Tujuan Penelitian SIMPULAN STUDI KOMPARATIF TERHADAP GAYA BELAJAR, SELF-EFFICACY DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ANTARA SISWA KELAS UNGGULAN DENGAN SISWA KELAS REGULER SMP BINTANG LAUT TELUKDALAM.

gaya belajar auditorial. Artinya kelas didominasi siswa yang menginginkan kondisi pembelajara dengan suasana tenang duduk sopan untuk mendengarkan guru mengajar. Hal ini dapat saja terjadi karena sudah menjadi tradisi atau kebiasaan yang sudah dikondisikan sedemikian rupa sejak kecil dari keluarga dan dilanjutkan di bangku sekolah bahwa anak diharapkan duduk sopan, dan mendengarkan dengan baik informasi yang disampaikan kepadanya. Sebab jika tidak demikian, maka anak dianggap berperilaku tidak sopan. Sering kali orang tuaguru tidak menyadari bahwa si anak mempunyai caranya sendiri dalam menanggapi berbagai informasi di sekitarnya. 4. Diantara ketiga jenis gaya belajar, melalui komparasi Z-score Z diperoleh rata-rata hasil belajar Matematika pada siswa yang memiliki kecenderungan gaya belajar visual lebih tingi dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar Matematika pada siswa yang memiliki kecenderungan gaya belajar auditorial atau gaya belajar kinestetik. Oleh karena itu peneliti menyimpulkan bahwa gaya belajar visual memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap hasil belajar Matematika. Namun demikian tetap diharapkan bahwa guru mampu melakukan pendekatan-pendekatan pembelajaran yang lebih menyentuh bagi siswa yang memiliki gaya belajar auditorial atau kinestetik agar merekapun dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik.

