faktor-faktor keterlambatan pengembalian dokumen rekam medis rawat inap ke assembling di rumah sakit umum daerah tugurejo semarang pada periode bulan maret tahun 2013.
Faktor-faktor Keterlambatan Penyerahan DRM Rawat Inap ke Bagian
Assembling di RSUD. Tugurejo Semarang Pada Periode Bulan April 2013
Oleh : Riska Setyawan
Abstract
Precision delivery of hospitalization medical record documents to the
assembling part affects the process of medical record service. At the initial survey
in general hospital Tugurejo, in April 2013 there were 17,7% of 1874
hospitalization documents delayed in the delivery process. The general goal of
this research is giving explanation about delay factors in medical record
documants return to Assembling
part in Tugurejo public hospital located at
Semarang on March 2013.
The type of research used are descriptive. The subject of this research is
assembling and admin inpatient ward, and it’s object is the inpatient medical
record documents in March 2013. As for the data collection methods used are
observation and interview with officers of the assembling and admin inpatient
ward. The primary data types in this research is in the form of interview and direct
observation, and secondary data is data thet are readily available such as
regarding guidelines hospitals. Processing of data in this study was the reduction
of the data, the presentation of the data, and draw conclusions. And data
analysis in this research is a descriptive analysis of where research results are
presented which obtained is late submission factors of hospitalization inpatient
medical record
Results obtained from this study is the flow of medical record document
submission to the assembling from the ward, and the factors causing delays in
delivery which include human resources, facilities and infrastructure, as well as
standard operating procedure of medical record document submission.
Condusion of this research is doctors and nurses are not directly complete
the medical records documents after discharge of patients, then it causes the late
submission of documents to the assembling division. Its recommended for
doctors and nurses to be able completing the medical record documents after
patients go home in order to avoid delays in delivery process.
Keyword
: medical record document, standard operating procedure, facilities
and infrastructure, late document submission
Pendahuluan
yang disebut dengan rekam medis.
Rumah
sakit
rujukan
kesehatan
tempat
merupakan
yang
Sehingga pelayanan medis tersebut
memiliki
bukti
yang
syah
yang
melayani pasien rawat jalan, rawat
dipertanggungjawabkan.
darurat dan rawat inap dengan
Tugurejo
berbagai jenis pelayanan medis dan
rekam medis menggunakan system
penunjang medis dalam satu sistem
sentralisasi
pelayanan rumah sakit. Melayani
dokumen rekam medis rawat inap,
pasien merupakan salah satu bentuk
rawat
pelayanan
rumah
sakit tersebut,
menjadi satu. Di RSUD Tugurejo
maka
terkena
kewajiban
cara pengembalian dokumen rekam
pelayanan
medis ke filling dengan cara diantar
Rekam Medis (RM). Rekam medis
dokumen rekam medis oleh admin
adalah keterangan baik yang tertulis
bangsal
maupun terekam tentang identitas,
mengambalikan
anamnesa,
penentuan
fisik,
medis ke assembling.
laboratorium,
diagnose
segala
Berdasarkan
menyelenggarakan
RSUD
penyimpanan
yaitu
jalan,
dokumen
penyimpanan
dan
gawat
yang
darurat
tugasnya
dokumen
survei
pelayanan dan tindakan medic yang
pendahuluan
diberikan
dan
RSUD Tugurejo Semarang diketahui
pengobatan baik yang dirawat inap,
bahwa pelayanan bagi pasien rawat
rawat
kepada
jalan
mendapatkan
pasien
inap terutama pasien yang selesai
pelayanan
gawat
pulang rawat inap pengembalian
Tugurejo
sebagai
rekam
assembling
Rumah Sakit Umum Daerah milik
pengembalian
pemerintah propinsi Jawa Tengah
medis
dalam upaya memberikan pelayanan
pengembalian
kesehatan
kepada
medis
secara
paripurna.
kepada
masyarakat
pelayanan
pasien
di
yang
dokumen
memberikan
dilakukan
maupun
darurat.
RSUD
yang
rekam
wajib
menurut
rekam
inap
adalah
dokumen
inap
ke
protap
dokumen
rawat
rawat
medis
rekam
selambat-
Dalam
lambatnya 2X24jam(7). Survey awal
medis
di RSUD Tugurejo Semarang untuk
dibuatkan
mendapatkan
data
awal
suatu dokumen yang berisi setiap
menggunakan
tindakan pelayanan medis kepada
pedoman wawancara. Pada survey
pasien tersebut secara kronologis,
awal dokumen rekam medis rawat
observasi
peneliti
dan
inap yang mengalami keterlambatan
dimiliki oleh suatu instansi. Man
sebesar
332
yaitu Sumber Daya Manusia (SDM)
dokumen dari 1874 dokumen yang
adalah petugas yang bertanggung
harus
jawab mengisi formulir / berkas.
17.7%
sebanyak
dikembalikan
ke
bagian
assembling pada bulan Maret 2013
Keterampilan,
dengan rata-rata keterlambatannya
kedisiplinan
selama 5 hari yaitu 5X24 jam
berpengaruh terhadap kelengkapan
(120jam) yang tidak sesuai dengan
data. Selain itu, pengetahuan dan
protap pengembalian DRM yang
tingkat pendidikan juga berpengaruh
sasaran mutunya 2X24 jam, data ini
untuk kelancaran kinarja petugas
diperoleh dari Ketidak Lengkapan
rekam medis. Machine yaitu Sarana
Pengembalian
Medis
dan prasarana untuk suatu bidang
(KLPCM) DRM per ruangan bulan
pekerjaan harus dipenuhi karena jika
Maret tahun 2013. Oleh karena itu
hal
ketika pasien datang kembali untuk
maka
kontrol
Tugurejo
pekerjaan. Matherials yaitu Bahan
Semarang dokumen rekam medis
adalah suatu produk atau fasilitas
pasien belum kembali ke unit rekam
yang digunakan untuk menunjang
medis. Pengembalian DRM di RSUD
tujuan dalam pelaksanaan system
Tugurejo
pelahyanankesehatan
ke
Catatan
RSUD
Semarang
dapat
juga
pendidikan,
petugas
tersebut
tidak
akan
sangat
dilaksanakan
menghambat
yang
suatu
ada
dilihat dalam Laporan Pengembalian
dirumah sakit. Untuk itu dibuatlah
dan Kelengkapan Isian Dokumen
protap yang berisikan tentang suatu
Rekam Medis Rawat Inap RSUD
ketetapan
Tugurejo Semarang, yang
memuat
suatu
alur
prosedur.
sasaran mutunya 2 x 24 jam. Tapi
Prosedur
tetap
adalah
standard
target tersebut masih belum bisa
kebijakan
bersumber
dicapai karena petugas di bagian
petunjuk
bangsal
penyelenggaraan
sering
pengembalian
terlambat
DRM
ke
target
dalam
petugas
Rekam Medis.
