c. Produk-Produk Kredit Khusus Mendukung Program Pemerintah
• Kredit Usaha Mikro Kecil SUP 005
• Kredit Pengembangan Energi nabati dan Revitalisasi Perkebunan
• Kredit Pemilikan Rumah Bersubsidi
• Kredit Angsuran Lainnya – lembaga Penjaminan Keuangan Daerah
• Kredit Angsuran Lainnya
• Kredit Program Pinjaman kepada BPR
• Kredit Ketahanan Pangan dan Energi
4. Laporan Laba Rugi
Bank menyajikan laporan laba rugi dengan mengelompokkan pendapatan dan beban menurut karakteristiknya dan disusun dalam bentuk
berjenjang multiple step yang menggambarkan pendapatan dan beban yang berasal dari kegiatan utama bank dan kegiatan lain.
Laporan laba rugi bank menyajikan secara terperinci unsur pendapatan dan beban, serta membedakan antara unsur-unsur pendapatan dan beban yang
berasal dari kegiatan operasional dan non operasional. Dengan memperhatikan ketentuan yang diatur dalam Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan PSAK lainnya, penyajian pada laporan laba rugi atau pengungkapan pada catatan atas laporan keuangan mencakup, tetapi tidak
terbatas pada unsur-unsur pendapatan dan beban berikut:
Pendapatan Bunga
Beban Bunga
Pendapatan Komisi
Beban Provisi dan Komisi
Pendapatan Dividen
Pendapatan Operasional Lainnya
Beban Penyisihan Kerugian Kredit dan Asset Produktif lainnya
Beban Administrasi Umum
Beban Operasional lain
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 5 pelaporan biaya dan beban diklassifikasikan menjadi 2 kelompok yaitu:
1. Beban yang dapat dihubungkan dengan pendapatan ditentukan atas dasar yang sama dengan dasar yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan
tahunan kecuali untuk persediaam dengan modifikasi sebagai berikut: a.
Perusahaan yang dalam periode interim menggunakan estimasi laba kotor dalam menentukan nilai persediaan atau metode lain yang berbeda dengan
metode yang digunakan dalam penilaian persediaan akhir tahun, harus mengungkapkan hal tersebut dalam laporan keuangan interim.
b. Perusahaan yang melakukan penilaian persediaan berdasarkan biaya
standar tidak perlu melaporkan penyimpangan atau selisih dengan biaya aktual yang terjadi, jika selisih biaya tersebut tidak material atau
diharapkan bisa diselesaikan di akhir tahun. c.
Kerugian yang disebabkan adanya penurunan harga pasar tidak boleh ditangguhkan untuk dibebankan ke periode diluar periode penurunan harga
tersebut.
2. Biaya dan beban lain-lain untuk periode interim, biaya dan beban lain-lain termasuk biaya produksi dibebankan atas dasar yang sama seperti periode
tahunan.
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan