DAMPAK PEMEKARAN KABUPATEN NAGAN RAYA DALAM BIDANG PENDIDIKAN.

DAMPAK PEMEKARAN KABUPATEN NAGAN RAYA
DALAM BIDANG PENDIDIKAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada
Jurusan Pendidikan Sejarah

NENENG SUDARMI
NIM. 3123121037

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

i

ABSTRAK
NENENG SUDARMI. NIM 3123121037. DAMPAK PEMEKARAN

KABUPATEN NAGAN RAYA DALAM BIDANG PENDIDIKAN. SKRIPSI
S-1 JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH. FAKULTAS ILMU SOSIAL.
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN. 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang pemekaran
Kabupaten Nagan Raya, faktor-faktor pemekaran Kabupaten Nagan Raya dan
juga untuk mengetahui dampak pemekaran Kabupaten Nagan Raya dalam bidang
pendidikan.
Metode yang di gunakan adalah Deskriptif-Kualitatif. Dalam penelitian
ini, penulis menggunakan Metode Penelitian Lapangan (field research) di
kombinasikan dengan Penelitian Kepustakaan (library research), Yaitu dengan
mengumpulkan data – data secara objektif berdasarkan hasil wawancara dengan
warga tokoh-tokoh masyarakat yang mengetahui tentang pemekaran kabupaten
Nagan
raya
dan
dampaknya
dalam
bidang
pendidikan
serta

mengkolaborasikannya dengan tulisan-tulisan
di dalam Buku-Buku yang
berkaitan dengan Pemekaran kabupaten Nagan Raya.
Hasil penelitian menunjukkan pertama, pemekaran kabupaten Nagan
Raya di awali dengan keinginan oleh masyarakat yang ada di Nagan Raya itu
sendiri, bukan dari pusat. Para tokoh yang ada di Nagan Raya menilai bahwa
Nagan Raya sudah pantas untuk di jadikan sebagai Kabupaten. Baik itu dari segi
penduduk, wilayah, pandapatan, maupun kemakmuran. Kedua, ketika ide
pemekaran tersebut muncul, seluruh lapisan masyarakat menyambut dengan baik
niat tersebut, baik itu masyarakat yang ada di Nagan Raya maupun masyarakat
yang berada di Kabupaten Induk (Aceh Barat), sehingga pada tahun 2002 di
bentuklah Kabupaten Nagan Raya sesuai dengan Undang-Undang No 4 Tahun
2002. Ketiga, setelah pemekaran Kabupaten Nagan Raya, kondisi pendidikan di
Kabupaten yang di bentuk sudah banyak mengalami peningkatan, hal ini dapat
dilihat dari semakin meningkatnya jumlah sekolah maupun siswa, semakin
baiknya sarana dan prasarana yang menunjang proses belajar mengajar (PBM) di
sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa Pemekaran Kabupaten Nagan Raya
berdampak positif dalam berbagai bidang, khususnya dalam bidang pendidikan.
Kata Kunci: Pemekaran, Pendidikan, Kabupaten Nagan Raya


ii

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan pertolonganNya akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi yang berjudul “Dampak Pemekaran Nagan Raya Dalam Bidang
Pendidikan “. Adapun tujuan Skripsi ini disusun yaitu sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak
mengalami kendala. Penulis sudah berusaha semaksimal mungkin didalam
menyelesaikan skripsi ini walaupun penulis menyadari bahwa masih memiliki
kekurangan didalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan agar para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk melengkapi skripsi ini.
Didalam menyelesaikan penyusunan Skripsi ini, penulis menghadapi
beberapa kendala namun berkat bantuan, bimbingan, dukungan dan kerjasama
dari berbagai pihak, kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Untuk
itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan kepada:
1. Alm Ibunda tercinta Masdariah Nasution yang telah mendidik dan