Menurut teori dari GR Terry
atau
dan
sebagai
kebijakan
tertulis
rekam
medis
rekam
Departemen
buku
pedoman
dasar
pelayanan
dari
yang
pelaksanaan
medis
Kesehatan
perundangan
dari
dan
terdapat 5M yaitu Man, machine,
peraturan
matherials, method, money yang
berkaitan
menjad sumber daya dalam suatu
Methode yaitu Metode yang tepat
sumber daya utama yang harus
akan banyak membantu tugas-tugas
dengan
rekam
yang
medis.
seseorang supaya lebih cepat dan
tepat
ringan
pelaksanaan
dokumen rekam medis rawat inap ke
pelayanan kesehatan di rumah sakit.
bagian assembling tidak lebih dari 2
Cara
dari
X 24 Jam setelah pasien pulang
bangsal ke assembling adalah setiap
dirawat, dan dokumen dinyatakan
hari
proses
tidak tepat waktu jika penyerahan
pelaporan kegiatan di unit rawat inap
dokumen rekam medis rawat inap ke
dan batasan waktu pengembalian
bagian assembling lebih dari 2 X 24
DRM yang sesuai dengan protap
Jam setelah pasien pulang setelah
yaitu 2 X 24 jam. Dan yang terakhir
dirawat.
di
dalam
pengembalian
guna
DRM
membantu
waktu
Tujuan
adalah money yaitu Dalam suatu
sistem rumah sakit yang berperan
penelitian
paling penting salah satunya adalah
menjelaskan
dana.
menjadi
Anggaran
dana
untuk
jika
ini
penyerahan
umum
dari
adalah
untuk
faktor-faktor
penyebab
yang
keterlambatan
peralatan harus terperinci, sehingga
penyerahan dokumen rekam medis
kebutuhan
dapat
rawat inap ke bagian assembling di
secepat
rumah sakit umum daerah Tugurejo
mungkin. Suatu berkas rekam medis
Semarang pada periode bulan Maret
memiliki
2013.
diatasi
yang
dan
nilai
kurang
dipenuhi
keuangan,
karena
sebagai
isinya
dapat
diunakan
bahan
untuk
menetapkan
Dan
tujuan
khusus
dari
penelitian ini yaitu menjelaskan alur
biaya
penyerahan dokumen rekam medis
pembayanan pelayanan rumah sakit.
rawat inap ke bagian assembling
Dalam
penyerahan
dan
menjelaskan
faktor-faktor
dokumen rekam medis rawat inap ke
penyebab
bagian
dokumen
penyerahan dokumen rekam medis
tersebut di bedakan menjadi 2 type,
rawat inap ke bagian assembling
yaitu dokumen rekam medis yang
yang meliputi SDM, sarana dan
tepat waktu dan tidak tepat waktu.
prasarana,
Dokumen rekam medis dikatakan
rumah sakit.
assembling
keterlambatan
dan
prosedur
tetap
Alur dalam penyerahan dokumen rekam medis secara urut seperti
dalam skema alur penyerahan dokumen rekam medis rawat inap sebagai berikut
:
ADMIN
RUANGAN/BANGSAL
UNIT RAWAT
INAP
ASSEMBLING
TIDAK LENGKAP
LENGKAP
KODING/
INDEKSING
FILLING
Deskripsi skema :
Petugas
admin
ruangan/bangsal
menyiapkan
di simpan dalam rak penyimpanan
dokumen rekam medis.
dokumen rekam medis rawat inap
Sumber daya manusia yang
dari ruangan/bangsal yang akan di
ada di bagian assembling dan admin
kembalikan ke bagian assembling,
ruangan
setelah
petugas
petugas
assembling
rawat
inap
adalah
assembling,
4
dengan
menerima dokumen rekam medis
pengalaman kerja rata-rata 7 tahun
rawat inap akan di rakit dan diteliti
dan
kembali
dokumen
sudah pernah mengikuti program
rekam medis rawat inap apakah
pelatihan kerja maupun workshop.
sudah lengkap atau tidak lengkap.
Dan terdapat 15 petugas bagian
Jika dokumen rekam medis rawat
admin ruangan rawat inap dengan
inap tidak lengkap maka akan di
rata-rata pengalaman kerja hanya 2
kembalikan ke admin ruangan untuk
bulan
di lengkapi, dan jika dokumen rekam
petugas
admin
medis
pegawai
baru
kelengkapan
sudah
assembling
lengkap
akan
bagian
menyerahkan
semua
petugas
karena
assembling
sebagian
besar
ruangan
adalah
dan
dari
hanya
lengkap ke bagian koding indeksing
mengikuti pelatihan kerja.
di
kode
penyakitnya
akan
di
serahkan kepada pihak filling untuk
15
petugas admin ruangan rawat inap
dokumen yang sudah dirakit dan
untuk di kode diagnosisnya, setelah
ke
2
yang
sudah
pernah
Sarana adalah alat atau
bahan utama yang digunakan dalam
membantu
proses
penyerahan
dokumen rekam medis rawat inap.
rekam
Di rumah sakit Tugurejo hanya lift
menjadi prasarananya yaitu sebagai
yang menjadi alat bantu dalam
alat penunjang dari sarana yaitu lift.
proses
pengembalian
medis,
dan
listrik
yang
dokumen
Dalam protap penyerahan
3) Petugas
ruangan
dokumen rekam medis rawat inap di
mencatat
rumah sakit tugurejo isinya adalah
pengembalian dokumen
sebagai berikut :
rekam
1.
Kebijakan
buku ekspedisi ruangan
Pengembalian dokumen rekam
disertai
medis
petugas rekam medis.
rawat
inap
selambat-
lambatnya 2 x 24 jam.
2.
bukti
medis
kedalam
tanda
tangan
4) Petugas
Prosedur
ruangan
bertanggung jawab atas
a. Perawat
atau
petugas
ruangan rawat inap
rekam
dokumen
rekam medis di ruangan.
1) Petugas
ruangan
menyiapkan
kehilangan
dokumen
medis
pasien
b. Petugas rekam medis
1) Petugas
rekam
bagian
assembling
yang sudah dipulangkan
mencatat
setiap hari (paling lambat
penerimaan
2
rekam
x
24
pasien
jam
setelah
pulang)
untuk
diserahkan
kepada
petugas rekam medis.
2) Perawat
atau
ruangan
petugas
rawat
medis
bukti
dokumen
medis
bangsal
dari
rawat
inap
kedalam buku ekspedisi
pengembalian
tanda
tangan
disertai
perawat
inap
bangsal.
dokumen
2) Petugas
rekam
medis
rekam medis setiap hari
meneliti
jumlah
DRM
(maksimal 2 x 24 jam
yangsudah dikembalikan
setelah pasien pulang)
dengan
dari setiap bangsal rawat
pulang dan yang belum
inap ke instalasi rekam
dikembalikan.
mengantar
medis
assembling.
bagian
data
pasien
3) Petugas
rekam
medis
managih
DRM
yang
rekam
medis
merakit
dan
rekam
data
waktunya,
bebas
secara
baik
data
maupun
data
variable. Dalam penelitian ini yang
menjadi
variabel
penelitiannya
adalah alur penyerahan DRM dan
mengurutkan DRM RI
5) Petugas
bersamaan
variabel
belum dikembalikan.
