Manusia, indikator kinerja masyarakat, indikator kinerja tanggung jawab produk.
2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan CSR
a. Ukuran dewan komisaris
Ukuran dewan komisaris adalah jumlah anggota dewan komisaris. Suatu studi oleh Coller dan Gregory 1999 dalam Sembiring 2005
menyatakan bahwa semakin besar anggota dewan komisaris maka akan semakin mudah untuk mengendalikan CEO dan memonitoring,
sehingga yang dilakukan akan semakin efektif. Dikaitkan dengan CSR disclosure, maka tekanan terhadap manajemen akan semakin
besar untuk mengungkapkannya. b.
Profitabilitas Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba sehingga mampu meningkatkan nilai pemegang saham perusahaan Munif, 2010. Profitabilitas merupakan faktor
yang membuat manajemen menjadi bebas dan fleksibel untuk mengungkapkan pertanggungjawaban sosial kepada pemegang saham
Hackston dan Milne, 1996 dalam Rahman dan Widyasari, 2008. Sehingga semakin tinggi tingkat profitabilitas maka semakin besar
pengungkapan CSR dalam laporan tahunannya. c.
Struktur Kepemilikan Tingkatan kepemilikan saham terkonsentrasi maupun terdispersi
atau menyebar telah diusulkan berpengaruh terhadap pengungkapan kebijakan perusahaan Ullmann, 1985 dalam Reverte, 2008.
Perusahaan yang sahamnya tersebar lebih mungkin untuk memperbaiki kebijakan pelaporan keuangan mereka dengan
menggunakan pengungkapan CSR dalam rangka untuk mengurangi asimetri. Sebaliknya, perusahaan dengan struktur kepemilikan
terkonsentrasi kurang termotivasi untuk mengungkapkan informasi
tambahan mengenai CSR mereka, sepanjang pemegang saham dapat memperoleh informasi langsung dari perusahaan.
d. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan variabel yang banyak digunakan untuk menjelaskan pengungkapan tanggung jawab sosial yang
dilakukan perusahaan dalam laporan tahunan. Branco dan Rodrigues 2008 menyatakan bahwa pengungkapan CSR berhubungan dengan
ukuran perusahaan, dimana perusahaan besar cenderung mengungkapkan CSR lebih luas dari perusahaan kecil. Perusahaan
besar lebih rentan dari pengawasan kelompok-kelompok stakeholder dan rentan terhadap reaksi yang merugikan di antara mereka.
2.4. Pengembangan Hipotesis
Sembiring 2005, Andre Christian Sitepu dan Hasan Sakti Siregar 2007 serta Sari dan Kholisoh 2009 meneliti tentang pengaruh ukuran
dewan komisaris terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Penelitian tersebut menemukan bahwa ukuran dewan komisaris
berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis
sebagai berikut : H
1
: Ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap pengungkapan CSR Hasil penelitian Tsoutsoura 2004, mengindikasikan bahwa
hubungan CSR dengan kinerja keuangan yang dilihat dari rasio profitabilitas ROA, ROE, dan ROS adalah positif signifikan secara
statistik. Untuk pengukuran, ROA dan ROS menunjukkan hubungan yang positif terhadap CSR. Dari penelitian tersebut, dapat diajukan hipotesis
sebagai berikut : H
2
: Profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan CSR Perusahaan dengan struktur kepemilikan terdispersi atau menyebar
cenderung mengungkapkan informasi CSR lebih dari perusahaan dengan