Kompatibilitas Parasitoid Eriborusargenteopilosus Cameron (Hymeoptera:Ichneumonidae) dan Inangnya: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Eriborus Argenteopilosus dalam Mengendalikan Crocidolomia Pavonana Fabricus (Lepidoptera: Pyralidae)

KOMPATIBILITAS PARASITOID Eriborusargenteopilosus cameron
(Hymeoptera:Ichneumonidae) DAN INANGNYA:
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS Eriborus
argenteopilosus DALAM MENGENDALIKAN Crocidolomia pavonana fabricus
(Lepidoptera: Pyralidae)
Utomo Kartosuwondo1)
Damayanti Buchori2)

Eriborus argenteopilosus merupakan parasitoid paling berpotensi untuk digunakan
sebagai agens pengendalian hayati Crocidolomia pavonana. Penelitian untuk melihat
kompatibilitas parasitoid Eriborus argenteopilosus dan inangnya dalam kaitannya
dengan faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitasnya dalam mengendalian C.
pavonana telah diteliti di laboratorium selama dua tahun (2002 dan 2003). Tujuan
penelitian ini adalah (1) untuk mempelajari aspek kesesuaian tiga jenis inang bagi
perkembangan parasitoid, (2) mempelajari kebugaran dan pergeseran preferensi
parasitoid yang dihasilkan dari tiga jenis inang, (3) mempelajari fenomena
multiparasitisme dalam hubungannya dengan perilaku diskriminasi inang, kompetisi
interspesifik, dan enkapsulasi, dan (4) mempelajari tanggap reproduksi parasitoid
yang dikondisikan dalam ketiadaan inang.
Pada tahun I, telah dipelajari interaksi parasitoid-inang dalam konteks kompatibilitas
tiga jenis inang untuk kelangsungan hidup parasitoid. Selain itu, fenomena

multiparasit antara E. argenteopilosus dan Snellenius S. manilae dalam kaitannya
dengan kompetisi interspesifik, diskriminasi inang dan enkapulasi juga telah dikaji
secara mendalam. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa parasitoid lebih menyukai
inang H. armigera dibandingkan S. litura dan C. pavonana, bahkan jumlah larva C.
pavonana yang terparasit cenderung paling sedikit. Tetapi justru inang C. pavonana
lah yang dapat mendukung perkembangan dan menghasilkan parasitoid dengan
kebugaran yang bagus dibandingkan dua jenis inang lainnya. Hal ini tampak dari
keberhasilan pembentukan pupa, keberhasilan hidup, dan juga kebugaran parasitoid
yang dihasilkan.
Dalam kaitannya dengan fenomena multiparasit, terlihat bahwa baik parasitoid E.
argenteopilosus dan S. manilae memiliki perilaku diskriminasi inang, walaupun jika
diperbandingkan, parasitoid E. argenteopilosus lebih toleran dibandingkan S. manilae.
Kompetisi interspesifik juga terjadi antara E. argenteopilosus dan S. manilae. Hasil
penelitian ini mengindikasikan bahwa parasitoid E. argenteopilosus memiliki peluang
lebih bagus untuk mendapatkan inang S. litura sebagai inang alternatif di lapangan.
Hal ini bisa diperlihatkan dari jumlah larva
S. litura yang terparasit E.
argenteopilosus lebih banyak dibandingkan
S. manilae yang disituasikan dalam
kurungan pemarasitan yang sama. Adanya inang alternatif dapat membuat parasitoid

bisa tetap bertahan, meskipun inang aslinya H. armigera atau inang alternatif lain
C. pavonana, dalam keadaan sulit dijumpai di lapangan.
Pada tahun II, penelitian difokuskan untuk mempelajari pergeseran preferensi
parasitoid yang dihasilkan dari tiga jenis inang dan juga mengkaji tanggap reproduksi
parasitoid yang disituasikan dalam kondisi ketiadaan inang. Hasil penelitian
1)Ketua

Peneliti (Staf Pengajar Departemen HPT, Faperta-IPB); 2) Anggota Peneliti

menunjukkan bahwa parasitoid yang dihasilkan dari jenis inang yang berbeda
memiliki preferensi yang berbeda, kecuali terhadap inang C. pavonana. Disinyalir ada
semacam kecenderungan parasitoid untuk memarasit jenis inang yang sama dengan
inang asal pemunculannya. Dalam konteks perubahan reproduksi parasitoid, tampak
bahwa ketiadaan inang yang terjadi, dapat menurunkan produksi telur sehingga
menyebabkan parasitoid kurang aktif dalam mencari dan memarasit inangnya.
Peningkatan frekuensi pemarasitan akan meningkatkan total produksi telah
parasitoid. Secara umum terlihat bahwa morfometri sangat mempengaruhi produksi
telur parasitoid. Dalam konteks pertanian di lapangan, keberadaan inang harusnya
tetapi dijaga, hal ini bisa dilakukan dengan menanam tanaman inang alternatif di
sekitar tanaman utama yang berfungsi sebagai media konservasi parasitoid.


Dokumen yang terkait

Interaksi polidnavirus simbion (Pdv) dan Crocidolomia binotalis Zeller (Lepidoptera:Pyralidae) dalam penekanan enkapsulasi parasitoid Eriborus argenteopilosus (Cameron)(Hymenoptera: Ichneumonidae)

0 6 76

Functional Response of the Parasitoid Eriborus argenteopilosus (Cameron) to Crocidolomia pavonana (Fabricius) under Different Temperature

0 7 6

Delapan puluh Pengaruh Rokaglamida dan Parasitoid Eriborus argenteopilosus Terhadap Kadar dan Profil Protein Hemolimfa Larva Crocidolomia pavonana serta Melanisasi Kutikula

0 11 12

Penghambatan Enkapsulasi Pradewasa Parasitoid Eriborus Argenteopilosus (Cameron) Oleh Larva Crocidolomia pavonana (F.) Menggunakan Rokaglamida

1 9 7

Pengaruh Rokaglamida Terhadap Perilaku Parasitoid Eriborus argenteopilosus Terhadap Larva Inang Crocidolomia pavonana

0 13 7

Tingkat Enkapsulasi Parasitoid Eriborus argenteopilosus (Cameron) pada Inang Crocidolomia pavonana (Fabricius) yang Diberi Enam Jenis Pakan.

0 3 58

Aktivitas Insektisida Rokaglamida Terhadap Larva Crocid%mia pavonana (F.) dan Imago Betina Parasitoid Eriborus argenteopilosus (Cameron)

0 3 10

Struktur Populasi Eriborus argenteopilosus Cameron (Hymenoptera:Ichneumonidae) Parasitoid Crocidolomia pavonana Fabricius (Lepidoptera:Pyralidae) Pada Beberapa Tipe Lansekap: Implikasinya Terhadap Keefektifan Parasitoid Sebagai Agens Pengendalian Hayati d

0 1 1

Struktur Populasi Eriborus argenteopilosus Cameron (Hymenoptera: Ichneumonidae) Parasitoid Crocidolomia pavonana Fabricius (Lepidoptera: Pyralidae) Pada Beberapa Tipe Lansekap: Implikasinya Terhadap Keefektifan Parasitoid Sebagai Agens Pengendalian Hayati

0 0 36

Pengaruh Rokaglamida terhadap Perilaku Parasitoid Eriborus argenteopilosus terhadap Larva Inang Crocidolomia pavonana.

0 0 1