FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI PEMERIKSAAN TB PERTAMA OLEH KELUARGA PASIEN TB PARU (SERUMAH) DI PUSKESMAS REMBANG I KECAMATAN REMBANG TAHUN 2013.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PARTISIPASI PEMERIKSAAN TB PERTAMA OLEH
KELUARGA PASIEN TB PARU (SERUMAH) DI PUSKESMAS
REMBANG I KECAMATAN REMBANG TAHUN 2013
Ferly Lestari L. *), Sri Andarini I. , Suharyo **)
*) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro
**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro
Jl. Nakula I No 5-11 Semarang
Email : ferly.tyas28@gmail.com

ABSTRACT
Background.It is estimated about one-third world population have been infected
by Mycobacterium tuberculosis. In Indonesia, TB is the main problem of
community health problem. According to the UPT Puskesmas Rembang I
Kabupaten Rembang, it has been obtained that in the year of 2012 there are 21
cases of positive BTA. The purpose of this research is to know the factors that
relates to the participation the first checking by the family of the TB Paru patiens
(living in the same house) in Puskesmas Rembang I Kecamatan Rembang in
2013.
Method.The type of research used in this research is observational, the
approach used is cross sectional approach. The samples are the family of TB

Paru patiens in the operation area of Puskesmas Rembang I Kecamatan
Rembang Tahun 2012, there are 45 persons. The analysis used is chi square.
Result.There are no relation among the age (p value 0,345), sex (p value 0,626),
social economic (p value 0,088), job (p value 0,458) to the participation of first
checking by the TB Paru patiens’ family in the operation area of Puskesmas
Rembang I Tahun 2013. There are relation among education (p value 0,014), the
distance (p value 0,004), knowledge (p value 0,0001), attitude (p value 0,0001)
with the participation of first checking by the TB Paru patiens’ family in the
operation area of Puskesmas Rembang I Tahun 2013.
Conclusion.For the region government need to give socialization to the family
member of TB Paru patiens and the community about the TBV Paru, give
scholarship to the poor community so that they are able to continue the
education. And the Puskesmas must give the pro-active service such as
Posyandu to give the sputum checking for the member of TB Paru. For family
members of patients who have pulmonary TB sputum checked into Puskesmas
should immediately see if a family member is sick Tuberculosis.
Keywords: Pulmonary TB, TB examination, family members

PENDAHULUAN


Penemuan

Tuberkulosis (TB Paru) merupakan

secara

pasien

pasif

TB

dengan

dilakukan

promosi

aktif.


penyakit yang sudah sangat lama dikenal

Penjaringan tersangka pasien dilakukan di

oleh manusia. Sekitar sepertiga penduduk

unit

dunia telah terinfeksi oleh Mycobacterium

dengan penyuluhan secara aktif, baik oleh

tuberculosis. Diperkirakan 98% kematian

petugas kesehatan maupun masyarakat,

akibat TB di dunia, terjadi pada negara-

untuk meningkatkan cakupan penemuan


negara berkembang.

1,2,3

Dinas

kesehatan;

didukung

tersangka pasien TB (CDR).2

Cakupan CDR berdasarkan sumber
data

pelayanan

Kesehatan

Kabupaten


Pemeriksaan BTA yang dilakukan
oleh

orang kontak serumah

(anggota

Rembang mulai tahun 2009 yaitu 40%,

keluarga) bermanfaat untuk pencegahan

tahun 2010 sebesar 43%, tahun 2011

penularan

sebesar 46% dan tahun 2012 sebesar

penemuan kasus baru (CDR). Dalam


50%. Sedangkan cakupan CDR untuk

program

Puskesmas Rembang I dari tahun 2009

tuberculosis,

sebesar 21%, tahun 2010 sebesar 31%,

dengan

tahun 2011 sebesar 41% dan tahun 2012

tersangka

mengalami

36%.


