Tabel persentase penilaian panelis terhadap masing-masing sampel Hasil Uji Duncan Multiple Range Test, untuk menentukan sampel mana

59 Lampiran 21. Hasil pengujian hedonik gel pengharum ruangan anti serangga a. Tabel hasil pengujian hedonik gel pengharum ruangan anti serangga Panelis Jeruk Purut 2, Sereh Wangi 3 512 Kenanga 2, Sereh Wangi 2, Lavender 2 856 Lemon 2, Sereh Wangi 2, Lavender 2 734 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 5 2 4 6 2 4 3 7 1 2 3 8 4 3 2 9 2 4 3 10 1 2 3 11 2 2 12 2 3 13 2 3 14 2 3 15 1 3 16 1 3 17 4 2 18 2 3 19 2 3 4 20 1 4 21 1 3 2 22 2 2 23 1 2 2 24 2 1 3 25 2 4 26 2 4 27 2 4 28 5 4 4 29 1 3 30 2 4 31 2 3 32 2 1 3 33 2 3 34 1 2 3

b. Tabel persentase penilaian panelis terhadap masing-masing sampel

produk gel pengharum ruangan anti serangga Tidak suka Netral Agak suka Suka Sangat suka Amat sangat suka Wangi jeruk purut 41.18 17.65 32.35 2.94 2.94 2.94 Wangi kenanga 14.71 14.71 41.18 17.65 11.76 0.00 Wangi lemon 2.94 0.00 20.59 52.94 23.53 0.00 Persentase Penilaian Panelis Sampel Produk 60 Lampiran 22. Hasil uji statistik ANOVA dan Duncan a. Hasil analisis dan uji statistik ANOVA untuk tingkat kesukaan manusia terhadap sampel produk pada uji hedonik Sumber db JK KT Fhit Ftab

0.05 Ftab

0.01 Sample 2 53.12 26.56 21.85 3.14 4.94 Panelis 33 43.58 1.32 1.09 Error 66 80.22 1.22 Total 101 176.91 Hipotesis: Ho : Perbedaan sampel dengan kombinasi konsentrasi minyak atsiri tidak memberikan pengaruh yang berbeda terhadap kesukaan wangi manusia. H1 : Paling sedikit ada satu sampel dengan kombinasi konsentrasi minyak atsiri memberikan pengaruh yang berbeda terhadap kesukaan wangi manusia. Jika Fhit Ftab maka gagal tolak Ho Jika Fhit Ftab maka tolak Ho Kesimpulan : Nilai Fhit Ftab, maka paling sedikit ada satu sampel dengan kombinasi konsentrasi minyak atsiri memberikan pengaruh yang berbeda terhadap kesukaan wangi manusia.

