Pedoman Penilaian Proposal Penelitian (2009)
I
PEDOMAN PENILAIAN PROPOSAL
PENELITIAN
Disusun Oleh:
Dr. dr.] Made Setiawan SpA.
Ketua Tim Penilai Proposal Penelitian
Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. DR. Sulianti Saroso
(RSPISS) JAKARTA, 2009
ii
セ@
セ@
Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI
001 .406 14
Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Direktorat
lenderal Bina Upaya Kesehatan
Pedoman Penilaian Proposal Penelitian
Jakarta; Kementerian Kesehatan; 2013
VIii + 35 hal; 20 x 15 cm.
ISBN:9786022353942
1. JuduJ 1. Health Services ResearchGuidelines .
II. Writing, Ill. RSPI Sulianti Saroso
lnd
P
セ@
セ@
Pedoman Penilaian Proposal Penelitian
Oleh: I Made Setiawan
Penerbit: Kementerian Kesehatan RI.
n Rasuna Said no. Jakarta.
iii
Kontributor :
l.
Drg. Fitriani Darwis MSc,PH (Sekretaris merangkap anggota)
2.
Dr. Dewi Mumiati, SpA
3.
Dr. Joyce M agdalena, Sp GK
4.
Dr. Mutia Budiarti Sp. T HT
5.
Dr. Emilia Setyaatrnadja, Sp.M.
6.
Dr. Rina Azrin, Sp.A.
7.
Dr. Surya Otto Wijaya, Sp.An
8.
Dr. Adria Rusli, Sp.P
9.
Dr. Marti Kusumaningsih, MSc
10.
Syahrial Ahmad, SKM, MKM
11.
D rg. James Johson MPH.
12.
Dr. Rinaldi Prawiranegara SpAn.MP.
13.
Dr. Toni Sutanto SpPK.
(Anggota)
Lampiran 4: Sum RHomendllal Hall PanJIUIn PropasaI
iv
REKOMENDASIPERSETUJUANPELAKSANAAN
PROPOSAL PENELITIAN DI RSPI-SS.
No: .................... .
Yang bertanda tangan di bawah ini, Ketua Tim Penilai Proposal Penelitian
di RSPISS beserta anggota dengan ini memutuskan bahwa:
Protokol penelitian yang berjudul :
Menggunakan subject penelitian
Dengan PelaksanaIPeneliti Utama :
Setelah mengadakan pembahasan dan evaluasi berdasarkan kelayakan dan
kaidah penelitian yang berlaku secara umum dan secara khusus di RSPISS,
maka pelaksanaannya dapat disetujui.
Demikianlah surat persetujuan ini dibuat agar proposal penelitian dapat
dilaksanakan sesuai dengan aturan yang sudah disepakati.
セゥᄋ[
Mengetahui,
Direktur Utama RSPI SS
Jakarta,
20
Ketua Tim Penilai Proposal Penelitian
RSPI Sulianti Saroso
ᄋ@ ᄋ@ ᄋ@ ᄋ@ ᄋ@ ᄋ@ ᄋ@ ᄋ@
( .: ....................... ................. )
NIp:
)
Anggota 1
Anggota2
Anggota3
Anggota4
( ............... )
( ............... )
( ............... )
( ............... )
37
v
Pertanyaan Tambaban:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Apakah Penelitian berhubungan dengan penyakit infeksi?
Apakah logika kerangka konsep penelitian baik?
Apakah ada duplikasi penelitian?
Ya / tidak
Apakah SDM profesional?
Apakah Jumlah responden yang dibutuhkan cukup?
Apakah Penulisan proposal baik?
Ya / tidak
Ya / tidak
Ya / tidak
Ya / tidak
Ya / tidak
Daftar lsi:
Daftar Nama Tim Penilai Proposal Penelitian
V1
Kata Sambutan Direktur Utama RSPISS
Vll
Kata Pengantar
VUI
Bab 1. Pendahuluan
1.
36
Latar Belakang .... .. .
2. Tujuan
2
3.
Sasaran ... ... ....... ........... .
2
4.
Dasar Hukum
2
Bab II. Kedudukan dan TatakeIja Tim Penilai Proposal Penelitian
(TPPP) ......... ....... ... ............ ........... ... .................... .................. ........
4
1. Kedudukan
4
2. Tugas, Fungsi, dan Ruang Lingkup
4
3. Keanggotaan
5
4.
6
Tata KeIja TPPP
Bab m. Prosedur Penilaian Proposal Penelitian
9
1. Penjelasan Umum .. ............................... . .............. ......... ......... .......
9
2.
Proses Penilaian Proposal / Protokol Penelitian ...... .....................
10
3.
Lainlain . ........ ...... .. ...... .... ........ .. .... .............. ................. ........... .. ..
11
14
vi
Bab IV. Aspek Penilaian Proposal Penelitian ... :: ................................ M N セ N@
13
a.
Relevansi ...... ................. ..... .. ....... .......... .......................................... 13
b.
Sistematika kerangka proposal penelitian.. .... .................................. 13
c.
Etika
d.
Originalitas ....................................................................... ............... 19
e.
Cara Penulisan
20
f.
LainIainILaporanlRekomendasi .
20
Daftar Pustaka
19
23
Lampiran:
1.
Surat Keputusan Direktur Utama
2.
Contoh Format Proposal Penelitian
3.
Daftar Penilaian Proposal Penelitian
4. Contoh Surat Rekomendasi Persetujuan Pelaksanaan Proposal Penelitian
lS
16
17
18
19
20
21
22
23
24
2S
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
Apakah rancangan penelitian sesuai?
POPUlASl DAN SAMPEl PENEUTIAN
Apakah tempat dan target populasi sesuai?
=
== = == ""=Apakah cara pemilihan sam pel tepat?
Apakah diajukan definisi operasional?
Apakah perhitungan besar sampel minimal tepat?
Apakah criteria inklusi tepat ?
Apakah criteria ekslusi tepat?
Apakah kriteria kasus (perlakuan) dan kontrol tepat?
Apakah cara alokasi subyek jelas ?
PELAKSANAAN PENElITlAN
Apakah rencana organisasi dirinci jelas ?
Apakah criteria keluaran (output) jelas?
Apakah penanganan kemungkinan efek samping jelas?
Apakah criteria putus serta (drop out) jelas?
Apakah besar sampel minimal pada akhir penelitian akan tercapai?
Apakah hambatan dan cara mengatasinya disebutkan?
RENCANAANALISIS PENELITIAN
Apakah rencana analisis disertakan ?
Apakah rencana analisis tepat?
Apakah rencana penanganan factor perancu (counfonding)?
Apakah rencana penanganan faktor interaksi?
Apakah ada rencana perna kaian interval kepercayaan?
KODE ETIK PENELITIAN
Apakah memerlukan persetujuan kode etik penelitian?
Apakah akan memenuhi persya ratan kode etik penelitian?
RINGKASAN
Apakah ringkasan usaha penelitianjelas, padat dan lengkap?
WAKTU, TENAGA DAN BIAYAPENELITIAN
Apakahjadwal penelitian disertakan?
Apakah penelitian akan selesai tepat waktu?
Apakah jumlah tenaga peneltian memadai?
Apakah jumlah biaya terinei?
Apakah biaya memenuhi persyaratan anggaran?
Apakah biaya direkapitalisasi?
Apakah biaya banyak?
セ@
]セ@
3S
セ
ーゥイ。ョ@
3: D_
Pwnllaian Proposal Paneliti.n
vii
RUMAH SAKIT PENYAKIT INFEKSI
PROF. DR. SULIA NTI SAROSO
JI. Baru Sunter Permai Raya, Telp 6506559 Fax.6401411
Jakarta Ulara 14340
RUMAH SAKIT PENYAKIT INFEKSI
PROF. DR. SULIANTI SAROSO
Judul Usulan Penelitian :
KATEGORI
DAFTAR NAMA TIM PENILAI PROPOSAL
PENELITIAN
1. Klinik
2. Laboratorium
3. KomunitifEpidemio logi
Pengarah : 1. D irektur Utama RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso (RSPISS).
2. Direktur Keuangan dan Administrasi.
3. Direktur Pengkajian P enyakit Infeksi & Penyakit Menular.
Penelltl
4. Ketua Komite Medis.
Berilah tanda V pada pilihan Ya atau Tidak
TIS jika pertanyaan tidak sesuai dengan jenis penelitiannya
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
34
JUDUL LATAA BELAKANG DAN MASALAH PENELITIAN
Apakah judul singkat, jelas, specifik dan komunikatif ?
Apakah judul menggamba rkiln penelitian yang bersangkutan
Apakah latar belakilng diuraikan secara kronologis ?
Apakah t injauan kepustakil an mutakhir dan relevan
Apakah tinjauan kepustakilan dilakukiln secara kritis ?
Apakilh argumentasi kepentingan penelitian jelas ?
Apakah pe rumusan masalah jelasdan specific?
Apa kah adahal yang baruyang bermanfaat untukiptek /pembangunan?
HIPOTESNPERTmVMN PENEUTIAN
Apakah hipotesis merupakan j awaban terhadap masalah penelitian?
Apakah perumusan menyatakan variable bebas dan tergantung ?
TUJUAN PENE UTIAN
Apakah tujuan utama dlnyatakan dengan jelas?
Apakah tujuan khusus dinyatakiln dengan specifik?
RANCANGAN PENELITIAN
Apakah desain penelitian dinyatakiln ?
VA
TIDAK
1. DR. Dr. I M ade Setiawan SpA. (Ketua merangkap anggota)
2. Drg. F itriani Darwis M Sc,PH
(Sekretaris merangkap anggota)
3. Dr. Dewi Murniati, SpA
(Anggota)
4. Dr. Joyce Magdalena, Sp GK
(Anggota)
5. Dr. Mutia Budiarti Sp.THT
(Anggota)
6. Dr. Em ilia Setyaatmadja, Sp.M. (Anggota)
7. Dr. Rina Azrin, Sp.A.
(Anggota)
8. Dr. Surya Otto Wijaya, Sp.An
(Anggota)
9. Dr. Adria Rusli, Sp.P
(Anggota)
10. Dr. Marti Kusumaningsih, MSc (Anggota)
11. Syahrial Ahmad, SKM, MKM (Anggota)
viii
CO INVESTIGATOR /PENELITI UTAMA
Tugas
membantu PI dalam tanggung jawab semua aspek penelitian.
PENELITI
Tugas : bertanggung jawab mengenai salah satu aspek sesuai keahlian.
MEDICAL MONITOR ( KONSULTAN)
Bila diperlukan konsultan sesuai keahlian dan tidak masuk dalam tim penelitian
INSTITUSI UTAMA
KOLABORASI
PENDANAAN
Sumber dana
Rincian penggunaan dana
33
ix
D. TUmAN PENELITIAN
E. MANFAAT PENELITIAN
Kata Sambutan
F. METODA PENELITIAN
Kerangka Konsep
TempatJlokasi dan waktu
Jenis penelitian
Desain penelitian
Jumlah sampel (estimasi besar sampel)
Variabel
Cara pengurnpulan data
Prosedur keIja
Defmisi Operasional
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1138IMENKESISKlXlI2009, Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso
(RSPISS) ditetapkan sebagai Pusat Kajian dan Rujukan Nasional Penyakit
Infeksi. Struktur organisasi RSPI Sulianti Saroso menurut SK Menkes no.
247IMENKESIPERlIIII2008, memiliki satu Direktorat Pengkajian Penyakit
Infeksi dan penyakit Menular lainnya. Demikianjuga, Vzsi, Misi, dan Tupoksi
RSPISS mengamanatkan dilaksanakannya kegiatan penelitianlpengkaj ian
mengenai penyakit infeksi oleh RSPISS. Untuk melakukan kegiatan penelitian
dibidang penyakit infeksi, RSPISS perlu mempersiapkan diri dalam berbagai
hal antara lain menyiapkan SDMpenelitian, menyusun pedoman penelilian,
menciptakan suasanal gairah penelitian hingga pendanaan.
G. PERTIMBANGAN ETIK
H. DAFTAR PUSTAKA
1. SUSUNAN TIM PENELITI
Catatan:
PI (PRINCIPAL INVESTIGATOR)! KETUA PELAKSANA PENELITIAN:
Tugas: bertanggung jawab atas semua aspek penelitian.
32
Saya merasa bangga dengan diterbitkannya Buku Pedoman Penilaian
Proposal Penelitian ini, karena dengan berpedoman pada buku ini saya
berharap agar setiap peneliti di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso
(RSPISS) dan juga peneliti di luar RSPISS yang mau bekerjasama den?an
peneliti RSPISS dapat memahami bentuk proposal yang dapat diterima dan
dilaksanakan di RSPISS ataupun penelitian di luar RSPISS yang bekerja
sama dengan para peneliti RSPISS. Setiap penelitian yang akan dilakukan
oleh peneliti RSPISS di RSPISS dan di luar RSPISS harus dinilai terlebih
dahulu oleh Tim Penilai Proposal Penelitian (TPPP) yang dibentuk oleh
Direktur Utama RSPISS. Tujuan penilaian ini adalah agar penelitian yang
akan dilakukan dapat berhasil guna dan sesuai dengan tugas dan fungsi pokok
RSPISS. Selain itu, penelitian yang akan dilakukan harus sesuai dengan
kaidahkaidah penelitian ilmiah dan kode etk penelitian seperti menghormati
dan melindungi manusia sebagai subyek penelitian berdasarkan hak azasi
manusia. Demikian juga bila menggunakan hewan coba sebagai subyek
penelitian maka hewan tersebut harus mendapat perlakuan secara baik.