(passive casefinding), yaitu penjaringan

Jumlah kasus BTA positif di Kabupaten

tersangka dilaksanakan pada penderita

Rembang

kecenderungan

yang berobat ke unit pelayanan kesehatan

yang terus meningkat dari tahun 2009

dengan penyuluhan secara aktif oleh

sampai

petugas


penurunan

menjadi

mempunyai
dengan

tahun

2012.

Untuk

TB

Paru

dan

nasional


peningkatan

penanggulangan

pemeriksaan

sputum
TB

diagnosis

untuk

dilakukan

kesehatan

penemuan
secara


dan

pasif

masyarakat.

Kabupaten Rembang jumlah kasus BTA

Semua yang kontak dengan penderita TB

positif tahun 2009 sebesar 260 kasus,

Paru BTA positif dan memiliki gejala yang

tahun 2010 mengalami kenaikan menjadi

sama harus segera diperiksa sputumnya.2

279


kasus,

tahun

2011

mengalami

Dengan adanya rasa tahu,sadar dan

kenaikan 299 kasus dan tahun 2012 naik

kemauan

sebesar

Puskesmas

memeriksakan kesehatannya apabila hasil

Rembang I tahun 2012 jumlah BTA positif

positif maka dengan sendirinya angka

menduduki urutan ke empat dari 16

CDR bisa naik. Oleh karena itu peneliti

Puskesmas dan satu RSUD. Dan termasuk

ingin

dalam

Berhubungan

357

kasus.

kategori

Di

Puskesmas

mempunyai CDR rendah.

4

yang

keluarga

meneliti

Pemeriksaan

pasien

Faktor-faktor
dengan

Pertama

untuk

yang

Partisipasi
oleh

keluarga

pasien TB Paru (serumah) di Puskesmas

Rembang I Kecamatan Rembang Tahun

kuesioner. Metode yang digunakan untuk

2013.

analisis data menggunakan uji Chi square
untuk menganilisis ada tidaknya hubungan
yang bermakna di antara variabel umur,

METODE PENELITIAN
Jenis
adalah

penelitian
deskriptif

pendekatan
penelitian

yang

jenis kelamin, pendidikan, sosial ekonomi,

dengan

pekerjaan, jarak rumah ke Puskesmas,

yaitu

pengetahuan, dan sikap yang diuji dengan

analitik

cross
yang

digunakan

sectional,
melakukan

analisis

tingkat kepercayaan 95 %.

terhadap korelasi antara variabel bebas
atau

resiko

(umur,

jenis

kelamin,

HASIL PENELITIAN

pendidikan, sosial ekonomi, pekerjaan,

Penelitian ini dilakukan di wilayah

jarak rumah ke Puskesmas, pengetahuan,

kerja Puskesmas Rembang I dengan

sikap) dan variabel terikat atau akibat

menggunakan 45 sampel yang diambil dari

(partisipasi
penelitian

pemeriksaan
adalah

45

TB).

Sampel

data pasien TB Paru BTA positif di

orang

anggota

Puskesmas Rembang I dari bulan Januari

keluarga pasien TB Paru BTA positif,
instrument

penelitian

sampai dengan Desember 2012.

menggunakan

Tabel 1. Karakteristik keluarga pasien TB Paru
Karakteristik
Umur
Dewasa muda (15-30 tahun)
Dewasa sedang (31-45 tahun)
Dewasa tua (46-60 tahun)
Jenis kelamin
Laki-laki
Perempuan
Pendidikan
Tidak sekolah
Pendidikan dasar
Pendidikan menengah
Pendidikan tinggi
Sosial ekonomi
Di bawah UMR Rembang th 2013 (Rp 896.000,00)
Di atas UMR Rembang th 2013 (Rp 896.000,00)
Pekerjaan
Tidak bekerja
Bekerja
Jarak rumah ke Puskesmas
Dekat
Jauh

