sarana produksi equipment, biaya produksi financial, dan organisasi pelaksana produksi : 3 3 Fred Wibowo, Teknik Produksi Program TelevisiYogyakarta: Pinus Book Publisher, 2007, cet. I, h. 39 66 a. Materi Produksi Dalam Program Mata Najwa untuk menentukan materi produksi Epiode Sengketa Iman adalah dengan melihat ada nilai berita yang menarik dari suatu kejadian yang terjadi di masyarakat.Seperti halnya nilai berita itu mempunyai kedekatan Proximity berhubungan dengan pesan yang disampaikan dari tempat dimana suatu peristiwa terjadi adalah hal yang penting dalam pemilihan materi produksi Episode Sengketa Iman. Selain itu, Nilai berita itu paling utama memiliki kesederhanaan. Tim produksi mata najwa lebih menyukai berita yang sederhana untuk disiarkan daripada berita rumit yang sulit dimengerti oleh masyarakat. Kemudian materi produksi itu mengandung konflik atau perseteruan antara satu pihak lainnya merupakan berita yang bagus dan sering kali menghasilkan gambar yang baik. Dari nilai berita itu semua dalam rapat redaksional program Mata Najwa Episode Sengketa Iman hasil keputusan berada pada Eksekutif Produser yang menentukan Materi yang akan ditayangkan, Lalu akan diuji kebenaran informasi yang telah didapat melalui hasil riset, setelah itu layak atau tidak untuk ditayangkan. Itu ada pihak bertanggung jawab yaitu produser, itu bertanggung jawab dari mulai bagaimana settingnya, bagaimana kemudian pengambilan kamera itu ada diteknisnya.Dan sebagainya, produksi program itu digawangi oleh produser, yang mengatur detail teknis dan sebagainya itu produser. Tapi saya sebagai eksekutif produser lagi-lagi juga berhak untuk menentukan dan memberikan arahan, sebaiknya kalau produksi seperti ini pendekatannya seperti apa dan sebagainya. tetapi sesunggunya itu adalah kewenangan teknis 67 seorang produser. Harus diingat Posisi saya bukan hanya host, tetapi saya sebagai eksekutif produsernya. 4 Secara umum, Mata Najwa konsepnya merupakan In depth talkshow, yang mempunyai sifat dua jenis konten berita, dalam memilih materi produksi yaitutimely dan timeliness. Tetapi dalam memilih beritanya lebih melihat kejadian-kejadian saat ini terjadi pada masyarakat timely yang mempunyai news value tinggi. Oleh karena itu, dalam pengangkatan materi produksi memilih tema episode Sengketa Iman, karenamemiliki sifat berita yang terjadi pada saat ini dan memiliki nilai berita yang ada kedekatan proximity, kesederhanaan, dan konflik yang terkandung dalam berita tersebut.

b. Sarana Produksi

Sarana Produksi merupakan Faktor Pendukung dalam keberhasilan saat proses produksi Program Mata Najwa berlangsung agar menjadi program yang siap ditayangkan secara live maupun tapping. Oleh karena itu, dibutuhkan alat produksi yang berkualitas untuk menunjang proses produksi yang mampu menghasilkan audio dan visual yang bagus. Berikut Sarana Produksi yang digunakan dalam pelaksanaan proses Program Mata Najwa Episode Sengketa Imanyaitu : 1. Camera, merupakan alat yang digunakan untuk pengambilan gambar. Dalam program berita Mata Najwa menggunakan tiga 4 Ibid 68 kamera, dan ketiga kamera yang dipergunakan, semuannya terhubung dengan switcher. 2. CCU Camera Control Unit, merupakan alat yang digunakan untuk mengontrol beberapa kamera yang bisa dikontrol atau digantikan fungsinya melalui alat ini diantaranya adalah pengaturan pencahayaan brightness contrast, Temperatur warna Color temperature, kecepatan Shutter speed, white balance, serta warna hue Red, Green, Blue. Jumlah CCU yang digunakan sama persis dengan jumlah kamera yang digunakan karena masing-masing kamera dikontrol oleh satu CCU. 3. Switcher, merupakan perangkat teknis untuk memindahkan dan memilih gambar dari berbagai stock shoot maupun input kamera. 