Lampiran 2. : Contoh Fonnat Proposal Penelitian
x
R.S.P.I PROF.DR.SULIANTI SAROSO
JL. Baru Sunter Permai Raya - Jakarta Utara
Telp. : (021) 6506559 Fax: (021) 6401411
Harapan saya semoga buku pedoman ini dapat dipakai sebagai dasar
untuk menilai proposal penelitian sehingga memberikan hruil penelitian yang
dapat bermanfaat untuk meningkatkan derajat kesehatan mruyarakat. Demikian
juga, hasil penelitian yang diperoleh akan dapat diperhitungkan dalam
pengembangan Iptekkes baik dalam fo rum nasional maupun internasional.
Sebagai akhir kata saya ucapkan selamat dan terima kasih kepada seluruh
anggota penyusun. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi seluruh peneliti
di RSPISS maupun di luar RSPISS.
Jakarta, Desember 2009.
Direktur Utama RSPISulianti Saroso
PROPOSAL PENELITIAN KESEHATAN
1. IDENTITAS PENGUSUL
n. Nama
o. labatan
p. Instansi!KantorlPerguruan Tinggi
q. Alamat kantor
r. Tel. dan fax kantor
s. Alamat email
t. Alamat rumah
2. SINOPSIS PROTOKOL
A. JUDUL
B. RINGKASAN (MEMUAT HALHAL SBB) :
Dr. Sardikin Giriputro Sp P, MARS.
Uraian singkat mengenai apa yang akan dikerjakan, alasan penelitian,
data / Pengetahuan / Informasi yang akan dihasilkan
C. LATAR BELAKANG (12 HALAMAN)
Masalah
Topik
Pertanyaan Penelitian
Hipotesa (hila perlu)
31
xi
Kata Pengantar
Buku pedoman ini merupakan hasil pemikiran bersama dari Tim
Penilai Proposal Penelitian (TPPP) yang dibentuk oleh Direktur Utama Rumah
Sakit Penyakit Infeksi Prof DR. Sulianti Saroso (RSPISS). Buku ini dapat
digunakan sebagai petunjuk dalam melakukan penilaian proposal penelitian
yang diajukan oleh peneliti RSPISS maupun peneliti di luar RSPISS yang
bekerjasama dengan peneliti RSPISS.
Dalam garis besarnya buku ini terdiri dari empat bagian utama.
Bagian pertama memuat ten tang latar belakang disusunnya buku Pedoman
Penilaian Proposal Penelitian. Bagian kedua memuat tentang Tim Penilai
Proposal Penelitian. Bagian ketiga menguraikan ten tang prosedur penilaian
proposal penelitian. Disini dijelaskan ten t ang alur proposal penelitian y ang
akan dinilai sampai penelitian tersebut disetujui untuk dilaksanakan atau
proposal tersebut ditolak. Bagian keempat dari pedoman ini memuat tentang
cara menilai suatu proposal penelitian. Disini dijelaskan tentang cara menilai
bagianbagian dari proposal penelitian untuk menentukan apakah proposal
penelitian tersebut layak atau tidak untuk dilaksanakan. Pada bagian lampiran
dicantumkan SK pembentukan TIm Penilai Proposal Penelitian, contoh kerangka
proposal penelitian yang disarankan oleh RSPISS, daftar komponen penilaian
proposal penelitian, dan contoh surat rekomendasi hasil penilaian proposal.
Dengan menyadari akan kekurangan yang ada, kami mencoba untuk
menyusun buku ini dengan harapan agar dapat digunakan oleh semua pihak
yang ingin mengadakan penelitian di RSPISS atau melakukan kerjasama
dengan peneliti RSP ISS, sehingga diperoleh hasil penelitian yang semaksimal
mungkin seperti yang diharapkan.
30
xii
DEPARTEMEN KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PEMBERANTASAN PENYAKIT
DAN PENYEHATAN LlNGKUNGAN
RUMAH SAKIT PENYAKIT INFEKSI
PROF. DR. SULIANTI SAROSO
Akhirnya kami sampaikan ucapan terima kasih kepada Dimt RSPISS dan Direktur Pengkajian Penyakit Infeksi dan Peny akit Menular RSPISS
serta semua pihak yang telah memberikan sumbangan pikiran, waktu, dan
dana sehingga buku ini dapat diterbitkan.
TELP. : 6506559
FAX. : 6401411
www.rssulianUsaroso.com
JUl. BARU SUNTER PERMAI RAYA
JAKARTA UTARA 14340
: SK Dlraktur Utama RSPI Prof. Dr. Sulianli Sa . .... o
: HK.03.05IVIJ.l/12012010
: 4 Januari 2010
Lampiran
Nomor
Tanggal
SUSUSAN TIM REVIEW PROPOSAL PENGKAJIAN I PENELITIAN
RUMAH SAKIT PENYAKIT INFEKSI PROF. DR. SULIANTI SAROSO
Pengarah
1. Dlraktur Ulama RSPI Prof. Dr. Suliantl Sa.......
2. Dlraktur Pangkajlan Penyaklt InfeIuIl & Penyaklt Manular
3. Dlraktur lIedlk & Keperawatan
4. Dlraktur Kauengan & Admlnlstrasl Umum
5. Ketua Komlta Media
K__
Jakarta, Desember 2009
Tim Penilai Proposal Penelitian
Ketua
: DR Dr. I. Mede セョ
L@
SpA
(..........P Anggota)
SekrvWIat : Drg. FItrIa Derwbl, IISc,PH
(Merangbp Anggota)
Anggola
(Ke Inst DIIdat)
(Ka Inst. GI2I)
(SMF Male)
(SMFTHT)
(SMFAnak)
(SMF AnastasI)
(KeSIe. Pengkajlan DlagnosUk)
(KaSle. Pengajlan Pengendallan Penyakll
Bersumbar Blnaleng)
(KaSle. PengkaJian Faktor Realko Perllaku)
: 1. Dr.Dewlllumi8I1, SpA
2. Dr. Joyce MAgdalena, SpGK
3. Dr. Emilia Setyaadmedja, Sp.M
C. Dr. MutJa Budlarll, Sp.THT
5. Dr. Rlna Auln, SpA
6. Dr. Surya Otto Wljaya, SpAn
7. Dr. Adria Rusll, SpP
8. Dr. MArti Kusumanlngslh. liSe
9. Syahrlal Ahmad, SKM,MKM
Dr dr I Made Setiawan SpA.
DlTETAPKAN DI
: JAKARTA
P A D A " t t : 4 Januarl2010
DIREKTUR 'ANA
RSPI PROF. R. SULIANTI SAROSO
Dr. SARDIKIN GlRlPUTRO, Sp.P.1IARS
Nip : 115103241980021001
29
BABI
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sesuai dengan SK Menteri Kesehatan no. 1138/MeoKes/SKIXI2009
tentang penetapan Rumab Sakit Penyakit Infeksi Prof. DR. Sulianti Saroso
(RSPISS) sebagai Pusat Kajian dan Rujukan Nasional Penyakit Infeksi, tugas
utama RSPISS adalab melakukan penelitian, pendidikan, dan pengembangan
di bidang penyakit infeksi, serta mempunyai kegiatan pelayanan, perawatan,
dan pengobatan penderita penyakit infeksi maupun penyakit yang lain.
Karena tugas pokoknya adalab sebagai pusat rujukan penyakit infeksi
nasional, maka kegiatan penelitian merupakan tulang punggung kegiatan rumab
sakit. Kegiatan penelitian tidak hanya dilakukan oleh peneliti dari RSPISS
sendiri, tetapi juga oleh peneliti di luar RSPISS baik dari dalam maupun luar
negeri yang bekeIja sarna dengan peneliti RSPISS yang kegiatannya dapat
dilakukan di RSPISS maupun di luar RSPISS. Dengan demikian, maka banyak
proposal penelitian yang akan diajukan kepada pihak managemen RSPISS
oleh peneliti RSPISS untuk mendapat dana, maupun oleh peneliti lain di luar
RSPISS untuk bekeIjasama dalam melakukan penelitian. Selain itu, banyak:
mahasiswa S 1 maupun S2 yang akan menyelesaikan studinya mengajukan
proposal untuk melakukan penelitian di RSPISS. Juga beberapa peneliti luar
negeri termasuk penelitian multisenter intemasional juga bekeIja sarna dengan
peneliti RSPISS untuk mengadakan penelitian di RSPISS.
Agar proposal atau protokol penelitian yang akan dilaksanakan bermutu,
terarah, mampu laksana dan hasilnya dapat bermanfaat, maka proposal atau
protokol penelitian harus dinilai dan dievaluasi oleh Tim Penilai Proposal
Penelitian (TPPP) yang dibentuk oleh Direktur Utama RSPI SS. Bila proposal
sudab mendapat penilaian dan dianggap layak untuk dilaksanakan, maka untuk
pendanaannya, proposal tersebut juga harus mendapat persetujuan
28
1
I..8mpl,.n 1. Sum Keputuun DIrut RSPI T.nlllng TIm Penllal Proposal Penalltlan.
DEPARTEMEN KESEHATAN
DIREKTORAT JENOERAL PEM_BERANTASAN PENYAKIT
DAN PENYEHATAN LlNGKUNGAN
RUMAH SAKIT PENYAKIT INFEKSI
PROF. DR. SULIANTI SAROSO
JLN. BARU SUNTER PERMAI RAYA
JAKARTA UTARA 14340
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 66IMenKes/SKlV200S
No.HK.00.OS.3.0047 tentang
4. Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. DR. Sulianti Saroso Jakarta
sebagai Rumah Sakit Pendidikan.
TELP. : 6506559
FAX. : 6401411
www.l"8 . .. u liantisaroso.com
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA
RUMAH SAKfT PENYAKIT INFEKSI PROF. DR. SULIANTI SAROSO
NOMOR: HK.03.05IVI1.1/120 12010
TENTANG
TIM REVIEW PROPOSAL PENGKAJIAN I PENEUTIAN
RUMAH SAKIT PENYAKrr INFEKSI PROF. DR. SUUANTI SAROSO TAHUN 2010
S. Permenkes 104S/MENKES/PERlXII2006 tentang Pedoman
Organisasi Rumah Sakit di lingkungan Departemen Kesehatan.
6. UndangUndang No. 36 tahun 2009. tentang kesehatan.
DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKrr PENYAKIT INFEKSI PROF. DR. SULIANTI SAROSO
7. Undangundang No.44 tahun 2009, tentang Rumah Sakit.
Manimbang
a. bahwa salah sa!u upaya un!uk maningka!kan kualitas pangkajlan I panall!ian
dl RSPI Prof. Dr. Sullanti Saroso parlu dllakukan raviaw !arhadap proposal
pengkajlan I Panali!ian yang diajukan;
b. bahwa un!uk maraviaw proposal pangkajian I panali!ian di RSPI Prof. Sulian!1 Saroso
parlu diban!uk Tim Raviaw Proposal Pangkajian I Peneli!ian Rumah Saki!.
c. bahwa Tim Riview Proposal Pangkajlan I Panelitian dilingkungan Rumah Saki!
panyaki! Infaksi Prof. DR. Sulian!i Saroso perlu di!atapkan dangan Surat Keputusan
Direk!ur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso .
Manginga!
1. Undangundang RI No. 36 Tahun 2009 tantang Kesehatan;
2. Undangundang RI No. "" Tahun 2009 tantang Rumah Saki!;
3. Para!uran Pamarintah RI No. 23 Tahun 2005 !enlang Pengelolaan Kauangan
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 247lMENKESIPERlIW2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Penyakit Infeksi
Prof DR. Sulianti Saroso.
9. Kep Menkes RI No . 1138/MENKES/SKlXII2009 tentang
Penetapan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso
sebagai Pusat Kajian dan Rujukan Nasional Penyakit Infeksi.
Badan Layanan Umum ( BLU );
4. Para!uran Men!erl Kesahatan RI No. 247/Menkas/PERllii/2008 tantang Organisasi
dan Ta!a Karja Rumah Saklt Panyakit Infeksi Prof. DR . Sulian!i Saroso ;
5. Kapu!usan Menteri Kesehatan RI No . 138/Menkes/SXlXI/2009 tantang Pena!apan
Rumah Saki! Penyaki! Infaksl Prof. Dr. Sulian!i Sar050 Jakarta Sebagai
Pusa! Kajian dan Rujukan Naslonal Panyaki! Infaksi.
