Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Tahun 2015
35
C. Pekerjaan Umum
Dalam urusan pekerjaan umum, pelayanan prasarana dan sarana infrastruktur kota mendapat perhatian khusus bagi
Pemerintah Provinsi Lampung. Fokus layanan urusan pekerjaan umum meliputi sistem tata air, jaringan jalan, pengelolaan sampah,
penyediaan air bersih, serta pelayanan penyediaan energi. Dalam peningkatan jaringan jalan sejak tahun 2007
Pemerintah Provinsi Lampung telah melakukan peningkatan jalan seluas 8.739 m2 dan pelebaran jalan seluas23.798 m2, jalan
tembus seluas 23.519 m2, pembangunan dan peningkatan 14 buah jembatan. Selain itu, dalam mendukung operasional Kanal Banjir
Timur KBT, telah dilakukan pembangunan jalan dan saluran pengaman sejajar KBT seluas 130.231 m3.
Tabel 3.3. Panjang Jalan Menurut Kota Administrasi dan Jenis Status Jalan Tahun 2011
Uraian Jenis Satuan Jalan
Jumlah Jalan Nasional
Provinsi Tol
Negara A. Panjang Jalan m
123.481,00 143.647,00 6.666.164,84 6.933.292,84
B. Luas Jalan m
2
3.040.746,00 3.743.886,00 43.526.727,97 48.311.359,97 Sumber : Provinsi Lampung dalam Angka 2012
Salah satu tujuan pembangunan prasarana penyediaan air baku untuk memastikan komitmen pemerintah terhadap Millenium
Development Goals
MDGs yaitu
memastikan kelestarian
lingkungan hidup dengan menurunkan target
hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air
minum layak dan sanitasi dasar hingga 2015.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Tahun 2015
36
Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum. Penyelenggara
air minum dapat berasal dari badan usaha milik negarabadan usaha milik daerah,
koperasi, badan usaha swasta, usaha perorangan, kelompok masyarakat, danatau individual yang melakukan penyelenggaraan
penyediaan air minum. Syarat-syarat kualitas air minum sesuai dengan
Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor
492MenkesPerIV2010, diantaranya adalah sebagai berikut: a.
Parameter mikrobiologi E Coli dan total Bakteri Kolifrom, kadar maksimum yang di perbolehkan 0 jumlah per 100 ml
sampel; b.
Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna;
c. Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan
0,3 mgl, Kesadahan maks 500 mgl, pH 6,5-8,5. Dalam rangka pencapaian target Renstra tentang persentase
kualitas air minum berkualitas dengan salah satu target prioritas adalah persentase kualitas air minum yang memenuhi syarat
kesehatan, dalam hal ini adalah air minum yang didistribusikan oleh PDAM dengan target tahun 2012 adalah 95. Hal
tersebut di
atas merupakan salah satu upaya pencegahan terjadinya kemungkinan munculnya penyakit berbasis air waterborne
disease karena air merupakan salah satu media lingkungan yang berperan dalam penyebaran penyakit melalui media pertumbuhan
mikrobiologi serta adanya kemungkinan terlarutnya unsur kimia yang dapat mengganggu kesehatan manusia.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Tahun 2015
37
Akses terhadap air bersih dan sanitasi
merupakan salah satu fondasi inti dari masyarakat yang sehat. Air bersih dan sanitasi
yang baik merupakan elemen penting yang menunjang kesehatan manusia. Sanitasi berhubungan dengan kesehatan lingkungan yang
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Buruknya
kondisi sanitasi akan berdampak negatif di banyak aspek kehidupan, mulai
dari turunnya kualitas lingkungan hidup masyarakat, tercemarnya sumber air minum bagi masyarakat, meningkatnya jumlah kejadian
diare dan munculnya penyakit. Pada Gambar 2.11
persentase rumah tangga menurut akses
terhadap sanitasi layak di Indonesia sebesar 56,24, lebih rendah dari target Renstra Tahun 2012 sebesar 69.Provinsi Lampung
sendiri hanya 43,35 terendah nomor 5 setelah Papua, Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, dan NTT.
Gambar 2.11 Persentase Rumah Tangga dengan Akses terhadap
Sanitasi Layak Menurut Provinsi di Indonesia tahun 2012
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2012 Susenas 2012, Triwulan I
Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Tahun 2015
38
2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Sampai Tahun Berjalan dan Realisasi RPJMD
Evaluasi Pelaksanaan
Program dan
Kegiatan RKPD
merupakan suatu proses untuk menilai kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah yang dapat menjadi masukkan bagi proses
perencanaan dan penganggaran yang didukung oleh ketersediaan informasi dan data yang lebih akurat. Dengan demikian, program
pembangunan menjadi lebih efisien, efektif, disertai dengan akuntabilitas pelaksanaannya yang jelas.
Kesesuaian program prioritas RKPD dengan rencana program dalam RPJMD diukur dengan membandingkan program
prioritas yang tercantum dalam dokumen RKPD dengan rencana program tahunan berkenaan yang tercantum dalam dokumen
RPJMD. Hal ini dilakukan untuk menjamin bahwa penyusunan RKPD telah berpedoman pada RPJMD.
Berdasarkan hasil
analisis perbandingan
analisis komparatif terhadap RKPD Provinsi Lampung tahun 2013 dengan
RPJMD Provinsi
Lampung Tahun
2010 —2014, diperoleh
perbndingan sebagai berikut : program prioritas yang tercantum dalam RKPD Tahun 2013 sejumlah 241 program sedangkan yang
tercantum dalam RPJMD Tahun 2010 —2014 adlah 196 program.
Dari jumlah tersebut, terdapat 145 program yang sesuai nama program terdapat dalam RKPD maupun RPJMD.
2.3. Permasalahan Pembangunan Daerah dan Isu Strategis Tahun 2015
2.3.1. Permasalahan Pembangunan Daerah