4) Petugas
mengumpulkan
medis
faktor-faktor
penyebab
mengoreksi kelengkapan
keterlambatan
dokumen rekam medis
rawat inap yang meliputi : (a) SDM,
pasien dan apabila tidak
(b) sarana dan prasarana, dan (c)
lengkap maka dokumen
prosedur tetap rumah sakit.
rekam
Subjek
medis
dikembalikan
dokter
lagi
ke
penanggung
jawab
pasien
(DPJJ)
penyerahan
menjadi
DRM
penelitian
sasaran
yang
penelitian
ini
adalah petugas assembling, petugas
admin
ruang
rawat
inap
dan
dokumen rekam medis rawat inap
untuk dilengkapi.
6) Menyerahkan DRM RI
bulan maret 2013. Untuk jumlah
yang lengkap kebagian
sampel yang akan diteliti adalah
koding dan indeksing.
semua
petugas
assembling
dan
medis
petugas admin ruangan rawat inap
kembali
serta 100 dokumen rekam medis
dokumen rekam medis
rawat inap dari 1.874 dokumen
yang sudah lengkap di
rekam medis rawat inap pada bulan
bagian penyimpanan.
maret 2013.
7) Petugas
rekam
menyimpan
8) Petugas
rekam
Alat yang digunakan dalam
medis
bertanggung jawab atas
penelitian
kehilangan
dokumen
wawancara
rekam medis pasien di
assembling
rak
ruangan, serta check list sebagai
penyimpanan
di
instalasi rekam medis.
ini
adalah
daftar
kepada
dan
petugas
petugas
admin
observasi sampel dokumen rekam
medis rawat inap bulan maret 2013.
Metodologi Penelitian
Dilihat
variabel
penelitian
karena
dari
subyek
penelitian
cross
Data yang dikumpulkan terdiri
ini
sectional
penelitian
dan
adalah
dari :
a)
Data Primer adalah data
oleh
yang diperoleh langsung
akan
dari
subjek
penelitian
dengan mengenakan alat
wawancara yang diperlukan dan
pengukuran
alat
mendukung penelitian ini. Tahap
data
penyajian data adalah Data dalam
objek
penelitian ini disajikan dalam bentuk
atau
pengambilan
langsung
b)
pada
sebagai sumber informasi
teks
yang dicari. Data yang
prosentase pengembalian dokumen
diperoleh
hasil
rekam medis yang terlambat dan
observasi dan wawancara
tidak terlambat akan disajikan dalam
dengan
bentuk table. Dan untuk data bentuk
dari
petugas
rekam
dan
table.
teks
dan kurir rawat inap.
penjelasan mengenai proses dan
Data
pelakasanaan
adalah
tentang
uraian
data
medis bagian assembling
Sekunder
berisi
Untuk
dan
pengembalian
data yang diperoleh dari
dokumen rekam medis dari rawat
pihak lain, tidak langsung
inap ke bagian assembling. Dan
diperoleh oleh peneliti dari
tahap
subjek penelitiannya. Data
kesimpulan
sekunder
biasanya
kesimpulan dari hasil penelitian atau
berwujud
data
merumuskan suatu pernyataan yang
data
proporsional.
dokumentasi
laporan
atau
yang
sudah
akhir
dibuat
sekaligus
ini
penelitian.
diperoleh
Rumah
sekunder
menarik
Menarik
Kesimpulan
terkait
menjawab
suatu
yang
dan
pertanyaan
dari
protap
Analisis data yang dilakukan
Sakit
Umum
dalam penelitian ini adalah analisis
Tugurejo
deskriptif dimana memaparkan hasil
Daerah
penelitian
Semarang
Pengolahan
yaitu
hendaknya
tersedia. Dalam penelitian
data
adalah
data
dalam
tentang
yang
diperoleh
faktor-faktor
yaitu
penyebab
penelitian ini akan disajikan dalam 3
keterlambatan
tahap secara berurutan yaitu reduksi
rawat inap dari bangsal ke rekam
data, penyajian data dan menarik
medis bagian assembling, dilihat dari
kesimpulan. Dalam tahap reduksi
Sumber Daya Manusia, sarana dan
data adalah Merangkum, memilih
prasarana, serta protap di Rumah
hal-hal yang pokok, memfokuskan
Sakit
pada hal-hal yang penting. Reduksi
Semarang.
data dalam penelitian ini dilakukan
dengan
memilih
beberapa
hasil
Umum
penyerahan
Daerah
DRM
Tugurejo
Pembahasan
penyerahan dokumen rekam medis
Berdasarkan observasi dan
wawancara
langsung
dengan
rawat inap ke bagian assembling.
Hal ini dikarenakan petugas bagian
petugas unit rekam medis proses
admin
penyerahan dokumen rekam medis
adalah pegawai baru dan petugas
rawat inap ke assembling adalah
admin
admin
dokumen rekam medis jika dokumen
ruangan
menyiapkan
dokumen rekam medis rawat inap
ruangan
sebagian
ruangan
hanya
besar
mengirim
sudah lengkap.
yang sudah lengkap setelah pasien
Alat yang digunakan dalam
pulang ke bagian assembling, pada
proses penyerahan dokumen rekam
bagian
medis
assembling
merakit
dan
rawat
inap
ke
bagian
mengecek dokumen yang lengkap.
assembling adalah lift DRM. Hal ini
Kemudian di kirim ke bagian koding
memudahkan
indeksing untuk di kode diagnosa
untuk mengantar dokumen rekam
penyakit pasien. Setelah di kode
medis
penyakitnya, DRM dikirim ke bagian
assembling karena letak ruangan
filing untuk di simpan dalam rak
rekam medis bagian assembling
penyimpanan
berada di lantai dua. Tapi lebih baik
dokumen
rekam
admin
rawat
inap
rawat
ke
inap
bagian
lagi jika admin ruangan disediakan
medis.
Untuk
mengurangi
keranjang sebagai tempat untuk
rekam
membawa DRM dari bangsal. Selain
medis, seharusnya setelah pasien
jarak antara bangsal dan ruang
pulang
2X24jam
rekam medis bagian assembling
dokumen rekam medis rawat inap
yang jauh juga akan memudahkan
harus dikirim ke bagian rekam medis
admin
supaya dokumen rekam medis rawat
yang relatif banyak. Prasarana yang
inap
dalam
digunakan
ke
bagian
sarana dalam proses pengembalian
Tapi
dalam
dokumen
keterlambatan
dokumen
kurang
tidak
penyerahannya
assembling.
dari
terlambat
ruangan
membawa
sebagai
rekam
DRM
penunjang
medis
ke
kenyataanya dokumen rekam medis
assembling adalah listrik. Jika listrik
baru dikirim ke bagian rekam medis
di rumah sakit mati, maka lift DRM
setelah
tidak akan berfungsi dengan baik hal
dilengkapinya
dokumen
ini
rekam medis rawat inap.
Banyak dari petugas yang
juga
akan
pengembalian
proses
dokumen
apalagi
medis
bagian
belum mengetahui tentang adanya
ruang
protap
assembling berada di lantai dua.
yang
mengatur
tentang
rekam
dalam
Dari hasil wawancara dan
dokumen rekam medis rawat inap
masih
harus
belum
lambatnya 2X24 jam. Petugas baru
mengetahui adanya protap yang
mengantar dokumen rekam medis
mengatur prosedur tentang batas
rawat inap ke bagian assembling
pengembalian
setelah dokumen tersebut sudah
observasi yang
banyak
dilakukan
petugas
yang
dokumen
rekam
dikembalikan
selambat-
ada
lengkap. Hal ini dapat mengurangi
beberapa petugas admin ruangan
ketidaklengkapan dokumen rekam
yang
medis rawat inap, tapi menambah
medis
rawat
baru
inap,
di
karena
RSUD
Tugurejo
prosentase
Semarang.
Antara
kenyataan
di
protap
dan
lapangan
terjadi
keterlambatan
pengembalian
dokumen
rekam
medis
inap
bagian
rawat
ke
ketidak sesuaian , hal ini yang
assembling. Hal ini yang menjadi
menjadi
penyebab
salah
satu
terjadinya
penyebab
keterlambatan
pengembalian
dokumen
rekam
medis. Sebagai satu contoh kegiatan
pengembalian
dokumen
utama
keterlambatan
faktor
pengembalian
dokumen rekam medis rawat inap ke
bagian assembling.
rekam
medis rawat inap yang tidak sesuai
Kesimpulan
dengan
protap
1.
ruangan
rawat
adalah
inap
dari
admin
mengoreksi
Dalam
alur
pengembalian
dokumen rekam medis rawat
kelengkapan dokumen rekam medis
inap
sebelum di serahkan ke bagian
langsung
assembling, kalau dokumen rekam
rekam medis rawat inap setelah
medis
maka
pasien pulang kurang dari 2 X
tidak
24 jam. Dokumen akan diteliti
belum
dokumen
lengkap
rekam
diserahkan
ke
medis
assembling
tapi
admin
ruangan
mengirim
kelengkapannya
tidak
dokumen
dahulu,
jika
Dokter
dokumen rekam medis belum
Penanggung Jawab Pasien (DPJP)
lengkap admin ruangan tidak
yang bersangkutan. Padahal tugas
mengirim
untuk
medis. Dokumen rekam medis
dilengkapi
dahulu
meneliti
dokumen
dalam
oleh
kelengkapan
protap
adalah
Jadi
petugas
admin
rekam
rawat inap baru akan dikirim
setelah
bagian assembling.
dokumen
Dokter
Penanggung
Jawab Pasien (DPJP) sudah
ruangan tidak menjalankan aturan
melengkapi
dokumen
protap bahwa setelah pasien pulang
medis rawat inap.
rekam
2.
Sumber daya manusia di bagian
Saran
assembling adalah rekam medis
1.
dan hanya satu yang lulusan
inap, dokumen rekam medis
ekonomi, sedangkan di bagian
langsung
admin ruangan sebagian besar
assembling agar tidak terjadi
adalah
lulusan
keterlambatan
petugas
baru
mengetahui
SMA
yang
dan
tentang
ke
bagian
pengembalian
inap yang lebih dari 2X24 jam.
protap
2.
Diadakannya
pelatihan
dan
sosialisasi
terhadap
admin
assembling.
ruangan
dalam
proses
Jarak antara unit rekam medis
pengembalian dokumen rekam
dengan bangsal rawat inap agak
medis
jauh, dan hanya lift DRM yang
petugas bagian admin ruangan
membantu
yang
medis
4.
dikirim
dokumen rekam medis rawat
tidak
pengembalian dokumen rekam
3.
Setelah pasien pulang rawat
rawat
inap
dalam
ke
proses
rawat
inap,
terutama
kebanyakan
adalah
pengembalian dokumen rekam
petugas baru yang belum tahu
medis
tentang
karena
ruang
rekam
alur
prosedur
medis berada di lantai 2 RSUD
pengembalian dokumen rekam
Tugurejo Semarang.
medis rawat inap ke bagian
Pelaksanaan
protap
kenyataan tidak sama. Admin
ruangan
meneliti
assembling.
dengan
3.
Ditambahnya
sarana
mempermudah
dokumen
untuk
pengiriman
rekam medis rawat inap yang
dokumen rekam medis rawat
lengkap dan belum lengkap, jika
inap seperti keranjang DRM
belum lengkap dokumen tidak
untuk
dikirim ke bagian assembling
membawa
melainkan
yang
dilengkapi
dahulu
mempermudah
DRM
banyak
rawat
akan
rekam
medis
diserahkan
bagian
bagian assembling.
Untuk
meneliti kelengkapan dokumen
4.
Diadakannya
inap
yang
setelah lengkap baru dikirim ke
assembling.
ke
dalam
sosialisasi
dalam protap dilakukan oleh
mengenai protap alur prosedur
petugas bagian assembling, tapi
pengembalian dokumen rekam
dalam kenyataanya di lakukan
medis kepada petugas yang
oleh admin ruangan.
bersangkutan
dalam
proses
pengembalian dokumen rekam
medis rawat inap.
Daftar Rujukan
pelayanan
1.
Peraturan Menteri Kesehatan
teknis penyelenggaraan rekam
Republik
medis/medical
Indonesia
Nomor
tentang Rekam Medis tanggal 2
Metodologi
Universitas Indonesia.2008.
Kesehatan.
Surat
Cipta.2005.
Keputusan
Direktorat
Pelayanan
tahun
1991.
Medik
Tentang
Rekam
Soekidjo.
Penelitian
11. Azwar,
Jakarta:
A.
Rineka
Pengantar
Administrasi
Kesehatan.
Jakarta:
Binarupa
Aksara,1996.
Departemen
Kesehatan
12. Proceeding Kongres Nasional l
Republik Indonesia. Pedoman
dan Pertemuan Ilmiah Nasional
Sistem Pencatatan Rumah Sakit
ll, Ikatan Dokter Kesehatan Kerja
(Rekam
Indonesia(DKI)
Medis/
Medical
Record.1994.
Shofari,
Rekam
Bambang.
Medis
Prigen(tretes),
Jawa Timur 15-17 Nopember
di
Sistem
Pelayanan
1995.
13. Sudigdo S, Sofyan I. Dasar-
Kesehatan. Semarang, 2008.
dasar
Metodologi
Penelitian
(tidak dipublikasikan)
Klinis.
Jakarta;
Sagung
Riyanto,
Agus.
Aplikasi
Metodologi
Penelitian
Seto.2008.
14. Setyaningsih,
Retno
Astuti.
Kesehatan. Yogyakarta, 2011.
Panduan Karya Tulis Tugas
Protap
Akhir.
RSUD
Tugurejo.
05/Protap/00/A-012. Revisi ; 1
8.
10. Notoatmodjo,
Kesehatan. Jakarta : Penerbit
Medis.
7.
Moleong, Lexy J. Metodologi
Remaja Rosdakarya.2007.
Penyelenggaraan
6.
9.
Hatta, G. Pedoman Manajemen
No.78
5.
rumah
Penelitian Kualitatif. Bandung:
Jenderal
4.
record
Maret 2008.
Kesehatan di Sarana Pelayanan
3.
petunjuk
sakit, refisi I, Jakarta 1993.
