PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2015)

(1)

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM

(Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2015)

The Influence of Corporate Social Responsibility Disclosure and Company Performance Toward Stock Return

(Case Study The Companies which Listed in Daftar Efek Syariah 2015)

Oleh

INDAH AYU MUJIARTI 20120420363

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(2)

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM

(Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2015)

The Influence of Corporate Social Responsibility Disclosure and Company Performance Toward Stock Return

(Case Study The Companies which Listed in Daftar Efek Syariah 2015)

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh

INDAH AYU MUJIARTI 20120420363

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(3)

PERNYATAAN

Dengan ini saya,

Nama : Indah Ayu Mujiarti Nomor Mahasiswa : 20120420363

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul: “PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah tahun 2015) tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila ternyata dalam skripsi ini diketahui terdapat karya atau pendapat orang lain yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.

Yogyakarta, 16 Agustus 2016


(4)

Motto

Acquire knowledge, and learn tranquility and dignity.

Umar Bin Al-Khattab

It does not matter how slowly you go as long as you do not stop.

Confucius

My Trip adalah perjalananku, Indah is Beautiful


(5)

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Orang Tua hebatku, Bapak Alm. H. Mudjiyo, Mama Winarti dan Umiku Suherni

yang seluruh dedikasinya selalu menjadi inspirasi besar bagi hidup dan mimpi-mimpi saya. Karya kecil ini saya persembahkan sebagai rasa hormat, bakti dan terima kasih atas segala curahan kasih yang tiada henti diberikan kepada saya. Terimakasih atas semua waktu, pikiran, tenaga, materi, kasih sayang, perhatian, semangat dan segalanya yang tidak mungkin aku dapatkan selain di keluarga kecil kita ini. Indah sayang kalian.

2. Terimakasih untuk Bunda Inggit, Ayah Andre, Ibu, Mba Tuty, Mas Endi, dan

adik-adikku; Bayu, Indira, Rizky dan semua keluarga di Jakarta atas semua semangat motivasi, dan dukungannya sampai aku bisa menyelesaikan kuliahku. Terimakasih karna kalian senantiasa mau menjadi tempatku bertukar pikiran, bertanya, dan memberiku nasehat-nasehat terbaik agar aku siap menjalani hidup pada tahap berikutnya.

3. Terimakasih untuk Andrijuni Arya Ansari (so soon to be S.H.) atas semangat,

do’a, waktu, pikiran, hiburan, tenaga dan segala hal yang telah diberikan dalam mendukung selesainya skripsiku ini. Terima kasih telah menjadi kekasih dan “teman hidup” terbaik dengan level bercandaan yang “apa banget

menurut orang” tapi selalu “lucu banget menurut kita” Im waiting for you to unlock one of our missions! Go finish your Skripsi, too. And let’s go to the next missions together.

4. Terimakasih untuk Talitha Nesya Nandini (cimit) sahabat terbaik yang aku

punya dalam sepanjang perjalanan hidup untuk setiap kesabarannya dalam mendengarkan setiap ceritaku sepanjang hari mulai dari kebahagiaan, keluh kesah dan bantuannya dalam semua masalah yang aku hadapi, semoga kita bisa begini sampai menua dan ubanan ya!

5. Terimakasih Teteh Maya dan Kakak Firgi tempatku menuangkan segala isi hati

dan pikiran. Partner satu atap saat menetap di hutan belantara, yang saling tolong menolong saat kelaparan, titip-titipan makan dan jogging pagi-pagi sama Kakak walau ada guguk. Teteh sebagai sahabat satu dosen pembimbing skripsi terbaik serta rekan senasib dalam berjuang yang saling mengisi kekurangan, terimakasih. Akhirnya aku S.E gaes!