B. SARAN

Bertolak dari hasil penelitian, maka peneliti memberikan beberapa saran kepada seluruh stakeholder pendidikan sebagai berikut: 1. Suatu realita bahwa Matematika sangat penting dalam kehidupan sehari-hari dan bagi perkembangan kognitif peserta didik di semua jenjang pendidikan. Gestalt, belajar adalah fenomena kognitif atau intelektual dan kemampuan belajar Matematika adalah kemampuan kognitif, sehingga pembelajar yang memiliki kemampuan secara kognitif akan mampu memikirkan semua unsur yang dibutuhkan untuk memecahkan problem secara kognitif sampai problem terpecahkan. Maka pendekatan pembelajaran yang dapat dilakukan terhadap masing–masing gaya belajar siswa antara lain, Gaya belajar visual, untuk mengoptimalkan hasil belajar peserta didik yang memiliki gaya belajar ini, gunakan simbo-simbol seperti: titik, gambar, warna dan lain-lain; gunakan gambar berwarna, grafik, tabel sebagai media pembelajaran, gunakan setiap benda, gambar, tulisan di dalam kelas sebagai sumber belajar. Gaya belajar auditoral, guruorang tua dapat membekali mereka dengan tape recorde untuk merekam materi pelajaran, menciptakan pembelajaran dengan diskusi, membacakan informasi, kemudian meringkasnya dalam bentuk lisan dan direkam untuk selanjutnya diperdengarkan kepada mereka. Gaya belajar Kinestetik, individu yang memiliki gaya belajar ini merasa lebih mudah belajar apabila prosesnya disertai dengan kegiatan fisik. Oleh sebab itu diharapkan guru melakukan pendekatan pembelajaran melalui pengalaman siswa dengan memperbolehkannya belajar sambil melakukan gerakan tertentu. Maka untuk itu salah satu saran praktis dari Munif dalam membantu anak belajar adalah “biarkan anak belajar dengan gaya belajarnya sendiri”. 2. Berdasarkan temuan peneliti pada beberapa siswa yang memiliki self-efficacy tinggi terhadap Matematika, tetapi memperoleh hasil belajar Matematika yang lebih rendah atau bahkan paling rendah nilainya diantara teman-temannya. Bandura mengemukakan bahwa anggapan self-efficacy seseorang itu mungkin berhubungan atau mungkin juga sama sekali tidak berhubungan dengan real self-efficacy keyakinan dirinya yang sesungguhnya. Sebab sebagian orang percaya bahwa self-efficacy mereka rendah padahal sebenarnya cukup tinggi. Sebaliknya sebagian orang menganggap bahwa self-efficacynya tinggi, tetapi sebenarnya rendah. Bandura menyatakan bahwa, situasi yang terbaik adalah ketika anggapan seseorang itu sesuai dengan kemampuan yang sesungguhnya. Bandura menganggap betapa penting proses kognitif dalam penentuan perilaku manusia. Karena perilaku seseorang sebagian ditentukan oleh proses kognitifnya, maka jika proses kognitif tidak akurat dalam merefleksikan realitas akan mungkin muncul perilaku yang salah. Oleh karena itu guru diharapkan mampu menumbuhkan self-efficacy yang positif di dalam diri peserta didik melalui pendekatan pembelajaran. Terdapat empat sumber yang bisa dimanfaatkan guru untuk memupuk self-efficacy ini, yakni: 1 guru menciptakan sebanyak mungkin pengalaman sukses dialami oleh siswa. 2 contoh atau model, melalui keberhasilan kakak kelas atau adik kelasnya. 3 persuasi social, memberikan komentar positif atau pengakuan dari guru yang bernada positif. 4 faktor psikoligis, siswa sedang dalam kondisi baik dan nyaman dengan penampilan dirinya disertai dengan dukungan dari guru- gurunya. Untuk mencapai hasil belajar yang maksimal, guru dapat melayani peserta didik sesuai dengan karakteistiknya masing-masing atau sesuai dengan gaya belajarnya. Meskipun dipahami bahwa, tidak dapat melayani kebutuhan semua siswa secara individual setiap saat karena model pembelajaran bersifat klasikal, namun hendaknya menjamin bahwa selama proses pembelajaran siswa terlayani secara bergantian sesuai dengan karakteristiknya masing- masing. Daftar Pustaka Agusnadi. 2010. Situs Pembelajaran Matematika Berbasis E-learning. Online http:mediateropon gsiswa.blogspot.co.id201011teori-belajar-robert-m- gagne.htmltcmbck, diakses 09 April2015. Ahmadi, A. Supriyono, W. 2008. Psikologi Belajar Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Ahmad zulfikar. 2013. Studi Literatur Pembelajaran Kooperatif Dalam Mengatasi Kecemasan Matematika dan Mengembangkan Self-efficacy Matematis Siswa. Prosiding. Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Online, http:eprints.uny.ac.id107301P20-207.pdf, diakses 07 April 2015. Bornok,S. 2015. STATISTIKA. Diktat disajikan dalam mata kuliah Statistika Program Studi Pendidikan Dasar. Medan. PPs. Unimed. Chatib, M. 2012, 2014. Orangtuanya Manusia. Bandung: Kaifa. Dalyono, M. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Daryanto. 2013. Inovasi Pembelajaran Efektif. Bandung: Yrama Widya. Djamarah, S, B. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Dryden, G, Jeannette. 2000. Revolusi Cara Belajar The Learning Revolution. Terjemahan oleh Word + + Tranlastion Service. Bandung: Kaifa. Edstin, L. S. 2012. Efikasi Diri Self-Efficacy Dan Motivasi Belajar sebagai Prediktor Prestasi Belajar Matematika pada Siswa SMP Negeri 1 Soe Kelas VIII. Universitas Kristen Satya Wacana Jurnal. Online, http:re pository.uksw.edubitstream12345 6789...T2_832008014_BAB 20I .pdf...diakses 17 Januari 2015. Hasratuddin dkk. 2014. PROSIDING Seminar Nasional Pendidikan Matematika Berbasis PISA. Unimed: Unimed Press. Hergenhahn, Matthew. Tanpa tahun. Theories of Learning Teori Belajar. Terjemahan oleh Triwibowo. 2009. Jakarta: Prenada Media Group. Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia. Hudojo, H. 2005. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang: Irham, M. Wiyani,N, A. 2013. Psikologi Pendidikan Teori dan Aplikasi Dalam Proses Pembelajaran. Jogjakarta: AR. RUSSMEDIA.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN KEHADIRAN SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP Pengaruh Minat Belajar Dan Kehadiran Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Mojosongo.

0 2 15

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN KEHADIRAN SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP Pengaruh Minat Belajar Dan Kehadiran Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Mojosongo.

0 2 14

PENGARUH AKTIVITAS DAN GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP Pengaruh Aktivitas Dan Gaya Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 7 Purwodadi Tahun 2012/2013.

0 1 16

PENGARUH AKTIVITAS DAN GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 Pengaruh Aktivitas Dan Gaya Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 7 Purwodadi Tahun 2012/2013.

0 1 12

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS RSBI DAN REGULER DITINJAU DARI MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA Perbandingan Hasil Belajar Matematika Kelas RSBI dan Reguler Ditinjau dari Minat Belajar Matematika Siswa Kelas VII Semester I SMP AL Islam 1 Suraka

0 0 16

PENGARUH SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELAS RSBI DAN REGULER TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENGARUH SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELAS RSBI DAN REGULER TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER PADA SISWA KELAS

0 0 15

STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR ANTARA SISWA YANG MASUK MELALUI JALUR RSBI DENGAN JALUR REGULER :Penelitian pada Siswa Kelas X SMK Negeri 13 Bandung.

0 2 31

Hubungan Antara Self-Efficacy dan Flow Akademik dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa SMP - Ubaya Repository

0 0 2

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN SISWA, MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP SE-KECAMATAN PIYUNGAN TAHUN AJARAN 20132014

0 0 8

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DAN SELF-EFFICACY SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP

2 3 8