PENDAHULUAN HUBUNGAN ANTARA OBESITAS (KEGEMUKAN) DENGAN DEPRESI DI KALANGAN MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG ANGKATAN 2007-2009

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Jumlah remaja obesitas terus meningkat dengan cepat dalam 20 tahun terakhir dan diperkirakan 12,5 juta remaja atau 70 dari populasi remaja saat ini mengalami kelebihan berat badan. Data yang ada saat ini sudah menunjukkan terjadinya pertambahan jumlah penduduk dengan obesitas, khususnya di kota-kota besar Sugondo, 2007. Studi yang dipimpin Dr. Gregory Simon, dari Group Health Cooperative, di Seattle, yang berada di Pacific Northwest ini meneliti lebih dari 9 ribu orang dewasa. Hasilnya sekitar 25 persen orang gemuk lebih sering mengalami rasa cemas yang berlebihan dan mood suasana hati yang tak stabil, dibanding orang dengan berat badan normal. Menurut Dr. Wayne Fenton dari National Institute of Mental Health, orang gemuk pada kenyataan dan dalam catatan medis mereka lebih banyak mengalami depresi. Penelitian Dr. Susan McElroy, di Universitas Cincinnati membuktikan bahwa memang ada hubungan antara pertumbuhan berat badan dan gangguan mental. Studi ini didasarkan survei nasional pada sekitar 9.125 orang dewasa yang menjalani interview kesehatan mental yang dilengkapi catatan ukuran berat dan tinggi badan partisipan. Sekitar seperempat dari seluruh participan masuk dalam kategori obesitas, sekitar 22 persen dari mereka mengalami gangguan mood seperti depresi dan rasa cemas berlebihan dibanding 18 persen partisipan yang tak mengalami obesitas. Anak-anak yang kelebihan berat badan digoda dan dilecehkan oleh teman-temannya banyak terjadi. Hal ini cenderung mempengaruhi cara pandang anak terhadap diri mereka hingga cukup dalam mempengaruhi kehidupan sosial mereka McCartney, 2007. Depresi merupakan problem kesehatan masyarakat yang cukup serius. World health organization WHO menyatakan bahwa depresi berada pada urutan ke empat penyakit didunia. Sekitar 20 wanita dan 12 pria, pada suatu waktu dalam kehidupannya pernah mengalami depresi. Depresi lebih sering terjadi pada wanita karena wanita lebih sering terpajan oleh stresor lingkungan dan nilai ambangnya terhadap stresor lebih rendah bila dibandingkan dengan pria. Nurmiati, 2005. Terdapat tiga derajat depresi, yaitu depresi ringan, sedang dan berat. Gangguan depresif berat adalah suatu gangguan yang sering, dengan prevalensi seumur hidup adalah kira-kira 15 persen, kemungkinan setinggi 25 persen pada wanita. Rata-rata usia onset untuk gangguan depresif berat adalah kira-kira 40 tahun; 50 persen dari semua pasien mempunyai onset antara usia 20 dan 50 tahun. Beberapa data epidemiologis menyatakan bahwa insidensi gangguan depresif berat diduga meningkat pada orang-orang yang berusia kurang dari 20 tahun Kaplan, 2010. Dari hasil survey pendahuluan di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang didapatkan bahwa mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang yang mengalami obesitas yaitu kira-kira 17 mahasiswi dari tiga angkatan. Berdasarkan data diatas dan masih belum adanya penelitian tentang Hubungan antara obesitas dengan depresi di kalangan mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2007-2009 dengan objek mahasiswi maka penulis berkeinginan untuk menelitinya di kalangan mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. 1.2 Rumusan Masalah Apakah ada hubungan antara obesitas dengan depresi pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2007-2009? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui hubungan antara obesitas dengan depresi pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2007-2009. 1.3.2 Tujuan Khusus a. Mengetahui jumlah mahasiswi Fakultas Kedokteran obesitas di Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2007-2009. b. Mengetahui jumlah mahasiswi obesitas dengan depresi di Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2007-2009. 1.4 Manfaat penelitian 1.4.1 Manfaat Akademik Digunakan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya. 1.4.2 Manfaat Klinis Untuk mengetahui adanya hubungan antara obesitas dengan terjadinya depresi sehingga bisa dilakukan pencegahan atau prevensi dini. 1.4.3 Manfaat untuk Masyarakat Sebagai informasi untuk menyadarkan masyarakat tentang kecenderungan terjadinya depresi pada obesitas sehingga masyarakat menyadari dan bisa melakukan langkah dini untuk mengatasi obesitas.