MEMUTUSKAN
Manalllpkan : KEPUTUSAN OIREKTUR UTAMA RUMAH SAKfT PENYAKIT INFEKSI
PROF. DR. SULIANTI SAROSO TENTANG TIM REVIEW PROPOSAL PENGKAJIAN I
PENELrrlAN RUMAH SAKrr PENYAKIT INFEKSI PROF. DR. SULIANTI SAROSO TAHUN 2010.
Parta"",
Mamban!uk TIm Raviaw Proposal Pangkajian I Panalitian Rumah Saki! Penyaki! Inleksl
Prof. DR. Sullantl Saroso dangan susunan sabagaimana !arcan!um dalam lampiran
Sum Kaputusan Inl;
26
3
BABII
KEDUDUKAN DAN TATAKERJA
TIM PENILAI PROPOSAL PENELITIAN (TPPP)
1. Kedudukan
Tim Review 1 Tim Penilai Proposal Pene1itian (TPPP) dibentuk
berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama RSPISS no: HK.03.05NII.1/1581
12009. Tim ini me1akukan penilaian proposal secara independen, dan secara
administratif bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan secara teknis
bertanggungjawab kepada Direktorat Pengkajian Penyakit Infeksi dan Penyakit
Menular. Cara ketja Tim ini adalah secara independen, bebas dari pengaruh
atau tekanan pihak luar, lembaga profesi, ke1ompok pribadi, industri, dan pasar.
Independensi tersebut meliputi aspek komposisi anggota, tatakerja, proses
penilaian, dan pengambilan keputusan .
Untuk kelangsungan kerjanya, TPPP perlu membuat pedoman
operasional agar dapat beketja lebih teratur dan terarah. Pedoman tersebut
menje1askan tentang kedudukan TPPP, tugas dan fungsi, keanggotaan, prosedur
pengambilan keputusan, dan persyaratan quorum.
LAMPlRAN
Tim Penilai Proposal Penelitian bertindak sesuai dengan pedoman
yang telah dibuat secara tertulis dan membuat ringkasan tentang kegiatan yang
sudah dilakukan setiap tabun secara berkala.
2. Tugas dan Fungsi
a. Melakukan penilaian terhadap usulan/proposal penelitian yang
diajukan ke RSPISS oleh peneliti RSPISS maupun di luar
RSPISS, berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
4
25
Tim Penilai Proposal Penelitian mempunyai tugas menilai, meminta
klarifikasi, mem inta modifikasi , kemudian menyetujui atau
tidak menyetujui suatu proposallprotokol penelitian yang diajukan
ke RSPISS oleh peneliti di RSPISS atau pun di luar RSPISS.
b. Menyempurn akan/memb erikan masukan kepada peneliti.
c. Memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama melalui Direktur
Pengkaj ian Penyakit Infeksi dan Penyakit Menular tentang
kelayakan proposal penelitian yang sudah di n ilai.
Tim Penilai Proposal Penelitian berwenang memberi sangsi kepada
peneliti yang melanggar pelaksanaan penelitian yang sudah disepakati melalui
Direktur Pengkajian Penyakit Infeksi dan Penyakit Menular berupa pembinaan
untuk mengembangkan kemampuan para peneliti.
3. K eanggotaan
a. Tim Penilai Proposal Penelitian (TPPP) di RSPISS paling sedikit
beranggota 5 orang dan maksimal 21 orang.
b. Agar TPPP dapat m elaksanakan tugasnya dengan baik, maka
keanggotaan TPPP harns mUltidisiplin dan multisektoral, dengan
distribusi kepakaran yang relevan, di stribusi umur dan gender
yang seimbang.
c. Ketua TPPP diangkat oleh Direktur Utama RSPISS untuk ー・イゥャ^ セ
・@
3 tahun dan dapat diangkat kembali untuk satu periode lagi .
d. Tim Penilai Proposal Penelitian membentuk fomlatur untuk
memilih anggota baru.
e. Anggota TPPP dipilih oleh formatur berdasarkan usulan TPPP
sebe lumny a, dan d ite tapkan oleh D irektur Utama.
f. Untuk menjaga kualitas dan kesinambungan kerja TPPP,
komposisi keanggotaan yang baru terdiri dari 50% anggota lama.
24
5
g. Ketua TPPP dapat mengundang seoranglbeberapa orang abli dengan
keahlian khusus atau yang mempunyai kompetensi dalam bidang
khusus, untuk membantu menilai masalah yang memerlukan
keablian di luar keahlian yang ada dalam TPPP. Anggota ad hoc
tidak mempunyai hak suara dalam pengambilan keputusan (vote).
h. Susunan organisasi TPPP terdiri dari ketua merangkap anggota,
sekretaris merangkap anggota. Untuk kelacaran tugasnya, TPPP
didukung oleh sekretariat yang kompeten.
1. Pendidikan awal dan berkelanjutan tentang metode dan etika
penelitian kesehatan untuk anggota TPPP perlu diupayakan dengan
dukungan biaya dari managemen RSPISS.
Daftar pustaka:
I. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan
RI. Panduan Penyusunan ProposalProtokol, Penilaian Proposal dan Laporan
Akhir Penelitian, 2006.
2. Komisi Etik Penelitian Kesehatan Balitbangkes Depkes RI. Pedoman
Operasional Komisi Etik Penelitian Kesehatan, 2007.
3. Sudigdo Sastroasmoro, Sofyan Ismael. DasarDasar Metodologi Penelitian
Klinis. Binarupa Aksara, Jakarta, 1995.
4. Tata Kerja TPPP
a. Penetapan prosedur penilaian.
4. Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Pedoman Cara Uji Klinik yang
Baik (CUKB) di Indonesia. Katalog dalam terbitan Departemen Kesehatan
dan Kesejahteraan Sosial, 2001.
Ketua TPPP menentukan urutan proposallprotokol yang
akan dinilai.
b. Penetapan tim penilai.
Ketua TPPP menentukan beberapa anggota TPPP untuk menilai
protokol penelitian. Bila diperlukan ahli khusus untuk menilai protokol
tersebut, maka ketua TPPP mengundang ahli dari luar untuk menilai
protokol tersebut. Dalam melakukan penilaian protokol, tim penilai
proposal menggunakan formulir isian yang sudah ditentukan
oleh TPPP.
c. Pengambilan Keputusan.
Ketua hams mengadakan rapat anggota untuk mengambil keputusan.
quorum ditetapkan berdasarkan jumlah mayoritas anggota yang
6
23
Keppres RI No. 100 tahun 1993 ten t ang ijin penelitian bagi
orang asmg.
SK LIPI tabun 1998 tentang Research Procedures for Forign
Researchers in Indonesia.
Semua peraturan tersebut mengatur tentang peneliti asing yang
mengadakan penelitian di Indonesia hams mendapat ijin terlebih dahulu
dari LIPI.
Penelitian yang dilakukan hams melibatkan peneliti Indonesia di
dalamnya, sebingga dapat meningkatkan kemampuan peneliti Indonesia serta
hasil penelitian yang diperoleh juga dapat dimanfaatkan untuk kemajuan bangsa
dan negara Indonesia.
Kegiatan kolaborasi mencakup antara lain: koleksi dan memproses
spesimen, kunjungan ke institusi untuk melaksanakan aktivitas penelitian atau
pekerjaan klinik, pertukaran informasi yang mengandung pengenalan pribadi,
aktivitas koleksi data awal yang menyangkut manusia sebagai subyek dan
kontribusi intelektual yang substantif pada teknik penelitian, merancang protokol,
atau interpretasi data. Selain itu dapat juga berpartisipasi dalam jarak jauh,
seperti mensuplai reagen atau pereaksi yang penting, melakukan pengujian,
atau analisis data. Bila mengirim atau menerima spesimen hams menggunakan
material transfer agreement (MTA).
Semua bentuk kerja sarna ini hams mendapat persetujuan etik di
Indonesia walaupun di negara asal sudah mendapat persetujuan. Dalam penilaian
proposal yang perlu mendapat perhatian adalah, adanya perbedaan suku bangsa,
perbedaan falsafah dan sejarah, perbedaan latar belakang budaya, sistem nilai,
agama, pendidikan, dan kedudukan sosial. Pada saat mengajukan kerjasama
penelitian dengan RSPISS maka persetujuan etik tersebut hams dilampirkan
dalarn protokol penelitian yang diajukan.
22
mempunyai hak suara (lima puluh persen ditambah satu). Ketua dan
sekretaris, karena merangkap anggota juga mempunyai hak suara.
d. Conflict ofinterest
Anggota TPPP tidak boleh ikut menilai proposal bila yang
bersangkutan mempunyai conflict of interest dalam penelitian tersebut,
baik yang nyata maupun yang terselubung. Yang bersangkutan hanya
memberikan informasi bila diminta oleh TPPP.
e. Pemberian Persetujuan Penelitian.
Untuk memberikan persetujuan penelitian diperlukan persetujuan
dari mayoritas quorum anggota TPPP. Setelah dilakukan seminar
protokol / proposal, ketua pelaksana penelitian harus menjawab secara
tertulis serta memperbaiki protokol / proposal yang diajukan. Dengan
mempertimbangkan perbaikan protokol / proposal dan jawaban tertulis
yang sudah dibuat, TPPP akan membuat rekomendasi keputusan
menolak atau menerima proposal/protokol penelitian yang diajukan.
f. Penyampaian hasil penilaian proposal / protokol penelitian.
Hasil penilaian proposal atau protokol penelitian tidak dar at
diberikan sebelum semua saran dan tanggapan TPPP dipenuhi oleh
ketua pelaksana penelitian. Kemudian protokol dibahas kembali a leh
TPPP. Bila suatu protokol penelitian ditolak, maka pemberitahuan
penolakan dikirim kepada Direktur Pengkajian Penyakit Infeksi dan
Penyakit Menular dan ketua pelaksana, termasuk keterangan tentang
alasan penolakan dan informasi ten t ang perlunya dipertimbangkan
kembali. Tim Penilai Proposal Penelitian akan memberitahukan secara
tertulis tentang keputusan TPPP kepada Direktur Pengakajian Penyakit
Infeksi dan Penyakit Menular.
7
g. Penilaian lanjutan.
Penelitian Kerjasama
Tim Penilai Proposal Penelitian memantau jalannya penelitian
yang sudah disetujui setiap triwulan. Ketua pelaksana penelitian
diminta untuk membuat laporan kemajuan penelitian serta melaporkan
hambatanhambatan yang dihadapi dalam melaksanakan penelitian.
Bila ada perubahan, TPPP meminta kepada ketua pelaksana penelitian
untuk menulis ulang atau memperbaiki protokol / proposal yang yang
sedang dilaksanakan. Perubahan yang dilakukan harus dinilai ulang
secara lengkap oleh TPPP. Ketua pelaksana penelitian diberi waktu
15 hari untuk menjawab rekomendasi perbaikan proposal penelitian.
Jika ketua pelaksana penelitian karena sesuatu hal terpaksa
menghentikan penelitian yang sedang berlangsung, harus melaporkan
alasan penghentian tersebut.
Akhirakhir ini, penelitian kerjasama internasional bidang kesehatan
meningkat ditinjau dari segi jumlah peneliti,banyaknya proyek penelitian dan
dana yang disediakan. Penelitian ketjasama tersebut dapat mencakup tingkat
regional atau intemasional, bilateral atau multilateral, antar negara maju saja,
antar negara berkembang saja, atau antar negara maju dan berkembang.
Umumnya penelitian kerjasama yang sering dilakukan adalah penelitian
keIjasama antar universitas, atau antar lembaga penelitian di dalam suatu
negara.
Kerjasama Internasional bidang kesehatan umumnya ada 2
bentuk yaitu:
h. Dokumentasi TPPP.
Tim Penilai Proposal Penelitian hams menyimpan salinan proposal
atau protokol yang sudah disetujui serta lampiran lain dan suratmenyurat yang termasuk di dalamnya. Catatan dan dokumen ini harus
disimpan paling sedikit selama 3 tahun setelah penelitian selesai.
Catatan hams dapat diakses untuk pemeriksaan dan dapat diperbanyak
oleh sekretaris TPPP bila diperlukan. Semua dokumen hams disimpan
di dalam komputer agar lebih mudah untuk ditelusuri.
8
1. Kooperatif: adalah penelitian keIjasama dengan pengelolaan dan
pendanaannya adalah independen yang sebelumnya
direncanakan / prospektif meta analisis tanpa pooling data.
2. Kolaborasi: penelitian dirancang bersama, pengelolaan dan analisis
data dilaksanakan oleh pusat pengelolaan bersama.
Ada berbagai peraturan perundangundangan yang mengatur penelitian
yang dilakukan di Indonesia oleh orang asing sebagai perorangan atau ketjasama
dengan institusi di Indonesia. Peraturan dan perundangundangan terse b ut
adalah:
UU RI No. 18 tahun 2002 tentang Sistem Penelitian Nasional,
Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
PP RI No. 41 tahun 2006 tentang perijinan melakukan kegiatan
penelitian dan pengembangan bagi perguruan tinggi asing, lembaga
penelitian dan pengembangan asing, badan usaha asing dan
orang asing.
PP RI No. 39 tahun 1995 tentang penelitian dan pengembangan
kesehatan.
21
untuk menguji konsistensi hasil penelitian, menerapkan penelitian pada kondisi
yang berbeda, karena menganggap adanya kekurangan pada penelitian
sebelurnnya, misalnya, kelemahan pada metode, pelaksanaan, analisis, atau
kesimpulan.
e. Cara penulisan
Cara penulisan juga menjadi pertimbangan dalam penilaian, terrnasuk
kejelasan dan kerapihan penulisan, misalnya susunan bahasa yang baik, benar,
dan sisternatis. Selain itu, eara merujuk dan menulis kepustakaan hams konsisten
dan sistematis.
f. Lainlain
Penilaian Basil Penelitian.
1. Peneliti hams melaporkan kemajuan hasil penelitian setelah
pen elitian selesai sesuai dengan jadwal, dengan melakukan
pe r s entasi di depan Tim Penilai Proposal Penelitian.
2. Setelah penelitian selesai, tim peneliti harns menulis laporan hasil
penelitian dan mempresentasikannya di depan Tim Penilai Proposal
Penelitian.
3. Bila hasil penelitian sudah disetujui oleh Tim Penilai Proposal
Penelitian, maka ketua peneliti hams mencetak menjadi bentuk
buku yang akan disimpan di perpustakaan RSPISS dan untuk
Japoran pertanggungjawaban keuangan.
4. Tim peneliti hruus membuat tulisan dari hasil penelitian untuk
diterbitkan di salah satu maj alah ilmiah nasional m aupun
internasional.
20
BABIII
PROSEDUR PENILAIAN PROPOSAL PENELITIAN
1. Penjelasan Vmum
Agar materi penelitian baik dan bermutu, sebaiknya proposal dibuat
dan diajukan jauh sebelurn penilaian dilakukan. Dengan demikian, proposal
yang dibuat sudah mantap dan lengkap sesuai dengan kaidah penulisan proposal
yang layak berdasarkan tinjauan pustaka yang mutahir. Khususnya proposal
yang berasal dari dalam RSPISS , harns diajukan kepada Direktur Pengkajian
Penyakit Infeksi dan Penyakit Menular, kemudian dikirim ke Tim P enilai
Proposal Penelitian untuk dipelajari dan dinilai (dinilai secara klinis, metodologis,
etika, dan mampu laksana). Proposal yang berasal dari luar RSPISS, hams
dikirim ke Direktur Utama, kemudian didisposisikan kepada Direktur Pengkajian
Penyakit Infeksi dan Penyakit Menular, selanjutnya dikirim ke Tim Penilai
Proposal Pene1itian untuk dipelajari.
Setelah proposal dipelajari, Tim Penilai Proposal Penelitian akan
bersidang dihadiri oleh semua anggota tim terrnasuk jajaran struktural yang
bersangkutan. Pada sidang ini, ketua tim peneliti yang mengajukan proposal
hams mempresentasikan proposal, kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan
tanya jawab antara tim peneliti dan anggota Tim Penilai Proposal P enelitian
untuk mengetahui kelayakan proposal yang diajukan secara lebih mendalam.
Selanjutnya proposal tersebut dinilai dan diberi komentar tentang layak atau
tidaknya proposal penelitian untuk dilaksanakan. Proses penilaian membutuhkan
w aktu ± 2 minggu dari sejak pengajuan.
Bila proposal penelitian itu tidak sesuai dengan kaidahkaidah penelitian
di R SPISS, maka proposal penelitian tersebut Jangsung ditoJak. Akan retapi
bila proposal tersebut disetujui, maka tim peneliti harns melengkapi kekwangankekurangan yang berasal dari komentar yang diberikan oleh Tim Penilai Proposal
Penelitian. Setelah dilakukan perbaikan dengan lengkap, proposal disidangkan
kembali untuk melibat kelengkapan proposal sebelum mendapat surat persetujuan
untuk dilaksanakan. Bila proposal sudah disetujui, maka TPPP akan
mengeluarkan surat keterangan tanda bukti bahw a proposal dapat
dilaksanakan yang
9
ditandatangani oleh ketua dan anggota TPPP serta diketahui Direktur Pengkajian
Penyakit Infeksi dan Penyakit Menular (contoh surat terIampir). Khusus untuk
proposal yang berasal dari RSPISS, proposal selanjutnya diajukan ke Direktur
Utama untuk mendapatkan dana. Proposal yang berasal dari luar RSPISS
diserahkan kembali ke Direktur Pengkajian Penyakit Infeksi dan Penyakit
Menular sebagai bahan diskusi untuk dilaksanakan.
2. Proses Penilaian Proposal / Protokol Penelitian
Proses permohonan persetujuan pelaksanaan penelitian kesehatan
kepada Tim Penilai Proposal Penelitian (TPPP) adalah sebagai berikut:
a. Peneliti hams menyerahkan dokumen lengkap rangkap 3 disertai
dengan surat pengantar. Khusus proposal yang berasal dari luar
RSPISS surat tersebut ditujukan kepada Direktur Utarna
RSPISS.
b. Protokol lengkap suatu penelitian yang menggunakan manusia
sebagai subyek harus mencakup masalah perlindungan yang
berhubungan dengan penelitian tersebut antara lain risiko bagi
subyek, semua prosedur eksperimental (prosedur pengambilan
spesimen), manfaat bagi subyek, perkiraan jurnlah subyek yang
akan diteliti, dokumen persetujuan yang akan diusulkan, proses
consent yang akan digunakan, serta tambahan perlindungan apabila
akan mengikutsertakan subyek yang potensial rentan. Subyek yang
dianggap potensial rentan adalah orang tua, anak, terpidana, orang
yang cacat cognitif, ibu hamil, janin, atau orangorang yang tidak
beruntung secara ekonomi at au pendidikan. Oleh karena itu,
proposal ini sudah hams dilengkapi dengan surat persetujuan
Komite Etik Penelitian dari institusi yang resrni.
c. Penelitian yang memanfaatkan hewan coba hams menerapkan
prinsip 3 R yaitu replacement, reduction, dan refinement. Langkah
pertama adalah memilih hew an yang kurang rasa atau tidak rasa
(sentient, nonsentient) sebagai tindakan replacement. Melengkapi
10
riwayat pendidikan profesional, riwayat pekerjaan, riwayat penelitian
yang pemah dilakukan dan pubJikasi dalam majalah ilmiah, terutama
yang berhubungan dengan masalah penelitian.
m. Larnpiran
Berkas yang hams dilarnpirkan dalam proposal antara lain:
1. Persetujuan penyandang dana.
2. Rekomendasi dan stakeholder.
3. Laporan kernajuan penelitian untuk penelitian lanjutan.
4. Protokol penelitian
5. Naskah penjelasan tentang kuesioner.
6. Prosedur pemeriksaanlpenentuan analisis laboratorium.
7. Prosedur penanganan efek samping.
8. Blangko informed consent.
9. Persetujuan etika (ethical clearance).
c. Etika
Penelitian yang rnenggunakan manusia sebagai subyek penelitian tidak
boleh bertentangan dengan erika. Oleh karena itu, penelitian yang menggunakan
manusia sebagai subyek penelitian harns mengajukan ethical clearance terIebih
dahulu ke komisi etika penelitian yang sudah terbentuk di suatu institusi
tertentu. Kadangkadang penelitian yang menggunakan hewan pun perIu
mendapat persetujuan etika.
d. Originalitas / HasH penelitian harus memberi nilai baru
Untuk menghindari duplikasi, sangat penting untuk mengetahui apakah
rnateri penelitian sudah pemah diteliti, baik dilokasi yang diusulkan maupun
di lokasi lain dengan kondisi yang sarna. Penelitian yang dilakukan hendaknya
tidak mengulang penelitian yang sudah pemah dilakukan. Penelitian yang
dilakukan hendaknya orisinil dan tidak mernpakan penelitian replikatif dari
penelitian yang sudah pemah dilakukan. Penelitian yang sarna boleh dilakukan
asal penelitian tersebut mempunyai tujuan yang berbeda, misalnya,
19
g. fnstrumen dan cara pengumpulao data
Instrumen dan cara pengumpulan data harus dijelaskan secara
rinci, apakah menggunakan alat atau menggunakan kuesioner. Bila
menggunakan alat, maka alat tersebut barus memenuhi sebagai
alat penelitian. Alat yang digunakan harus dijelaskan, dan alat
tersebut sudah tersedia atau tidak. Bila menggunakan kuesioner,
maka di dalam kuesioner harus sudah termasuk seluruh vanabel
yang akan dinilai sebingga dapat menjawab pertanyaan penelitian.
h. Bahan dan prosedur keIja
Bahan penelitian yang akan digunakao harns dijelaskan di dalam
proposal penelitian. Demikian j uga, prosedur kerja harus
menggunakan metode yang baku atau dimodifikasi. Tahapan keIj a
hams dijelaskan dengan rinei dan digambarkan dalam bagan
alur kerja.
I. Managemen dan analisis data
Rencaoa maoagernen dan aoalisis data hams tercantum dalam
proposal. Apakah analisis yang akan dilakukan menggunakan
komputer atau secara manual. Metode statistik yang akan digunakan
juga barns dinyatakan dengan jelas.
j. Daftar rujukan
Rujukan yang digunakan dalam penulisan proposal harns ditulis
sesuai dengan kaidab ilmiab, misalnya Vancouver, Harvard, dU.
k. ladwal kegiatan
ladwal ke giatan penelitian yang akan dilaksanakan harus
dilarnpirkan dalam proposal penelitian. Uraian kegiatan sebaiknya
ditulis secara berurutan mulai dari persiapan, pelaksanaan penelitian,
pengolahan dan analisis data, dan pembuatan laporan. Selanjutnya,
akan dinilai waktu yang tersedia cukup atau tidak untuk
menyelesaikan penelitian.
I. Biodata ketua pelaksana dan peneliti utama
Dalam proposal penelitian harus ada biodata ketua pelaksana dan
peneliti utama secara berurutan berupa nama lengkap dengan gelar
kesarjanaan, alamat yang mudah dihubungi,
18
tindakan replacement hams diupayakan tindakan refinement untuk
mengurangi atau menghilangkan sejauh mungkin rasa nyeri yang
didcrita hewan coba. Selain ltu, perlu dilakukan reduction supaya
j umlah hewan y ang d ig u nakan sesedikit mu ng kin .
d. Khusus proposal yang berasal dari luar RSPISS harns menunjukkan
bukti sudah mendapat persetujuan dari kepala institusi tempat
peneliti bekerja.
e. Dokumen permohonan penilaian proposal akan diperiksa
kelengkapan oleh sekretaris TPPP. Dokurnen yang telah lengkap
akan segera dilakukan proses penilaian oleh ketua, sekretaris, serta
anggota TPPP.
f. P r oposal / p ro tok ol pene litian ak a n dis eminarkan dan
dipresentasikan oleh ketua peneliti yang dihadiri oleh aoggota
TPPP.
g. Tim Penilai Proposal Penelitian akan membuat catatan dan komentar
tentang proposal yang dipresentasikan dan diberikan kepada ketua
peneliti untuk ditindak lanjuti.
h. Dalam waktu 15 han semua pertanyaan dan komentar untuk
perbaikan proposal atau protokol penelitian harus sudah dilakukan
dan bila perlu barus dilakukan presentasi ulang.
I. Bila setelah presentasi proposal penelitian sudah dinilai dapat
dilaksanakan maka TPPP akan membuat surat persetujuan resmj
kepa da ketua pen eli ti ag ar penelitian segera dimu hi.
J. B ila penelitian akan didanai oleh Anggaran RSPI SS maka ProF ru
terlebib dahulu mendapat persetujuan dari Dirut RSPI :S .
k. Bila ada perubaban selama penelitian sudab berjalan, maka ket' 'a
peneUti harus m engaj ukan am andemen kepada TPPP untuk
mendapat persetujuan.
I. Perubahan pelaksanaan penelitian untuk m enghindari bahaya
langsung yang mungkin teIjadi pada subyek dapat segera dilakukan.
Perubahan tersebut hams segera disampaikan kepada TPPP untuk
mendapatkan persetujuan terbadap amandemen tersebut.
11
3. L ainlain
a. Proposal penelitian untuk mendukung gelar kesarj anaan harus
memperoleh p ersetujuan pembimbing akademik terlebih dahulu
dan peniJaian proposal dapat dilakukan sewaktuwaktu sesuai
kebutuhan. Dianjurkan agar salah satu penguji berasal dari RSPISS sesuai dengan bidang / tema penelitian pada saat ujian proposal
maupun ujian hasil penelitian (narasumber).
b. Penelitian yang bekerja sarna dengan pihak luar RSPISS, proposal
yang diajukan harus disetujui oleh TPPP terlebih dahulu, kemudian
kontrak kerj asama dilakukan oleh pihak managemen luar dan pihak
managemen RSPISS.
c. Bila TPPP merasa tidak mampu untuk menilai suatu proposal
karena
PEDOMAN PENILAIAN PROPOSAL
PENELITIAN
Disusun Oleh:
Dr. dr.] Made Setiawan SpA.