b. Hasil Uji Duncan Multiple Range Test, untuk menentukan sampel mana

yang berbeda nyata satu sama lain 512 856 734 Rata-rata sampel = 1.18 1.97 2.94 Pengurutan : A B C 734 856 512 2.94 1.97 1.18 Simpangan baku =  0.0357 0.18907 P 2 3 rp 5 2.83 3.4 Rp 0.54 0.64 A-C = 1.76 0.64 A-B = 0.97 0.54 Kesimpulan: A dan B berbeda nyata dengan B dan C. Kesimpulan akhir: Sampel berkode 734 berbeda nyata dengan sampel berkode 856 dan 512 pada tingkat 5. 61 Lampiran 23. Perhitungan asumsi kehilangan berat komponen minyak atsiri setelah 14 penyimpanan Perhitungan konversi skala angka grafik ke skala hari adalah sebagai berikut: Diketahui: y = 0.038x - 0.012 y = 0.024x - 0.024 0.0000 0.0100 0.0200 0.0300 0.0400 0.0500 0.0600 0.0700 0.5 1 1.5 2 2.5 R a ta -r a ta T o ta l K eh il a n g a n B er a t g ra m Skala Lama Penyimpanan Nilam dan Lemon Nilam Linear Nilam dan Lemon Linear Nilam Sumbu x merupakan lamanya hari penyimpanan hari sedangkan sumbu y merupakan rata-rata total kehilangan berat gram. Data yang terdapat pada grafik di atas merupakan data rata-rata total kehilangan berat dari sampel kontrol pada hasil penelitian tahap pertama. Pada sumbu x : Skala 1 = 3 hari penyimpanan Skala 2 = 6 hari penyimpanan Interval tiap skala = 3 Ditanya: Berapa skala angka pada saat 14 hari penyimpanan X? Perhitungan: Skala X x 3 = 14 hari penyimpanan Skala X = 14 hari penyimpanan : 3 Skala X = 4.67 Sehingga, didapatkan hasil yaitu, pada saat 14 hari penyimpanan berada pada skala 4.67. Perhitungan rata-rata kehilangan berat minyak atsiri yang hilang pada sampel kontrol adalah sebagai berikut:  Persamaan linear untuk sampel kontrol yang hanya mengandung nilam saja: y = 0.024x - 0.024 dengan x = 4.67 hasil konversi 14 hari y = 0.088 gram A1  Persamaan linear untuk sampel kontrol yang mengandung nilam dan lemon: y = 0.038x - 0.012 dengan x = 4.67 hasil konversi 14 hari y = 0.165 gram A2 Maka, rata-rata berat minyak atsiri yang hilang pada produk gel yang mengandung 1 minyak lemon sampel kontrol setelah 14 hari penyimpanan adalah B1 = A2 - A1 = 0.077 gram. Berat awal produk gel adalah ± 30 gram. Kandungan awal minyak lemon dalam produk gel =1 x 30 gram = 0.3 gram. 62 Sehingga, prediksi rata-rata berat minyak atsiri yang hilang pada produk gel yang mengandung 6 minyak atsiri setelah 14 hari penyimpanan adalah B2 = 0.077 gram x 6 = 0.464 gram. Berat awal produk gel adalah ± 30 gram. Kandungan awal minyak atsiri dalam produk gel = 6 x 30 gram = 1.8 gram. Kemudian, perhitungan untuk prediksi rata-rata berat minyak atsiri yang hilang pada produk gel yang mengandung 6 minyak atsiri setelah 14 hari penggunaan sampel uji adalah sebagai berikut: Rata-rata total kehilangan berat sampel kontrol adalah 0.025 gram, Rata-rata total kehilangan berat sampel uji adalah 2.16 gram, Selisih rata-rata total kehilangan berat sampel kontrol dan uji adalah C1 = 2.16 gram – 0.025 gram = 2.13 gram. Sehingga, prediksi rata-rata total berat minyak atsiri yang hilang pada produk gel yang mengandung 6 minyak atsiri setelah 14 hari penggunaan sampel uji, yaitu: = B2 x C1 = 0.464 gram x 2.13 gram = 0.988 gram. Persentase rata-rata total berat minyak atsiri yang hilang adalah = 0.988 gram 1.8 gram x 100 = 54.89. 63 Lampiran 24. Gambar selama penelitian a Proses pembuatan produk gel pengharum ruangan anti serangga b Foto pada saat pengujian efektifitas produk terhadapnyamuk c Foto pada saat pengujian sensori 64 Lampiran 25. Gambar sampel produk setelah 14 hari penyimpanan a Sampel produk uji pada hari ke-0 penyimpanan b Sampel produk uji pada hari ke-14 penyimpanan c Sampel produk kontrol pada hari ke-0 penyimpanan d Sampel produk kontrol pada hari ke-14 penyimpanan APLIKASI MINYAK ATSIRI PADA PRODUK GEL PENGHARUM RUANGAN ANTI SERANGGA SKRIPSI ALISIA RAHMAISNI F34070034 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 APPLICATION OF ESSENTIAL OILS IN INSECT REPELLENT AIR FRESHNER GEL Alisia Rahmaisni, Meika Syahbana Rusli, and Dwi Setyaningsih Department of Agroindustrial Technology, Faculty of Agricultural Technology, Bogor Agricultural University, IPB Darmaga Campus, PO BOX 220 Bogor, West Java, Indonesia Email: ceea_nice89yahoo.com ABSTRACT Citronella and lavender oils are known as insect repellent. Composition of insect repellent, combined with aromatic fragrance, such as lemon, kaffir lime, and ylang-ylang oils were packed in an air freshner gel with the addition of patchouli oil as fixative agent. The purposes of this study are 1 to get the best concentration of patchouli oil as fixative agent; 2 to get the best composition of insect repellent active ingredients and fragrance materials, and 3 to know the resistance and the loss on fragrance odor in air freshner gel during use fourteen days. The methods used are sensory test with skoring test, effectiveness test of the air freshner gel for repelling mosquito, and hedonic test. Then, the last methods used are sensory test and weighing. The research result show that the best concentration of patchouli oil as fixative agent is 1 patchouli oil. The next results, there are three best