6. Terimakasih Wengaahef! (a.k.a de’comel) Lili, Fenita, Fitria, Talitha untuk geng

yahud yang selalu mengisi liburanku dan memenuhi notif whatsappku dengan obrolan yang aku nggak ngerti. Terimakasih sahabat dari jaman aku gendut sampe sekarang aku tambah gendut. Semoga kita selalu selaras dalam membicarakan teman kita satu sama lain. Haha jus kidding~ Kalian terbaek!~


(6)

7. Terimakasih My SoTal (Sobat Kental) Annisa sobat sharing terinformatif yang

sangat cool, Fajrika sobat awal kuliah yang kemana-mana bersama, Dhane, Azhim, Bakti, Olga, Castrio yang selalu sefrekuensi dalam mengocok perut, juara banget kalo ngumpul selalu bikin ketawa sampai perut keram. Kalian terbaek!~

8. Terimakasih Ghibah Ranger (Mazaya, Annena, Firgiantie, Khonsa, Herwindha,

Sany) yang selalu bersemangat dalam kehidupan hedonisme yang sangat kita banget. Walaupun minum segelas berdua yang penting fotonya! Aku bangga dengan totalitas kalian dalam bergaya, gak makan gapapa asal fotonya ada. Terbaek!~

9. Terimakasih Forsist (Kartika, Elis Gusni) dan Sesya untuk semua kenangan yang

telah kita ciptakan dimasa kita masih unyu-unyu lugu dan belum mengenal kejamnya dunia hingga kita dewasa tetap membagi cerita walau raga kita terpisah jauh. Terbaek!~

10. Terimakasih Cepirit Return (Teh Imel, Diah, Ryke, Bunder, Mas Imam, Mas Upi,

Bang Andik, Mas Fer, Omat, Andre, Andri, Dhana, Falen, Raka, Restu, Yan, Jay) geng virtual yang aku miliki yang sebenarnya nggak berperan apa-apa dalam skripsiku tetapi berperan dalam hidupku karna telah menghiburku dengan obrolan kalian yang terkadang aku tidak mengerti, berbagi info ter-uptodate, dan menggunjing orang-orang yang menyebalkan dengan slogan “musuhmu

musuh kita bersama” wakakak dan mempertemukan aku dengan lelaki

sefrekuensiku yang selalu selaras dalam bervibrasi yang juga ada di grup ini yaitu admin JindanJun. Kalian terbaek!~

11. Terimakasih Ibu Peni Nugraheni, S.E., M.Sc., Ak. Selaku dosen pembimbing

skripsi yang selalu bermurah hati untuk bersabar, pengertian, dan perhatian membimbing saya dalam menyusun skripsi ini.

12. Seluruh dosen Akuntansi Fakultas Ekonomi UMY yang telah memberikan kami “mata” dalam melihat dunia melalui ilmu yang tiada batasannya dan tak ternilai harganya. Dan seluruh teman satu almamater Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.


(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

INTISARI ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

A. Landasan Teori ... 11

1. Teori Stakeholders ... 11

2. Daftar Efek Syariah (DES) ... 14

3. Corporate Social Responsibility ... 17

4. Kinerja Perusahaan ... 19

a. TATO ... 21

b. EPS ... 23

c. DER ... 26

d. ROA ... 28

e. CR ... 30

5. Return Saham ... 31

B. PenelitianTerdahulu dan Penurunan Hipotesis ... 33

C. Model Penelitian ... 43


(8)

A. Obyek Penelitian ... 44

B. Jenis Data ... 44

C. Teknik Pengambilan Sampel ... 44

D. Teknik Pengumpulan Data ... 45

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 46

F. UjiKualitas Data ... 52

G. UjiHipotesis dan Analisis Data ... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 59

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 59

B. UjiKualitas Data ... 60

1. StatistikDeskriptif ... ... 60

2. UjiAsumsiKlasik ... ... 62

a. UjiNormalitas... .... 62

b. UjiAutokorelasi... . 63

c. UjiMultikolinearitas... . 64

d. UjiHeteroskedastisitas... . 66

C. HasilPenelitian (UjiHipotesis) ... 67

1. UjiKoefisienDeterminasi (R2) ... 67

2. UjiSignifikansiSimultan (UjiStatistik F)... 68

3. UjiSignifikansiParsial (UjiStatistik t) ... 69

D. Pembahasan ... 72

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ... 81

A. Simpulan ... 81

B. Saran ... 82

C. Keterbatasan Penelitian ... 8 DAFTAR PUSTAKA


(9)

DAFTAR TABEL

3.1 Klasifikasi Nilai d ... 54

4.1 Prosedur Pemilihan Sampel ... 59

4.2 Statistik Deskriptif ... 61

4.3 Hasil Uji Normalitas Data ... 63

4.4 Hasil Uji Autokorelasi ... 64

4.5 Hasil Uji Multikolinieritas ... 65

4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 66

4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ... 67

4.8 Hasil Uji Pengaruh Simultan (UjiStatistik F) ... 68


(10)

DAFTAR GAMBAR


(11)

(12)

(13)

ix ABSTRACT

The purpose of this research is to examine the effect of Corporate Social Responsibility disclosure and Company Performance toward Stock Return in Daftar Efek Syariah (DES) 2015. Population in this research is Companies Listed in DES 2015. Sample is determined with purposive sampling method. This research data is obtained from Bursa Efek Indonesia (BEI) and Otoritas Jasa Keuangan (OJK) website (www.ojk.go.id). Multiple linear regression method is used as data analyze method. The result shows that Earning Per Share have a positive and significant effect toward Stock Return. Meanwhile, Corporate Social Responsibility Disclosure, Total Assets Turn Over, Debt Equity Ratio, Return On Assets, and Current Ratio have no effect toward Stock Return..

Keywords: Stock Return, Corporate Social Responsibility Disclosure, Total Assets Turn Over, Debt Equity Ratio, Earning Per Share, Return On Assets, and Current Ratio


(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberadaan pasar modal di Indonesia sangat penting untuk ikut membangun perekonomian nasional. Pada ekonomi modern saat ini, investasi dapat dilakukan dengan bemacam cara salah satunya melalui pasar modal atau yang lebih dikenal dengan bursa efek. Pasar modal membuat perusahaan lebih mudah memperoleh dana karena masyarakat juga dapat dengan mudah berinvestasi. Kegiatan investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih asset selama periode tertentu dengan harapat dapat memperoleh pendapatan atau peningkatan atas nilai investasi awal (modal) yang bertujuan untuk memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas resiko yang dapat diterima untuk tiap investor (Jogiyanto, 2000).

Salah satu tujuan investor berinvestasi adalah untuk mendapatkan return. Tanpa adanya tingkat keuntungan yang dinikmati dari suatu investasi, tentunya investor tidak akan melakukan investasi. Jadi seemua investasi mempunyai tujuan utama mendapatkan Return (Ang, 1997). Return saham adalah penghasilan yang diperoleh selama periode investasial selama periode investasi per sejumlah dana yang diinvestasikan dalam bentuk saham (Bodie, 1998). Sederhananya, tingkat pengembalian suatu investasi adalah persentase penghasilan total selama periode investasi dibandingan harga beli investasi tersebut.

Dalam berinvestasi di pasar modal, seorang investor tentu akan memperhitungkan kombinasi antara resiko dan keuntungan (return) yang diperolehnya. Investasi dalam sekuritas yang dipilih tentu diharapkan memberikan tingkat pengembalian (return) yang


(15)

sesuai dengan resiko yang harus ditanggung oleh investor apabila menanamkan modal pada suatu sekuritas.

Dalam mengembangkan bisnisnya, sekuritas tidak hanya berfokus untuk meningkatkan keuntungan dan pertumbuhan tetapi juga keberlangsungan perusahaan kedepannya. Untuk mencapai keberlangsungan yang lama, perusahaan dituntut untuk menunjukan rasa tanggung jawab dan kepedulian terhadap peristiwa maupun isu-isu yang berkembang baik yang berada didalam perusahaan maupun yang berada diluar perusahaan. Setiap sekuritas pasti menjalankan aktivitas operasional untuk melanjutkan hidup perusahaannya. Pada saat perusahaan menjalankan operasionalnya tentu ada dampak-dampak yang ditimbulkan perusahaan tersebut baik dampak positif dan juga dampak negatif yang dirasakan oleh masyarakat sekitar. Melihat dampak yang ditimbulkan maka perusahaan diharapkan dapat bertanggung jawab untuk mengatasi masalah-masalah yang ada, turut menjaga hubungan sosial dan menjaga kelestarian lingkungan dan untuk mencapai keberlangsungan, maka lahirlah konsep Corporate Social Responsibility yang mengintegrasikan aspek bisnis dan sosial.

Corporate Social Responsibility merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan sekitar tempat berjalannya operasional perusahaan. Program Corporate Social Responsibility dapat dilakukan dengan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dengan berbagai program yang mungkin dibutuhkan di masyarakat. Penilaian masyarakat terhadap perusahaan juga memiliki dampak langsung terhada operasional perusahaan. Pelaksanaan Corporate Social Responsibility yang dilakukan oleh perusahaan tidak hanya sebagai wujud partisipasi kepada lingkungan dan masyarakat tetapi juga dapat menjadi sarana pencitraan yang baik. Citra yang baik akan berpengaruh bagi pasar modal suatu emiten, Corporate Social Responsibility menjadi salah satu cara untuk menarik banyak minat investor.


(16)

Perusahaan yang telah memenuhi tanggung jawabnya terhadap lingkungan sekitar tentu saja memiliki citra baik dimata masyarakat karena dianggap telah memperhatikan kepentingan stakeholder dan shareholder dan entitas dapat terhindar dari protes masyarakat dan tidak menimbulkan masalah berkelanjutan seperti yang pernah dialami oleh PT Freeport Indonesia dan juga PT Lapindo. Ketika perusahaan telah mendapatkan legitimasi masyarakat, maka akan berdampak pada semakin baiknya reputasi perusahaan. Sehingga perusahaan dapat terus beroperasi sehingga dapat mencapai profit keseluruhan yang telah ditargetkan. Peningkatan profit ini tentu saja akan berpengaruh terhadap returnsaham perusahaan. Citra baik yang dimiliki perusahaan ini saja tidak cukup untuk meningkatkan return saham. Peningkatan return saham suatu entitas tentu saja harus diseimbangkan dengan kinerja yang ada di dalam perusahaan.

Kinerja merupakan salah satu alat perusahaan dan mencerimnkan kondisi yang dapat dicapai oleh perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Adapun manfaat dari pengukuran pencapaian perusahaan tersebut adalah untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan terkait dengan penggunaan dana, efisiensi dan efktivitas perusahaan serta sebagai tolak ukur apakah pencapaian dalam perusahaan telah sesuai dengan strategi dan target perusahaan secara baik dan benar. Dalam melakukan operasionalnya kinerja yang baik sangat dibutuhkan guna pencapaian profit lebih optimal. Ini tercermin dari bagaimana perusahaan itu mampu mengelola sumber daya yang ada dengan sebaik mungkin sehingga dapat menghasilkan laba yang tinggi. Laba yang dihasilkan perusahaan ini tentu saja memengaruhi Return saham yang akan diberikan.

Penelitian mengenai Corporate Social Responibility dan kinerja perusahaan terhadap Return saham telah dilakukan beberapa kali oleh peneliti terdahulu. Penelitian yang dilakukan oleh Wulandaril dan Putri (2014) mengenai Corporate Social Responibility menunjukan hasil positif signifikan karena semakin banyak kegiatan Corporate Social


(17)

Responibility yang dilakukan mengindikasikan bahwa pencapaian labanya semakin signifikan dan hal ini sangat mendorong calon investor pada umumnya terutama yang memperhatikan aspek-aspek fundamental perusahaan dalam berinvestasi. Penelitian Cheng dan Christiawan (2011), Mulid (2012) menginformasikan mengenai pengaruh pengungkapan Corporate Social Responibility terhadap abnormal Return dan hasilnya berpengaruh signifikan. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Kastutisari dan Dewi (2012) yang menyatakan bahwa Corporate Social Responibility tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham karena investor dan perusahaan masih memiliki persepsi rendah tentang Corporate Social Responibility sehingga pengungkapannya tidak menyebabkan reaksi investor dikarenaakan investor kurang memperdulikan tentang tanggung jawab sosial perusahaan.

Hermawan dan Maf’ulah (2014), Lulukiyyah (2014), Chuzaimah dan Amalina (2014) meneliti terkait dengan kinerja perusahaan dan hasil penelitian menunjukan bahwa kinerja perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap retun saham karena Kinerja merupakan gambaran dari pencapaian keberhasilan perusahaan, kinerja yang baik dapat meningkatkan laba dan mempengaruhi return saham. Berbeda dengan penelitian Ningsih dan Akbar (2014), dalam penelitian tersebut terdapat beberapa rasio pengukur kinerja dan hasil menunjukan kinerja Perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.

Penelitian ini merupakan penelitian replikasi dari penelitian yang telah dilakukan oleh Ningsih dan Akbar pada tahun 2014. Penelitian ini melakukan sedikit pembaharuan dari tahun sampel yang diambil adalah tahun yang lebih baru yaitu tahun 2014 dengan menambahkan variabel Return On Asset (ROA) dan Current Ratio (CR). Sedangkan untuk sampel perusahaannya menggunakan data perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah. Peniliti berharap dengan diambilnya periode sampel yang jauh lebih baru


(18)

dan berbeda dari penelitian sebelumnya mampu memberikan kontribusi berupa hasil yang jauh lebih representative dan juga penambahan variable pengukur kinerja untuk menyempurnakan lima aspek keuangan yang menggambarkan keuangan perusahaan. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Kinerja Perusahaan terhadapReturn Saham Perusahaan yang Terdaftar di Daftar Efek Syariah.

B. Batasan Masalah

Agar penelitian lebih fokus dan tidak meluas dari pembahasan yang dimaksud, dalam penelitian ini penulis membatasi pengukuran kinerja perusahaan yang dipilih diantaranya; Total Asset Turn Over sebagai rasio aktivitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Debt Equty Ratio sebagai rasio solvabilitass untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Earning Per Share sebagai ratio pasar yang berisi informasi penting yang diungkapkan dalam basis persaham. Return On Asset yaitu sebagai ratio profitabilitas yang digunakan untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya, dan yang terakhir Current Ratio sebagai rasio likuiditas yang digunakan untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan penelitian terdahulu terdapat perbedaan mengenai pengaruh dari Corporate Social Responsibility dan kinerja perusahaan terhadap return saham Syariah. Sementara itu data mengenai index saham Syariah dalam Daftar Efek Syariah (DES) selalu berubah setiap tahunnya sehingga perlu dilakukan penelitian tentang kinerja saham Syariah dalam Daftar Efek Syariah (DES).


(19)

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah yang akan dikemukakan peneliti adalah:

1. Apakah Corporate Social Responsibilityberpengaruh positif signifikan terhadap return saham perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah?

2. Apakah Total Asset Turn Over berpengaruh positif signifikan terhadap return saham perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah?

3. Apakah Earning Per Share berpengaruh positif signifikan terhadap return saham perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah?

4. Apakah Debt Equity Ratio berpengaruh positif signifikan terhadap return saham perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah?

5. Apakah Return On Asset berpengaruh positif signifikan terhadap return saham perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah?

6. Apakah Current Ratio berpengaruh positif signifikan terhadap return saham perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Menguji secara empiris pengaruh positif signifikan Corporate Social Responsibility terhadap return saham perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah.

2. Menguji secara empiris pengaruh positif signifikan Total Asset Turn Over terhadap return saham perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah.

3. Menguji secara empiris pengaruh positif signifikan Earning Per Share terhadap return saham perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah.


(20)

4. Menguji secara empiris pengaruh positif signifikan Debt Equity Ratio terhadap return saham perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah.

5. Menguji secara empiris pengaruh positif signifikan Return On Asset terhadap return saham perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah.

6. Menguji secara empiris pengaruh positif signifikan Current Ratio terhadap return saham perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini yaitu: 1. Manfaat Teoritis

Untuk pengembangan teori dan pengetahuan dibidang akuntansi terutama yang berkaitan dengan pengungkapan informasi keuangan dan nonkeuangan perusahaan. 2. Manfaat Praktis

a. Perusahaan

Bagi perusahaan penelitian ini daat dijadikan dasar pertimbangan untuk melakukan program Corporate Social Responsibility mengingat perusahaan merupakan bagian dari masyarakat dan program ini juga daat memperkuat image perusahaan dan juga menghindari berbagai konflik serta melakukan pengungkapan laporan Corporate Social Responsibility didalam laporan keuangan tahunannya agar dapat menarik investor untuk berinvestasi.

b. Investor

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan yang bermanfaat dalam hal pengambilan keputusan investasi pada suatu perusahaan umumnya, dan khususnya dalam menilai kinerja suatu perusahaan yang akan menjadi target investasinya.


(21)

c. Masyarakat

Masyarakat dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai salah satu informasi awal yang akan menjadi dasar dalam menilai tingkat kinerja perusahaan yang tidak hanya terlihat dari aspek keuangannya saja namun juga aspek non keuangan melalui laporan keuangan yang dipublikasikan.

d. Peneliti selanjutnya

Untuk pembaca yang tertarik dengan penelitian terkait fenomena ini mungkin dapat dijadikan sebagai bahan kajian dan referensi untuk menambah wawasan, informasi maupun untuk pengembangan penelitian selanjutnya. Diharapkan dalam penelitian selanjutnya dapat memberikan kontribusi berupa hasil yang lebih baik dari penelitian ini atau sebelumnya.


(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Teori Stakeholders

Teori stakeholders merupakan teori yang menjelaskan tentang hubungan antara perusahaan dalam menjalankan kegiatannya dengan para stakeholdersnya (pemegang saham, kreditur, pemerintah, masyarakat, konsumen, supplier, analis dan pihak lain). Gray et al. (199 4) dalam Ghozali dan Chariri, (2007) mengatakan bahwa kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada dukungan stakeholder dan dukungan tersebut harus dicari sehingga aktivitas perusahaan adalah untuk mencari dukungan tersebut. Makin powerful stakeholders, makin besar usaha perusahaan untuk beradaptasi. Pengungkapan sosial dianggap sebagai bagian dari dialog antara perusahaan dengan stakeholdersnya.

Teori ini membahas bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri namun harus memberikan manfaat bagi stakeholdernya yaitu pemegang saham, kreditor, konsumen, supplier, pemerintah, masyarakat. Dengan demikian, keberadaan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan tersebut. Kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada dukungan stakeholder dan dukungan tersebut harus dicari sehingga aktivitas perusahaan adalah untuk mencari dukungan tersebut. Makin powerful stakeholder, makin besar usaha perusahaan untuk beradaptasi.

Pengungkapan sosial dianggap sebagai bagian dari komunikasi antara perusahaan dengan stakeholdernya. Karena berbagai perusahaan menginginkan dukungan agar kelangsungan hidupnya terus berjalan, mereka menjadikan stakeholder (masyarakat


(23)

dalam ruang lingkup perusahaan) adalah kepentingan kedua setelah kepentingan perusahaan yaitu mencari keuntungan. Sehingga, perusahaan menerapkan perusahaan ramah dan peduli lingkungan yang kini sudah bukan merupakan suatu tanggung jawab lagi, melainkan kewajiban yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan.

Stakeholder Theory ini dapat dinyatakan sebagai teori yang melandasi akan adanya Corporate Social Responsibility, dimana penerapan teori stakeholders tersebut yaitu dengan melauksanakan beberapa kegiatan kepada stakeholders, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat menyejahterakan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa untuk anak-anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk desa atau fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak khususnya masyarakat yang berada pada lingkup perusahaan tersebut berada.

Tujuan utama dari teori stakeholder adalah untuk membantu manajemen perusahaan dalam meningkatkan penciptaan nilai sebagai dampak dari aktivitas, aktivitas yang mereka lakukan dan meminimalkan kerugian yang mungkin muncul bagi stakeholder mereka. Dengan kata lain teori ini menjelaskan hubungan antara manajemen perusahaan dengan para stakeholdernya. Para stakeholder memiliki hak untuk diperlakukan secara adil oleh organisasi, dan manajemen harus mengelola organisasi untuk keuntungan seluruh stakeholder 10 (Ulum, 2008). Dalam upaya penciptaan nilai bagi perusahaan, manajemen perusahaan harus dapat mengelola seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan, baik karyawan, aset fisik, maupun structural capital. Apabila seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan baik maka akan menciptakan value added bagi perusahaan sehingga dapat meningkatkan harga saham perusahaan di pasar, serta


(24)

meningkatkan pula kinerja keuangan perusahaan sehingga menghasilkan laba yang lebih besar.

Menurut Utama (2010), bahwa tanggung sosial jawab perusahaan tidak hanya terhadap pemiliknya atau pemegang saham saja tetapi juga terhadap para stakeholder yang terkait dan atau terkena dampak dari keberadaan perusahaan. Dalam menetapkan dan menjalankan strategi bisnisnya, perusahaan yang menjalankan Corporate Social Responsibility akan memperhatikan dampaknya terhadap kondisi sosial dan lingkungan disekitarnya, dan berupaya agar memberikan dampak positif dan meminimalisir adanya dampak negatif yang mungkin dirasakan oleh masyarakat sekitar.