Ketua Tim Penilai Proposal Penelitian
Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. DR. Sulianti Saroso
(RSPISS) JAKARTA, 2009
ii
セ@
セ@
Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI
001 .406 14
Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Direktorat
lenderal Bina Upaya Kesehatan
Pedoman Penilaian Proposal Penelitian
Jakarta; Kementerian Kesehatan; 2013
VIii + 35 hal; 20 x 15 cm.
ISBN:9786022353942
1. JuduJ 1. Health Services ResearchGuidelines .
II. Writing, Ill. RSPI Sulianti Saroso
lnd
P
セ@
セ@
Pedoman Penilaian Proposal Penelitian
Oleh: I Made Setiawan
Penerbit: Kementerian Kesehatan RI.
n Rasuna Said no. Jakarta.
iii
Kontributor :
l.
Drg. Fitriani Darwis MSc,PH (Sekretaris merangkap anggota)
2.
Dr. Dewi Mumiati, SpA
3.
Dr. Joyce M agdalena, Sp GK
4.
Dr. Mutia Budiarti Sp. T HT
5.
Dr. Emilia Setyaatrnadja, Sp.M.
6.
Dr. Rina Azrin, Sp.A.
7.
Dr. Surya Otto Wijaya, Sp.An
8.
Dr. Adria Rusli, Sp.P
9.
Dr. Marti Kusumaningsih, MSc
10.
Syahrial Ahmad, SKM, MKM
11.
D rg. James Johson MPH.
12.
Dr. Rinaldi Prawiranegara SpAn.MP.
13.
Dr. Toni Sutanto SpPK.
(Anggota)
Lampiran 4: Sum RHomendllal Hall PanJIUIn PropasaI
iv
REKOMENDASIPERSETUJUANPELAKSANAAN
PROPOSAL PENELITIAN DI RSPI-SS.
No: .................... .
Yang bertanda tangan di bawah ini, Ketua Tim Penilai Proposal Penelitian
di RSPISS beserta anggota dengan ini memutuskan bahwa:
Protokol penelitian yang berjudul :
Menggunakan subject penelitian
Dengan PelaksanaIPeneliti Utama :
Setelah mengadakan pembahasan dan evaluasi berdasarkan kelayakan dan
kaidah penelitian yang berlaku secara umum dan secara khusus di RSPISS,
maka pelaksanaannya dapat disetujui.
Demikianlah surat persetujuan ini dibuat agar proposal penelitian dapat
dilaksanakan sesuai dengan aturan yang sudah disepakati.
セゥᄋ[
Mengetahui,
Direktur Utama RSPI SS
Jakarta,
20
Ketua Tim Penilai Proposal Penelitian
RSPI Sulianti Saroso
ᄋ@ ᄋ@ ᄋ@ ᄋ@ ᄋ@ ᄋ@ ᄋ@ ᄋ@
( .: ....................... ................. )
NIp:
)
Anggota 1
Anggota2
Anggota3
Anggota4
( ............... )
( ............... )
( ............... )
( ............... )
37
v
Pertanyaan Tambaban:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Apakah Penelitian berhubungan dengan penyakit infeksi?
Apakah logika kerangka konsep penelitian baik?
Apakah ada duplikasi penelitian?
Ya / tidak
Apakah SDM profesional?
Apakah Jumlah responden yang dibutuhkan cukup?
Apakah Penulisan proposal baik?
Ya / tidak
Ya / tidak
Ya / tidak
Ya / tidak
Ya / tidak
Daftar lsi:
Daftar Nama Tim Penilai Proposal Penelitian
V1
Kata Sambutan Direktur Utama RSPISS
Vll
Kata Pengantar
VUI
Bab 1. Pendahuluan
1.
36
Latar Belakang .... .. .
2. Tujuan
2
3.
Sasaran ... ... ....... ........... .
2
4.
Dasar Hukum
2
Bab II. Kedudukan dan TatakeIja Tim Penilai Proposal Penelitian
(TPPP) ......... ....... ... ............ ........... ... .................... .................. ........
4
1. Kedudukan
4
2. Tugas, Fungsi, dan Ruang Lingkup
4
3. Keanggotaan
5
4.
6
Tata KeIja TPPP
Bab m. Prosedur Penilaian Proposal Penelitian
9
1. Penjelasan Umum .. ............................... . .............. ......... ......... .......
9
2.
Proses Penilaian Proposal / Protokol Penelitian ...... .....................
10
3.
Lainlain . ........ ...... .. ...... .... ........ .. .... .............. ................. ........... .. ..
11
14
vi
Bab IV. Aspek Penilaian Proposal Penelitian ... :: ................................ M N セ N@
13
a.
Relevansi ...... ................. ..... .. ....... .......... .......................................... 13
b.
Sistematika kerangka proposal penelitian.. .... .................................. 13
c.
Etika
d.
Originalitas ....................................................................... ............... 19
e.
Cara Penulisan
20
f.
LainIainILaporanlRekomendasi .
20
Daftar Pustaka
19
23
Lampiran:
1.
Surat Keputusan Direktur Utama
2.
Contoh Format Proposal Penelitian
3.
Daftar Penilaian Proposal Penelitian
4. Contoh Surat Rekomendasi Persetujuan Pelaksanaan Proposal Penelitian
lS
16
17
18
19
20
21
22
23
24
2S
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
Apakah rancangan penelitian sesuai?
POPUlASl DAN SAMPEl PENEUTIAN
Apakah tempat dan target populasi sesuai?
=
== = == ""=Apakah cara pemilihan sam pel tepat?
Apakah diajukan definisi operasional?
Apakah perhitungan besar sampel minimal tepat?
Apakah criteria inklusi tepat ?
Apakah criteria ekslusi tepat?
Apakah kriteria kasus (perlakuan) dan kontrol tepat?
Apakah cara alokasi subyek jelas ?
PELAKSANAAN PENElITlAN
Apakah rencana organisasi dirinci jelas ?
Apakah criteria keluaran (output) jelas?
Apakah penanganan kemungkinan efek samping jelas?
Apakah criteria putus serta (drop out) jelas?
Apakah besar sampel minimal pada akhir penelitian akan tercapai?
Apakah hambatan dan cara mengatasinya disebutkan?
RENCANAANALISIS PENELITIAN
Apakah rencana analisis disertakan ?
Apakah rencana analisis tepat?
Apakah rencana penanganan factor perancu (counfonding)?
Apakah rencana penanganan faktor interaksi?
Apakah ada rencana perna kaian interval kepercayaan?
KODE ETIK PENELITIAN
Apakah memerlukan persetujuan kode etik penelitian?
Apakah akan memenuhi persya ratan kode etik penelitian?
RINGKASAN
Apakah ringkasan usaha penelitianjelas, padat dan lengkap?
WAKTU, TENAGA DAN BIAYAPENELITIAN
Apakahjadwal penelitian disertakan?
Apakah penelitian akan selesai tepat waktu?
Apakah jumlah tenaga peneltian memadai?
Apakah jumlah biaya terinei?
Apakah biaya memenuhi persyaratan anggaran?
Apakah biaya direkapitalisasi?
Apakah biaya banyak?
セ@
]セ@
3S
セ
ーゥイ。ョ@
3: D_
Pwnllaian Proposal Paneliti.n
vii
RUMAH SAKIT PENYAKIT INFEKSI
PROF. DR. SULIA NTI SAROSO
JI. Baru Sunter Permai Raya, Telp 6506559 Fax.6401411
Jakarta Ulara 14340
RUMAH SAKIT PENYAKIT INFEKSI
PROF. DR. SULIANTI SAROSO
Judul Usulan Penelitian :
KATEGORI
DAFTAR NAMA TIM PENILAI PROPOSAL
PENELITIAN
1. Klinik
2. Laboratorium
3. KomunitifEpidemio logi
Pengarah : 1. D irektur Utama RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso (RSPISS).
2. Direktur Keuangan dan Administrasi.
3. Direktur Pengkajian P enyakit Infeksi & Penyakit Menular.
Penelltl
4. Ketua Komite Medis.
Berilah tanda V pada pilihan Ya atau Tidak
TIS jika pertanyaan tidak sesuai dengan jenis penelitiannya
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
34
JUDUL LATAA BELAKANG DAN MASALAH PENELITIAN
Apakah judul singkat, jelas, specifik dan komunikatif ?
Apakah judul menggamba rkiln penelitian yang bersangkutan
Apakah latar belakilng diuraikan secara kronologis ?
Apakah t injauan kepustakil an mutakhir dan relevan
Apakah tinjauan kepustakilan dilakukiln secara kritis ?
Apakilh argumentasi kepentingan penelitian jelas ?
Apakah pe rumusan masalah jelasdan specific?
Apa kah adahal yang baruyang bermanfaat untukiptek /pembangunan?
HIPOTESNPERTmVMN PENEUTIAN
Apakah hipotesis merupakan j awaban terhadap masalah penelitian?
Apakah perumusan menyatakan variable bebas dan tergantung ?
TUJUAN PENE UTIAN
Apakah tujuan utama dlnyatakan dengan jelas?
Apakah tujuan khusus dinyatakiln dengan specifik?
RANCANGAN PENELITIAN
Apakah desain penelitian dinyatakiln ?
VA
TIDAK
1. DR. Dr. I M ade Setiawan SpA. (Ketua merangkap anggota)
2. Drg. F itriani Darwis M Sc,PH
(Sekretaris merangkap anggota)
3. Dr. Dewi Murniati, SpA
(Anggota)
4. Dr. Joyce Magdalena, Sp GK
(Anggota)
5. Dr. Mutia Budiarti Sp.THT
(Anggota)
6. Dr. Em ilia Setyaatmadja, Sp.M. (Anggota)
7. Dr. Rina Azrin, Sp.A.
(Anggota)
8. Dr. Surya Otto Wijaya, Sp.An
(Anggota)
9. Dr. Adria Rusli, Sp.P
(Anggota)
10. Dr. Marti Kusumaningsih, MSc (Anggota)
11. Syahrial Ahmad, SKM, MKM (Anggota)
viii
CO INVESTIGATOR /PENELITI UTAMA
Tugas
membantu PI dalam tanggung jawab semua aspek penelitian.
PENELITI
Tugas : bertanggung jawab mengenai salah satu aspek sesuai keahlian.
MEDICAL MONITOR ( KONSULTAN)
Bila diperlukan konsultan sesuai keahlian dan tidak masuk dalam tim penelitian
INSTITUSI UTAMA
KOLABORASI
PENDANAAN
Sumber dana
Rincian penggunaan dana
33
ix
D. TUmAN PENELITIAN
E. MANFAAT PENELITIAN
Kata Sambutan
F. METODA PENELITIAN
Kerangka Konsep
TempatJlokasi dan waktu
Jenis penelitian
Desain penelitian
Jumlah sampel (estimasi besar sampel)
Variabel
Cara pengurnpulan data
Prosedur keIja
Defmisi Operasional
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1138IMENKESISKlXlI2009, Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso
(RSPISS) ditetapkan sebagai Pusat Kajian dan Rujukan Nasional Penyakit
Infeksi. Struktur organisasi RSPI Sulianti Saroso menurut SK Menkes no.
247IMENKESIPERlIIII2008, memiliki satu Direktorat Pengkajian Penyakit
Infeksi dan penyakit Menular lainnya. Demikianjuga, Vzsi, Misi, dan Tupoksi
RSPISS mengamanatkan dilaksanakannya kegiatan penelitianlpengkaj ian
mengenai penyakit infeksi oleh RSPISS. Untuk melakukan kegiatan penelitian
dibidang penyakit infeksi, RSPISS perlu mempersiapkan diri dalam berbagai
hal antara lain menyiapkan SDMpenelitian, menyusun pedoman penelilian,
menciptakan suasanal gairah penelitian hingga pendanaan.
G. PERTIMBANGAN ETIK
H. DAFTAR PUSTAKA
1. SUSUNAN TIM PENELITI
Catatan:
PI (PRINCIPAL INVESTIGATOR)! KETUA PELAKSANA PENELITIAN:
Tugas: bertanggung jawab atas semua aspek penelitian.
32
Saya merasa bangga dengan diterbitkannya Buku Pedoman Penilaian
Proposal Penelitian ini, karena dengan berpedoman pada buku ini saya
berharap agar setiap peneliti di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso
(RSPISS) dan juga peneliti di luar RSPISS yang mau bekerjasama den?an
peneliti RSPISS dapat memahami bentuk proposal yang dapat diterima dan
dilaksanakan di RSPISS ataupun penelitian di luar RSPISS yang bekerja
sama dengan para peneliti RSPISS. Setiap penelitian yang akan dilakukan
oleh peneliti RSPISS di RSPISS dan di luar RSPISS harus dinilai terlebih
dahulu oleh Tim Penilai Proposal Penelitian (TPPP) yang dibentuk oleh
Direktur Utama RSPISS. Tujuan penilaian ini adalah agar penelitian yang
akan dilakukan dapat berhasil guna dan sesuai dengan tugas dan fungsi pokok
RSPISS. Selain itu, penelitian yang akan dilakukan harus sesuai dengan
kaidahkaidah penelitian ilmiah dan kode etk penelitian seperti menghormati
dan melindungi manusia sebagai subyek penelitian berdasarkan hak azasi
manusia. Demikian juga bila menggunakan hewan coba sebagai subyek
penelitian maka hewan tersebut harus mendapat perlakuan secara baik.