compositions of essential oils in air freshner gel formula that effectively repell insects. The first formula composition consist fragrance ingredient lemon oil 2 and the active ingredient of insect repellent citronella oil 2 and lavender oil 2. The second formula composition comprises fragrance material kaffir lime oil 2 and the active ingredient of insect repellent citronella oil 3. The third formula composition consisting of fragrance material ylang-ylang oil 2 and the active ingredient of insect repellent citronella oil 2 and lavender oil 2. Based on the result of hedonic test, the most preffered fragrance from the three formulas is formula with lemon fragrance. The last results, the resistance on fragrance odor can be estimated that is still acceptable until eight days of use and the loss on fragrance odor during use fourteen days can be estimated 54.89 0.988 gram. Keywords : essential oils, air freshner gel, insect repellent ALISIA RAHMAISNI. F34070034. Aplikasi Minyak Atsiri pada Produk Gel Pengharum Ruangan Anti Serangga. Dibawah bimbingan Meika Syahbana Rusli dan Dwi Setyaningsih. 2011. RINGKASAN Indonesia merupakan negara agraris dengan berbagai kekayaan alam pertanian dan komoditas pertanian yang potensial. Salah satu komoditas pertanian yang cukup besar potensinya adalah minyak atsiri. Minyak atsiri merupakan salah satu komoditas ekspor agroindustri yang dapat menjadi kebanggaan dan andalan bagi Indonesia untuk mendapatkan devisa. Menurut Dewan Atsiri Indonesia 2009, data statistik ekspor-impor dunia menunjukkan bahwa konsumsi minyak atsiri dan turunannya naik sekitar 10 dari tahun ke tahun. Kenaikan tersebut terutama didorong oleh perkembangan kebutuhan untuk industri makanan food flavoring, industri kosmetik dan wewangian fragrance. Minyak atsiri banyak diaplikasikan pada produk rumah tangga seperti kosmetik, penyedap makanan, pewangi pakaian, aromaterapi dan desinfektan. Indonesia merupakan negara yang terletak di daerah tropis yang kaya dengan berbagai macam serangga. Salah satu jenis serangga adalah nyamuk. Nyamuk merupakan salah satu masalah karena dapat menimbulkan berbagai penyakit dan mengganggu kenyamanan. Tujuan utama penelitian ini adalah mendapatkan komposisi terbaik minyak atsiri sebagai bahan fiksatif, bahan aktif penolak serangga, dan bahan pewangi pada gel pengharum ruangan anti serangga. Penelitian ini terdiri atas dua tahap, tahap pertama yaitu menentukan konsentrasi terbaik minyak atsiri nilam dalam hal mengikat wangi minyak atsiri lain. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan uji sensori dengan menggunakan 30 orang panelis. Tahap kedua adalah mencari komposisi dan ketahanan wangi produk gel pengharum ruangan anti serangga. Komposisi secara umum yang digunakan adalah minyak nilam dengan konsentrasi yang didapatkan dari penelitian tahap pertama ditambah dengan bahan aktif dan bahan pewangi. Adapun bahan aktif penolak serangga yang digunakan antara lain minyak sereh wangi dan minyak lavender dengan komposisi masing-masing sebesar 1, 1.5, dan 2. Bahan pewangi yang digunakan terdiri atas minyak lemon, minyak jeruk purut, dan minyak kenanga dengan masing-masing komposisi konsentrasinya sebesar 2. Selain itu, juga dilakukan penyimpanan sampel dari hasil uji hedonik selama 14 hari dan dilakukan pengujian sensori pada hari ke-5, ke-10, dan ke-14 penyimpanan, serta dilakukan penimbangan berat sampel pada hari ke-0, ke-5, ke-10, dan ke-14 penyimpanan. Pada penelitan tahap pertama, berdasarkan hasil uji sensori oleh panelis diketahui bahwa konsentrasi minyak atsiri nilam 1 dari total volume sampel menghasilkan daya fiksatif yang paling baik untuk mengikat minyak atsiri lain. Hasil penelitian tahap kedua menunjukkan bahwa terdapat tiga komposisi terbaik minyak atsiri pada gel pengharum ruangan yang efektif menolak serangga. Komposisi pertama, terdiri atas minyak lemon 2 sebagai bahan pewangi, minyak sereh wangi dengan konsentrasi 2 dan minyak lavender dengan konsentrasi 2 sebagai bahan aktif penolak serangga. Komposisi kedua, terdiri atas minyak jeruk purut 2 sebagai bahan pewangi dan minyak sereh wangi 3 sebagai bahan aktif penolak serangga. Komposisi ketiga, terdiri atas minyak kenanga 2 sebagai bahan pewangi, minyak sereh wangi dengan konsentrasi 2 dan minyak lavender dengan konsentrasi 2 sebagai bahan aktif penolak serangga. Hasil uji hedonik menunjukkan bahwa panelis menyukai formula gel pengharum ruangan anti serangga dengan komposisi minyak atsiri antara lain, minyak lemon 2, minyak sereh wangi 2 dan minyak lavender 2. Berdasarkan hasil uji ketahanan wangi dengan menggunakan panelis dapat diperkirakan bahwa ketahanan wangi yang masih dapat diterima yaitu, dalam rentang sama wangi sampai kurang wangi adalah 8 hari penyimpanan. Berdasarkan hasil dari pendekatan persamaan garis linear diketahui bahwa prediksi rata-rata berat minyak atsiri yang hilang pada sampel produk setalah 14 hari penggunaan adalah sebesar 0.988 gram 54.89 dari berat awal komponen minyak atsiri sebesar 1.8 gram. 1 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG