Minuman Khusus Ibu Hamil

maupun zat gizi yang dapat ditambahkan secara sukarela dan 2 kesesuaian standar untuk keseluruhan zat gizi yang wajib terdapat dalam produk. Produk yang tidak mencantumkan informasi kandungan gizi untuk zat gizi yang wajib terdapat dalam produk minuman khusus ibu hamil danatau ibu menyusui diasumsikan tidak sesuai dengan standar, sedangkan untuk zat gizi yang dapat ditambahkan ke dalam produk minuman khusus ibu hamil danatau ibu menyusui secara sukarela, pengkajian hanya dilakukan terhadap produk yang mencantumkan kandungan gizi tersebut pada label. Produk dinyatakan tidak sesuai standar apabila terdapat satu atau lebih parameter kandungan gizi yang tidak sesuai standar. Pada umumnya syarat mutu yang ditetapkan dalam SNI dinyatakan dalam 100 gram produk. Oleh karena itu, kandungan gizi yang tercantum dalam label per sajian, dihitung terlebih dahulu menjadi per 100 g produk. Produk minuman khusus ibu hamil danatau ibu menyusui yang dikaji keseluruhannya berjumlah 59 produk dimana dari jumlah tersebut terdiri dari 30 produk minuman khusus ibu hamil, 22 produk minuman khusus ibu menyusui dan 7 produk minuman khusus ibu hamil dan ibu menyusui.

1. Minuman Khusus Ibu Hamil

Berdasarkan hasil kajian produk minuman khusus ibu hamil, untuk keseluruhan zat gizi yang wajib terdapat dalam produk tersebut maupun zat gizi yang dapat ditambahkan secara sukarela, sebanyak 4 13 produk sesuai dengan standar dan 26 87 produk tidak sesuai standar. Apabila analisis dilakukan untuk semua zat gizi yang wajib terkandung dalam produk, sebanyak 4 13 produk minuman khusus ibu hamil yang sesuai standar. Hal ini dikarenakan komponen zat gizi yang tidak sesuai standar paling banyak terdapat pada zat gizi mikro vitamin dan mineral yang wajib terdapat dalam produk. Hasil kajian selengkapnya terkait jumlah zat gizi dalam produk minuman khusus ibu hamil ditunjukkan pada Lampiran 2. Berdasarkan Gambar 6 diketahui bahwa persentase produk minuman khusus ibu hamil yang tidak sesuai standar kandungan gizi meliputi protein 20, lemak 7, karbohidrat 10, vitamin A 63, vitamin B1 27, vitamin B2 30, vitamin B3 23, vitamin B6 47, vitamin B9 83, vitamin B12 40, vitamin C 67, kalsium 63, besi 3, magnesium 10, iodium 17 dan selenium 11. Dari zat gizi tersebut, yang wajib terdapat dalam produk minuman khusus ibu hamil meliputi energi, protein, lemak, karbohidrat, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B6, vitamin B9, vitamin B12, vitamin C, kalsium, besi dan seng. Sedangkan magnesium, mangan, iodium, selenium dan flour bersifat sukarela. Gambar 6 Persentase pemenuhan kesesuaian kandungan gizi produk minuman khusus ibu hamil terhadap SNI Energi Berdasarkan Gambar 7a, diketahui bahwa sebanyak 30 100 produk minuman khusus ibu hamil memenuhi persyaratan kandungan energi yaitu minimal sebesar 370 kkal. Kebutuhan ibu hamil dipengaruhi oleh dua hal, yaitu peningkatan angka metabolisme basal untuk menunjang kebutuhan tumbuh- kembang janin dan jaringan yang menyertainya, serta aktivitas fisik Atmatsier, et al 2011. Menurut IOM 1990 suplementasi energi semasa kehamilan dapat meningkatkan berat lahir bayi melalui laju pertambahan berat badan selama kehamilan. Akan tetapi, efektifitas penambahan tersebut terjadi pada wanita hamil yang rentan gizi dan rendah konsumsi kalorinya. Yang dan Huffman 2011 menyatakan bahwa ketika ketahanan pangan tidak menjadi isu yang 20 40 60 80 100 Energi Total Protein Lemak Karbohidrat Vitamin A Vitamin B1 Vitamin B2 Vitamin B3 Vitamin B6 Vitamin B9 Vitamin B12 Vitamin C Kalsium Besi Seng Magnesium Mangan Iodium Selenium Flour Persentase Kesesuaian Sesuai standar Tidak sesuai standar dibahas, konsumsi energi dari produk dapat dinyatakan pada batas 100-300 kkal untuk menghindari konsumsi energi yang berlebihan. Jika ketahanan pangan menjadi masalah, suplementasi energi dapat ditambahkan pada persentase yang cukup tinggi 35 yang dapat diperoleh dari lemak. Protein Berdasarkan penelitian dari 30 produk minuman khusus ibu hamil diketahui bahwa sebanyak 23 91 produk sesuai standar dan sebanyak 7 9 produk tidak sesuai dengan standar. Produk yang tidak sesuai standar tersebut memiliki nilai kandungan protein dibawah nilai standar 18-25 g yaitu berkisar 17-17,5 g. Berdasarkan Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi ING pada Label Pangan bahwa untuk keseragaman pencantuman kandungan gizi pada tabel ING, ditetapkan ketentuan pembulatan nilai kandungan gizi dan persentase AKG. Dengan demikian nilai yang tercantum pada tabel ING merupakan hasil pembulatan dari kandungan gizi berdasarkan hasil pengujian laboratorium. Dalam hal nilai protein yang tidak sesuai standar kemungkinan dikarenakan merupakan hasil pembulatan dari nilai protein hasil pengujian laboratorium sehingga ketika dikonversikan per sajian nilai protein tersebut tidak dapat memenuhi nilai standar. Pembulatan nilai protein yang kurang dari 0,5 g per sajian dinyatakan sebagai 0 g sedangkan pembulatan lebih dari 0,5 g per sajian dibulatkan ke kelipatan 1 gram terdekat BPOM 2005. Profil nilai kandungan protein produk minuman khusus ibu hamil dapat dilihat pada Gambar 7b. Lemak Berdasarkan Gambar 7c, diketahui bahwa terdapat sebanyak 28 93 produk sesuai dengan standar dan sebanyak 2 7 produk tidak sesuai standar. Nilai kandungan lemak pada produk yang tidak sesuai standar maks. 3,5 g yaitu 2,5 g. Nilai lemak yang tidak sesuai standar kemungkinan dikarenakan merupakan hasil pembulatan dari nilai lemak hasil pengujian laboratorium sehingga ketika dikonversikan per sajian nilai lemak tersebut tidak dapat memenuhi nilai standar. Pembulatan nilai lemak total yaitu kurang dari 0,5 g per sajian dinyatakan sebagai 0 g; 0,5 g sampai 5 g per sajian dibulatkan ke kelipatan 0,5 g terdekat; dan lebih dari 5 g per sajian dibulatkan ke kelipatan 1 g terdekat BPOM 2005. Gambar 7 Profil kesesuaian kandungan energi a, protein b, lemak c dan karbohidrat d produk minuman khusus ibu hamil terhadap SNI 350 370 390 410 430 450 5 10 15 20 25 30 K a n d u n g a n E n e rg i k k a l Kode Produk 1 3 5 7 9 11 13 10 20 30 K a n d u n g a n L e ma k g Kode Produk 50 55 60 65 70 10 20 30 K a n d u n g a n K a rb o h id ra t g Kode Produk 15 17 19 21 23 25 27 29 10 20 30 K a n d u n g a n P ro te in g Kode Produk a c b d SNI : 18g-25g SNI : maks 65g SNI : min 370kkal SNI : min 3,5g Karbohidrat Berdasarkan hasil penelitian dari 30 produk diketahui bahwa sebanyak 27 90 produk sesuai standar dan sebanyak 3 10 produk tidak sesuai dengan standar. Nilai produk yang tidak sesuai standar dikarenakan kandungan karbohidratnya melebihi nilai yang dipersyaratkan dalam standar maks 65 g yaitu 67 g dan 68 g. Nilai karbohidrat yang tidak sesuai standar kemungkinan dikarenakan merupakan hasil pembulatan dari nilai karbohidrat hasil pengujian laboratorium sehingga ketika