Topik Gaya bahasa Intonasi Kutipan

3. Ringan dibaca

Penggunaan tata bahasa, ungkapan, istilah, perumpamaan, atau ejaan yang tidak tepat dan berlebihan akan cepat membuat pengunjung blog berhenti membaca seketika. Menjaga tulisan agar tetap ringan dan mudah dicerna menjadi sesuatu yang sangat sangat penting. Jika orang tidak mampu mencerna, mengartikan dan menerapkan solusi atau instruksi dalam tulisan Anda, maka Anda telah gagal menghadirkan artikel yang bagus. Bagilah artikel yang cukup panjang menjadi beberapa sub-judul. Gunakan ilustrasi, gambar dan format teks huruf tebal, miring, garis bawah dan lain-lain untuk memperjelas isi. Gunakan kalimat yang tidak terlalu panjang. Dan terakhir, sebagai pengujian, baca keras-keras tulisan Anda seperti Anda berbicara: nyamankah didengarkan?

4. Topik

Tentu saja, topik adalah sesuatu yang penting dalam sebuah tulisan. Tulislah tentang apa yang Anda sukai, tentang apa yang Anda merasa nyaman dengan topik tersebut.

5. Gaya bahasa

Menulis dengan cara dan gaya penulisan yang dimengerti dengan baik oleh audiens Anda adalah hal yang penting lainnya. Pemahaman orang berbeda-beda dalam mencerna sebuah tulisan, di situ lah perlunya Anda menyesuaikan tulisan dengan audiens Anda. Mungkin Anda butuh beberapa waktu untuk penyesuaian dan mencari gaya bahasa yang tepat.

6. Intonasi

Seperti halnya bahasa verbal, bahasa tulisan pun memiliki intonasi, tergantung tujuan penulisnya. Ada nada positif, ada nada memerintah. Ada intonasi yang menyindir, ada yang damai, ada yang bersahabat, ada yang konfrontatif, berseberangan, vulgar, terkesan ditutupi, dan lain sebagainya. Sesuaikan intonasi dengan tujuan penulisan. Berlatih terus sampai Anda menemukan yang sesuai dengan karakter Anda sendiri. Saya sendiri lebih menyukai intonasi positif, dan selalu mengajak orang untuk berpikir positif atau Anda menemukan intonasi lain dalam tulisan- tulisan saya?