membesarkan peneliti. Kiranya Allah SWT memberikan tempat yang baik
buat ibunda. Kedua orang tua saya, ayahanda Jojo Suharja dan ibunda
Tumini. Penghormatan dan penghargaan setinggi-tinggi nya saya berikan
kepada mereka. Karena dengan kasih sayang dan dukungan dari mereka
saya bisa menyelesaikan tulisan ini.
2. Abang Alda Suheriawan dan Kakak Melda Sari Purnama Wati yang selalu
memberi dukungan, baik moril maupun materil, semangat dan doa hingga
terselesaikanya tulisan ini.
3. Abang Prof. Ibnu Hajar Damanik, M. Si dan Kakak Dra. Yusniarti yang
telah memberikan dukungan moril dan materil sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Terimakasih Buya, terimakasih
Umi.
4. Bapak Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan
5. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
6. Bapak dan Ibu pembantu Dekan di lingkungan Fakultas
7. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Sejarah sekarang. Seorang pemimpin yang patut dicontoh, selalu

iii


memperhatikan dan mengerti keadaan mahasiswa, mengajari dan
mengarahkan layaknya anak sendiri.
8. Bapak Syahrul Nizar Saragih, M. Hum, MA selaku Sekretaris Jurusan
Pendidikan Sejarah terimakasih banyak selama ini telah mengurusi dan
membantu dalam melengkapi perlengkapan administrasi saya.
9. Ibu Dr. Lukitaningsih, M. Hum selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima
kasih buat pemikiran-pemikiran ibu yang telah membantu
mengembangkan pemikiran penulis. Terima kasih juga buat bimbingan,
arahan dan masukan-masukan yang selama ini ibu berikan kepada saya
hingga pada akhirnya saya dapat menyelesaikan tulisan ini.
10. Bapak Dr. Hidayat, M. Si Selaku dosen pembimbing akademik dan
penguji penulis yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan
kepada penulis selama masa perkuliahan.
11. Bapak Dr. Phil. Ichwan Azhari, M.S selaku dosen penguji ahli yang
banyak memberikan masukan positif dalam pengembangan skripsi ini.
12. Bapak Dr. Tappil Rambe, M. Si selaku dosen penguji bebas yang telah
banyak memberi inspirasi bagi penulis.
13. Bapak dan ibu dosen lainnya yang ada di Jurusan Pendidikan Sejarah, Ibu
Flores Tanjung, Pak Pristi Suhendro, Pak Ponirin, Pak Pulung, Bu

Syamsidar, Bu Hafnita dan seluruh Dosen lainnya yang telah memberikan
ilmu dan pengalaman kepada peneliti selama mengikuti perkuliahan di
Universitas Negeri Medan.
14. Seluruh keluarga saya tercinta, Maknek, Ayah Nuar, Mak Idah dan sepupu
ku Dewi, Linda, Sindy, serta keponakan saya Suri, Ulfa, Daya, Nabila,
Alvin, Chaca dan Rezky yang telah memberikan motivasi kepada penulis
hingga sampai saat ini.
15. Sahabat ku Ina Insana, S. Sos, teman dari kecil hingga sekarang, yang
telah memberikan motivasi kepada penulis hingga sampai saat ini,
terimakasih banyak.
16. Sahabat-sahabat ku Dyna Ronauli Hatagaol, Dhiah Ristanti Handayani,
Tria Devi Ayumi, Siti Mada Yusdina Lubis dan Zein Hasanah Begitu
banyak ilmu tentang kehidupan yang saya dapat dari kalian semua. Kalian
mengajarkan saya untuk selalu percaya dengan kemampuan saya sendiri,
agar saya tidak pernah menyerah. Kalian mengajarkan ku apa arti berbagi.
Terima kasih banyak sahabat-sahabatku.
17. Kawan-kawan A Reguler 2012, Della, Ella, Lely, Susan, Frieda, Omy,
Novika, Tria A, Yeni, Afni, Cendana , Desy, Yosepha, Sister, Debora,
Dewi, Eva, Jelita, Ave, Rioby, Arifin, Hendro, Wido, Nico, Imam, Wendy,