4. Audio Mixer, merupakan alat pengatur suara agar suara yang dihasilkan tidak mengalami gangguan. 5. Monitor, berfungsi untuk melihat tampilan visual yang dihasilkan dari kamera. Banyaknya monitor yang digunakan tentu saja tergantung dari berapa kamera yang digunakan. Ada monitor dari berbagai source kamera, monitor preview, serta monitor hasil akhir. 6. VTR Video Tape Recorder, merupakan alat yang digunakan untuk merekam hasil shooting. 69 7. Lighting, merupakan alat yang digunakan untuk pencahayaan dalam proses shooting. 8. Character Generator, merupakan alat yang digunakan untuk menampilkan tittle, sub tittle serta grafik. Selain sarana yang digunakan sebagai faktor pendukung berjalan proses produksi, dibutuhkan pula prasarana yang merupakan bagian penting dalam produksi program Mata Najwa. Adapun prasarana tersebut adalah : 1. Newsroom, Program Mata Najwa adalah siaran bukan dari studio, melainkan dari tengah newsroom Metro TV. Oleh karena itu, ditengah newsroom Metro TV terdapat banyak property keperluan shooting program Mata Najwa. 2. Master Control Room, dalam ruangan ini beberapa alat dikendalaikan, seperti switcher, audio, mixer, CCU dan Character Generator. 3. Wardrobecostum, untuk memperindah penampilan host maupun bintang tamu dalam program Mata Najwa. c. Biaya Produksi Program Mata Najwa No DESKRIPTION QTY COST TOTAL COST REMARK A TALENT 1 Pemain Tambahan 1 1 500,000 500,000 Dibayarkan setelah taping 2 Nara Sumber Pakar 1 1 500,000 500,000 Dibayarkan setelah taping 70 3 Nara Sumber Pakar 2 1 500,000 500,000 Dibayarkan setelah taping 4 Nara Sumber Pakar 3 1 500,000 500,000 Dibayarkan setelah taping 5 Nara Sumber Pakar 4 1 500,000 500,000 Dibayarkan setelah taping 6 Fee Writer dan pembuatan filler 1 1.500.000 1.500.000 Dibayarkan sesuai kontrak setelah taping SUB TOTAL 4.000.000 B PRODUCTION EQUIPMENT 1 Tear Up Tear Down 1 7,000,000 7,000,000 Diproses melalui purchasing 2 Audio Equipment 1 500,000 500,000 Diproses melalui purchasing SUB TOTAL 7.500.000 C OPERASIONAL 1 Snack u narsum 10 25,000 250,000 Indocater dipesan via GA 2 Makan siang utk narsum 5 25,000 125,000 Cash setiap kali taping 3 Footage Dokumentasi 1 500,000 500,000 Cash 4 Bahan Riset 1 500,000 500,000 Cash 5 Transport Narsum dari luar kota 2 2.000.000 4000.000 Cash SUB TOTAL 5.375.000 TOTAL CASH 16.875.000 CASH D PRODUCTION EQUIPMENT 1 Studio 1 5,000,000 5,000,000 71 2 Camera 5 2,500,000 12,500,000 3 Audio 1 5,000,000 5,000,000 4 Lighting 1 6,500,000 6,500,000 5 Switcher 1 1,000,000 1,000,000 6 Editing+Editor per shift 7 700,000 4,900,000 7 Big screen 2x3 2 2,250,000 4,500,000 8 LCD Projector 1 2,000,000 2,000,000 9 Kaset 6 100,000 600,000 SUB TOTAL 42,000,000 TOTAL NON CASH 42,000,000 NON CASH TOTAL CASH + NON CASH 58,875,000 MARGIN FEE 20 11,775,000 GRAND TOTAL 70,650,000 5 d. Organisasi Pelaksanaan Produksi Pelaksanaan Proses Produksi Mata Najwa Episode Sengketa Iman tanpa adanya Organisasi yang terorganisir dengan baik maka tidak akan menghasilkan acara yang berkualitas. Oleh karena itu, dibentuklah organisasi berupa tim yang diberi tanggung jawab berupa tugas masing-masing dalam setiap program acara agar memudahkan pekerjaan dilapangan. 5 Dokumen company profilProgram Mata Najwa. 