4.2.4 Kesimpulan Analisis Teknik Permainan
Dari penjabaran teknik permainan ketiga repertoar gondang oleh tiga pargarantung diatas maka dapat diambil tiga metode umum yang dipakai
pargarantung dalam memainkan garantung. Pertama adalah pukulan dimana tangan kanan memainkan melodi repertoar gondang dan kiri memainkan pukulan ritma yang
konstan yaitu pukulan tak pada pinggiran kayu diikuti oleh pukulan pada bilah kelima secara bergantian atau pukulan bilah kelima tanpa pukulan tak. Kedua adalah dimana
tangan kanan dan kiri secara bergantian memainkan melodi repertoar gondang tanpa pukulan tak. Ketiga adalah pukulan konstan pada bilah yang sama, dimainkan oleh
tangan kanan dan kiri secara bergantian. Ketiga teknik permainan ini dijumpai pada permainan Marsius dan Sarikawan namun tidak pada Amarista.
Dalam memainkan ketiga repertoar gondang Marsius, Sarikawan dan Amarista mempunyai perbedaan dalam menggarap sebuah repertoar tetapi ada pula
yang sama. Penerapan tiga teknik permainan ini berbeda-beda antara satu pargarantung dengan pargarantung lainnya. Marsius memainkan repertoar gondang
dengan mempunyai ciri yang lebih sederhana. Bagian permainan lebih mudah untuk dimainkan dikarenakan di setiap bagian dari repertoar tidak menggunakan lebih dari
satu pola metode permainan. Hal ini dapat dilihat pada gondang Hata Sopisik dan Panogu-nogu Horbo Tu Lahatan yang dimainkannya. Marsius adalah seorang guru
dan dosen yang mendidik murid dimana dalam mengajar beliau membuat cara yang sederhana agar murid lebih mudah untuk diajarkan. Keadaan ini mungkin
mempengaruhi beliau dalam memainkan garantung. Sarikawan memainkan repertoar
Universitas Sumatera Utara
dengan variasi yang lebih kompleks dengan penggunaan tangan kanan dan kiri yang cukup rumit. Setiap pengulangan yang terjadi hampir dimainkan seluruhnya dengan
variasi yang berbeda dari sebelumnya. Amarista mempunyai ciri yang kuat dimana setiap gondang yang dimainkannya menggunakan pukulan tak yang diikuti pukulan
bilah kelima secara bergantian di tangan kiri dan pada tangan kanan memainkan melodi dari gondang tersebut.
Permainan Marsius dan Sarikawan mempunyai kedekatan pola jika dibandingkan dengan permainan Amarista. Kedekatan pola yang terjadi pada
permainan Marsius dan Sarikawan tentu sangat kuat diakibatkan karena mereka merupakan saudara kandung. Marsius dan Sarikawan berguru pada guru yang sama
dan bermain bersama dalam waktu yang cukup lama dalam satu kelompok musik etnis. Namun walaupun begitu dari hasil analisis ini dapat dilihat juga bahwa
walaupun mempunyai kedekatan pola, permainan mereka tidaklah sama. Penggarapan setiap pukulan yang terjadi tidaklah sama persis. Marsius dan Sarikawan
tetap memainkan garantung dengan gaya mereka masing-masing.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN
Tradisi kebudayaan musikal masyarakat Batak Toba adalah tradisi kebudayaan musik yang sungguh kaya. Tidak saja kaya dalam aspek genre musik,
instrumentasi, dan konteks penggunaan tetapi juga kaya dalam aspek praktis, seperti teknik-teknik permainan dan gaya permainan individu musisi yang ada di masyarakat.
Kekayaan ini tentu tidak lepas dari menyatakan bahwa tradisi musik Batak Toba adalah tradisi musik lisan, di mana segala sesuatunya terkait dengan musik tersebut
berkembang secara dinamis sesuai dengan perubahan masyarakat penyandang tradisi dimaksud, dalam konteks waktu, tempat dan pola pikir masyarakatnya. Perubahan
atau perkembangan dalam konteks tradisi lisan ini menjadi ciri dan melahirkan perbedaan-perbedaan yang selanjutnya menjadi karakter tradisi lisan. Hasil penelitian
yang didiskusikan di dalam skripsi ini menunjukkan bahwa perbedaan atau keragaman pada teknik permainan garantung bukanlah suatu kesalahan atau pun
ketiadaan aturan yang pasti, melainkan justru merupakan suatu kekayaan di dalam tradisi musik garantung Batak Toba.
Kekayaan tradisi musik Batak Toba juga tidak lepas dari tradisi lisan yang merupakan alasan mengapa tradisi musik ini tetap bertahan. Tradisi lisan memberi
ruang kepada musisi untuk berkarya dalam memainkan musik sesuai dengan apa yang diinginkan dan memaknai sendiri bagaimana memunculkan nilai keindahan pada
setiap permainannya. Setiap musisi mempunyai cara yang tidak terikat dalam
Universitas Sumatera Utara