Jumlah

Persentase

11
22
12

24,4
48,9
26,7

27
18

60,0
40,0

2
11
30
2

4,4
24,4
66,8
4,4

27
18

60,0
40,0

22
23

51,1
48,9

35
10

77,8
22,2

Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa umur responden paling banyak yaitu
dewasa sedang sebanyak 22 orang (48,9%), responden paling banyak yaitu dengan
jenis kelamin laki-laki sebanyak 27 orang (60%), responden paling banyak yaitu
pendidikan menengah sebanyak 30 orang (66,8%), responden paling banyak yaitu
dengan sosial ekonomi dibawah UMR Rembang sebanyak 27 orang (60%), dan
responden paling banyak yaitu jarak rumah dekat dengan Puskesmas yaitu
sebanyak 35 orang (77,8%).
Tabel 2. Distribusi Pengetahuan keluarga pasien TB Paru
Pengetahuan
Jumlah
28
Pengetahuan baik
17
Pengetahuan kurang

Persentase
62,2
37,8

Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa responden paling banyak yaitu
responden dengan pengetahuan baik sebesar 28 orang (62,2%).
Tabel 3. Distribusi sikap keluarga pasien TB Paru
Sikap
Sikap baik
Sikap cukup
Sikap kurang

Jumlah
9
26
10

Persentase
20,0
57,8
22,2

Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa responden paling banyak yaitu
responden yang mempunyai sikap cukup sebesar 26 orang (57,8%).
Tabel 4. Distribusi partisipasi keluarga pasien TB Paru
Frekuensi
Persentase (%)
Partisipasi
Partisipasi baik
Partisipasi kurang
Total

23
22
45

51,1
48,9
100,0

Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa responden paling banyak yaitu
responden yang mempunyai partisipasi baik yaitu sebesar 23 orang (51,1%).

Tabel 5. Distribusi karakteristik, pengetahuan, sikap keluarga pasien TB Paru
sebagai faktor partisipasi pemeriksaan TB
Partisipasi
Variabel
Baik
%
Kurang
%
Umur
4
36,36
7
63,64
Dewasa muda (15-30 tahun)
11
50,0
11
50,0
Dewasa sedang (31-45 tahun)
8
66,67
4
33,33
Dewasa tua (46-60 tahun)
Jenis kelamin
13
48,15
14
51,85
Laki-laki
10
55,56
8
44,44
Perempuan
Pendidikan
0
0
2
100,0
Tidak sekolah
2
18,18
9
81,82
Pendidikan dasar
19
63,33
11
36,67
Pendidikan menengah
2
100,0
0
0
Pendidikan tinggi
Sosial ekonomi
11
40,74
16
59,26
Di bawah UMR Rembang th 2013 (Rp
896.000,00)
12
66,67
6
33,33
Di atas UMR Rembang th 2013 (Rp
896.000,00)
Pekerjaan
13
56,52
10
43,48
Tidak bekerja
10
45,45
12
54,55
Bekerja
Jarak rumah ke Puskesmas
22
62,86
13
37,14
Dekat
1
10,0
9
90,0
Jauh
Pengetahuan
20
71,43
8
28,57
Baik
3
17,65
14
82,35
Kurang
Sikap
9
100,0
0
0
Baik
13
50,0
13
50,0
Cukup
1
10,0
9
90,0
Kurang

Tabel 6. Hasil Uji Chi Square antara Karakteristik, Pengetahuan, Sikap keluarga
pasien TB Paru dengan Partisipasi pemeriksaan TB
p value
Variabel Bebas
Variabel Terikat
Keterangan
Umur
Partisipasi pemeriksaan TB
0,345
Tidak ada hubungan
Jenis Kelamin
Partisipasi pemeriksaan TB
0,626
Tidak ada hubungan
Tingkat Pendidikan
Partisipasi pemeriksaan TB
0,014
Ada hubungan
Pekerjaan
Partisipasi pemeriksaan TB
0,088
Tidak ada hubungan
Sosial Ekonomi
Partisipasi pemeriksaan TB
0,458
Tidak ada hubungan
Jarak
Partisipasi pemeriksaan TB
0,004
Ada hubungan
Pengetahuan
Partisipasi pemeriksaan TB 0,0001
Ada hubungan
Sikap
Partisipasi pemeriksaan TB 0,0001
Ada hubungan

Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat bahwa tidak ada hubungan antara umur, jenis
kelamin, pekerjaan, sosial ekonomi
pasien TB Paru. Ada
sikap

dengan

dengan partisipasi pemeriksaan TB oleh keluarga

hubungan antara

partisipasi

pemeriksaan

PEMBAHASAN

tingkat
TB

pendidikan, jarak , pengetahuan,

oleh

keluarga

pasien

TB

Paru.

Sedangkan anggota keluarga TB Paru yang

Partisipasi anggota keluarga pasien

hanya memeriksakan dahak ke Puskesmas

yang baik sebesar 23 orang (51,1%) dan

hanya dahak sewaktu yaitu sebanyak 6

partisipasi kurang sebanyak 22 orang

orang belum lengkap dalam partisipasi

(48,9%). Dari 23 orang tersebut yang

pemeriksaan

memeriksakan dahak hanya sewaktu (S)

kemungkinan untuk dahak yang pagi dan

sebanyak 6 orang dan yang memeriksakan

sewaktu bisa saja hasilnya positif. Dari 22

dahak

orang yang yang tidak memeriksakan

sewaktu,

pagi,

sewaktu

(SPS)

sebanyak 17 orang.

dahaknya,

karena

dahak SPS ke Puskesmas dan ada 6 orang

Pemeriksaan

keluarga

yang hanya memeriksakan dahak sewaktu

orang, semuanya

sehingga untuk penemuan kasus baru

memeriksakan diri ke Puskesmas karena

(CDR) dari anggota keluarga pasien TB

sebagian besar jarak rumah responden

Paru BTA positif sangat rendah.

dekat dengan Puskesmas (35 orang).

Hubungan

Waktu pemeriksaan yang dilakukan oleh

partisipasi

anggota keluarga pasien TB Paru sebagian

keluarga pasien TB Paru

pasien

TB

anggota

dari 23

besar 1-2 minggu setelah dinyatakan ada
anggota

yang

positif

sakit

TB

yaitu

antara

umur

pemeriksaan

dengan

TB

partama

Pada penelitian ini dapat diketahui
bahwa

responden

yang

mempunyai

sebanyak 8 orang, 3-4 minggu sebanyak 5

partisipasi baik paling banyak berumur

orang dan > 4 minggu sebanyak 10 orang.

dewasa tua (46-60 tahun) sebesar 66,67%.

Hasil pemeriksaan dari anggota keluarga

Dari hasil yang diperoleh tidak sama

pasien

dengan teori yang menyatakan bahwa

TB

Paru

sebanyak

23

orang

menunjukkan hasil pemeriksaan negatif.

semakin

Keluarga pasien TB Paru yang tidak

bertambahnya

memeriksakan dahak ke Puskesmas yaitu

memiliki vitalitas optimum, perkembangan

sebanyak 22 orang (48,9%) kemungkinan

intelektual

diantaranya ada yang sudah tertular dari

operasional dan penalaran yang tinggi

anggota keluarga yang sakit TB Paru.

sehingga memberikan corak dalam perilaku
individu.5

dewasa

seseorang

umur,

yang

seseorang

matang

pada

atau
akan
taraf

Hubungan

antara

umur

dengan

seseorang

yang

berhubungan

dengan

partisipasi pemeriksaan TB tidak bermakna

sikap dan keterampilan yang diperolehnya

(p value = 0,345).

dari pendidikan yang didapatkannya.7

Hubungan antara jenis kelamin dengan
partisipasi

pemeriksaan

TB

partama

Pada penelitian ini dapat diketahui
responden

partisipasi pemeriksaan TB bermakna (p
value = 0,014).

keluarga pasien TB Paru

bahwa

Hubungan antara pendidikan dengan

yang

mempunyai

partisipasi baik paling banyak berjenis
kelamin perempuan yaitu sebesar 55,56%.