Lampiran 2. : Contoh Fonnat Proposal Penelitian
x
R.S.P.I PROF.DR.SULIANTI SAROSO
JL. Baru Sunter Permai Raya - Jakarta Utara
Telp. : (021) 6506559 Fax: (021) 6401411
Harapan saya semoga buku pedoman ini dapat dipakai sebagai dasar
untuk menilai proposal penelitian sehingga memberikan hruil penelitian yang
dapat bermanfaat untuk meningkatkan derajat kesehatan mruyarakat. Demikian
juga, hasil penelitian yang diperoleh akan dapat diperhitungkan dalam
pengembangan Iptekkes baik dalam fo rum nasional maupun internasional.
Sebagai akhir kata saya ucapkan selamat dan terima kasih kepada seluruh
anggota penyusun. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi seluruh peneliti
di RSPISS maupun di luar RSPISS.
Jakarta, Desember 2009.
Direktur Utama RSPISulianti Saroso
PROPOSAL PENELITIAN KESEHATAN
1. IDENTITAS PENGUSUL
n. Nama
o. labatan
p. Instansi!KantorlPerguruan Tinggi
q. Alamat kantor
r. Tel. dan fax kantor
s. Alamat email
t. Alamat rumah
2. SINOPSIS PROTOKOL
A. JUDUL
B. RINGKASAN (MEMUAT HALHAL SBB) :
Dr. Sardikin Giriputro Sp P, MARS.
Uraian singkat mengenai apa yang akan dikerjakan, alasan penelitian,
data / Pengetahuan / Informasi yang akan dihasilkan
C. LATAR BELAKANG (12 HALAMAN)
Masalah
Topik
Pertanyaan Penelitian
Hipotesa (hila perlu)
31
xi
Kata Pengantar
Buku pedoman ini merupakan hasil pemikiran bersama dari Tim
Penilai Proposal Penelitian (TPPP) yang dibentuk oleh Direktur Utama Rumah
Sakit Penyakit Infeksi Prof DR. Sulianti Saroso (RSPISS). Buku ini dapat
digunakan sebagai petunjuk dalam melakukan penilaian proposal penelitian
yang diajukan oleh peneliti RSPISS maupun peneliti di luar RSPISS yang
bekerjasama dengan peneliti RSPISS.
Dalam garis besarnya buku ini terdiri dari empat bagian utama.
Bagian pertama memuat ten tang latar belakang disusunnya buku Pedoman
Penilaian Proposal Penelitian. Bagian kedua memuat tentang Tim Penilai
Proposal Penelitian. Bagian ketiga menguraikan ten tang prosedur penilaian
proposal penelitian. Disini dijelaskan ten t ang alur proposal penelitian y ang
akan dinilai sampai penelitian tersebut disetujui untuk dilaksanakan atau
proposal tersebut ditolak. Bagian keempat dari pedoman ini memuat tentang
cara menilai suatu proposal penelitian. Disini dijelaskan tentang cara menilai
bagianbagian dari proposal penelitian untuk menentukan apakah proposal
penelitian tersebut layak atau tidak untuk dilaksanakan. Pada bagian lampiran
dicantumkan SK pembentukan TIm Penilai Proposal Penelitian, contoh kerangka
proposal penelitian yang disarankan oleh RSPISS, daftar komponen penilaian
proposal penelitian, dan contoh surat rekomendasi hasil penilaian proposal.
Dengan menyadari akan kekurangan yang ada, kami mencoba untuk
menyusun buku ini dengan harapan agar dapat digunakan oleh semua pihak
yang ingin mengadakan penelitian di RSPISS atau melakukan kerjasama
dengan peneliti RSP ISS, sehingga diperoleh hasil penelitian yang semaksimal
mungkin seperti yang diharapkan.
30
xii
DEPARTEMEN KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PEMBERANTASAN PENYAKIT
DAN PENYEHATAN LlNGKUNGAN
RUMAH SAKIT PENYAKIT INFEKSI
PROF. DR. SULIANTI SAROSO
Akhirnya kami sampaikan ucapan terima kasih kepada Dimt RSPISS dan Direktur Pengkajian Penyakit Infeksi dan Peny akit Menular RSPISS
serta semua pihak yang telah memberikan sumbangan pikiran, waktu, dan
dana sehingga buku ini dapat diterbitkan.
TELP. : 6506559
FAX. : 6401411
www.rssulianUsaroso.com
JUl. BARU SUNTER PERMAI RAYA
JAKARTA UTARA 14340
: SK Dlraktur Utama RSPI Prof. Dr. Sulianli Sa . .... o
: HK.03.05IVIJ.l/12012010
: 4 Januari 2010
Lampiran
Nomor
Tanggal
SUSUSAN TIM REVIEW PROPOSAL PENGKAJIAN I PENELITIAN
RUMAH SAKIT PENYAKIT INFEKSI PROF. DR. SULIANTI SAROSO
Pengarah
1. Dlraktur Ulama RSPI Prof. Dr. Suliantl Sa.......
2. Dlraktur Pangkajlan Penyaklt InfeIuIl & Penyaklt Manular
3. Dlraktur lIedlk & Keperawatan
4. Dlraktur Kauengan & Admlnlstrasl Umum
5. Ketua Komlta Media
K__
Jakarta, Desember 2009
Tim Penilai Proposal Penelitian
Ketua
: DR Dr. I. Mede セョ
L@
SpA
(..........P Anggota)
SekrvWIat : Drg. FItrIa Derwbl, IISc,PH
(Merangbp Anggota)
Anggola
(Ke Inst DIIdat)
(Ka Inst. GI2I)
(SMF Male)
(SMFTHT)
(SMFAnak)
(SMF AnastasI)
(KeSIe. Pengkajlan DlagnosUk)
(KaSle. Pengajlan Pengendallan Penyakll
Bersumbar Blnaleng)
(KaSle. PengkaJian Faktor Realko Perllaku)
: 1. Dr.Dewlllumi8I1, SpA
2. Dr. Joyce MAgdalena, SpGK
3. Dr. Emilia Setyaadmedja, Sp.M
C. Dr. MutJa Budlarll, Sp.THT
5. Dr. Rlna Auln, SpA
6. Dr. Surya Otto Wljaya, SpAn
7. Dr. Adria Rusll, SpP
8. Dr. MArti Kusumanlngslh. liSe
9. Syahrlal Ahmad, SKM,MKM
Dr dr I Made Setiawan SpA.
DlTETAPKAN DI
: JAKARTA
P A D A " t t : 4 Januarl2010
DIREKTUR 'ANA
RSPI PROF. R. SULIANTI SAROSO
Dr. SARDIKIN GlRlPUTRO, Sp.P.1IARS
Nip : 115103241980021001
29
BABI
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sesuai dengan SK Menteri Kesehatan no. 1138/MeoKes/SKIXI2009
tentang penetapan Rumab Sakit Penyakit Infeksi Prof. DR. Sulianti Saroso
(RSPISS) sebagai Pusat Kajian dan Rujukan Nasional Penyakit Infeksi, tugas
utama RSPISS adalab melakukan penelitian, pendidikan, dan pengembangan
di bidang penyakit infeksi, serta mempunyai kegiatan pelayanan, perawatan,
dan pengobatan penderita penyakit infeksi maupun penyakit yang lain.
Karena tugas pokoknya adalab sebagai pusat rujukan penyakit infeksi
nasional, maka kegiatan penelitian merupakan tulang punggung kegiatan rumab
sakit. Kegiatan penelitian tidak hanya dilakukan oleh peneliti dari RSPISS
sendiri, tetapi juga oleh peneliti di luar RSPISS baik dari dalam maupun luar
negeri yang bekeIja sarna dengan peneliti RSPISS yang kegiatannya dapat
dilakukan di RSPISS maupun di luar RSPISS. Dengan demikian, maka banyak
proposal penelitian yang akan diajukan kepada pihak managemen RSPISS
oleh peneliti RSPISS untuk mendapat dana, maupun oleh peneliti lain di luar
RSPISS untuk bekeIjasama dalam melakukan penelitian. Selain itu, banyak:
mahasiswa S 1 maupun S2 yang akan menyelesaikan studinya mengajukan
proposal untuk melakukan penelitian di RSPISS. Juga beberapa peneliti luar
negeri termasuk penelitian multisenter intemasional juga bekeIja sarna dengan
peneliti RSPISS untuk mengadakan penelitian di RSPISS.
Agar proposal atau protokol penelitian yang akan dilaksanakan bermutu,
terarah, mampu laksana dan hasilnya dapat bermanfaat, maka proposal atau
protokol penelitian harus dinilai dan dievaluasi oleh Tim Penilai Proposal
Penelitian (TPPP) yang dibentuk oleh Direktur Utama RSPI SS. Bila proposal
sudab mendapat penilaian dan dianggap layak untuk dilaksanakan, maka untuk
pendanaannya, proposal tersebut juga harus mendapat persetujuan
28
1
I..8mpl,.n 1. Sum Keputuun DIrut RSPI T.nlllng TIm Penllal Proposal Penalltlan.
DEPARTEMEN KESEHATAN
DIREKTORAT JENOERAL PEM_BERANTASAN PENYAKIT
DAN PENYEHATAN LlNGKUNGAN
RUMAH SAKIT PENYAKIT INFEKSI
PROF. DR. SULIANTI SAROSO
JLN. BARU SUNTER PERMAI RAYA
JAKARTA UTARA 14340
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 66IMenKes/SKlV200S
No.HK.00.OS.3.0047 tentang
4. Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. DR. Sulianti Saroso Jakarta
sebagai Rumah Sakit Pendidikan.
TELP. : 6506559
FAX. : 6401411
www.l"8 . .. u liantisaroso.com
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA
RUMAH SAKfT PENYAKIT INFEKSI PROF. DR. SULIANTI SAROSO
NOMOR: HK.03.05IVI1.1/120 12010
TENTANG
TIM REVIEW PROPOSAL PENGKAJIAN I PENEUTIAN
RUMAH SAKIT PENYAKrr INFEKSI PROF. DR. SUUANTI SAROSO TAHUN 2010
S. Permenkes 104S/MENKES/PERlXII2006 tentang Pedoman
Organisasi Rumah Sakit di lingkungan Departemen Kesehatan.
6. UndangUndang No. 36 tahun 2009. tentang kesehatan.
DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKrr PENYAKIT INFEKSI PROF. DR. SULIANTI SAROSO
7. Undangundang No.44 tahun 2009, tentang Rumah Sakit.
Manimbang
a. bahwa salah sa!u upaya un!uk maningka!kan kualitas pangkajlan I panall!ian
dl RSPI Prof. Dr. Sullanti Saroso parlu dllakukan raviaw !arhadap proposal
pengkajlan I Panali!ian yang diajukan;
b. bahwa un!uk maraviaw proposal pangkajian I panali!ian di RSPI Prof. Sulian!1 Saroso
parlu diban!uk Tim Raviaw Proposal Pangkajian I Peneli!ian Rumah Saki!.
c. bahwa Tim Riview Proposal Pangkajlan I Panelitian dilingkungan Rumah Saki!
panyaki! Infaksi Prof. DR. Sulian!i Saroso perlu di!atapkan dangan Surat Keputusan
Direk!ur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso .
Manginga!
1. Undangundang RI No. 36 Tahun 2009 tantang Kesehatan;
2. Undangundang RI No. "" Tahun 2009 tantang Rumah Saki!;
3. Para!uran Pamarintah RI No. 23 Tahun 2005 !enlang Pengelolaan Kauangan
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 247lMENKESIPERlIW2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Penyakit Infeksi
Prof DR. Sulianti Saroso.
9. Kep Menkes RI No . 1138/MENKES/SKlXII2009 tentang
Penetapan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso
sebagai Pusat Kajian dan Rujukan Nasional Penyakit Infeksi.
Badan Layanan Umum ( BLU );
4. Para!uran Men!erl Kesahatan RI No. 247/Menkas/PERllii/2008 tantang Organisasi
dan Ta!a Karja Rumah Saklt Panyakit Infeksi Prof. DR . Sulian!i Saroso ;
5. Kapu!usan Menteri Kesehatan RI No . 138/Menkes/SXlXI/2009 tantang Pena!apan
Rumah Saki! Penyaki! Infaksl Prof. Dr. Sulian!i Sar050 Jakarta Sebagai
Pusa! Kajian dan Rujukan Naslonal Panyaki! Infaksi.