269/Menkes/Per/III/2008
2.
medic,
Departemen
RepubIik
kesehatan
Indonesia
Dirjen
Semarang,
dipublikasikan)
2012.(tidak
Assembling di RSUD. Tugurejo Semarang Pada Periode Bulan April 2013
Oleh : Riska Setyawan
Abstract
Precision delivery of hospitalization medical record documents to the
assembling part affects the process of medical record service. At the initial survey
in general hospital Tugurejo, in April 2013 there were 17,7% of 1874
hospitalization documents delayed in the delivery process. The general goal of
this research is giving explanation about delay factors in medical record
documants return to Assembling
part in Tugurejo public hospital located at
Semarang on March 2013.
The type of research used are descriptive. The subject of this research is
assembling and admin inpatient ward, and it’s object is the inpatient medical
record documents in March 2013. As for the data collection methods used are
observation and interview with officers of the assembling and admin inpatient
ward. The primary data types in this research is in the form of interview and direct
observation, and secondary data is data thet are readily available such as
regarding guidelines hospitals. Processing of data in this study was the reduction
of the data, the presentation of the data, and draw conclusions. And data
analysis in this research is a descriptive analysis of where research results are
presented which obtained is late submission factors of hospitalization inpatient
medical record
Results obtained from this study is the flow of medical record document
submission to the assembling from the ward, and the factors causing delays in
delivery which include human resources, facilities and infrastructure, as well as
standard operating procedure of medical record document submission.
Condusion of this research is doctors and nurses are not directly complete
the medical records documents after discharge of patients, then it causes the late
submission of documents to the assembling division. Its recommended for
doctors and nurses to be able completing the medical record documents after
patients go home in order to avoid delays in delivery process.
Keyword
: medical record document, standard operating procedure, facilities
and infrastructure, late document submission
Pendahuluan
yang disebut dengan rekam medis.
Rumah
sakit
rujukan
kesehatan
tempat
merupakan
yang
Sehingga pelayanan medis tersebut
memiliki
bukti
yang
syah
yang
melayani pasien rawat jalan, rawat
dipertanggungjawabkan.
darurat dan rawat inap dengan
Tugurejo
berbagai jenis pelayanan medis dan
rekam medis menggunakan system
penunjang medis dalam satu sistem
sentralisasi
pelayanan rumah sakit. Melayani
dokumen rekam medis rawat inap,
pasien merupakan salah satu bentuk
rawat
pelayanan
rumah
sakit tersebut,
menjadi satu. Di RSUD Tugurejo
maka
terkena
kewajiban
cara pengembalian dokumen rekam
pelayanan
medis ke filling dengan cara diantar
Rekam Medis (RM). Rekam medis
dokumen rekam medis oleh admin
adalah keterangan baik yang tertulis
bangsal
maupun terekam tentang identitas,
mengambalikan
anamnesa,
penentuan
fisik,
medis ke assembling.
laboratorium,
diagnose
segala
Berdasarkan
menyelenggarakan
RSUD
penyimpanan
yaitu
jalan,
dokumen
penyimpanan
dan
gawat
yang
darurat
tugasnya
dokumen
survei
pelayanan dan tindakan medic yang
pendahuluan
diberikan
dan
RSUD Tugurejo Semarang diketahui
pengobatan baik yang dirawat inap,
bahwa pelayanan bagi pasien rawat
rawat
kepada
jalan
mendapatkan
pasien
inap terutama pasien yang selesai
pelayanan
gawat
pulang rawat inap pengembalian
Tugurejo
sebagai
rekam
assembling
Rumah Sakit Umum Daerah milik
pengembalian
pemerintah propinsi Jawa Tengah
medis
dalam upaya memberikan pelayanan
pengembalian
kesehatan
kepada
medis
secara
paripurna.
kepada
masyarakat
pelayanan
pasien
di
yang
dokumen
memberikan
dilakukan
maupun
darurat.
RSUD
yang
rekam
wajib
menurut
rekam
inap
adalah
dokumen
inap
ke
protap
dokumen
rawat
rawat
medis
rekam
selambat-
Dalam
lambatnya 2X24jam(7). Survey awal
medis
di RSUD Tugurejo Semarang untuk
dibuatkan
mendapatkan
data
awal
suatu dokumen yang berisi setiap
menggunakan
tindakan pelayanan medis kepada
pedoman wawancara. Pada survey
pasien tersebut secara kronologis,
awal dokumen rekam medis rawat
observasi
peneliti
dan
inap yang mengalami keterlambatan
dimiliki oleh suatu instansi. Man
sebesar
332
yaitu Sumber Daya Manusia (SDM)
dokumen dari 1874 dokumen yang
adalah petugas yang bertanggung
harus
jawab mengisi formulir / berkas.
17.7%
sebanyak
dikembalikan
ke
bagian
assembling pada bulan Maret 2013
Keterampilan,
dengan rata-rata keterlambatannya
kedisiplinan
selama 5 hari yaitu 5X24 jam
berpengaruh terhadap kelengkapan
(120jam) yang tidak sesuai dengan
data. Selain itu, pengetahuan dan
protap pengembalian DRM yang
tingkat pendidikan juga berpengaruh
sasaran mutunya 2X24 jam, data ini
untuk kelancaran kinarja petugas
diperoleh dari Ketidak Lengkapan
rekam medis. Machine yaitu Sarana
Pengembalian
Medis
dan prasarana untuk suatu bidang
(KLPCM) DRM per ruangan bulan
pekerjaan harus dipenuhi karena jika
Maret tahun 2013. Oleh karena itu
hal
ketika pasien datang kembali untuk
maka
kontrol
Tugurejo
pekerjaan. Matherials yaitu Bahan
Semarang dokumen rekam medis
adalah suatu produk atau fasilitas
pasien belum kembali ke unit rekam
yang digunakan untuk menunjang
medis. Pengembalian DRM di RSUD
tujuan dalam pelaksanaan system
Tugurejo
pelahyanankesehatan
ke
Catatan
RSUD
Semarang
dapat
juga
pendidikan,
petugas
tersebut
tidak
akan
sangat
dilaksanakan
menghambat
yang
suatu
ada
dilihat dalam Laporan Pengembalian
dirumah sakit. Untuk itu dibuatlah
dan Kelengkapan Isian Dokumen
protap yang berisikan tentang suatu
Rekam Medis Rawat Inap RSUD
ketetapan
Tugurejo Semarang, yang
memuat
suatu
alur
prosedur.
sasaran mutunya 2 x 24 jam. Tapi
Prosedur
tetap
adalah
standard
target tersebut masih belum bisa
kebijakan
bersumber
dicapai karena petugas di bagian
petunjuk
bangsal
penyelenggaraan
sering
pengembalian
terlambat
DRM
ke
target
dalam
petugas
Rekam Medis.