Hubungan
dengan

partisipasi

teori yang menyatakan bahwa faktor-faktor

partisipasi

yang

ekonomi

terhadap

ekonomi

pemeriksaan

TB

Pada penelitian ini dapat diketahui
bahwa

respon

sosial

partama keluarga pasien TB Paru

Dari hasil yang diperoleh sama dengan
membedakan

antara

responden
baik
di

yang

paling

atas

mempunyai

banyak

UMR

sosial

Rembang

(

stimulus yang berbeda disebut determinan

896.000) sebesar 66,67%. Dari hasil yang

perilaku. Determinan atau faktor internal,

diperoleh tidak sama dengan teori yang

yakni

yang

menyatakan bahwa pendapatan (sosial

bersangkutan, yang bersifat given atau

ekonomi) berhubungan dengan perilaku

bawaan, misalnya : tingkat kecerdasan,

seseorang untuk menggunakan pelayanan

tingkat

kesehatan.

karakteristik

emosional,

sebagainya.

orang

jenis

kelamin,

dan

6

Pendapatan

berhubungan

Hubungan

antara

jenis

kelamin

dengan patisipasi pemeriksaan TB tidak
bermakna (p value = 0,626).

dengan

keluarga
kemampuan

seseorang untuk membiayai pelayanan
kesehatan.8
Hubungan

antara

sosial

ekonomi

Hubungan antara pendidikan dengan

dengan partisipasi pemeriksaan TB

partisipasi

bermakna (p value = 0,088).

pemeriksaan

TB

partama

keluarga pasien TB Paru
Pada penelitian ini dapat diketahui
bahwa

responden

yang

mempunyai

partisipasi baik paling banyak pendidikan

Hubungan

antara

partisipasi

pemeriksaan

partama

Pada penelitian ini dapat diketahui
bahwa

diperoleh

partisipasi

responden

yang

mempunyai

teori

yang

pendidikan

dapat

responden yang tidak bekerja sebesar

memberikan tambahan pengetahuan yang

56,52%. Dari hasil yang diperoleh sama

pada akhirnya akan merubah perilaku

dengan teori yang menyatakan bahwa

menyatakan

dengan

TB

dengan

keluarga pasien TB Paru

tinggi sebesar 100%. Dari hasil yang
sama

pekerjaan

tidak

bahwa

baik

paling

banyak

adalah

pekerjaan

seseorang

terhadap

sikap

berpengaruh

dan

praktik

untuk

melakukan suatu tindakan, karena orang
yang

bekerja

akan

lebih

Hubungan antara pengetahuan dengan
partisipasi

pemeriksaan

TB

partama

keluarga pasien TB Paru
Pada penelitian ini dapat diketahui

banyak

berinteraksi dengan dunia luar baik itu

bahwa

teman ataupun lingkungan sehingga orang

partisipasi

tersebut

karena

berpengetahuan baik sebesar 71,43%. Dari

yang

hasil yang diperoleh sama dengan teori

yang

yang

memiliki

pengetahuan
diterima

dan

sikap
pengalaman

dari

orang

lain

responden
baik

yang

paling

menyatakan

mempunyai

banyak

bahwa

adalah

pengetahuan

mempengaruhi dirinya, sedangkan mereka

sangat penting untuk terbentuknya tindakan

yang tidak bekerja kurang mendapatkan

seseorang, pengetahuan yang baik akan

pengalaman dari orang lain.