iv

Wiranda, Bayu, Jatmiko, Amly dan Damson. Terima kasih banyak atas
dukungannya selama ini, senyum, canda, tawa, marah kalian telah
memberikan warna dalam kehidupan saya sehari-hari dikampus.
18. Untuk teman-teman PPL-T Unimed SMA N.4 Pantai Cermin Tahun 2015,
Zia, Meri, Midah, Risna, Irma, Sri, Devi, Puri, Dewi, Zulviana, Kak
Farans, Astri, Indra, Bang Dian, Zulki, Doni, Daniel, Jesaya dan Ivan.
Terima kasih atas doa dan dukungan teman-teman semuanya. Kerinduan
saat-saat bersama kalian.
Terakhir, untuk seluruh instansi pemerintahan yang ada di Kabupaten
Nagan Raya, Kesbangpol Linmas, Dinas Pendidikan, Kantor Bupati, Badan Pusat
Statistik, dan seluruh informan yang begitu banyak membantu saya. Saya ucapkan
terima kasih. Peneliti meminta maaf atas kesalahan dan kekhilafan. Semoga
skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan menjadi bahan masukan bagi yang
membacanya, khususnya di wilayah fakultas ilmu sosial.

Medan,
Peneliti


Agustus 2016

Neneng Sudarmi
(3123121037)

v

DAFTAR ISI
ABSTRAK .....................................................................................................i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ....................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................viii
BAB I PEDNDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.


Latar Belakang ...................................................................................... 1
Identifikasi Masalah .............................................................................. 3
Rumusan Masalah ................................................................................. 4
Tujuan Penelitian .................................................................................. 4
Manfaat Penelitian ................................................................................ 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ........................ 6
2.1. Kajian Pustaka ......................................................................................... 6
2.2. Kerangka Konseptual .............................................................................. 7
2.2.1. Pemekaran Wilayah ...................................................................... 7
2.2.2. Otonomi Daerah ........................................................................... 10
2.2.3. Dampak Pemekaran Kabupaten Nagan Raya .............................. 12
2.3. Kerangka Berfikir ................................................................................... 15
2.4. Hipotesa ................................................................................................. 16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 17
3.1. Metode Penelitian ................................................................................... 17
3.2. Lokasi Penelitian .................................................................................... 18
3.3. Sumber Data ........................................................................................... 18
3.4. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 19
3.5. Teknik Analisis Data .............................................................................. 20

BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................ 30
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...................................................... 30

vi

4.1.1. Sejarah Umum Kabupaten Nagan Raya ....................................... 30
4.1.2. Kondisi Geografis ........................................................................ 32
4.1.3. Pemerintahan ................................................................................ 35
4.1.4. Keadaan Penduduk ....................................................................... 37
4.2. Pemekaran Kabupaten Nagan Raya ....................................................... 42
4.3. Dampak Pemekaran Kabupaten Nagan Raya Dalam 44
Bidang Pendidikan ................................................................................. 48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 60
5.1. Kesimpulan ............................................................................................ 60
5.2. Saran ....................................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 63

vii

DAFTAR TABEL


Tabel 4.1 ..................................................................................................... 33
Tabel 4.2 ..................................................................................................... 33
Tabel 4.3 ..................................................................................................... 34
Tabel 4.4 ..................................................................................................... 38
Tabel 4.5 ..................................................................................................... 39
Tabel 4.6 ..................................................................................................... 40
Tabel 4.7 ..................................................................................................... 41
Tabel 4.8 ..................................................................................................... 50
Tabel 4.9 ..................................................................................................... 50
Tabel 4.10 ................................................................................................... 51
Tabel 4.11 ................................................................................................... 52
Tabel 4.12 ................................................................................................... 53
Tabel 4.13 ................................................................................................... 53
Tabel 4.14 ................................................................................................... 54
Tabel 4.15 ................................................................................................... 55
Tabel 4.16 ................................................................................................... 55

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 ................................................................................................... 45