7. Kutipan

Pernahkah Anda merasa telah menemukan sebuah topik tapi tidak juga mulai menulis, hanya karena Anda tidak menemukan rujukan yang bisa dikutip? Saya sering. Tapi, sekarang saya sadar, itu adalah sebuah kesalahan. Mengutip pendapat orang lain apalagi seorang yang ahli adalah hal bagus, namun juga jangan sampai membuat kita menunda membuat postingan hanya karena belum menemukan tulisan orang lain untuk dikutip. Blog kita bukanlah sebuah ensiklopedia yang hampir selalu memerlukan rujukan. Tulislah semampu, setahu, dan sepengalaman Anda sendiri tentang sesuatu. Jika Anda menemukan hal baru lainnya, Anda tinggal meng-update-nya. Itu jauh lebih baik dibanding Anda menunda untuk menulis sampai Anda menemukan sebuah rujukan. Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat dan menulis sebuah artikel. Namun dari semuanya itu, ada satu hal yang menurut saya adalah yang paling penting, yaitu: Anda memiliki sesuatu untuk disampaikan Hemmm... Ya, Anda harus memiliki sesuatu untuk disampaikan. Saya banyak melihat orang membuat artikel di blog mereka, menulis sesuatu di media sosial sepanjang waktu: ketika mereka tidak memiliki sesuatu yang berarti dan bernilai untuk dibagikan. Pasti Anda pun melihatnya. Kemungkinan karena mereka harus memenuhi jadwal update wajib, atau mereka ingin tetap dianggap eksis, hasilnya akan sama: jika tidak ada sesuatu yang bermanfaat untuk dibagikan, itu hanya akan memperburuk reputasi sendiri. Sebagus apa blog Anda? Sebagus artikel terakhir yang Anda buat Apakah Anda ingin dikenal sebagai orang bermulut besar, yang rajin update setiap hari, tanpa memberi kontribusi nyata kepada pembaca? Atau Anda ingin dikenal sebagai orang yang secara konsisten menyajikan artikel yang bernilai dan bermanfaat untuk pembaca? Go out cari sesuatu yang baru, bertemu dengan orang, ajukan pertanyaan, gabungkan dan masak ide-ide, lakukan eksperimen, dan bagikan kepada orang lain Dari situlah artikel yang bagus berawal Jangan menunggu saat yang sempurna Kebuntuan dalam menganalisa masalah adalah salah satunya. Hilang semangat dan percaya diri untuk menulis adalah hal lainnya. Tidak punya waktu, hmm... penyebab lainnya lagi. Sehingga membuat saya menunda dan terus menunda untuk menulis. Saya terus menunggu saat yang tepat dan sempurna untuk mulai menulis. Saat yang sempurna tidak akan pernah ada Saya merasa telah memiliki sesuatu yang bagus untuk ditulis. Saya melihat sesuatu tengah terjadi dan menjadi trend dan saya memiliki pendapat sendiri tentang itu. Tapi...... Saya terus menunggu, menunggu sampai saya menemukan saat yang tepat, saat yang penuh energi, saat yang penuh semangat dan ilham?, untuk ikut memberikan kontribusi dan menuliskannya. Tapi sayang, saya menemukan bahwa saat yang tepat itu tidak pernah kunjung tiba. Dan saya sadar, itu adalah salah Jangan menunda, tulislah apa yang ada dalam pikiran Anda saat ini, saat Anda telah memiliki sesuatu yang bermanfaat dan bernilai untuk dibagikan. Satu pertanyaan: apakah Anda hanya memuntahkan sesuatu kepada pengunjung blog Anda? Ataukah Anda memberikan pengalaman nyata Anda sendiri, melalui tulisan-tulisan Anda? Alih-alih memikirkan nilai lebih kepada pembaca, banyak orang hanya memuntahkan kembali apa yang telah ada di benak banyak orang. Alih-alih, melakukan eksperimen bermanfaat kemudian menceritakan hasilnya, banyak orang hanya memantulkan kembali, mendaur ulang, bahkan begitu saja memuntahkan cerita yang sama, berita yang sama, topik yang sama, sudut pandang yang sama, persis seperti yang telah ditulis oleh semua orang. Jika ingin membuat artikel yang bagus, Anda tidak bisa hanya dengan cara membaca dan mendengar sesuatu, kemudian melemparkannya begitu saja kepada pembaca. Anda tidak bisa, begitu selesai membaca sebuah ebook, kemudian segera memuntahkannya di blog Anda. jika Anda telah melakukan sesuatu yang bernilai, maka berarti Anda telah memiliki sesuatu yang bernilai pula untuk dibagikan Pelajari segala sesuatunya dari mana saja. Kemudian cerna, analisa, dan terapkan. Apakah itu bekerja dengan baik dan berguna untuk Anda sendiri? Jika ya, maka Anda kemudian bisa membagikannya kepada orang lain, berdasarkan pengalaman itu. Jangan pernah menulis tentang mendapatkan uang dari blog, sampai Anda benar-benar telah mendapatkan uang dari blog Anda. Jangan mengajari orang tentang Adsense, jika Anda sendiri belum pernah mencoba menjalankan Adsense. Intinya adalah: tulislah sesuatu tentang apa yang sedang Anda pelajari. Jujur terhadap pengalaman Anda sendiri. Tulislah apa yang sudah Anda coba dan terapkan, bukan sekadar apa yang Anda dengar dan Anda baca Lalu apa yang harus kita lakukan? Pelajari sesuatu yang baru, terapkan dan lakukan uji coba, meski itu berarti harus berhadapan dengan kegagalan. Baca. Dengar. Diskusikan. Bertanya. Pastikan Anda tidak hanya melahap tapi juga mencerna, menerapkan dan mengujinya. Tidak ada cara membuat artikel yang lebih bagus dari itu. Kesimpulannya adalah: Jangan bagikan apa yang orang lain ceritakan. Tapi bagikan apa yang telah kita lakukan dan kita terapkan. Sesuatu yang bernilai: untuk dibaca, untuk dibagikan, untuk ditautkan dan sebagai sumber pembelajaran, dan Anda tidak perlu menunggu sampai tiba saat yang sempurna Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda memiliki definisi lain tentang artikel yang bagus? Atau Anda memiliki tips tersendiri cara membuat artikel yang bagus? Kiranya berkenan untuk berbagi melalui komentar. Semoga bermanfaat. Salam. Apakah Anda tertarik mendapatkan uang dari blog dengan menjalankan program Adsense? Temukan cara, strategi dan tipsnya dalam Panduan Lengkap Google Adsense. Bagikan artikel ini : Facebook Tweeter Google+ Jika Anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan ke teman Anda. Serta jangan lupa, dapatkan update terbaru dari Portal-Uang langsung ke email Anda, silakan masukkan