26.67 Synbiotic Application for Pacific White Shrimp Litopenaeus vannamei: Resistance to Infectious Myonecrosis Virus and Growth

27 meminimalisir kerusakan akibat infeksi menurunkan tingkat infeksi dan meningkatkan sintasan. Selama periode pengamatan parameter imunitas, nilai THC udang perlakuan Pro+Pre 2 dan Pro+Pre 3 memperlihatkan pola yang berbeda dengan perlakuan lainnya. Setelah infeksi IMNV, nilai THC udang perlakuan Pro+Pre 2 dan Pro+Pre 3, terus mengalami penurunan sampai dengan akhir pengamatan hari ke 10. Sebaliknya nilai THC perlakuan Pro+pre 1 dan Kontrol + menunjukkan peningkatan pada hari ke lima dan menurun kembali di akhir pengamatan Gambar 15. Penurunan nilai THC udang perlakuan Pro+Pre 2 dan Pro+Pre 3 mengindikasikan reaksi cepat terhadap infeksi yang diberikan. Penurunan jumlah hemosit ini merupakan efek dari berjalannya mekanisme pertahanan tubuh seperti infiltrasi hemosit pada jaringan yang terinfeksi, kematian sel hemosit akibat apoptosis Costa et al. 2009, aktivitas fagositosis, enkapsulasi, pembentukan nodul, serta terjadinya proses degranulasi untuk aktivasi sistem prophenoloxidase proPO dan mekanisme pertahanan tubuh lainnya Smith et al. 2003. Gambar 15 Total hemosit udang vaname perlakuan: Kontrol - , Kontrol + , Pro+Pre 1 , Pro+Pre 2 , Pro+Pre 3 pada hari ke-nol sebelum infeksi, hari ke 5 dan ke 10 setelah infeksi IMNV n=3. Angka pada kolom merupakan nilai rataan dan huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan nyata Tukey; α=0,05 Tingginya proses degranulasi dapat dilihat dari meningkatnya aktivitas PO. Aktivitas PO digunakan untuk mengukur aktivasi sistem proPO. Parameter imunitas ini adalah bagian dominan pada sistem pertahanan krustasea yang berperan dalam perilaku sel, pelepasan dan atau aktivasi molekul-molekul fungsional penting serta netralisasi agen penginfeksi Smith et al. 2003. Infeksi IMNV menyebabkan peningkatan aktivitas PO udang vaname sampai akhir pengamatan. Peningkatan aktivitas PO juga terjadi pada P. vannamei yang diinfeksi Taura Syndrome Virus Song et al. 2003. Peningkatan aktivitas PO di hari ke lima

3.0 2.2

3.2 3.0

6.4 3.1

3.1 8.5

2.7 6.4

4.6

4.3 6.5

4.3 3.3

0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 5 10 T ot al h em os it x 10 6 ml -1 Waktu pengambilan sampel hari ke a a a a a a a a a a a a a a a

Dokumen yang terkait

Co-infection of Infectious Myonecrosis Virus (IMNV) and Vibrio harveyi in Pacific White Shrimp (Litopenaeus vannamei)

0 6 116

Kappa-Carrageenan as an Immunostimulant for Infectious Myonecrosis (IMN) Disease Control on Whiteleg Shrimp Litopenaeus vannamei

0 3 200

Developmentof Real Time Rt-Pcr And Molecular Characterization For Detection of Infectious Myonecrosis Virus (IMNV) on Whiteleg Shrimp (Litopenaeus vannamei)

0 3 137

The frequency effect of synbiotic supplementation diet to control the co-infection disease of Infectious Myonecrosis Virus and Vibrio harveyi

0 5 63

Developmentof Real Time Rt Pcr And Molecular Characterization For Detection of Infectious Myonecrosis Virus (IMNV) on Whiteleg Shrimp (Litopenaeus vannamei)

0 4 75

Synbiotic Application for Pacific White Shrimp Litopenaeus vannamei Resistance to Infectious Myonecrosis Virus and Growth

1 10 69

Co infection of Infectious Myonecrosis Virus (IMNV) and Vibrio harveyi in Pacific White Shrimp (Litopenaeus vannamei)

0 3 65

Kappa Carrageenan as an Immunostimulant for Infectious Myonecrosis (IMN) Disease Control on Whiteleg Shrimp Litopenaeus vannamei

1 6 107

The Development and Application of Reverse Transcription Loop-Mediated Isothermal Amplification for The Diagnosis of Infectious Myonecrosis Virus in the White Shrimp (Litopenaeus vannamei) | Widowati | Jurnal Sain Veteriner 2490 4232 1 SM

0 0 7

INSIDENSI INFECTIOUS MYONECROSIS VIRUS (IMNV) PADA UDANG PUTIH (Litopenaeus vannamei) DI TELUK LAMPUNG INCIDENCE OF INFECTIOUS MYONECROSIS VIRUS (IMNV) OF WHITE LEG SHRIMP (Litopenaeus vannamei) IN LAMPUNG BAY

0 0 6