72 Dalam program Mata Najwa Episode Sengketa Iman jalannya produksi tidak lepas dari kerjasama sebuah tim yang solid. Tentu perlu adanya pembagian tugas yang tercatat sebagai struktur organisasi. Berikut ini organisasi beserta pembagian tugasmasing-masing pada Program Mata Najwa: 1. Eksekutif Produser, adalah penanggung jawab terhadap produksi suatu program, dalam hal ini adalah program Mata Najwa. 2. Produser adalah seorang pimpinan produksi yang bertanggung jawab kepada seluruh kegiatan pengkoordinasian pelaksanaan pra produksi, produksi dan pascaproduksi. 3. Staf Produksi, orang yang membantu produser dalam menjalankan tugasnya secara tekhnis. Manajer Rakhmat Yunianto Produser I Asvin ellyana Staf Riset I Seto Adi Produser II Dahlia Citra Staf Riset II Seffani Fortunata Produser III Jati Savitri Staff Produksi Bona Ventura Pandu Ryan Fatur Eksekutif Produser Muhamad Saikhu 73 4. Program Director, mengarahkan dan merencanakan untuk pengambilan gambar dan pergerakan kamera. 5. Cameramen adalah seorang yang bertugas mengoperasikan kamera, crane, dolly, pedestal, steady dan melaksanakan perintah director dalam proses pengambilan gambar. 6. Floor Director, bertugas mengarahkan semua hal yang ada didalam studio pada saat shooting berlangsung. Floor director mendapatkan arahan langsung dari program director. 7. Lightingman, mengoperasikan penataan cahaya, merencanakan pemakaian lampu, menentukan jenis dan tipe lampu, dan mengatur pencahayaan. 8. Character Generator Operation, mempersiapkan dan mengoperasikan peralatan computer. Character Generator mengerjakan Credit tittle dan subtitle, serta menampilkan grafis. 9. Switcher, bertugas mengatur gambar sesuai dengan permintaan program director. 10. VTR Video Tape Recorder, mengoperasikan peralatan rekam audio visual dan melakukan pengisian time code. 11. Property, menyediakan seluruh kebutuhan perlengkapan untuk mendukung suatu program. 74 12. Wardrobe, menyiapkan kostum sesuai dengan kebutuhan produksi program. 13. Make up, Melaksanakan tatarias terhadap host dan bintang tamu. 14. Sound mixeraudioman, mengoperasikan audio, balancing, atau mengatur dan menjaga kualitas suara, menentukan audio yang digunakan, memasangmicatauwireless dan peralatan pendukung lainnya. B. Proses Pasca dan evaluasi produksi Program Mata Najwa 1. Proses Pasca produksi Program Mata Najwa Pada proses pasca produksimerupakan tahap akhir dalam merealisasikan hasil produksi Program Mata Najwa Episode Sengketa Iman. Penayangan program Mata Najwa Episode Sengketa Iman yang telah menjadi satu kesatuan yang utuh disajikan secara tapping. Untuk itu dilakukan proses akhir yaitu editing. Editing adalah pekerjaan memilih gambar Shot dan menyesuaikan gambar itu dengan gambar berikutnya sehingga menjadi suatu sekuen yang memiliki cerita yang logis dan saling berkaitan. 6 Editor melaksanakanediting video dan audio dengan melihat pada naskah yang sudah ditayangkan. Saat proses editing program Mata Najwa Episode Sengketa Iman, seorang editor didampingi oleh produser dan cameramen. Tugas produser adalah membantu editor dalam menentukan gambar yang dipilih oleh editor 6 Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir Bandung, Kencana, 2008 h. 221-222 75 sesuai naskah yang telah ditayangkan. Berbagai informasi yang ditayangkan berasal dari materi berita yang telah diedit oleh editor bersama produser dan cameramen yang kemudian akan dikirim melalui server computer yang akan dioperasikan oleh VTR- person