b. Uji Reliabilitas
Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 19.0. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya
dengan kriteria sebagai berikut : 1
Jika r
alpha
positif atau lebih besar dari r
tabel
2 Jika r
maka pertanyaan dinyatakan reliabel.
alpha
negatif atau lebih kecil dari r
tabel
Tabel 4.6
maka pertanyaan dinyatakan tidak reliabel.
Reliabilitas Kuesioner
r JUMLAH PERTANYAAN
alpha
0.8400 30
Sumber: Hasil Perhitungan Data SPSS versi 19.0
Pada 30 butir pertanyaan pada tingkat signifikansi 5, koefisien alpha sebesar 0.8400. Ini berarti r
alpha
= 0.8400 r
tabel
yaitu 0.3440, sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk
dapat dijadikan sebagai instrumen penelitian ini.
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan dengan maksud meramalkan bagaimana keadaan naik turunnya variabel dependen, bila dua atau lebih variabel
independen dimanipulasi dinaikturunkan nilainya. Dengan memperhitungkan variabel Kepemimpinan X1 dan Motivasi Kerja X2 dari pegawai PT Bank
Muamalat cabang Medan dapat diketahui berapa besar pengaruhnya terhadap Disiplin Kerja Pegawai. Adapun model yang digunakan adalah :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
Universitas Sumatera Utara
Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi 12.0 dan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.7 Analisis Regresi Linier Berganda
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 31.073
7.766 4.001
.000 X1
0.080 0.141
0.102 0.565
0.576 X2
0.154 0.156
0.178 0.986
0.332 a. Dependent Variable: Y
Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada tabel 4.7 kolom 2 bagian B diperoleh persamaan regresi linier berganda Y = 31.073 + 0.80X1 + 154X2.
Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : a.
Konstanta a = 31.073, menunjukkan harga konstan, dimana jika nilai variabel X1, dan X2 = 0, maka disiplin kerja pegawai Y = 31.073.
b. Koefisien X1 b1 = 0.080, menunjukkan bahwa variabel Kepemimpinan X1
berpengaruh positif terhadap disiplin kerja pegawai Y. Dengan kata lain jika variabel Kepemimpinan ditingkatkan sebesar satu satuan maka motivasi kerja
karyawan akan bertambah sebesar 0.080. c.
KoefisienX2 b2 = 0.154, menunjukkan bahwa variabel Motivasi KErja Pegawai X2 berpengaruh positif terhadap disiplin kerja pegawai Y. Dengan
kata lain jika variabel Motivasi Kerja Pegawai ditingkatkan sebesar satu satuan maka motivasi kerja karyawan akan bertambah sebesar 0.154.
Universitas Sumatera Utara
3. Pengujian Hipotesis a. Uji t
hitung
Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah variabel Kepemimpinan X
Parsial
1
dan Motivasi Kerja Pegawai X
2
Model hipotesis yang digunakan adalah : dari PT Bank Muamalat cabang Medan secara
parsial atau masing-masing berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pegawai.
1 H
: b
1,
b
2
2 H
= 0, variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
a
: b
1,
b
2
Nilai t ≠ 0, variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap variabel terikat.
hitung
akan dibandingkan dengan nilai t
tabel
1 H
dengan tingkat kesalahan α = 5 dan derajat kebebasan df = 33-3. Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
diterima jika t
hitung
t 2
H
tabel
ditolak jika t
hitung
t Nilai t
tabel hitung
Berdasarkan tabel 4.7 kolom ke lima, nilai t diperoleh dengan bantuan program SPSS versi 19.0 seperti yang terlihat
pada tabel di atas.
hitung
untuk variabel Kepemimpinan X1 adalah 0.565 dan untuk variabel Motivasi Kerja X2 adalah
0.986. Nilai t
hitung
untuk variabel X
1
dan X
2
berpengaruh positif dan signifikan pada tingkat kesalahan α = 5. Hal ini dapat dilihat pada kolom ke enam di mana X
1
= 0.576 dan X
2
Berdasarkan kriteria uji hipotesis yaitu jika t 0.332 α = 5 , df = 31 = 0.682.
hitung
t
tabel
maka H diterima.
Dan disimpulkan bahwa Kepemimpinan dan Motivasi Kerja berpengaruh positif terhadap Disiplin Kerja Pegawai pada PT Bank Muamalat cabang Medan.
Universitas Sumatera Utara
b. Uji F
hitung
Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel X
Uji Secara Serentak
1
dan X
2
H secara bersama-
sama atau serentak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah sebagai berikut:
: b
1
= b
2
H = 0, artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan
penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. : b
1
= b
2
Nilai F ≠ 0, artinya apakah semua variabel independen secara simultan
merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
hitung
akan dibandingkan dengan nilai F
tabel
1 H
dengan tingkat kesalahan α = 5 dan derajat kebebasan df = n – k, k – 1, dengan criteria uji :
diterima jika F
hitung
F 2
H
tabel. 1
diterima jika F
hitung
F Nilai F
tabel hitung
Tabel 4.8 Hasil Uji F
diperoleh dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 19.0 seperti yang terlihat pada tabel berikut ini :
hitun g
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
5.105 2
2.552 3.758
.478
a
Residual 101.077
30 3.369
Total 106.182
32 a. Predictors: Constant, X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Pada tabel 4.8 kolom kelima nilai F
hitung
= 3 .758. Pada tingkat kesalahan α =
5, nilai F
hitung
tersebut signifikan. Pada kolom ke enam nilai signifikan = 0.478, tingkat kesalahan α = 5. Pada derajat kebebasan df = 33 – 3, 3 – 1, nilai F
tabel
= 3.320.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan kriteria uji hipotesis jika F
hitung
F
tabel
maka H
1
diterima. Artinya variabel X
1
dan variabel X
2
secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Y.
c. Pengujian Koefisien Determinan R
2
Tabel 4.9 Variables EnteredRemoved
Pada tabel 4.9 kolom ke dua dinyatakan bahwa variabel X
1
dan X
2
yaitu Kepemimpinan dan Motivasi Kerja, tidak ada yang dikeluarkan dari persamaan yang
ditunjukkan dari kolom variables removed yang kosong. Setelah mengetahui bahwa seluruh variabel dimasukkan dalam analisis persamaan maka dilakukan pengujian
koefisien determinasi R
2
. Pengujian ini digunakan untuk mengukur presentase sumbangan variabel gaya Kepemimpinan X
1
dan Motivasi Kerja X
2
Hasil Pengujian Koefisien determinasi dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi 19.0 seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini :
terhadap Disiplin Kerja Y pada PT Bank Muamalat cabang Medan secara simultan atau
bersama-sama.
Tabel 4.10 Pengujian Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.661
a
.437 .379
2.220 a. Predictors: Constant, X2, X1
Model Variables
Entered Variables
Removed Method
1 X2, X1
a
. Enter
a. All requested variables entered.
Universitas Sumatera Utara
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.661
a
.437 .379
2.220 a. Predictors: Constant, X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui bahwa koefisien korelasi sebesar 0.661 yang menunjukkan adanya hubungan yang sangat kuat dimana koefisien determinasi
R
2
sebesar 0.437 berada di antara 0 ≤ R
2
≤ 1. Hal ini menunjukkan variasi naik turunnya Disiplin Kerja Karyawan PT Bank Muamalat cabang Medan dipengaruhi
oleh variabel Kepemimpinan dan Motivasi Kerja sebesar 43,7.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PENUTUP
1. KESIMPULAN
a. Dari pengolahan data yang dilakukan, secara serempak dan parsial
Kepemimpinan dan Motivasi Kerja berpengaruh signifikan positif terhadap Disiplin Kerja Pegawai PT Bank Muamalat cabang Medan. Dari
kedua variabel X ini, kepemimpinan lebih dominan berpengaruh dari pada motivasi kerja
b. Disiplin kerja pegawai PT Bank Muamalat cabang Medan dipengaruhi
oleh sikap pemimpin, lingkungan kerja, dan pemberian insentif serta penerapan hukuman.
2. SARAN
Dari kesimpulan di atas, maka untuk meningkatkan disiplin kerja pegawai PT Bank Muamalat cabang Medan disarankan untuk memperhatikan hal-hal berikut :
a. Untuk meningkatkan disiplin kerja, maka pimpinan harus terlebih dahulu
memperhatikan terlebih dahulu suasana lingkungan kerja dan motivasi dibandingkan dengan aturan-aturan mengikat. Jika motivasi pegawai yang
didasarkan pada keteladanan, pemberian hukuman yang bersifat evaluasi tanpa membebani, suasana kerja yang nyaman, dan pemberian insentif
yang adil semakin terjamin, maka disiplin pegawai juga akan semakin meningkat seiring dengan peningkatan hal-hal tersebut. Sementara itu
untuk gaya kepemimpinan disarankan untuk menerapkan gaya
Universitas Sumatera Utara