8

mendorong praktik

Hubungan antara pekerjaan dengan
partisipasi pemeriksaan TB tidak bermakna

sebaliknya jika pengetahuan yang kurang
akan menyebabkan kurangnya praktik.10

(p value = 0,458).
Hubungan

Hubungan

antara

partisipasi

jarak

pemeriksaan

dengan

TB

partama

Pada penelitian ini dapat diketahui
bahwa

responden

partisipasi

baik

yang

paling

dengan

mempunyai

banyak

antara

partisipasi

pengetahuan

pemeriksaan

TB

bermakna (p value = 0,0001).
Hubungan

keluarga pasien TB Paru

secara baik pula dan

antara

partisipasi

sikap

pemeriksaan

dengan

TB

partama

keluarga pasien TB Paru
Pada penelitian ini dapat diketahui

adalah

responden yang jarak rumahnya dekat

bahwa

dengan Puskesmas sebesar 62,86%. Dari

partisipasi

hasil yang diperoleh sama dengan teori

responden yang mempunyai sikap baik

yang menyatakan bahwa keterjangkauan

sebesar 100,0%. Dari hasil yang diperoleh

sumber daya kesehatan merupakan salah

sama

satu

bahwa

faktor

yang

mendorong

menggunakan pelayanan kesehatan.

orang
9

Hubungan antara jarak rumah ke
Puskesmas
pemeriksaan TB
0,004).

responden
baik

paling

dengan

teori

Salah

satu

terbentuknya

yang

perilaku

mempunyai

banyak

yang
yang

adalah

menyatakan
mendasari

manusia

adalah

adanya sikap dan umumnya orang akan

partisipasi

menilai perilaku seseorang dari sikap yang

bermakna (p value =

ditunjukkan walaupun perbuatan itu belum

dengan

terjadi.

Dalam

bertindak

setidaknya

seseorang dipengaruhi oleh kemampuan/
pengetahuan,

keyakinan/

kepercayaan

yang melahirkan niat dan sikap serta

3. Penelitian

komponen-komponen diluar dirinya seperti

kuantitatif,

lingkungan.8

menggunakan kuesioner, sehingga tidak

Hubungan

antara

sikap

partisipasi pemeriksaan TB

merupakan

yaitu

penelitian

wawancara

dengan

dapat mengkaji lebih dalam masalah

dengan

bermakna (p

value = 0,0001).

ini

penelitian.
4. Terbatasnya waktu untuk wawancara

KETERBATASAN PENELITIAN

dengan responden dapat mempengaruhi

Penelitian ini menggunakan penelitian

jawaban responden karena responden

dengan desain deskriptif analitik yang

terburu-buru untuk melakukan aktivitas

bersifat Cross Sectional yaitu penelitian

lainnya.

yang melakukan analisa terhadap korelasi

kesesuaian waktu dan ketepatan waktu

antara variabel bebas atau resiko dan

antara responden dan peneliti.

variabel

terikat

dikumpulkan

atau

dalam

akibat,

akan

waktu

yang

Maka

5. Terbatasnya

jumlah

pembahasan

identifikasi faktor-faktor yang berhubungan

sehingga

dengan partisipasi pemeriksaan pertama

kepustakaan

oleh keluarga pasien TB Paru (serumah) di

hasil pembahasan.

Rembang

Rembang
Tahun

2013.

ada

referensi

yang

didapatkan oleh peneliti sehingga hasil

bersamaan.11 Dalam penelitian ini dilakukan

Puskesmas

sebaiknya

belum

perlu

cukup

lengkap,

menambah

untuk

jumlah

menyempurnakan

Kecamatan

6. Kuesioner penelitian belum diuji validitas

Keterbatasan

dan reliabilitas sehingga belum diketahui

I

pertanyaan yang valid dan reliabel.

penelitian :
1. Variabel bebas dan terikat diukur dan

SIMPULAN

yang

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan,

bersamaan dan diobservasi sekali saja

maka dapat diambil kesimpulan sebagai

sehingga sulit menentukan perubahan

berikut :

yang

1.

dilaksanakan

mungkin

pada

terjadi

waktu

pada

objek

Keluarga pasien TB Paru di wilayah

penelitian baik variabel bebas maupun

kerja Puskesmas Rembang I sebagian

variabel terikat.

besar

2. Penelitian ini dibatasi untuk mengetahui

berumur

sebanyak

22

dewasa

sedang

orang

(48,9%).

faktor-faktor yang berhubungan dengan

Responden sebagian besar berjenis

partisipasi pemeriksaan pertama oleh

kelamin laki-laki sebanyak 27 orang

keluarga pasien TB Paru (serumah) dan

(60%).