dikonversikan per sajian nilai karbohidrat tersebut tidak dapat memenuhi nilai standar. Pembulatan nilai karbohidrat yaitu kurang dari 0,5 g per sajian dinyatakan sebagai 0 g sedangkan lebih dari 0,5 g per sajian dibulatkan ke kelipatan 1 g terdekat BPOM 2005. Selain itu kemungkinan juga nilai karbohidrat yang tidak sesuai standar dikarenakan formulasi dari ingredien produk yang dilakukan oleh produsen. Profil kandungan karbohidrat produk dapat dilihat pada Gambar 7d. Vitamin A Profil kandungan vitamin A produk ditampilkan pada Gambar 8a. Produk yang sesuai standar sebanyak 11 37 produk sedangkan sebanyak 19 63 produk tidak sesuai standar. Produk yang tidak sesuai standar tersebut mempunyai nilai kandungan vitamin A yang melebihi standar 300-500 mcg. Berdasarkan Allen 2005 bahwa suplementasi vitamin A selama kehamilan dapat mengurangi risiko kematian ibu sebesar 40. Penyebab berkurangnya risiko kematian ibu dikarenakan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Manfaat lainnya dari suplementasi vitamin A pada ibu hamil adalah meningkatnya konsentrasi hemoglobin sekitar 10gL pada populasi yang mengalami defisiensi. Menurut Picciano dan Mc Guire 2004 selama kehamilan, tambahan vitamin A diperlukan untuk mendukung metabolisme dan pertumbuhan jaringan pada ibu hamil begitu pula dengan pertumbuhan dan perkembangan janin. Peningkatan kebutuhan akan vitamin A relatif kecil dan sebaiknya dipenuhi melalui makanan bukan suplemen. Yang perlu menjadi perhatian adalah toksisitas vitamin A selama kehamilan pada populasi ibu hamil yang sehat. Konsumsi vitamin A berlebih yang berasal dari suplemen memberikan efek teratogenik. Batas aman upper level dari vitamin A pada kelompok ibu hamil adalah 3000 mcg. Walaupun sebagian besar nilai kandungan vitamin A produk melebihi nilai kandungan vitamin A standar, tetapi masih di bawah nilai upper level. Menurut Muhilal dan Hardinsyah 2004 bahwa penetapan upper level salah satunya didasarkan pada evaluasi asupan suatu zat gizi yang terkait dengan suplemen gizi bukan dari makanan sehari-hari. Pemerintah perlu memperhatikan penetapan nilai kandungan vitamin A jika standar ini akan direvisi, dengan mempertimbangkan konsumsi vitamin A dari makanan lainnya dan anjuran konsumsi produk minuman khusus ibu hamil yang sebagian besar produk memberikan anjuran konsumsi 2 kali sehari. Vitamin B1 Gambar 8b menunjukkan profil kandungan vitamin B1 pada produk. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebanyak 22 73 produk sesuai standar dan sebanyak 8 27 produk tidak sesuai dengan standar. Nilai produk yang tidak sesuai standar dikarenakan nilai kandungan vitamin B1 produk melebihi nilai standar. Vitamin B1 berfungsi sebagai koenzim berbagai reaksi metabolisme energi. Selain itu vitamin B1 dibutuhkan dalam metabolisme lemak, protein dan asam nukleat, yang peran utamanya adalah dalam metabolisme karbohidrat. Oleh karena vitamin B1 larut dalam air maka tidak membahayakan bila dikonsumsi berlebihan karena akan dibuang melalui urin Almatsier 2001. Vitamin B2 Gambar 8c menunjukkan profil kandungan vitamin B2 dalam produk. Berdasarkan gambar tersebut diketahui bahwa sebanyak 20 70 produk sesuai standar dan sebanyak 10 30 produk tidak sesuai dengan standar. Vitamin B2 terutama berfungsi dalam pembentukan enzim-enzim yang penting untuk produksi energi melalui siklus asam sitratrantai transpor elektron. Berdasarkan perannya tersebut, asupan vitamin B2 selama kehamilan dapat bermanfaat untuk energi dan mood ibu hamil Judge Beck 2008. Kebutuhan vitamin B2 meningkat 7 dikarenakan meningkatnya sintesis jaringan janin dan ibunya serta sedikit peningkatan pada utilisasi energi. Suplementasi vitamin B2 dapat meningkatkan respon hematologi terhadap zat besi dan jika terjadi defisiensi, suplementasi diperlukan untuk mengembalikan normalitas biokimia. Tidak terdapat bukti bahwa vitamin B2 memiliki toksisitas dengan pemberian secara oral dan tidak ada batas aman upper level yang ditetapkan Ladipo 2000. Gambar 8 Profil kesesuaian kandungan vit. A a, vit.B1 b, vit.B2c dan vit.B3 d produk minuman khusus ibu hamil terhadap SNI 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 5 10 15 20 25 30 K a n d u n g a n V it a mi n A mc g Kode Produk 0,5 1 1,5 2 2,5 3 5 10 15 20 25 30 K a n d u n g a n V it a mi n B 2 mg Kode Produk 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 5 10 15 20 25 30 K a n d u n g a n V it a mi n B 3 mg Kode Produk 0,5 1 1,5 2 2,5 3 5 10 15 20 25 30 K a n d u n g a n V it a mi n B 1 mg Kode Produk a c b d SNI : 0,5-1mg SNI : 6-14mg SNI : 300-500mcg SNI : 0,5-1mg Gambar 9 Profil kesesuaian kandungan vit.B6 a, vit.B9 b, vit.B12 c dan vit.C d produk minuman khusus ibu hamil terhadap SNI 0,5 1,5 2,5 3,5 4,5 5,5 6,5 7,5 8,5 9,5 10,5 11,5 12,5 5 10 15 20 25 30 K a n d u n g a n V it a mi n B 6 mg Kode Produk 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 5,5 6 5 10 15 20 25 30 K a n d u n g a n V it a mi n B 1 2 mc g Kode Produk 10 30 50 70 90 110 130 150 170 5 10 15 20 25 30 K a n d u n g a n V it a mi n C mg Kode Produk 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 5 10 15 20 25 30 K a n d u n g a n V it a mi n B 9 mc g Kode Produk a c b d SNI : 285-400mcg SNI : 0,6-1,3mg SNI : 14-75mg SNI : 0,3-2,4mcg Vitamin B3 Berdasarkan penelitian diketahui sebanyak 23 77 produk sesuai standar dan sebanyak 7 23 produk tidak sesuai standar. Dari 6 produk yang tidak sesuai standar 6-14mg kandungan vitamin B3, sebanyak 2 produk yang memiliki nilai di bawah standar dan sebanyak 4 produk yang memiliki nilai di atas standar. Gambar 8d menunjukkan profil kandungan vitamin B3 dalam produk. Serum vitamin B3 menurun selama kehamilan dan kebutuhan vitamin B3 meningkat 10 Ladipo 2000. Vitamin B6 Berdasarkan Gambar 9a, diketahui sebanyak 16 53 produk sesuai standar dan sebanyak 14 47 produk tidak sesuai standar. Produk yang tidak sesuai standar memiliki nilai kandungan vitamin B6 yang melebihi nilai yang dipersyaratkan. Vitamin B6 membantu mengurangi efek mual dan muntah selama kehamilan yang merupakan gejala yang paling umum pada wanita hamil. Beberapa studi memberikan bukti bahwa suplementasi vitamin B6 selama kehamilan dapat mengurangi efek mual dan muntah tanpa ada efek samping yang membahayakan. Berdasarkan laporan Thaver 2006 bahwa tidak cukup bukti untuk memberikan kesimpulan bahwa suplementasi vitamin B6 selama kehamilan memberikan efek klinis. Oleh karena itu perlu dilakukan uji klinis untuk menjamin isu ini mengingat efek mual dan muntah memberikan komplikasi serius pada wanita hamil. IOM telah menetapkan batas aman upper level untuk vitamin B6 yaitu 100 mg per hari selama kehamilan Picciano Mc Guire 2009. Vitamin B9 Asam Folat Berdasarkan hasil kajian kesesuaian kandungan vitamin B9 pada produk terhadap standar pada Gambar 9b, sebanyak 5 17 produk sesuai standar dan