di master control room. Dalam hal melakukan Editing, ada hal yang harus dilakukan editor memahami naskah. Proses editing baru akan dilakukan naskah berita dan gambar sudah fix dan naskah telah di-dubbing. Proses editing dilakukan dengan beberapa prosedur. Prosedur pertama adalah memindahkan gambar hasil liputan ke komputer, yaitu memindahkan gambar dan narasi yang sudah direkam melalui proses dubbing lalu memilih backsound yang sesuai untuk digunakan dalam berita yang ingin ditayangkan. Lalu prosedur kedua, gambar dan narasi dari kaset diedit dengan pengambilan gambar yang tepat, memasukan tema dan nama narasumber. Kemudian, presenter melakukan shooting tapping untuk opening dan closing.Hal ini bisa dilakukan kapan saja dan lokasi tergantung pada tema topik liputan yang diangkat. Setelah prosedur itu dilakukan, maka proses selanjutnya adalah menyatukan gambar, suara, narasi, blacksoud, dan credit title. Proses editing selesai, lalu dikemas secara menarik dalam bentuk master edit kemudiantayangan berita bisa ditayangkan pada ruang master control. . 76 2. Evaluasi Program Mata Najwa Evaluasi program Mata Najwa Episode Sengketa Iman di Metro TV dilakukan setelah selesai melakukan produksi tayangan.Tim redaksi program Mata Najwa kembali mengadakan rapat untuk membicarakan hasil tayangan yang baru saja diproduksi. Seluruh tim redaksi mengoreksi hasil tayangan Episode Sengketa Iman mulai dari isi materi yang disampaikan pada teknis acara. Dalam Program Mata Najwa Episode Sengketa Iman terdapat dua macam evaluasi setelah produksi, yaitu evaluasi awal dan akhir.Evaluasi awal biasanya dilakukan setelah tapping, hanya melibatkan internal dari crew dan Presenter Program Mata Najwa yaitu Najwa Shihab.Dengan melihat setiap segment yang telah diproduksi dan wawancara Najwa Shihab kepada narasumber ketika taiping.Bila narasumber menjelaskan informasi dengan baik tanpa ada yang ditutupi maka tidak ada pemotongan dalam segment. Begitu juga sebaliknya bila narasumber tidak memberikan informasi yang kurang maksimal maka akan ada pemotongan dalam setiap segment. Sedangkan evaluasi akhir dilakukan setelah tayangan tentang program Mata Najwa Episode Sengketa Iman. Tayangan yang telah diproduksi sesuai dengan konsep awal yang diinginkan crew Mata Najwa. Dengan melihat nilai pada Share and Ratingsetiap hasil tayangan Episode Sengketa Iman yang diproduksi, maka diadakan evaluasi Performa pada Program Mata Najwa 77 Episode Sengketa Iman yang dikuti crew. Dengan demikian program Mata Najwa menghasilkan tayangan yang menarik dan disukai oleh khalayak. C. Format Program Mata Najwa Dalam program berita televisi dikenal beberapa format berita yaitu cara bagaimana suatu berita itu ditampilkan atau disajikan. Yang dimaksud dengan format ialah suatu bentuk atau rupa yang mempunyai kaidah tertentu atau norma tertentu dan yang biasa dipergunakan oleh umum, dimana pengertian umum di sini adalah Badan Penyiaran. 7 Formatnya kita talk show, Mata Najwa itu formatnya talk show indept, jadi kita memang indept talk show meskipun kita mainnya current issue hal yang terjadi di baru-baru ini, tapi tetap harus mengangkat dengan riset, karena kan mata najwakan sifatnya weekly, talk show mingguan. Masih ada waktu sekitar paling cepat itu tujuh hari terselesaikan satu materi talk show itu. 8 Berbicara tentang format program di televisi tidak lepas dari keberadaan naskah, dan naskah televisi ini ada beberapa macam bentuknya. Akan tetapi mengingat bahwa naskah merupakan sarana pembawa pesan yang akan disampaikan kepada khalayak pemirsa, maka penulisannya harus disesuaikan dengan format acara yang telah ditetapkan, sebab format dapat dipandang sebagai suatu metode penyampaian pesan, sehingga antara naskah 7 Darwoto Sastro Subroto, Produksi Acara Televisi, Yogyakarta: Duta Wacana University Press, 1994, p. 224 8 Wawancara: Jati Savitri Produser III Mata Najwa; Senin 25 Maret 2013: Studio Metro TV, Jakarta Barat. 