Menurut teori dari GR Terry
atau
dan
sebagai
kebijakan
tertulis
rekam
medis
rekam
Departemen
buku
pedoman
dasar
pelayanan
dari
yang
pelaksanaan
medis
Kesehatan
perundangan
dari
dan
terdapat 5M yaitu Man, machine,
peraturan
matherials, method, money yang
berkaitan
menjad sumber daya dalam suatu
Methode yaitu Metode yang tepat
sumber daya utama yang harus
akan banyak membantu tugas-tugas
dengan
rekam
yang
medis.
seseorang supaya lebih cepat dan
tepat
ringan
pelaksanaan
dokumen rekam medis rawat inap ke
pelayanan kesehatan di rumah sakit.
bagian assembling tidak lebih dari 2
Cara
dari
X 24 Jam setelah pasien pulang
bangsal ke assembling adalah setiap
dirawat, dan dokumen dinyatakan
hari
proses
tidak tepat waktu jika penyerahan
pelaporan kegiatan di unit rawat inap
dokumen rekam medis rawat inap ke
dan batasan waktu pengembalian
bagian assembling lebih dari 2 X 24
DRM yang sesuai dengan protap
Jam setelah pasien pulang setelah
yaitu 2 X 24 jam. Dan yang terakhir
dirawat.
di
dalam
pengembalian
guna
DRM
membantu
waktu
Tujuan
adalah money yaitu Dalam suatu
sistem rumah sakit yang berperan
penelitian
paling penting salah satunya adalah
menjelaskan
dana.
menjadi
Anggaran
dana
untuk
jika
ini
penyerahan
umum
dari
adalah
untuk
faktor-faktor
penyebab
yang
keterlambatan
peralatan harus terperinci, sehingga
penyerahan dokumen rekam medis
kebutuhan
dapat
rawat inap ke bagian assembling di
secepat
rumah sakit umum daerah Tugurejo
mungkin. Suatu berkas rekam medis
Semarang pada periode bulan Maret
memiliki
2013.
diatasi
yang
dan
nilai
kurang
dipenuhi
keuangan,
karena
sebagai
isinya
dapat
diunakan
bahan
untuk
menetapkan
Dan
tujuan
khusus
dari
penelitian ini yaitu menjelaskan alur
biaya
penyerahan dokumen rekam medis
pembayanan pelayanan rumah sakit.
rawat inap ke bagian assembling
Dalam
penyerahan
dan
menjelaskan
faktor-faktor
dokumen rekam medis rawat inap ke
penyebab
bagian
dokumen
penyerahan dokumen rekam medis
tersebut di bedakan menjadi 2 type,
rawat inap ke bagian assembling
yaitu dokumen rekam medis yang
yang meliputi SDM, sarana dan
tepat waktu dan tidak tepat waktu.
prasarana,
Dokumen rekam medis dikatakan
rumah sakit.
assembling
keterlambatan
dan
prosedur
tetap
Alur dalam penyerahan dokumen rekam medis secara urut seperti
dalam skema alur penyerahan dokumen rekam medis rawat inap sebagai berikut
:
ADMIN
RUANGAN/BANGSAL
UNIT RAWAT
INAP
ASSEMBLING
TIDAK LENGKAP
LENGKAP
KODING/
INDEKSING
FILLING
Deskripsi skema :
Petugas
admin
ruangan/bangsal
menyiapkan
di simpan dalam rak penyimpanan
dokumen rekam medis.
dokumen rekam medis rawat inap
Sumber daya manusia yang
dari ruangan/bangsal yang akan di
ada di bagian assembling dan admin
kembalikan ke bagian assembling,
ruangan
setelah
petugas
petugas
assembling
rawat
inap
adalah
assembling,
4
dengan
menerima dokumen rekam medis
pengalaman kerja rata-rata 7 tahun
rawat inap akan di rakit dan diteliti
dan
kembali
dokumen
sudah pernah mengikuti program
rekam medis rawat inap apakah
pelatihan kerja maupun workshop.
sudah lengkap atau tidak lengkap.
Dan terdapat 15 petugas bagian
Jika dokumen rekam medis rawat
admin ruangan rawat inap dengan
inap tidak lengkap maka akan di
rata-rata pengalaman kerja hanya 2
kembalikan ke admin ruangan untuk
bulan
di lengkapi, dan jika dokumen rekam
petugas
admin
medis
pegawai
baru
kelengkapan
sudah
assembling
lengkap
akan
bagian
menyerahkan
semua
petugas
karena
assembling
sebagian
besar
ruangan
adalah
dan
dari
hanya
lengkap ke bagian koding indeksing
mengikuti pelatihan kerja.
di
kode
penyakitnya
akan
di
serahkan kepada pihak filling untuk
15
petugas admin ruangan rawat inap
dokumen yang sudah dirakit dan
untuk di kode diagnosisnya, setelah
ke
2
yang
sudah
pernah
Sarana adalah alat atau
bahan utama yang digunakan dalam
membantu
proses
penyerahan
dokumen rekam medis rawat inap.
rekam
Di rumah sakit Tugurejo hanya lift
menjadi prasarananya yaitu sebagai
yang menjadi alat bantu dalam
alat penunjang dari sarana yaitu lift.
proses
pengembalian
medis,
dan
listrik
yang
dokumen
Dalam protap penyerahan
3) Petugas
ruangan
dokumen rekam medis rawat inap di
mencatat
rumah sakit tugurejo isinya adalah
pengembalian dokumen
sebagai berikut :
rekam
1.
Kebijakan
buku ekspedisi ruangan
Pengembalian dokumen rekam
disertai
medis
petugas rekam medis.
rawat
inap
selambat-
lambatnya 2 x 24 jam.
2.
bukti
medis
kedalam
tanda
tangan
4) Petugas
Prosedur
ruangan
bertanggung jawab atas
a. Perawat
atau
petugas
ruangan rawat inap
rekam
dokumen
rekam medis di ruangan.
1) Petugas
ruangan
menyiapkan
kehilangan
dokumen
medis
pasien
b. Petugas rekam medis
1) Petugas
rekam
bagian
assembling
yang sudah dipulangkan
mencatat
setiap hari (paling lambat
penerimaan
2
rekam
x
24
pasien
jam
setelah
pulang)
untuk
diserahkan
kepada
petugas rekam medis.
2) Perawat
atau
ruangan
petugas
rawat
medis
bukti
dokumen
medis
bangsal
dari
rawat
inap
kedalam buku ekspedisi
pengembalian
tanda
tangan
disertai
perawat
inap
bangsal.
dokumen
2) Petugas
rekam
medis
rekam medis setiap hari
meneliti
jumlah
DRM
(maksimal 2 x 24 jam
yangsudah dikembalikan
setelah pasien pulang)
dengan
dari setiap bangsal rawat
pulang dan yang belum
inap ke instalasi rekam
dikembalikan.
mengantar
medis
assembling.
bagian
data
pasien
3) Petugas
rekam
medis
managih
DRM
yang
rekam
medis
merakit
dan
rekam
data
waktunya,
bebas
secara
baik
data
maupun
data
variable. Dalam penelitian ini yang
menjadi
variabel
penelitiannya
adalah alur penyerahan DRM dan
mengurutkan DRM RI
5) Petugas
bersamaan
variabel
belum dikembalikan.