sebanyak 25 83 produk tidak sesuai standar. Sebagian besar produk yang tidak sesuai standar nilainya melebihi persyaratan. Hal ini kemungkinan dikarenakan semua produk minuman khusus ibu hamil menyatakan klaim manfaat terhadap kesehatan yaitu “diet gizi seimbang dengan asupan folat yang cukup dapat mengurangi risiko kelainan kongential pada janin, misalnya gangguan perkembangan neural tube berupa kelainan otak atau spinal cord. Penyebab kelainan perkembangan neural tube adalah multifaktorial” dan klaim kandungan gizi asam folat, berupa klaim “mengandung asam folat” dengan persyaratan sedikitnya mengandung 10-19 AKG per sajian dan klaim “tinggikaya akan asam folat” dengan persyaratan sedikitnya mengandung 20 AKG per sajian BPOM 2005. Dikarenakan tidak adanya pembatasan maksimal untuk persyaratan klaim “tinggikaya” maka hal ini kemungkinan dimanfaatkan oleh produsen untuk mempromosikan produknya dengan kandungan asam folat yang lebih tinggi dari produk sejenis lainnya, sehingga memberikan nilai jual lebih. Menurut Green, et al 2005 bahwa untuk mengurangi risiko Neural Tube Defect NTD, wanita yang merencanakan kehamilan disarankan untuk mengonsumsi 400 mcg asam folat per hari, baik dari suplemen ataupun dari makanan yang difortifikasi. Konsumsi tersebut dimulai sebelum kehamilan sampai dengan akhir trimester pertama. Konsumsi asam folat dapat meningkatkan konsentrasi folat darah, dengan meningkatnya konsentrasi folat darah dapat mengurangi risiko terjadinya NTD. Fortifikasi asam folat telah meningkatkan rata-rata status folat darah di Amerika Serikat dan Kanada dan hal ini terkait dengan menurunnya kejadian NTD. Berdasarkan Picciano dan Mc Guire 2009 IOM telah menetapkan batas aman upper level untuk asam folat yaitu 1 mg per hari untuk wanita usia 19 tahun ke atas. Batas aman ini tidak berlaku untuk folat dalam pangan tetapi hanya dalam bentuk sintetik yang diperoleh dari suplemen dan pangan yang difortifikasi. US Centers for Disease Control and Prevention juga merekomen- dasikan untuk mengonsumsi total folat kurang dari 1 mg per hari. Vitamin B12 Gambar 9c menunjukkan profil kandungan vitamin B12 produk. Berdasarkan hasil kajian diketahui bahwa sebanyak 18 60 produk sesuai standar dan sebanyak 12 40 produk tidak sesuai standar. Produk yang tidak sesuai standar memiliki nilai kandungan vitamin B12 yang melebihi nilai standar. Vitamin B12 berfungsi sebagai koenzim dalam metabolisme asam nukleat dan mencegah anemia megaloblastik. Tidak ada efek yang membahayakan kesehatan terkait mengonsumsi sejumlah vitamin B12 dari makanan ataupun suplemen. Data terkait efek yang membahayakan dari konsumsi vitamin B12 dalam jumlah besar masih terbatas IOM 1998. FAOWHO merekomendasikan 40 peningkatan kebutuhan vitamin B12 untuk memenuhi kebutuhan janin dan peningkatan kebutuhan metabolisme Ladipo 2000. Vitamin C Profil kandungan vitamin C produk ditampilkan pada Gambar 9d. Berdasarkan hasil kajian, produk yang sesuai standar sebanyak 10 33 produk sedangkan sebanyak 20 67 produk tidak sesuai standar. Produk yang tidak sesuai dengan standar memiliki nilai kandungan vitamin C yang melebihi standar. Selama masa kehamilan, serum vitamin C menurun 50, sebagian karena diambil untuk kebutuhan janin dan sebagian lagi karena hemodilusi. Kecukupan gizi vitamin C pada wanita hamil 67 lebih tingggi daripada wanita yang tidak hamil, hal ini dikarenakan untuk menggantikan kehilangan