78 dan format tidak dapat dipisahkan. Berikut ini adalah format program Mata Najwa dan Analisis episode Sengketa Iman yang tayang tanggal 5 September 2012 : 1. Format Program Mata Najwa Episode Sengketa Iman Perbedaan keyakinan kerap memicu pertentangan.Tak jarang konflik ini menimbulkan kerugian materil, bahkan korban jiwa. Seperti yang terjadi di Dusun Nangkernang, Karang Gayam, dan Dusun Bluuran, Omben, Kabupaten Sampang, Madura 26 Agustus 2012 lalu. Tragedi berdarah itu adalah buntut dari serangkaian kejadian serupa sejak tahun 2006.Mayoritas penyerang yang beraliran Sunni membakar rumah-rumah warga penganut Syiah pimpinan Ustadz Tajul Muluk, bahkan dengan membabi buta membunuh seorang diantaranya.Ratusan warga Syiah Nangkernang dan Bluuran kini mengungsi di Gelanggang Olahraga Sampang, Madura. Di episode ini, Mata Najwa menghadirkan istri Ustadz Tajul Muluk, Ummi Kultsum, yang menjadi saksi peristiwa tragis tersebut.Ummi menuturkan dengan runtut serangan dan ancaman yang kerap mereka terima sejak tahun 2006.Ummi juga mengisahkan konflik keluarga Tajul, yang memecah keluarga ini menjadi dua hingga memicu kerusuhan warga sekitar rumah mereka.Najwa juga berbincang dengan Rusdi Mathari, seorang jurnalis lepas yang menulis reportase khusus tentang serangan terhadap warga Syiah di Bulan Desember 2012 lalu.Rusdi melakukan wawancara langsung dengan 79 pihak-pihak yang berseteru, termasuk Roisul Hikama, adik Tajul yang kini mendekam di tahanan karena menjadi tersangka penyerangan. Di segmen lain, Mata Najwa menghadirkan Pengajar Universitas Islam Negeri, Syarif Hidayatullah, DR. Fuad Jabali, yang menjelaskan tentang perbedaan dan persamaan dua aliran utama dalam Islam, Sunni dan Syiah. Untuk melengkapi analisa tentang kasus di Sampang, Mata Najwa juga mengundang Antropolog budaya madura dari Universitas Negeri Jember, Prof. Latief Wiyata yang memaparkan tragedi tersebut dari sudut pandang sosial budaya masyarakat Madura. 9 2. Analisisepisode Sengketa Iman Episode “Sengketa Iman” dirancang pasca terjadinya serangkaian teror terhadap komunitas Syiah di Desa Nangkernang, Karang Gayam dan Desa Bluuran, Omben. Keduanya terletak di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.Di episode ini, Mata Najwa berupaya menggali fakta perselisihan antara dua aliran utama dalam Islam, Sunni dan Syiah, dengan studi kasus yang terjadi di Sampang. Kita angkat tema tragedi sampang, tapi maksud kita mengangkat tema itu tidak hanya untuk menekankan pada kekerasannya atau apa ya, tetapi kita memperjelas apa sih yang menjadi problem antara suni dan syiah itu, kita klo bisa sebagai program berita harus memberikan pencerahan. 10 9 Dokumen company profil Program Mata Najwa 10 Wawancara: Jati Savitri Produser III Mata Najwa; Senin 25 Maret 2013: Studio Metro TV, Jakarta Barat. 