4) Petugas
mengumpulkan
medis
faktor-faktor
penyebab
mengoreksi kelengkapan
keterlambatan
dokumen rekam medis
rawat inap yang meliputi : (a) SDM,
pasien dan apabila tidak
(b) sarana dan prasarana, dan (c)
lengkap maka dokumen
prosedur tetap rumah sakit.
rekam
Subjek
medis
dikembalikan
dokter
lagi
ke
penanggung
jawab
pasien
(DPJJ)
penyerahan
menjadi
DRM
penelitian
sasaran
yang
penelitian
ini
adalah petugas assembling, petugas
admin
ruang
rawat
inap
dan
dokumen rekam medis rawat inap
untuk dilengkapi.
6) Menyerahkan DRM RI
bulan maret 2013. Untuk jumlah
yang lengkap kebagian
sampel yang akan diteliti adalah
koding dan indeksing.
semua
petugas
assembling
dan
medis
petugas admin ruangan rawat inap
kembali
serta 100 dokumen rekam medis
dokumen rekam medis
rawat inap dari 1.874 dokumen
yang sudah lengkap di
rekam medis rawat inap pada bulan
bagian penyimpanan.
maret 2013.
7) Petugas
rekam
menyimpan
8) Petugas
rekam
Alat yang digunakan dalam
medis
bertanggung jawab atas
penelitian
kehilangan
dokumen
wawancara
rekam medis pasien di
assembling
rak
ruangan, serta check list sebagai
penyimpanan
di
instalasi rekam medis.
ini
adalah
daftar
kepada
dan
petugas
petugas
admin
observasi sampel dokumen rekam
medis rawat inap bulan maret 2013.
Metodologi Penelitian
Dilihat
variabel
penelitian
karena
dari
subyek
penelitian
cross
Data yang dikumpulkan terdiri
ini
sectional
penelitian
dan
adalah
dari :
a)
Data Primer adalah data
oleh
yang diperoleh langsung
akan
dari
subjek
penelitian
dengan mengenakan alat
wawancara yang diperlukan dan
pengukuran
alat
mendukung penelitian ini. Tahap
data
penyajian data adalah Data dalam
objek
penelitian ini disajikan dalam bentuk
atau
pengambilan
langsung
b)
pada
sebagai sumber informasi
teks
yang dicari. Data yang
prosentase pengembalian dokumen
diperoleh
hasil
rekam medis yang terlambat dan
observasi dan wawancara
tidak terlambat akan disajikan dalam
dengan
bentuk table. Dan untuk data bentuk
dari
petugas
rekam
dan
table.
teks
dan kurir rawat inap.
penjelasan mengenai proses dan
Data
pelakasanaan
adalah
tentang
uraian
data
medis bagian assembling
Sekunder
berisi
Untuk
dan
pengembalian
data yang diperoleh dari
dokumen rekam medis dari rawat
pihak lain, tidak langsung
inap ke bagian assembling. Dan
diperoleh oleh peneliti dari
tahap
subjek penelitiannya. Data
kesimpulan
sekunder
biasanya
kesimpulan dari hasil penelitian atau
berwujud
data
merumuskan suatu pernyataan yang
data
proporsional.
dokumentasi
laporan
atau
yang
sudah
akhir
dibuat
sekaligus
ini
penelitian.
diperoleh
Rumah
sekunder
menarik
Menarik
Kesimpulan
terkait
menjawab
suatu
yang
dan
pertanyaan
dari
protap
Analisis data yang dilakukan
Sakit
Umum
dalam penelitian ini adalah analisis
Tugurejo
deskriptif dimana memaparkan hasil
Daerah
penelitian
Semarang
Pengolahan
yaitu
hendaknya
tersedia. Dalam penelitian
data
adalah
data
dalam
tentang
yang
diperoleh
faktor-faktor
yaitu
penyebab
penelitian ini akan disajikan dalam 3
keterlambatan
tahap secara berurutan yaitu reduksi
rawat inap dari bangsal ke rekam
data, penyajian data dan menarik
medis bagian assembling, dilihat dari
kesimpulan. Dalam tahap reduksi
Sumber Daya Manusia, sarana dan
data adalah Merangkum, memilih
prasarana, serta protap di Rumah
hal-hal yang pokok, memfokuskan
Sakit
pada hal-hal yang penting. Reduksi
Semarang.
data dalam penelitian ini dilakukan
dengan
memilih
beberapa
hasil
Umum
penyerahan
Daerah
DRM
Tugurejo
Pembahasan
penyerahan dokumen rekam medis
Berdasarkan observasi dan
wawancara
langsung
dengan
rawat inap ke bagian assembling.
Hal ini dikarenakan petugas bagian
petugas unit rekam medis proses
admin
penyerahan dokumen rekam medis
adalah pegawai baru dan petugas
rawat inap ke assembling adalah
admin
admin
dokumen rekam medis jika dokumen
ruangan
menyiapkan
dokumen rekam medis rawat inap
ruangan
sebagian
ruangan
hanya
besar
mengirim
sudah lengkap.
yang sudah lengkap setelah pasien
Alat yang digunakan dalam
pulang ke bagian assembling, pada
proses penyerahan dokumen rekam
bagian
medis
assembling
merakit
dan
rawat
inap
ke
bagian
mengecek dokumen yang lengkap.
assembling adalah lift DRM. Hal ini
Kemudian di kirim ke bagian koding
memudahkan
indeksing untuk di kode diagnosa
untuk mengantar dokumen rekam
penyakit pasien. Setelah di kode
medis
penyakitnya, DRM dikirim ke bagian
assembling karena letak ruangan
filing untuk di simpan dalam rak
rekam medis bagian assembling
penyimpanan
berada di lantai dua. Tapi lebih baik
dokumen
rekam
admin
rawat
inap
rawat
ke
inap
bagian
lagi jika admin ruangan disediakan
medis.
Untuk
mengurangi
keranjang sebagai tempat untuk
rekam
membawa DRM dari bangsal. Selain
medis, seharusnya setelah pasien
jarak antara bangsal dan ruang
pulang
2X24jam
rekam medis bagian assembling
dokumen rekam medis rawat inap
yang jauh juga akan memudahkan
harus dikirim ke bagian rekam medis
admin
supaya dokumen rekam medis rawat
yang relatif banyak. Prasarana yang
inap
dalam
digunakan
ke
bagian
sarana dalam proses pengembalian
Tapi
dalam
dokumen
keterlambatan
dokumen
kurang
tidak
penyerahannya
assembling.
dari
terlambat
ruangan
membawa
sebagai
rekam
DRM
penunjang
medis
ke
kenyataanya dokumen rekam medis
assembling adalah listrik. Jika listrik
baru dikirim ke bagian rekam medis
di rumah sakit mati, maka lift DRM
setelah
tidak akan berfungsi dengan baik hal
dilengkapinya
dokumen
ini
rekam medis rawat inap.
Banyak dari petugas yang
juga
akan
pengembalian
proses
dokumen
apalagi
medis
bagian
belum mengetahui tentang adanya
ruang
protap
assembling berada di lantai dua.
yang
mengatur
tentang
rekam
dalam
Dari hasil wawancara dan
dokumen rekam medis rawat inap
masih
harus
belum
lambatnya 2X24 jam. Petugas baru
mengetahui adanya protap yang
mengantar dokumen rekam medis
mengatur prosedur tentang batas
rawat inap ke bagian assembling
pengembalian
setelah dokumen tersebut sudah
observasi yang
banyak
dilakukan
petugas
yang
dokumen
rekam
dikembalikan
selambat-
ada
lengkap. Hal ini dapat mengurangi
beberapa petugas admin ruangan
ketidaklengkapan dokumen rekam
yang
medis rawat inap, tapi menambah
medis
rawat
baru
inap,
di
karena
RSUD
Tugurejo
prosentase
Semarang.