MEMUTUSKAN
Manalllpkan : KEPUTUSAN OIREKTUR UTAMA RUMAH SAKfT PENYAKIT INFEKSI
PROF. DR. SULIANTI SAROSO TENTANG TIM REVIEW PROPOSAL PENGKAJIAN I
PENELrrlAN RUMAH SAKrr PENYAKIT INFEKSI PROF. DR. SULIANTI SAROSO TAHUN 2010.
Parta"",
Mamban!uk TIm Raviaw Proposal Pangkajian I Panalitian Rumah Saki! Penyaki! Inleksl
Prof. DR. Sullantl Saroso dangan susunan sabagaimana !arcan!um dalam lampiran
Sum Kaputusan Inl;
26
3
BABII
KEDUDUKAN DAN TATAKERJA
TIM PENILAI PROPOSAL PENELITIAN (TPPP)
1. Kedudukan
Tim Review 1 Tim Penilai Proposal Pene1itian (TPPP) dibentuk
berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama RSPISS no: HK.03.05NII.1/1581
12009. Tim ini me1akukan penilaian proposal secara independen, dan secara
administratif bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan secara teknis
bertanggungjawab kepada Direktorat Pengkajian Penyakit Infeksi dan Penyakit
Menular. Cara ketja Tim ini adalah secara independen, bebas dari pengaruh
atau tekanan pihak luar, lembaga profesi, ke1ompok pribadi, industri, dan pasar.
Independensi tersebut meliputi aspek komposisi anggota, tatakerja, proses
penilaian, dan pengambilan keputusan .
Untuk kelangsungan kerjanya, TPPP perlu membuat pedoman
operasional agar dapat beketja lebih teratur dan terarah. Pedoman tersebut
menje1askan tentang kedudukan TPPP, tugas dan fungsi, keanggotaan, prosedur
pengambilan keputusan, dan persyaratan quorum.
LAMPlRAN
Tim Penilai Proposal Penelitian bertindak sesuai dengan pedoman
yang telah dibuat secara tertulis dan membuat ringkasan tentang kegiatan yang
sudah dilakukan setiap tabun secara berkala.
2. Tugas dan Fungsi
a. Melakukan penilaian terhadap usulan/proposal penelitian yang
diajukan ke RSPISS oleh peneliti RSPISS maupun di luar
RSPISS, berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
4
25
Tim Penilai Proposal Penelitian mempunyai tugas menilai, meminta
klarifikasi, mem inta modifikasi , kemudian menyetujui atau
tidak menyetujui suatu proposallprotokol penelitian yang diajukan
ke RSPISS oleh peneliti di RSPISS atau pun di luar RSPISS.
b. Menyempurn akan/memb erikan masukan kepada peneliti.
c. Memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama melalui Direktur
Pengkaj ian Penyakit Infeksi dan Penyakit Menular tentang
kelayakan proposal penelitian yang sudah di n ilai.
Tim Penilai Proposal Penelitian berwenang memberi sangsi kepada
peneliti yang melanggar pelaksanaan penelitian yang sudah disepakati melalui
Direktur Pengkajian Penyakit Infeksi dan Penyakit Menular berupa pembinaan
untuk mengembangkan kemampuan para peneliti.
3. K eanggotaan
a. Tim Penilai Proposal Penelitian (TPPP) di RSPISS paling sedikit
beranggota 5 orang dan maksimal 21 orang.
b. Agar TPPP dapat m elaksanakan tugasnya dengan baik, maka
keanggotaan TPPP harns mUltidisiplin dan multisektoral, dengan
distribusi kepakaran yang relevan, di stribusi umur dan gender
yang seimbang.
c. Ketua TPPP diangkat oleh Direktur Utama RSPISS untuk ー・イゥャ^ セ
・@
3 tahun dan dapat diangkat kembali untuk satu periode lagi .
d. Tim Penilai Proposal Penelitian membentuk fomlatur untuk
memilih anggota baru.
e. Anggota TPPP dipilih oleh formatur berdasarkan usulan TPPP
sebe lumny a, dan d ite tapkan oleh D irektur Utama.
f. Untuk menjaga kualitas dan kesinambungan kerja TPPP,
komposisi keanggotaan yang baru terdiri dari 50% anggota lama.
24
5
g. Ketua TPPP dapat mengundang seoranglbeberapa orang abli dengan
keahlian khusus atau yang mempunyai kompetensi dalam bidang
khusus, untuk membantu menilai masalah yang memerlukan
keablian di luar keahlian yang ada dalam TPPP. Anggota ad hoc
tidak mempunyai hak suara dalam pengambilan keputusan (vote).
h. Susunan organisasi TPPP terdiri dari ketua merangkap anggota,
sekretaris merangkap anggota. Untuk kelacaran tugasnya, TPPP
didukung oleh sekretariat yang kompeten.
1. Pendidikan awal dan berkelanjutan tentang metode dan etika
penelitian kesehatan untuk anggota TPPP perlu diupayakan dengan
dukungan biaya dari managemen RSPISS.
Daftar pustaka:
I. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan
RI. Panduan Penyusunan ProposalProtokol, Penilaian Proposal dan Laporan
Akhir Penelitian, 2006.
2. Komisi Etik Penelitian Kesehatan Balitbangkes Depkes RI. Pedoman
Operasional Komisi Etik Penelitian Kesehatan, 2007.
3. Sudigdo Sastroasmoro, Sofyan Ismael. DasarDasar Metodologi Penelitian
Klinis. Binarupa Aksara, Jakarta, 1995.
4. Tata Kerja TPPP
a. Penetapan prosedur penilaian.
4. Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Pedoman Cara Uji Klinik yang
Baik (CUKB) di Indonesia. Katalog dalam terbitan Departemen Kesehatan
dan Kesejahteraan Sosial, 2001.
Ketua TPPP menentukan urutan proposallprotokol yang
akan dinilai.
b. Penetapan tim penilai.
Ketua TPPP menentukan beberapa anggota TPPP untuk menilai
protokol penelitian. Bila diperlukan ahli khusus untuk menilai protokol
tersebut, maka ketua TPPP mengundang ahli dari luar untuk menilai
protokol tersebut. Dalam melakukan penilaian protokol, tim penilai
proposal menggunakan formulir isian yang sudah ditentukan
oleh TPPP.
c. Pengambilan Keputusan.
Ketua hams mengadakan rapat anggota untuk mengambil keputusan.
quorum ditetapkan berdasarkan jumlah mayoritas anggota yang
6
23
Keppres RI No. 100 tahun 1993 ten t ang ijin penelitian bagi
orang asmg.
SK LIPI tabun 1998 tentang Research Procedures for Forign
Researchers in Indonesia.
Semua peraturan tersebut mengatur tentang peneliti asing yang
mengadakan penelitian di Indonesia hams mendapat ijin terlebih dahulu
dari LIPI.
Penelitian yang dilakukan hams melibatkan peneliti Indonesia di
dalamnya, sebingga dapat meningkatkan kemampuan peneliti Indonesia serta
hasil penelitian yang diperoleh juga dapat dimanfaatkan untuk kemajuan bangsa
dan negara Indonesia.
Kegiatan kolaborasi mencakup antara lain: koleksi dan memproses
spesimen, kunjungan ke institusi untuk melaksanakan aktivitas penelitian atau
pekerjaan klinik, pertukaran informasi yang mengandung pengenalan pribadi,
aktivitas koleksi data awal yang menyangkut manusia sebagai subyek dan
kontribusi intelektual yang substantif pada teknik penelitian, merancang protokol,
atau interpretasi data. Selain itu dapat juga berpartisipasi dalam jarak jauh,
seperti mensuplai reagen atau pereaksi yang penting, melakukan pengujian,
atau analisis data. Bila mengirim atau menerima spesimen hams menggunakan
material transfer agreement (MTA).
Semua bentuk kerja sarna ini hams mendapat persetujuan etik di
Indonesia walaupun di negara asal sudah mendapat persetujuan. Dalam penilaian
proposal yang perlu mendapat perhatian adalah, adanya perbedaan suku bangsa,
perbedaan falsafah dan sejarah, perbedaan latar belakang budaya, sistem nilai,
agama, pendidikan, dan kedudukan sosial. Pada saat mengajukan kerjasama
penelitian dengan RSPISS maka persetujuan etik tersebut hams dilampirkan
dalarn protokol penelitian yang diajukan.
22
mempunyai hak suara (lima puluh persen ditambah satu). Ketua dan
sekretaris, karena merangkap anggota juga mempunyai hak suara.
d. Conflict ofinterest
Anggota TPPP tidak boleh ikut menilai proposal bila yang
bersangkutan mempunyai conflict of interest dalam penelitian tersebut,
baik yang nyata maupun yang terselubung. Yang bersangkutan hanya
memberikan informasi bila diminta oleh TPPP.
e. Pemberian Persetujuan Penelitian.
Untuk memberikan persetujuan penelitian diperlukan persetujuan
dari mayoritas quorum anggota TPPP. Setelah dilakukan seminar
protokol / proposal, ketua pelaksana penelitian harus menjawab secara
tertulis serta memperbaiki protokol / proposal yang diajukan. Dengan
mempertimbangkan perbaikan protokol / proposal dan jawaban tertulis
yang sudah dibuat, TPPP akan membuat rekomendasi keputusan
menolak atau menerima proposal/protokol penelitian yang diajukan.
f. Penyampaian hasil penilaian proposal / protokol penelitian.
Hasil penilaian proposal atau protokol penelitian tidak dar at
diberikan sebelum semua saran dan tanggapan TPPP dipenuhi oleh
ketua pelaksana penelitian. Kemudian protokol dibahas kembali a leh
TPPP. Bila suatu protokol penelitian ditolak, maka pemberitahuan
penolakan dikirim kepada Direktur Pengkajian Penyakit Infeksi dan
Penyakit Menular dan ketua pelaksana, termasuk keterangan tentang
alasan penolakan dan informasi ten t ang perlunya dipertimbangkan
kembali. Tim Penilai Proposal Penelitian akan memberitahukan secara
tertulis tentang keputusan TPPP kepada Direktur Pengakajian Penyakit
Infeksi dan Penyakit Menular.
7
g. Penilaian lanjutan.
Penelitian Kerjasama
Tim Penilai Proposal Penelitian memantau jalannya penelitian
yang sudah disetujui setiap triwulan. Ketua pelaksana penelitian
diminta untuk membuat laporan kemajuan penelitian serta melaporkan
hambatanhambatan yang dihadapi dalam melaksanakan penelitian.
Bila ada perubahan, TPPP meminta kepada ketua pelaksana penelitian
untuk menulis ulang atau memperbaiki protokol / proposal yang yang
sedang dilaksanakan. Perubahan yang dilakukan harus dinilai ulang
secara lengkap oleh TPPP. Ketua pelaksana penelitian diberi waktu
15 hari untuk menjawab rekomendasi perbaikan proposal penelitian.
Jika ketua pelaksana penelitian karena sesuatu hal terpaksa
menghentikan penelitian yang sedang berlangsung, harus melaporkan
alasan penghentian tersebut.
Akhirakhir ini, penelitian kerjasama internasional bidang kesehatan
meningkat ditinjau dari segi jumlah peneliti,banyaknya proyek penelitian dan
dana yang disediakan. Penelitian ketjasama tersebut dapat mencakup tingkat
regional atau intemasional, bilateral atau multilateral, antar negara maju saja,
antar negara berkembang saja, atau antar negara maju dan berkembang.
Umumnya penelitian kerjasama yang sering dilakukan adalah penelitian
keIjasama antar universitas, atau antar lembaga penelitian di dalam suatu
negara.
Kerjasama Internasional bidang kesehatan umumnya ada 2
bentuk yaitu:
h. Dokumentasi TPPP.
Tim Penilai Proposal Penelitian hams menyimpan salinan proposal
atau protokol yang sudah disetujui serta lampiran lain dan suratmenyurat yang termasuk di dalamnya. Catatan dan dokumen ini harus
disimpan paling sedikit selama 3 tahun setelah penelitian selesai.
Catatan hams dapat diakses untuk pemeriksaan dan dapat diperbanyak
oleh sekretaris TPPP bila diperlukan. Semua dokumen hams disimpan
di dalam komputer agar lebih mudah untuk ditelusuri.
8
1. Kooperatif: adalah penelitian keIjasama dengan pengelolaan dan
pendanaannya adalah independen yang sebelumnya
direncanakan / prospektif meta analisis tanpa pooling data.
2. Kolaborasi: penelitian dirancang bersama, pengelolaan dan analisis
data dilaksanakan oleh pusat pengelolaan bersama.
Ada berbagai peraturan perundangundangan yang mengatur penelitian
yang dilakukan di Indonesia oleh orang asing sebagai perorangan atau ketjasama
dengan institusi di Indonesia. Peraturan dan perundangundangan terse b ut
adalah:
UU RI No. 18 tahun 2002 tentang Sistem Penelitian Nasional,
Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
PP RI No. 41 tahun 2006 tentang perijinan melakukan kegiatan
penelitian dan pengembangan bagi perguruan tinggi asing, lembaga
penelitian dan pengembangan asing, badan usaha asing dan
orang asing.
PP RI No. 39 tahun 1995 tentang penelitian dan pengembangan
kesehatan.
21
untuk menguji konsistensi hasil penelitian, menerapkan penelitian pada kondisi
yang berbeda, karena menganggap adanya kekurangan pada penelitian
sebelurnnya, misalnya, kelemahan pada metode, pelaksanaan, analisis, atau
kesimpulan.
e. Cara penulisan
Cara penulisan juga menjadi pertimbangan dalam penilaian, terrnasuk
kejelasan dan kerapihan penulisan, misalnya susunan bahasa yang baik, benar,
dan sisternatis. Selain itu, eara merujuk dan menulis kepustakaan hams konsisten
dan sistematis.
f. Lainlain
Penilaian Basil Penelitian.
1. Peneliti hams melaporkan kemajuan hasil penelitian setelah
pen elitian selesai sesuai dengan jadwal, dengan melakukan
pe r s entasi di depan Tim Penilai Proposal Penelitian.
2. Setelah penelitian selesai, tim peneliti harns menulis laporan hasil
penelitian dan mempresentasikannya di depan Tim Penilai Proposal
Penelitian.
3. Bila hasil penelitian sudah disetujui oleh Tim Penilai Proposal
Penelitian, maka ketua peneliti hams mencetak menjadi bentuk
buku yang akan disimpan di perpustakaan RSPISS dan untuk
Japoran pertanggungjawaban keuangan.
4. Tim peneliti hruus membuat tulisan dari hasil penelitian untuk
diterbitkan di salah satu maj alah ilmiah nasional m aupun
internasional.
20
BABIII
PROSEDUR PENILAIAN PROPOSAL PENELITIAN
1. Penjelasan Vmum
Agar materi penelitian baik dan bermutu, sebaiknya proposal dibuat
dan diajukan jauh sebelurn penilaian dilakukan. Dengan demikian, proposal
yang dibuat sudah mantap dan lengkap sesuai dengan kaidah penulisan proposal
yang layak berdasarkan tinjauan pustaka yang mutahir. Khususnya proposal
yang berasal dari dalam RSPISS , harns diajukan kepada Direktur Pengkajian
Penyakit Infeksi dan Penyakit Menular, kemudian dikirim ke Tim P enilai
Proposal Penelitian untuk dipelajari dan dinilai (dinilai secara klinis, metodologis,
etika, dan mampu laksana). Proposal yang berasal dari luar RSPISS, hams
dikirim ke Direktur Utama, kemudian didisposisikan kepada Direktur Pengkajian
Penyakit Infeksi dan Penyakit Menular, selanjutnya dikirim ke Tim Penilai
Proposal Pene1itian untuk dipelajari.
Setelah proposal dipelajari, Tim Penilai Proposal Penelitian akan
bersidang dihadiri oleh semua anggota tim terrnasuk jajaran struktural yang
bersangkutan. Pada sidang ini, ketua tim peneliti yang mengajukan proposal
hams mempresentasikan proposal, kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan
tanya jawab antara tim peneliti dan anggota Tim Penilai Proposal P enelitian
untuk mengetahui kelayakan proposal yang diajukan secara lebih mendalam.
Selanjutnya proposal tersebut dinilai dan diberi komentar tentang layak atau
tidaknya proposal penelitian untuk dilaksanakan. Proses penilaian membutuhkan
w aktu ± 2 minggu dari sejak pengajuan.
Bila proposal penelitian itu tidak sesuai dengan kaidahkaidah penelitian
di R SPISS, maka proposal penelitian tersebut Jangsung ditoJak. Akan retapi
bila proposal tersebut disetujui, maka tim peneliti harns melengkapi kekwangankekurangan yang berasal dari komentar yang diberikan oleh Tim Penilai Proposal
Penelitian. Setelah dilakukan perbaikan dengan lengkap, proposal disidangkan
kembali untuk melibat kelengkapan proposal sebelum mendapat surat persetujuan
untuk dilaksanakan. Bila proposal sudah disetujui, maka TPPP akan
mengeluarkan surat keterangan tanda bukti bahw a proposal dapat
dilaksanakan yang
9
ditandatangani oleh ketua dan anggota TPPP serta diketahui Direktur Pengkajian
Penyakit Infeksi dan Penyakit Menular (contoh surat terIampir). Khusus untuk
proposal yang berasal dari RSPISS, proposal selanjutnya diajukan ke Direktur
Utama untuk mendapatkan dana. Proposal yang berasal dari luar RSPISS
diserahkan kembali ke Direktur Pengkajian Penyakit Infeksi dan Penyakit
Menular sebagai bahan diskusi untuk dilaksanakan.
2. Proses Penilaian Proposal / Protokol Penelitian
Proses permohonan persetujuan pelaksanaan penelitian kesehatan
kepada Tim Penilai Proposal Penelitian (TPPP) adalah sebagai berikut:
a. Peneliti hams menyerahkan dokumen lengkap rangkap 3 disertai
dengan surat pengantar. Khusus proposal yang berasal dari luar
RSPISS surat tersebut ditujukan kepada Direktur Utarna
RSPISS.
b. Protokol lengkap suatu penelitian yang menggunakan manusia
sebagai subyek harus mencakup masalah perlindungan yang
berhubungan dengan penelitian tersebut antara lain risiko bagi
subyek, semua prosedur eksperimental (prosedur pengambilan
spesimen), manfaat bagi subyek, perkiraan jurnlah subyek yang
akan diteliti, dokumen persetujuan yang akan diusulkan, proses
consent yang akan digunakan, serta tambahan perlindungan apabila
akan mengikutsertakan subyek yang potensial rentan. Subyek yang
dianggap potensial rentan adalah orang tua, anak, terpidana, orang
yang cacat cognitif, ibu hamil, janin, atau orangorang yang tidak
beruntung secara ekonomi at au pendidikan. Oleh karena itu,
proposal ini sudah hams dilengkapi dengan surat persetujuan
Komite Etik Penelitian dari institusi yang resrni.
c. Penelitian yang memanfaatkan hewan coba hams menerapkan
prinsip 3 R yaitu replacement, reduction, dan refinement. Langkah
pertama adalah memilih hew an yang kurang rasa atau tidak rasa
(sentient, nonsentient) sebagai tindakan replacement. Melengkapi
10
riwayat pendidikan profesional, riwayat pekerjaan, riwayat penelitian
yang pemah dilakukan dan pubJikasi dalam majalah ilmiah, terutama
yang berhubungan dengan masalah penelitian.
m. Larnpiran
Berkas yang hams dilarnpirkan dalam proposal antara lain:
1. Persetujuan penyandang dana.
2. Rekomendasi dan stakeholder.
3. Laporan kernajuan penelitian untuk penelitian lanjutan.
4. Protokol penelitian
5. Naskah penjelasan tentang kuesioner.
6. Prosedur pemeriksaanlpenentuan analisis laboratorium.
7. Prosedur penanganan efek samping.
8. Blangko informed consent.
9. Persetujuan etika (ethical clearance).
c. Etika
Penelitian yang rnenggunakan manusia sebagai subyek penelitian tidak
boleh bertentangan dengan erika. Oleh karena itu, penelitian yang menggunakan
manusia sebagai subyek penelitian harns mengajukan ethical clearance terIebih
dahulu ke komisi etika penelitian yang sudah terbentuk di suatu institusi
tertentu. Kadangkadang penelitian yang menggunakan hewan pun perIu
mendapat persetujuan etika.
d. Originalitas / HasH penelitian harus memberi nilai baru
Untuk menghindari duplikasi, sangat penting untuk mengetahui apakah
rnateri penelitian sudah pemah diteliti, baik dilokasi yang diusulkan maupun
di lokasi lain dengan kondisi yang sarna. Penelitian yang dilakukan hendaknya
tidak mengulang penelitian yang sudah pemah dilakukan. Penelitian yang
dilakukan hendaknya orisinil dan tidak mernpakan penelitian replikatif dari
penelitian yang sudah pemah dilakukan. Penelitian yang sarna boleh dilakukan
asal penelitian tersebut mempunyai tujuan yang berbeda, misalnya,
19
g. fnstrumen dan cara pengumpulao data
Instrumen dan cara pengumpulan data harus dijelaskan secara
rinci, apakah menggunakan alat atau menggunakan kuesioner. Bila
menggunakan alat, maka alat tersebut barus memenuhi sebagai
alat penelitian. Alat yang digunakan harus dijelaskan, dan alat
tersebut sudah tersedia atau tidak. Bila menggunakan kuesioner,
maka di dalam kuesioner harus sudah termasuk seluruh vanabel
yang akan dinilai sebingga dapat menjawab pertanyaan penelitian.
h. Bahan dan prosedur keIja
Bahan penelitian yang akan digunakao harns dijelaskan di dalam
proposal penelitian. Demikian j uga, prosedur kerja harus
menggunakan metode yang baku atau dimodifikasi. Tahapan keIj a
hams dijelaskan dengan rinei dan digambarkan dalam bagan
alur kerja.
I. Managemen dan analisis data
Rencaoa maoagernen dan aoalisis data hams tercantum dalam
proposal. Apakah analisis yang akan dilakukan menggunakan
komputer atau secara manual. Metode statistik yang akan digunakan
juga barns dinyatakan dengan jelas.
j. Daftar rujukan
Rujukan yang digunakan dalam penulisan proposal harns ditulis
sesuai dengan kaidab ilmiab, misalnya Vancouver, Harvard, dU.
k. ladwal kegiatan
ladwal ke giatan penelitian yang akan dilaksanakan harus
dilarnpirkan dalam proposal penelitian. Uraian kegiatan sebaiknya
ditulis secara berurutan mulai dari persiapan, pelaksanaan penelitian,
pengolahan dan analisis data, dan pembuatan laporan. Selanjutnya,
akan dinilai waktu yang tersedia cukup atau tidak untuk
menyelesaikan penelitian.
I. Biodata ketua pelaksana dan peneliti utama
Dalam proposal penelitian harus ada biodata ketua pelaksana dan
peneliti utama secara berurutan berupa nama lengkap dengan gelar
kesarjanaan, alamat yang mudah dihubungi,
18
tindakan replacement hams diupayakan tindakan refinement untuk
mengurangi atau menghilangkan sejauh mungkin rasa nyeri yang
didcrita hewan coba. Selain ltu, perlu dilakukan reduction supaya
j umlah hewan y ang d ig u nakan sesedikit mu ng kin .
d. Khusus proposal yang berasal dari luar RSPISS harns menunjukkan
bukti sudah mendapat persetujuan dari kepala institusi tempat
peneliti bekerja.
e. Dokumen permohonan penilaian proposal akan diperiksa
kelengkapan oleh sekretaris TPPP. Dokurnen yang telah lengkap
akan segera dilakukan proses penilaian oleh ketua, sekretaris, serta
anggota TPPP.
f. P r oposal / p ro tok ol pene litian ak a n dis eminarkan dan
dipresentasikan oleh ketua peneliti yang dihadiri oleh aoggota
TPPP.
g. Tim Penilai Proposal Penelitian akan membuat catatan dan komentar
tentang proposal yang dipresentasikan dan diberikan kepada ketua
peneliti untuk ditindak lanjuti.
h. Dalam waktu 15 han semua pertanyaan dan komentar untuk
perbaikan proposal atau protokol penelitian harus sudah dilakukan
dan bila perlu barus dilakukan presentasi ulang.
I. Bila setelah presentasi proposal penelitian sudah dinilai dapat
dilaksanakan maka TPPP akan membuat surat persetujuan resmj
kepa da ketua pen eli ti ag ar penelitian segera dimu hi.
J. B ila penelitian akan didanai oleh Anggaran RSPI SS maka ProF ru
terlebib dahulu mendapat persetujuan dari Dirut RSPI :S .
k. Bila ada perubaban selama penelitian sudab berjalan, maka ket' 'a
peneUti harus m engaj ukan am andemen kepada TPPP untuk
mendapat persetujuan.
I. Perubahan pelaksanaan penelitian untuk m enghindari bahaya
langsung yang mungkin teIjadi pada subyek dapat segera dilakukan.
Perubahan tersebut hams segera disampaikan kepada TPPP untuk
mendapatkan persetujuan terbadap amandemen tersebut.
11
3. L ainlain
a. Proposal penelitian untuk mendukung gelar kesarj anaan harus
memperoleh p ersetujuan pembimbing akademik terlebih dahulu
dan peniJaian proposal dapat dilakukan sewaktuwaktu sesuai
kebutuhan. Dianjurkan agar salah satu penguji berasal dari RSPISS sesuai dengan bidang / tema penelitian pada saat ujian proposal
maupun ujian hasil penelitian (narasumber).
b. Penelitian yang bekerja sarna dengan pihak luar RSPISS, proposal
yang diajukan harus disetujui oleh TPPP terlebih dahulu, kemudian
kontrak kerj asama dilakukan oleh pihak managemen luar dan pihak
managemen RSPISS.
c. Bila TPPP merasa tidak mampu untuk menilai suatu proposal
karena