80 Selain dari sudut pandang korban dan dari kacamata jurnalis, Mata Najwa juga menampilkan ulasan tentang Sunni-Syiah dari sudut pandang ilmu sejarah Islam dan juga antropologi. Istri ustadz pemimpian komunitas Syiah, Tajul Muluk, Ummi Kultsum hadir di segmen awal, didampingi jurnalis lepas yang melakukan reportase khusus tentang tragedi Sampang, Rusdi Mathari. Dari sudut pandang keilmuan, di segmen berikutnya, Mata Najwa mengundang DR Fuad Jabali dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah dan terakhir dari sudut pandang Antropologi sosial budaya Madura, Mata Najwa berbincang dengan Profesor Latief Wiyata dari Universitas Negeri Jember. Secara show, Mata Najwa episode Sengketa Iman memang cukup menarik, apalagi di dua segmen awal, narasumber sangat artikulatif dan ekspresif.Beberapa kali, Ummi Kultsum bahkan menangis saat menceritakan tragedi yang menimpa keluarganya.Rusdi yang artikulatif dan tidak jaim menambah plus episode ini.Selain itu, filler pengantar dan insert footages cukup mewakili situasi Sampang yang mencekam dan bergejolak. 11 11 Dokumen company profilProgram Mata Najwa 2012. 81 D. Share and Rating Program Mata Najwa episode Sengketa Iman Mata Najwa episode “Sengketa Iman” memperoleh rating1 dengan share5,5 naik cukup signifikan di banding episode sebelumnya “Berangus Ala Petrus ”, yang memperoleh rating 0,7 dan share3,7. Episode “Sengketa Iman” berhasil menembus kembali rating 1, setelah 2 bulan terakhir tersandera di rating rata-rata 0,7 dan 0,8. Masalah rating aku inget episode itu lumayan tinggi karena ratingnya 1. Jadi, Sesuai dengan harapan kalau produser program ya maunya rating and sharenya bagus. jadi kita punya standar disini sih klo tembus itu ratingnya 1 dan sharenya 5. 12 Dari grafik AC Nielsen, performa Mata Najwa kali ini sangat baik, bahkan sanggup menaikkan audiens dari Top Nine News yang hanya mewarisi 2,1 share, namun bisa terus naik di Mata Najwa hingga mencapai puncak performa 10,7 share. Selain itu, grafis 5 segmen keseluruhan episode “Sengketa Iman” terlihat terus menggunung, artinya setiap menit, penonton terus bertambah dan hanya turun saat commercial break.Performa terbaik episode “Sengketa Iman” terjadi di paruh pertama, yakni segmen 1 dan 2 Ummi Kultsum Rusdi Mathari.Sementara itu Headline News Jam 22.00, performanya tidak baik, sehingga tidak bisa membantu akumulasi audiens untuk Mata Najwa. Sementara dari grafik versus dengan TVOne, terbaca, di segmen 1 hingga 4, Mata Najwa unggul dibandingkan TV One. Di awal 12 Wawancara: Jati Savitri Produser III Mata Najwa; Senin 25 Maret 2013: Studio Metro TV, Jakarta Barat. 82 segmen 5, penonton sejak commercial break sempat tersedot ke TV One, program Menyingkap Tabir. Namun berhasil segera mengantisipasinya, di pertengahan segmen 5 Prof Latief Wiyata berhasil merebut kembali audiens dari TV One, hingga bisa mengungguli. Dari data migrasi penonton dengan SES AB+ 20+, di paruh pertama Mata Najwa, sebagian audiens berpindah ke channel RCTI – Tukang Bubur Naik Haji The Series. Sementara di paruh ke-2, sebagian penonton berpindah ke Trans7 Bukan Empat Mata dan TV One Menyingkap Tabir.Sementara untuk limpahan penonton ke Mata Najwa, di paruh pertama mendapat tambahan audiens dari channel RCTI – Tukang Bubur Naik Haji The Series dan TV One Kabar Malam.Sementara di paruh ke-2, kita mendapat limpahan penonton dari TV One Menyingkap Tabir. 13 13 Dokumen company profilProgram Mata Najwa 2012. 83