Antara
kenyataan
di
protap
dan
lapangan
terjadi
keterlambatan
pengembalian
dokumen
rekam
medis
inap
bagian
rawat
ke
ketidak sesuaian , hal ini yang
assembling. Hal ini yang menjadi
menjadi
penyebab
salah
satu
terjadinya
penyebab
keterlambatan
pengembalian
dokumen
rekam
medis. Sebagai satu contoh kegiatan
pengembalian
dokumen
utama
keterlambatan
faktor
pengembalian
dokumen rekam medis rawat inap ke
bagian assembling.
rekam
medis rawat inap yang tidak sesuai
Kesimpulan
dengan
protap
1.
ruangan
rawat
adalah
inap
dari
admin
mengoreksi
Dalam
alur
pengembalian
dokumen rekam medis rawat
kelengkapan dokumen rekam medis
inap
sebelum di serahkan ke bagian
langsung
assembling, kalau dokumen rekam
rekam medis rawat inap setelah
medis
maka
pasien pulang kurang dari 2 X
tidak
24 jam. Dokumen akan diteliti
belum
dokumen
lengkap
rekam
diserahkan
ke
medis
assembling
tapi
admin
ruangan
mengirim
kelengkapannya
tidak
dokumen
dahulu,
jika
Dokter
dokumen rekam medis belum
Penanggung Jawab Pasien (DPJP)
lengkap admin ruangan tidak
yang bersangkutan. Padahal tugas
mengirim
untuk
medis. Dokumen rekam medis
dilengkapi
dahulu
meneliti
dokumen
dalam
oleh
kelengkapan
protap
adalah
Jadi
petugas
admin
rekam
rawat inap baru akan dikirim
setelah
bagian assembling.
dokumen
Dokter
Penanggung
Jawab Pasien (DPJP) sudah
ruangan tidak menjalankan aturan
melengkapi
dokumen
protap bahwa setelah pasien pulang
medis rawat inap.
rekam
2.
Sumber daya manusia di bagian
Saran
assembling adalah rekam medis
1.
dan hanya satu yang lulusan
inap, dokumen rekam medis
ekonomi, sedangkan di bagian
langsung
admin ruangan sebagian besar
assembling agar tidak terjadi
adalah
lulusan
keterlambatan
petugas
baru
mengetahui
SMA
yang
dan
tentang
ke
bagian
pengembalian
inap yang lebih dari 2X24 jam.
protap
2.
Diadakannya
pelatihan
dan
sosialisasi
terhadap
admin
assembling.
ruangan
dalam
proses
Jarak antara unit rekam medis
pengembalian dokumen rekam
dengan bangsal rawat inap agak
medis
jauh, dan hanya lift DRM yang
petugas bagian admin ruangan
membantu
yang
medis
4.
dikirim
dokumen rekam medis rawat
tidak
pengembalian dokumen rekam
3.
Setelah pasien pulang rawat
rawat
inap
dalam
ke
proses
rawat
inap,
terutama
kebanyakan
adalah
pengembalian dokumen rekam
petugas baru yang belum tahu
medis
tentang
karena
ruang
rekam
alur
prosedur
medis berada di lantai 2 RSUD
pengembalian dokumen rekam
Tugurejo Semarang.
medis rawat inap ke bagian
Pelaksanaan
protap
kenyataan tidak sama. Admin
ruangan
meneliti
assembling.
dengan
3.
Ditambahnya
sarana
mempermudah
dokumen
untuk
pengiriman
rekam medis rawat inap yang
dokumen rekam medis rawat
lengkap dan belum lengkap, jika
inap seperti keranjang DRM
belum lengkap dokumen tidak
untuk
dikirim ke bagian assembling
membawa
melainkan
yang
dilengkapi
dahulu
mempermudah
DRM
banyak
rawat
akan
rekam
medis
diserahkan
bagian
bagian assembling.
Untuk
meneliti kelengkapan dokumen
4.
Diadakannya
inap
yang
setelah lengkap baru dikirim ke
assembling.
ke
dalam
sosialisasi
dalam protap dilakukan oleh
mengenai protap alur prosedur
petugas bagian assembling, tapi
pengembalian dokumen rekam
dalam kenyataanya di lakukan
medis kepada petugas yang
oleh admin ruangan.
bersangkutan
dalam
proses
pengembalian dokumen rekam
medis rawat inap.
Daftar Rujukan
pelayanan
1.
Peraturan Menteri Kesehatan
teknis penyelenggaraan rekam
Republik
medis/medical
Indonesia
Nomor
tentang Rekam Medis tanggal 2
Metodologi
Universitas Indonesia.2008.
Kesehatan.
Surat
Cipta.2005.
Keputusan
Direktorat
Pelayanan
tahun
1991.
Medik
Tentang
Rekam
Soekidjo.
Penelitian
11. Azwar,
Jakarta:
A.
Rineka
Pengantar
Administrasi
Kesehatan.
Jakarta:
Binarupa
Aksara,1996.
Departemen
Kesehatan
12. Proceeding Kongres Nasional l
Republik Indonesia. Pedoman
dan Pertemuan Ilmiah Nasional
Sistem Pencatatan Rumah Sakit
ll, Ikatan Dokter Kesehatan Kerja
(Rekam
Indonesia(DKI)
Medis/
Medical
Record.1994.
Shofari,
Rekam
Bambang.
Medis
Prigen(tretes),
Jawa Timur 15-17 Nopember
di
Sistem
Pelayanan
1995.
13. Sudigdo S, Sofyan I. Dasar-
Kesehatan. Semarang, 2008.
dasar
Metodologi
Penelitian
(tidak dipublikasikan)
Klinis.
Jakarta;
Sagung
Riyanto,
Agus.
Aplikasi
Metodologi
Penelitian
Seto.2008.
14. Setyaningsih,
Retno
Astuti.
Kesehatan. Yogyakarta, 2011.
Panduan Karya Tulis Tugas
Protap
Akhir.
RSUD
Tugurejo.
05/Protap/00/A-012. Revisi ; 1
8.
10. Notoatmodjo,
Kesehatan. Jakarta : Penerbit
Medis.
7.
Moleong, Lexy J. Metodologi
Remaja Rosdakarya.2007.
Penyelenggaraan
6.
9.
Hatta, G. Pedoman Manajemen
No.78
5.
rumah
Penelitian Kualitatif. Bandung:
Jenderal
4.
record
Maret 2008.
Kesehatan di Sarana Pelayanan
3.
petunjuk
sakit, refisi I, Jakarta 1993.
269/Menkes/Per/III/2008
2.
medic,
Departemen
RepubIik
kesehatan
Indonesia
Dirjen
Semarang,
dipublikasikan)
2012.(tidak