hasil penelitian ini hanya berlaku bagi

berpendidikan

populasi di daerah penelitian.

sebanyak 30 orang (66,7%). Sosial

Sebagian

besar

responden

menengah

yaitu

2.

ekonomi responden sebagian besar

SARAN

dibawah UMR Rembang (< 896.000)

1. Bagi Pemda hendaknya memberikan

sebanyak 27 orang (60%). Sebagian

beasiswa

besar

bekerja

kurang mampu seperti keluarga pasien

sebanyak 23 orang (51,1%). Jarak

TB Paru sehingga dapat melanjutkan

rumah

pendidikan

responden
responden

tidak
ke

Puskesmas

4.

5.

masyarakat

yang

lebih

yang

tinggi,

sebagian besar dengan dekat dengan

mempermudah transportasi untuk desa

Puskesmas yaitu sebanyak 35 orang

yang sulit dijangkau agar masyarakat

(77,8%).

mudah menjangkau layanan kesehatan

Keluarga pasien TB Paru di wilayah

terutama Puskesmas serta memberikan

kerja Puskesmas Rembang I sebagian

subsidi transpor pada keluarga pasien

besar berpengetahuan baik sebesar 28

TB Paru.
2. Puskesmas

orang (62,2%).
3.

kepada

Rembang

dengan

Keluarga pasien TB Paru di wilayah

mengadakan

kerja Puskesmas Rembang I sebagian

seperti di Posyandu

besar

pemeriksaan dahak bagi anggota pasien

mempunyai

sikap

cukup

jemput
untuk

layanan

TB

Tidak ada hubungan antara umur (p

masyarakat

value 0,345), jenis kelamin (p value

pengetahuan (penularan penyakit TBC,

0,626), sosial ekonomi (p value 0,088),

pemeriksaan untuk mengetahui penyakit

pekerjaan (p value 0,458) dengan

TB Paru, lama pengobatan panyakit TB

partisipasi pemeriksaan TB pertama

Paru, imunisasi yang diberikan sejak

oleh keluarga pasien TB Paru di

bayi agar tidak tertular TB Paru dan

Wilayah kerja Puskesmas Rembang I

bahaya

Tahun 2013.

mengakibatkan kematian), sedangkan

Ada hubungan antara pendidikan (p

untuk

value 0,014), jarak (p value 0,004),

pemisahan peralatan makanan dengan

pengetahuan (p value 0,0001), sikap (p

peralatan makanan anggota keluarga

value

partisipasi

yang menderita TB paru responden,

pemeriksaan TB pertama oleh oleh

menyediakan wadah khusus untuk ludah

keluarga pasien TB Paru di Wilayah

anggota keluarga yang menderita TB

kerja Puskesmas Rembang I Tahun

Paru, serta memberikan desinfektan

2013.

pada wadah air ludah anggota keluarga

dengan

TB

penyuluhan

bola

sebanyak 26 orang (57,8%).

0,0001)

Paru,

layanan

I

untuk

Paru

peningkatan

yang sakit TB Paru.

terhadap

meningkatkan

yang
sikap

bisa
tentang

3. Bagi Keluarga Pasien TB Paru agar

2.

RI.

Pedoman

Nasional

menyempatkan waktu untuk datang dan

Penanggulangan Tuberkulosis Edisi 2

mendengarkan sosialisasi/ penyuluhan

Cetakan Kedua. Depkes RI. Jakarta .

yang diberikan oleh petugas kesehatan

2008

sehingga dapat meningkatan sikap dan
pengetahuan

untuk

3.

pencegahan

sakit

TB

Paru,

selain

itu

saling

http://hmsukarno.blogspot.com/2012_0
9_01_archive.html diakses tanggal 12

penularan dari anggota keluarga yang

Januari 2013
4.