dari cadangan tubuh wanita hamil Ladipo 2000. Kalsium Profil kandungan kalsium produk ditampilkan pada Gambar 10a. Berdasarkan hasil kajian, produk yang sesuai standar sebanyak 11 37 produk sedangkan sebanyak 19 63 produk tidak sesuai standar. Produk yang tidak sesuai dengan standar memiliki nilai kandungan kalsium yang melebihi standar. Menurut Kollasa dan Weismiller 2008, sekitar 99 kalsium pada wanita hamil dan janinnya tersimpan pada tulang dan gigi. Kehamilan berkaitan dengan meningkatnya turnover tulang untuk memenuhi kebutuhan. Jika terjadi kekurangan kalsium dari makanan, maka kalsium pada tulang ibu akan diberikan kepada janinnya. Suplementasi kalsium selama kehamilan mengurangi tekanan darah. Penelitian klinis untuk menguji hipotesis bahwa suplementasi kalsium selama kehamilan mengurangi kejadian pregnancy-induced hypertension memberikan hasil yang bervariasi. Oleh karenanya, tidak perlu suplementasi kalsium secara rutin dengan 2000 mg per hari untuk wanita hamil. Untuk wanita hamil yang makanannya kekurangan kalsium 900 mg per hari, menderita hipertensi dan mempunyai sejarah preeklampsia maka suplementasi kalsium disarankan. Besi Profil kandungan besi produk ditampilkan pada Gambar 10b. Berdasarkan hasil kajian, produk yang sesuai standar sebanyak 29 97 produk sedangkan sebanyak 1 3 produk tidak sesuai standar. Produk yang tidak sesuai dengan standar memiliki nilai kandungan besi di bawah standar yaitu 8,3 mg. Gambar 10 Profil kesesuaian kandungan kalsium a, besi b dan seng c produk minuman khusus ibu hamil terhadap SNI 100 300 500 700 900 1100 1300 1500 5 10 15 20 25 30 K a n d u n g a n K a ls iu m mg Kode Produk 5 15 25 35 45 55 65 5 10 15 20 25 30 K a n d u n g a n B e si mg Kode Produk 2 4 6 8 10 12 14 16 18 5 10 15 20 25 30 K a n d u n g a n S e n g mg Kode Produk a b c SNI : min 5mg SNI : 200-800mg SNI : min 10mg Pemerintah telah menetapkan AKG besi untuk wanita usia 19-49 tahun sebesar 26 mg per hari dan untuk wanita hamil mendapat tambahan sebesar 9 mg per hari pada trimester 2 dan 13 mg per hari pada trimester 3 . Defisiensi zat besi yang terjadi dikarenakan kurangnya asupan bioavaibilitas zat besi mengakibatkan anemia dan berkaitan dengan kematian ibu. Defisiensi zat besi juga diketahui dapat mempengaruhi status imun Ladipo 2000. Menurut Picciano dan Mc Guire 2008 IOM telah menetapkan batas aman upper level untuk zat besi yaitu sebesar 45 mg per hari dari semua sumber. Hal ini dikarenakan dampak negatif dari toksisitas zat besi. Seng Berdasarkan hasil kajian, semua produk sesuai dengan nilai standar yang dipersyaratkan yaitu sebanyak 30 100 produk. Profil kandungan seng produk ditampilkan pada Gambar 10c. Menurut Picciano dan Mc Guire 2008 suplementasi seng sebaiknya tidak melebihi nilai batas aman upper level yaitu 40 mg per hari. Besi dapat menekan plasma seng pada wanita hamil, oleh karenanya suplementasi seng sekitar 15 mg direkomendasikan jika suplementasi besi di atas 30 mg. Sedikit data terkait dengan defisiensi seng selama kehamilan. Rendahnya konsentrasi plasma seng selama kehamilan diakibatkan rendahnya bioavaibilitas seng dari makanan atau tingginya jumlah tembaga dan zat besi dalam makanan yang menjadi kompetitor dalam penyerapan seng, selain itu defisiensi seng mengakibatkan aborsi, congenital abnormal, kelahiran prematur, intrauterine growth retardation dan preeklampsia Ladipo 2000.

2. Minuman Khusus Ibu Menyusui