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan serangkaian penelitian Program Mata Najwa melalui hasil Observasi, menganalisa data.Kemudian dikembangkan dalam rangka menjawab perumusan masalah dalam skripsi ini.MakaPenulis dapat simpulkan beberapa poinsebagai berikut : 1. Pada Tahap Pra produksiMata Najwa Episode Sengketa Iman ada tiga bagian yaitu Penemuan Ide, Perencanaan, dan Persiapan. Penemuan Ide gagasan melihat hal yang terjadi pada akhir-akhir ini di masyarakat Current Issue. Pada tema episode Sengketa Iman, 26 Agustus 2012 lalu terjadi konflik kejadian di Sampang ada penyerangan antara kaum sunni terhadap kaum syiah. Anak-anak kecil dan ibu-ibu yang tidak berdosa dan tidak mengerti akar dari permasalahan konfik agama itu mereka ikut menjadi korban di pengungsian. Akhirnya melihat dari kejadian itu, produser mengusulkan tema Episode Sengketa Iman dengan tujuan tidak hanya untuk menekankan pada kekerasannya tetapi memperjelas dan memberikan pencerahan menjadi problem antara suni dan syiah. Kemudian usul itu dibahas dalam rapat redaksi mata najwa setiap minggu. Terdapat dua konten berita yang diangkat dalam Program Mata Najwa yaitu Pertama, kejadian yang sifatnya 84 timely kejadian baru-baru ini biasanya mempunyai news value tinggi. Kedua, sifatnya timeliness paket atau tema-tema yang sifatnya bisa diputar kapan saja tidak harus sewaktu-waktu ini di saat kita membuat program. Episode Sengketa Iman ini, termasuk dalam timely kejadian baru-baru ini yang harus segera diproduksi. Selain itu, Episode Sengketa Iman, mempunyai news value tinggi dan mengandung unsur drama. Selanjutnya, keputusan akhir dari rapat redaksi Mata Najwa dalam menentukan topik, segmentasi, narasumber dan alur cerita pada Episode Sengketa Iman ditentukan oleh eksekutif produser. Tidak sesuai dengan Standart Operasion Procedure SOPdimana yang berperan menentukan tema adalah produser. Setelah itu, melakukan riset beberapa hari dengan cara menelpon dan pra interview kepada narasumber yang terlibat suatu permasalahan yang diangkat pada Episode Sengketa Iman. Kemudian mempersiapkan sarana yang diperlukan yaitu estimasi biaya, penyediaan biaya dan rencana alokasi merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat secara hati-hati dan teliti. Mempersiapkan materi berita Episode Sengketa Iman yang akan ditayangkan, persiapan presenter, serta setting studio untuk penayangan live atau tapping. 85 2. Pada tahap Produksi Program Mata Najwa Episode Sengketa Iman yaitu langkah selanjutnya menghubungi narasumber untuk informasi wawancara, perijinan sarana yang diperlukan terutama peralatan merupakan faktor pendukung dalam keberhasilan saat proses produksi berlangsung, biaya produksi harus sudah disiapkan dan surat menyurat. Pelaksanaan Proses Produksi tanpa adanya Organisasi terorganisir dengan baik maka tidak akan menghasilkan acara yang berkualitas. Maka diberi tanggung jawab berupa tugas masing-masing setiap program acara agar memudahkan pekerjaan dilapangan. Mempersiapkan materi berita yang akan ditayangkan dengan melihat ada nilai berita menarik yang mempunyai kedekatan Proximity, persiapan presenter, serta setting studio untuk penayangan live atau tapping. 3. Tahap Pasca dan evaluasi pada program Mata Najwa Episode Sengketa Imandilakukan proses akhir yaitu editing. Editor didampingi oleh produser dan cameramen melaksanakan editing video dan audio dengan melihat pada naskah yang sudah ditayangkan. Proses editing dilakukan dengan beberapa prosedur. Prosedur pertama adalah memindahkan gambar hasil liputan ke komputer, yaitu memindahkan gambar dan narasi yang sudah direkam melalui proses dubbing lalu memilih backsound yang sesuai untuk digunakan dalam berita yang