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, berdasarkan
Undang-undang Nomor 7 Tahun 1956 tentang pembentukan Daerah Otonom
Kabupaten-kabupaten dalam lingkungan Propinsi Sumatera Utara, wilayah Aceh
Barat Aceh Barat mempunyai luas wilayah 10.097.04 km² atau 1.010.466 Ha
dimekarkan menjadi 2 (dua) Kabupaten yaitu Kabupaten Aceh Barat dan
Kabupaten Aceh Selatan. Kabupaten Aceh Barat dengan Ibukota Meulaboh terdiri
dari tiga wilayah yaitu Meulaboh, Calang dan Simeulue, dengan jumlah
kecamatan sebanyak 19 (sembilan belas) Kecamatan yaitu Kaway XVI; Johan
Pahlwan; Seunagan; Kuala; Beutong; Darul Makmur; Samatiga; Woyla; Sungai
Mas; Teunom; Krueng Sabee; Setia Bakti; Sampoi Niet; Jaya; Simeulue Timur;
Simeulue Tengah; Simeulue Barat; Teupah Selatan dan Salang. Sedangkan
Kabupaten Aceh Selatan, meliputi wilayah Tapak Tuan, Bakongan dan Singkil
dengan ibukotanya Tapak Tuan.
Pemekaran wilayah terjadi karena adanya ketimpangan-ketimpangan
pembangunan dan tidak meratanya sektor-sektor pembangunan di semua wilayah,
sementara potensi yang dimiliki wilayah memungkinkan untuk dikembangkan
sebagai sumber penghasilan pembangunan.
Pada Tahun 1996 Kabupaten Aceh Barat dimekarkan lagi menjadi 2
(dua) Kabupaten, yaitu Kabupaten Aceh Barat meliputi kecamatan Kaway XVI;

2

Johan Pahlwan; Seunagan; Kuala; Beutong; Darul Makmur; Samatiga; Woyla;
Sungai Mas; Teunom; Krueng Sabee; Setia Bakti; Sampoi Niet; Jaya dengan
ibukotanya Meulaboh dan Kabupaten Adminstrtif Simeulue meliputi kecamatan
Simeulue Timur; Simeulue Tengah; Simeulue Barat; Teupah Selatan dan Salang
dengan ibukotanya Sinabang.
Selanjutnya pada tahun 2002 Kabupaten Aceh Barat daratan yang
luasnya 1.010.466 Ha, kini telah dimekarkan menjadi tiga Kabupaten yaitu
Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Nagan Raya dan Kabupaten Aceh Barat dengan
dikeluarkannya Undang-undang N0.4 Tahun 2002.
Kabupaten Nagan Raya adalah sebuah kabupaten di Provinsi Nanggroe
Aceh Darusalam, Indonesia. Ibukotanya Suka Makmue, sebelah utara berbatasan
dengan Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Aceh Barat, sebelah selatan
berbatasan dengan Kabupaten Aceh Barat Daya dan Samudera Indonesia, sebelah
barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Barat, dan sebelah timur berbatasan
dengan Kabupaten Gayo Lues serta Kabupaten Aceh Barat Daya. Secara Historis
Kabupaten Nagan Raya dahulunya berada dibawah kekuasaan Kesultanan Aceh.
Kabupaten Nagan Raya berasal dari sebagian wilayah Kabupaten Aceh
Barat yang terdiri atas: Kecamatan Beutong; Kecamatan Darul Makmur;
Kecamatan Kuala; Kecamatan Seunagan; dan Kecamatan Seunagan Timur.
Pada dasarnya pemekaran suatu daerah, merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari dinamika kehidupan sosial-budaya, politik dan ekonomi
masyarakat dari suatu daerah. Oleh karenanya, setiap keputusan untuk

3

memekarkan suatu daerah tidak terlepas dari dinamika tersebut di atas. Seiring
dengan berkembangnya suatu daerah maka dibutuhkan sebuah pemerintahan yang
dapat lebih mengakomodir dinamika yang ada. Baik secara politik, ekonomi,
sosial dan budaya. Sehingga dapat disimpulkan tujuan utama dari adanya
pemekaran suatu daerah adalah untuk menjawab persoalan, sejauh mana struktur
pemerintahan yang ada mampu mengakomodasi perkembangan/dinamika aspekaspek tersebut di atas yang ada di dalam lingkup teritorial daerah tersebut.
Mengingat belum ada ahli yang membahas secara spesifik mengenai
Sejarah kabupaten Nagan Raya, masyarakat Aceh juga secara umum belum
mengetahui secara spesifik tentang sejarah kabupaten Nagan Raya serta untuk
mengetahui bagaimana proses pemekaran Kabupaten Nagan Raya yang
merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat, maka penulis tertarik
untuk mengangkat judul “DAMPAK PEMEKARAN KABUPATEN NAGAN
RAYA DALAM BIDANG PENDIDIKAN” agar dapat di kaji berdasarkan fakta
dan datanya.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi
identifikasi masalah adalah sebagai berikut :
a.

Latar belakang pemekaran kabupaten Nagan Raya

b.

Proses pemekaran Kabupaten Nagan Raya

c.

Dampak pemekaran wilayah pada bidang pendidikan di kabupaten Nagan
Raya

4

1.3. Rumusan Masalah
a.

Mengapa Kabupaten Nagan Raya nengalami pemekaran?

b.

Bagaimana proses pemekaran kabupaten Nagan Raya?

c.

Bagaimana dampak pemekaran wilayah pada bidang pendidikan di
kabupaten Nagan Raya?

1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut :
a.

Untuk mengetahui latar belakang pemekaran kabupaten Nagan Raya

b.

Untuk mengetahui proses pemekaran kabupaten Nagan Raya

c.

Untuk mengetahui dampak pemekaran wilayah pada bidang pendidikan
di kabupaten Nagan Raya

1.5.

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Menambah wawasan peneliti tentang Sejarah Pemekaran Kabupaten
Nagan Raya
2. Untuk menambah pengetahuan atau informasi bagi para pembaca baik dari
kalangan mahasiswa

maupun masyarakat

umum

tentang sejarah

pemekaran Kabupaten Nagan Raya yang saat ini masih sangat terbatas.
3. Memperkaya informasi bagi akademisi UNIMED, khusunya jurusan
Pendidikan Sejarah untuk dapat kiranya mengetahui dan memahami
mengenai Sejarah Kabupaten Nagan Raya

5

4. Memperkaya informasi bagi akademisi UNIMED, khususnya jurusan
Pendidikan Sejarah untuk dapat kiranya mengetahui dan memahami
mengenai Sejarah pemekaran kabupaten Nagan Raya.
5. Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi Peneliti lain yang
bermaksud mengadakan penelitian dalam masaalah yang sama.
6. Menambah daftar bacaan Kepustakaan Ilmiah UNIMED khususnya
Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Pendidikan Sejarah.

60

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari data-data hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana yang telah
dijelaskan di awal tulisan ini, dapat di petik simpulan penelitian yang senga di
lakukan ini, yaitu:
1. Wilayah Kabupaten Nagan Raya sebelum dimekarkan merupakan bagian
dari Kabupaten Aceh Barat. Dengan sasaran pada penilaian luas wilayah,
kependudukan, dan dengan meningkatnya beban tugas di bidang
pemerintahan, dan kemayarakatan yang kemudian menjadi modal utama
munculnya aspirasi para tokoh masyarakat dan masyarakat itu sendiri.
Kondisi sasaran yang sudah di nilai baik, akan tetapi belum efektif dan
merata di setiap daerah dalam pengelolaa Pemerintahan Kabupaten Aceh
Barat, Oleh sebab itu, Di simpulkan bahwa tujuan pemekaran adalah demi
mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara merata dan efektif.
2. Latar belakang pemekaran Kabupten Nagan Raya di karenakan beberapa
faktor, yaitu faktor luasnya wilayah Kabupaten induk, yang menyebabkan
tidak meratanya pembangunan yang di lakukan oleh pemerintah, dan juga
keinginan para putra daerah untuk membangun Nagan Raya agar lebih
sejahtera.