Dinkes Kabupaten Rembang. Profil

memberikan motivasi kepada anggota

Kesehatan

keluarga misalkan dengan mengantar

Tahun 2009-2012. Dinkes Kabupaten

keluarga

Rembang. Rembang. 2011

yang

akan

memeriksakan

dahak ke Puskesmas, untuk anggota

5.

Kabupaten

Rembang

Notoadmojo, S, Sarwono. Pengantar

keluarga pasien TB Paru yang belum

Ilmu

memeriksakan dahak ke Puskesmas

Penerbit Kesehatan Masyarakat FKM-

hendaknya segera memeriksakan diri.

UI. Jakarta. 1997

Untuk keluarga pasien TB Paru yang

6.

Perilaku

Kesehatan.

Badan

http://nurfadila384.wordpress.com/201

belum lengkap pemeriksaan dahaknya

2/10/12/perilaku-dalam-promosi-

(hanya sewaktu) seharusnya melakukan

kesehatan/ diakses tanggal 11 April

pemeriksaan

2013

dahak

secara

lengkap

(SPS), serta peningkatan sikap yaitu

7.

dengan peralatan makanan anggota
keluarga

yang

menderita

TB

8.

A

G.

Pendidikan

Orang

Azwar, Saifudin. Sikap Manusia Teori
dan

paru

responden, menyediakan wadah khusus
untuk ludah anggota keluarga yang

Lunandi

Dewasa. Edisi ke-6. Gramedia. Jakarta

dengan memisahkan peralatan makanan

Pengukuran.

Pustaka

Pelajar.

Yogyakarta. 1995
9.

Azwar, Azrul. Pengantar Administrasi

menderita TB Paru, serta memberikan

Kesehatan. Binarupa Aksara. Jakarta.

desinfektan

1996

pada

wadah

air

ludah

anggota keluarga yang sakit TB Paru.

Depkes

IDAI.

Tatalaksana

10. Sarwono, Salito. Pengantar Pendidikan
dan

DAFTAR PUSTAKA
1.

Depkes

Diagnosis

Tuberkulosis

Depkes. Jakarta. 2008

dan
Anak.

Kesehatan

Masyarakat.

Jakarta.1994
Soekidjo,

N.

Metodologi

Penelitian

Kesehatan. Edisi Revisi. Rineka Cipta.
Jakarta.2005

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama

: Ferly Lestari Liriantyas

Tempat/ Tanggal lahir

: Rembang, 28 Juli 1991

Jenis Kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Alamat

: Dk. Kedungdoro RT 04/ RW V Kelurahan Leteh,
Rembang, Kode Pos. 59217

Riwayat Pendidikan

:

1. Tahun 1997 – 2003

: SD Negeri Leteh 3 Rembang

2. Tahun 2003 – 2006

: SMP Negeri 2 Rembang

3. Tahun 2006 – 2009

: SMA Negeri 2 Rembang

4. Tahun 2009

:

Diterima

di

Program

Masyarakat Universitas Dian Nuswantoro Semarang

Studi

S1

Kesehatan

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN DINI PADA SUSPEK TB USIA DEWASA DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS REMBANG I TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 0 15

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN DINI PADA SUSPEK TB USIA DEWASA DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS REMBANG I TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 0 1

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN DINI PADA SUSPEK TB USIA DEWASA DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS REMBANG I TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 0 7

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN DINI PADA SUSPEK TB USIA DEWASA DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS REMBANG I TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 0 1

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN DINI PADA SUSPEK TB USIA DEWASA DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS REMBANG I TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 0 1

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN DINI PADA SUSPEK TB USIA DEWASA DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS REMBANG I TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 0 1

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN DINI PADA SUSPEK TB USIA DEWASA DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS REMBANG I TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 0 1

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN DINI PADA SUSPEK TB USIA DEWASA DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS REMBANG I TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 0 9

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN DINI PADA SUSPEK TB USIA DEWASA DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS REMBANG I TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 0 27

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN DINI PADA SUSPEK TB USIA DEWASA DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS REMBANG I TAHUN 2016 - UDiNus Repository

0 0 17