Pemeriksaan mikroskopis Pembiakan TINJAUAN PUSTAKA

Diagnosis Pada keadaan normal, saluran kemih bebas dari kolonisasi bakteri atau steril, tetapi pada meatus uretra dan sekitar perineum dapat ditemukan kolonisasi bakteri yang berasal dari flora normal di kulit dan saluran cerna. Pada wanita flora normal pada vagina dapat menyebabkan kontaminasi uretra.

a. Cara pengumpulan dan pengambilan bahan pemeriksaan

Pengumpulan bahan yang sesuai merupakan langkah yang paling penting dalam membiakkan urin. Bahan yang baik dapat diperoleh dengan membersihkan terlebih dahulu meatus dengan sabun dan air pada pria, sedang pada wanita membuka labia dan membersihkan vulva, baru kemudian ditampung urin arus tengah dalam wadah yang steril. Kateterisasi menimbulkan resiko masuknya mikroorganisme ke dalam kandung kemih, namun kadang-kadang tidak dapat dihindari. Urin terpisah yang berasal dari ginjal dan ureter kiri kanan biasanya diambil oleh seorang ahli urologi dengan menggunakan kateter sistoskopi. Jika dipakai kateter sementara dan system pengumpulannya tertutup, maka urin harus diambil melalui aspirasi steril dai kateter dengan jarum dan semprit, bukan dari kantong pengumpul. Untuk menyelesaikan masalah diagnostik, urin dapat diaspirasi langsung secara aseptik dari kandung kemih yang penuh dengan punksi supra- pubik pada dinding perut. Untuk sebagian besar pemeriksaan, 0,5 mL urin ureter atau 5 mL urin yang dikeluarkan sudah mencukupi. Karena banyak jenis mikroorganisme membelah diri dengan cepat dalam urin pada suhu kamar atau suhu tubuh, maka bahan urin harus dikirim secepatnya ke laboratorium atau dibekukan tidak lebih dari semalam.

b. Pemeriksaan mikroskopis

Banyak yang dapat dipelajari dari pemeriksaan mikroskopik urin yang sederhana. Tetesan urin segar yang tidak disentrifugasi ditempatkan pada suatu gelas objek, ditutupi dengan kaca penutup, dan diperiksa dengan intensitas cahaya yang dibatasi objektif kering-tinggi dari suatu mikroskop klinik, dari sini biasanya dapat ditemukan lekosit, sel epitel, dan bakteri. Jika bakteri yang ditemukan lebih dari 10 5 mL dalam urin yang dikumpulkan dan diperiksa dengan baik, merupakan bukti kuat mengenai infeksi saluran kemih aktif. Universitas Sumatera Utara Urin yang disentrifugasi dengan singkat mudah mengendapkan sel pus urin, yang mungkin membawa bakteri sehingga dapat membantu penegakkan diagnosis. Adanya unsur berbentuk lain dalam sedimen atau adanya proteinuria secara langsung sedikit membantu identifikasi spesifik terhadap infeksi saluran kemih aktif. Sel pus dapat ditemukan tanpa bakteri, dan sebaliknya, bakteriuria dapat ditemukan tanpa piuria. Banyaknya sel epitel skuamosa, laktobasili atau flora campuran dalam biakan menunjukkan bahwa proses pengumpulan bahan pemeriksaan tidak benar. Sebagian urin dipstick yang mengandung lekosit esterase dan nitrit, mengukur berturut-turut sel polimorfonuklear dan bakteri, dalam urin. Reaksi positif memberi dugaan kuat terhadap infeksi bakteri saluran kemih. Gambar 3. Bakteri batang gram-negatif pada pemeriksaan mikroskopis urin

c. Pembiakan

Biakan urin agar bermakna, harus dilakukan secara kuantitatif. Urin yang dikumpulkan sebagaimana mestinya dibiakkan dalam jumlah tertentu dalam perbenihan padat, kemudian dihitung koloni yang tampak setelah diinkubasi, untuk menunjukkan jumlah bakteri per mililiter. Prosedur yang biasa adalah dengan menyebarkan 0,01-0,1 mL urin yang tidak diencerkan pada lempeng agar darah dan perbenihan lain untuk biakan kuantitatif. Semua perbenihan diinkubasi semalaman pada suhu 37°C. Kemudian dibandingkan kepadatan pertumbuhan bakteri dengan fotograf dari beragam kepadatan pertumbuhan pada bakteri serupa dan menghasilkan data semikuantitatif. Pada pyelonefritis aktif, jumlah bakteri dalam urin yang dikumpulkan melalui kateter ureteral relatif rendah. Sementara berakumulasi dalam kandung kemih, bakteri membelah diri dengan cepat dan segera mencapai jumlah yang melebihi 10 5 mL, jumlah ini melebihi jumlah yang dapat terjadi sebagai akibat kontaminasi oleh flora uretra atau Universitas Sumatera Utara kulit atau dari udara. Karena itu, lazimnya disetujui bahwa jika lebih dari 10 5 koloni mL dikultivasi dari biakan urin yang dibiakkan dan dikumpulkan dengan semestinya, maka hal ini dapat merupakan bukti kuat terhadap infeksi saluran kemih aktif. Adanya lebih dari 10 5 bakteri dengan jenis yang sama per mililiter dalam dua bahan berturut-turut menegakkan diagnosis infeksi saluran kemih aktif dengan kepastian 95. Jika lebih sedikit bakteri dibiakkan, pemeriksaan ulang urin merupakan indikasi untuk menetapkan adanya infeksi. Adanya kurang dari 10 4 bakterimL, termasuk beberapa jenis bakteri yang berbeda, menunjukkan bahwa organisme berasal dari flora normal dan merupakan kontaminan, biasanya berasal dari bahan yang dikumpulkan tidak sebagaimana mestinya. Ditemukannya 10 4 mL bakteri batang gram-negatif jenis tunggal menunjukkan dengan kuat adanya infeksi saluran kemih, khususnya pada pria. Kadang-kadang wanita muda dengan disuria akut dan infeksi saluran kemih akan mempunyai 10 2 -10 3 mL. Jika biakan negatif tetapi ditemukan tanda klinik infeksi saluran kemih, dapat diduga adanya ”sindroma uretral”, obstruksi ureteral, tuberkulosis kandung kemih atau penyakit lain. Pengobatan Pengobatan infeksi saluran kemih didasarkan pada kultur bakteri penyebab dan uji kepekaan antimikroba. Sulfonamid dan trimetoprim merupakan antibiotika yang secara lokal masih sensittif. Penggunaan obat ini dapat secara tunggal atau kombinasi dengan sulfametoksazol, fluoroquinolon, dan nitrofurantoin. Resistensi terhadap pemakaian ampisilin sebagai antibiotika sekitar 25 dari keseluruhan kasus. Keberhasilan pengobatan harus dilihat dengan melakukan kultur urin 1-2 minggu setelah pengobatan. Universitas Sumatera Utara

BAB III KESIMPULAN