61

3. Pemekaran Kabupaten Nagan Raya berawal dari keinginan masyarakat
Nagan Raya sendiri. Keinginan ini tercetus sejak tahun 1999, sehubungan
dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang
otonomi daerah. Pada Tanggal 11 Maret dengan berbagai upaya kerja
keras dan doa para tokoh pemekaran Nagan Raya, DPR RI mengesahkan
Undang-Undang Nomor 4 tahun 2002 tentang pemekaran Kabupaten
Nagan Raya bersamaan dengan pemekaran Kabupaten Aceh Jaya. Pada
tanggal 10 April 2002, Megawati Soekarno Putri yang pada masa itu
menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia menandatangani UndangUndang Nomor 4 tahun 2002, kemudian disusul dengan Menteri Dalam
Negeri hari Subarno pada tanggal 22 Juni meresmikan 26 Kabupaten
pemekaran dan 4 kabupaten di Aceh termasuk salah satunya Kabupaten
Nagan Raya.
4. Pemekaran Kabupaten Nagan Raya membawa perubahan besar bagi
masyarakat di Nagan Raya karena terjadi pembangunan yang sangat pesat
dalam bidang pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari menigkatnya jumlah
sarana dan prasaran di sekolah, meningkatnya jumlah sekolah dan semakin
meningkatnya jumlah siswa dan guru. Sejak di mekarkan pada tahun 2002
hingga sekarang, Kabupaten Nagan Raya sudah mengalami kemajuan
yang signifikan dalam bidang pendidikan.
5.2 Saran-Saran
Penelitian ini menitikberatkan pada proses pemekaran Kabupaten Nagan
Raya yang di tandai dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 4 Tahun

62

2002 tentang Pembentkkan Kabupaten Nagan raya, Aceh Jaya, Aceh Barat Daya
dan Gayo Lues di Propinsi Naggroe Aceh Darussalam, serta dampak pemekaran
Kabupaten Nagan Raya di lihat dari segi pendidikan. Data-data yang dibutuhkan
dalam penulisan skripsi ini masih mengandalkan arsip-arsip dan informasi dari
beberapa tokoh yang terlibat dalam proses pemeekaran Kabupaten Nagan Raya
dan juga tokoh-tokoh dalam bidang pendidikan. Demikian pula dalam hal analisis
data, penelitian ini masih mengutamakan analisis kualitatif dengan pendekatan
oral historis.
Berdasarkan kesadaran kekurangan dari peniliti, untuk mendapatkan
hasil yang lebih sempurnadalam penulisan dikemukakan beberapa saran sebagai
berikut:
1. Mengikutsertakan analisis parametrik (statistik) untuk mengukur laju
pertumbuhan pembangunan dalam bidang pedidikan di kabupaten Nagan
Raya pasca pemekaran dari kabupaten Aceh Barat sebagai Kabupaten
Induk.
2. Mengikutsertakan variabel-variabel lain yang belum di teliti dalam
penelitian ini sehingga mendapatkan hasil penelitian yang lebih spesifik
dan komprehensif.

63

DAFTAR PUSTAKA

Abdulsyani. 2012. Sosiologi
Aksara:Jakarta

Skematika,

Teori,

Dan

Terapan.

Bumi

Daliman, A. 2012. Metode Penelitian Sejarah. Ombak: Yogyakarta
Hasjmy, A. 1972. Kebudayaan Aceh dalam Sejarah. Benua: Jakarta
Kawilarang, Harry. 2008. ACEH dari Sultan Iskandar Muda ke Helsinki. Bandar
Publishing: Banda Aceh
KITLV. 2013. Perspektif Baru Penulisan Sejarah Indonesia. Obor: Jakarta
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. 2013. Buku Pedoman Penulisan
Skripsi dan Proposal Penelitian Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Sejarah. FIS UNIMED
Simanjuntak, B.A. 2010. Otonomi Daerah, Etnonasionalisme, Dan Masa Depan
Indonesia. Yayasan Pustaka Obor Indonesia: Jakarta
Sjamsuddin, Helius. 2012. Metodologi Sejarah. Ombak: Yogyakarta
Sembiring, Valentina Debora. 2014. Pemekaran Kabupaten Serdang Bedagai
Tahun 2003-2013 di Provinsi Sumatra Utara. Skripsi. Fakultas Ilmu
Sosial-Universitas Negeri Medan
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Alfabeta:
Bandung
Soekanto, Sarjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Rajawali Press: Jakarta
Widjaja, HAW. 2014. Otonomi Daerah dan Daerah Otonom. Rajawali Press:
Jakarta
Undang-Undang No. 24 Tahun 1956
Undang-Undang No. 22 Tahun 1999
Undang-Undang No. 4 Tahun 2002