A. Rumah Sakit, Puskesmas, BPU, BKIA
Penyebaran sarana kesehatan di Kecamatan Medan Sunggal tahun 19952005 belum merata dengan rumah sakit 2 unit di Sei Sikambing B dan Lalang 1 unit.
Puskesmas hanya 2 unit di Sunggal dan Lalang. Namun BPU merata tiap kelurahan namun tidak terdapat di Babura, terbanyak di Sunggal 6 unit dan sedikit di Simpang
Tanjung hanya 1 unit. BKIA merata disetiap kelurahan namun di Simpang Tanjung tidak ada Tabel IV.5 dan Gambar IV.5 terlampir.
B. Posyandu
Penyebaran posyandu tahun 1995 di Kecamatan Medan Sunggal 65 unit, meningkat tahun 2005 69 unit tersebar tiap kelurahan. Terbanyak di Tanjung Rejo 18
unit dan di Simpang Tanjung hanya 1 unit. Tahun mendatang diharapkan pemerintah khususnya Dinas Kesehatan mengembangkan posyandu agar kesehatan ibu dan anak
serius ditangani sehingga jumlah kematian ibu dan anak berkurang sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Tabel IV.6 dan Gambar IV.6 terlampir.
4. Ekonomi, Industri dan Perdagangan
Aktivitas ekonomi merupakan salah satu kunci penentu pembangunan berkelanjutan. Pertumbuhan ekonomi dan pola produksi dan konsumsi berdampak
pada isu-isu lingkungan dan kinerja lingkungan hidup. Implikasi penggunaan energi dan sumberdaya alam lainnya menghasilkan pencemaran udara, limbah cair dan
padat.
Ida Sitti Masnur : Evaluasi Peruntukan Lahan Setelah Pelebaran Jalan Studi Kasus : Kecamatan Medan Sunggal Tiap Kelurahan, 2008
Keberlanjutan pembangunan sangat tergantung pada evolusi stok, kualitas sumberdaya alam dan modal alam. Pertumbuhan ekonomi juga memberi peluang
untuk mengalokasikan anggaran belanja publik untuk perkembangan lingkungan hidup, subsidi pada usaha yang mempunyai produk dan teknologi ramah lingkungan.
Perekonomian mempunyai pengaruh besar terhadap pola penduduk dan konsumsi pada akhirnya berkelanjutan. Pembangunan penduduk juga sebagai penentu
kondisi lingkungan dan kecendrungannya masa mendatang. Kepadatan penduduk berimplikasi pada intensitas aktivitas manusia. Dengan demikian secara umum
pertumbuhan penduduk merupakan faktor penataan sumberdaya alam dan sekaligus sumberdaya alam buatan infrastruktur, fasilitas umum, fasilitas sosial.
Laporan Pembangunan Manusia Human Development Report tahun 1990 mendefenisikan pembangunan manusia sebagai suatu proses untuk membuat manusia
mampu memenuhi lebih banyak pilihan. Pembangunan manusia lebih dari sekedar perkembangan ekonomi tapi tidak anti perkembangan. Dalam perspektif
pembangunan manusia, pembangunan ekonomi bukan tujuan akhir. Pertumbuhan ekonomi tujuan akhir memperluas pilihan-pilihan bagi manusia. Namun tidak ada
hubungan pertumbuhan ekonomi dengan kemajuan pembangunan manusia.
A. Perusahaan Industri BesarSedang, Kecil, dan Rumah Tangga
Perusahan industri pengolahan dibagi dalam 4 empat golongan : a
Industri besar, tenaga kerja 100 orang atau lebih b
Industri sedang, tenaga kerja 20-9 orang.
Ida Sitti Masnur : Evaluasi Peruntukan Lahan Setelah Pelebaran Jalan Studi Kasus : Kecamatan Medan Sunggal Tiap Kelurahan, 2008
c Industri kecil, tenaga kerja antara 5-19 orang.
d Industri rumah tangga, tenaga kerja 1-4 orang.
Penyebaran eksisting perusahaan kecil dan rumah tangga di Kecamatan Medan Sunggal tahun 19952005 meningkat, terbanyak tahun 2005 industri rumah
tangga 50 unit di Lalang, Simpang Tanjung 1 unit, namun Babura tidak terdapat. Perusahaan industri kecil merata 20 unit terbanyak di Sunggal, Babura 1 unit.
Perusahaan industri besarsedang 7 unit di Sunggal 4 unit, Tanjung Rejo 1 unit. Babura, Simpang Tanjung, Lalang tidak terdapat Tabel IV.7 dan Gambar IV.7
terlampir.
B. Pasar dan Pertokoan
Pasar merupakan sarana perdagangan yang penting sebagai pusat koleksi distribusi barang bagi wilayah yang dilayani. Penyebaran pasar dan pertokoan di
Kecamatan Medan Sunggal tahun 19952005 Tanjung Rejo, Sunggal, Lalang 1 unit namun Babura, Simpang Tanjung, Sei Sikambing B tidak ada.
Tahun 19982005 meningkat di Tanjung Rejo 2 unit. Untuk skala kecamatan pasar di 3 kelurahan. Penyebaran pertokoan tahun 1995 di Tanjung Rejo, Sunggal,
Lalang, tahun 2005 menyebar di Simpang Tanjung, Sei Sikambing B, Sunggal, Lalang, dan Babura tidak ada. Diharapkan tahun mendatang merata Tabel IV.8 dan
Gambar IV.8 terlampir.
Ida Sitti Masnur : Evaluasi Peruntukan Lahan Setelah Pelebaran Jalan Studi Kasus : Kecamatan Medan Sunggal Tiap Kelurahan, 2008
C. Tempat Pencucian Mobil Doorsmer
Penyebaran doorsmer di Kecamatan Medan Sunggal tahun 19952005 meningkat 24 unit menjadi 28 unit, tahun 2005 terbanyak di Lalang, sedikit di Babura
2 unit. Namun di Simpang Tanjung tidak ada Tabel IV.9 terlampir.
D. Bengkel Sepeda Motor dan Mobil
Penyebaran bengkel sepeda motor dan mobil di Kecamatan Medan Sunggal tahun 19952005 meningkat, terbanyak bengkel mobil 73 unit, terbanyak di Lalang
sedikit di Simpang Tanjung. Bengkel sepeda motor 53 unit, di Simpang Tanjung tidak ada terbanyak di Tanjung Rejo 15 unit, di Babura 5 unit Tabel IV.10 dan
Gambar IV.9 terlampir.
E. Lembaga Keuangan
Realisasi penerimaan rutin Kota Medan terdiri atas Pendapatan Asli Daerah PAD, pendapatan yang berasal dari pemberian pemerintah dan penerimaan urusan
kas dan perhitungannya berasal dari sisa anggaran tahun sebelumnya. Pengeluaran rutin untuk pembayaran belanja pegawai. Peranan bank menunjang pertumbuhan
ekonomi Kota Medan. Sangat penting mendukung program pembangunan dan memperlancar bank yang ada di Kota Medan telah menyalurkan kredit yang cukup
besar dari lapangan usaha pertanian, industri perdagangan, listrik, gas, air, konstruksi, angkutan, jasa perusahaan, jasa sosial dan lapangan usaha lainnya.
Penyebaran di Kecamatan Medan Sunggal tahun 19952005, bank lebih banyak dari koperasi, namun mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Tahun 2005 bank
Ida Sitti Masnur : Evaluasi Peruntukan Lahan Setelah Pelebaran Jalan Studi Kasus : Kecamatan Medan Sunggal Tiap Kelurahan, 2008
11 unit, terbanyak di Simpang Tanjung, sedikit di Tanjung Rejo dan Sunggal, namun tidak terdapat di Babura dan Sei Sikambing B. Koperasi hanya 2 unit terdapat di
Tanjung Rejo dan Simpang Tanjung 1 unit Tabel IV.11 dan Gambar IV.10 terlampir.
5. Fasilitas Rekreasi, dan Hiburan A.