2. Daftar Efek Syariah (DES)

Pasar modal syariah dapat diartikan sebagai kegiatan dalam pasar modal sebagaimana yang diatur dalam UUPM yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Oleh karena itu, pasar modal syariah bukanlah suatu sistem yang terpisah dari sistem pasar modal secara keseluruhan. Secara umum kegiatan pasar modal syariah tidak mempiliki perbedaan dengan pasar modal konvensional. Penulis memilih data pada Daftar Efek Syariah karena di dalam Daftar Efek Syariah terdapat karakteristik khusus pasar modal syariah yaitu bahwa produk dan mekanisme transaksi tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah. Daftar Efek Syariah adalah kumpulan Efek yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah di pasar modal, yang ditetapkan oleh LK atau pihak yang disetujui Bapepam-LK.

Pasar modal memiliki peranan penting dalam pembangunan nasional sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan wadah investasi bagi masyarakat. Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, pasar modal


(25)

adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Dalam arti sempit, pasar modal adalah suatu tempat yang terorganisasi di mana efek diperdagangkan. Pasar modal lebih dikenal dengan sebutan Bursa. Dengan demikian, pasar modal dapat diartikan sebagai salah satu alternatif sumber pendanaan bagi perusahaan dan sarana investasi bagi pemilik modal. Implementasinya adalah perusahaan dapat memperoleh pendanaan melalui penerbitan efek dan pemilik modal dapat melakukan investasi di pasar modal melalui pembelian efek tersebut.

pasar modal syariah merupakan tempat di mana efek syariah diperdagangkan. Efek-efek yang diperdagangkan di pasar modal syariah diatur dalam Peraturan BAPEPAM-LK Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah. Dalam peraturan tersebut, efek syariah didefinisikan sebagai efek sebagaimana dimaksud dalam UU Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya yang akad maupun cara penerbitannya memenuhi prinsip-prinsip syariah di pasar

modal. Kumpulan efek yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah di pasar modal yang ditetapkan oleh BAPEPAM dan LK atau pihak yang disetujui BAPEPAM dan LK disebut Daftar Efek Syariah. Berdasarkan Peraturan BAPEPAM-LK Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah, efek yang dapat dimuat dalam Daftar Efek Syariah meliputi:

1. Surat berharga syariah yang diterbitkan oleh negara Republik Indonesia.

2. Efek yang diterbitkan oleh emiten atau perusahaan publik yang menyatakan bahwa kegiatan usaha serta cara pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan prinsip syariah sebagaimana tertuang dalam anggaran dasar.


(26)

diterbitkan oleh emiten sebelum ditetapkannya peraturan ini. 4.Saham reksa dana syariah.

5. Unit penyertaan kontrak investasi kolektif reksa dana syariah. 6. Efek beragun aset syariah.

7. Efek berupa saham, termasuk Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) syariah dan waran syariah, yang diterbitkan oleh emiten atau perusahaan publik yang tidak menyatakan bahwa kegiatan usaha serta cara pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan prinsip syariah.

8. Efek syariah yang memenuhi prinsip-prinsip syariah di pasar modal yang

diterbitkan oleh lembaga internasional dimana pemerintah Indonesia menjadi salah satu anggotanya; dan

9. Efek syariah lainnya.

Menurut Raditya (2012) dapat disimpulkan bahwa Daftar Efek Syariah merupakan panduan investasi bagi reksa dana syariah dalam menempatkan dana kelolaannya dan bagi investor yang memiliki keinginan untuk berinvestasi pada portofolio efek syariah. Hal ini tentu memberikan sinyal positif bagi perkembangan pasar modal syariah di Indonesia secara keseluruhan. Di Indonesia, penerbitan efek-efek yang disebutkan di atas dapat dilakukan dengan beberapa akad. Akad-akad yang digunakan dalam penerbitan efek syariah di pasar modal diatur dalam Peraturan BAPEPAM-LK Nomor IX.A.14. Sumber data yang digunakan sebagai bahan penelaahan dalam penyusunan Daftar Efek Syariah adalah laporan keuangan emiten atau perusahaan publik yang berakhir 31 Desember atau 30 Juni serta data pendukung lainnya berupa data tertulis yang diperoleh dari emiten atau perusahaan publik maupun dari pihak-pihak lain yang dapat dipercaya. Daftar Efek Syariah yang terakhir kali diterbitkan berlaku sampai dengan ditetapkannya Daftar Efek Syariah yang baru


(27)

oleh Ketua BAPEPAM dan LK. Daftar Efek Syariah yang telah diterbitkan akan ditinjau secara periodik berdasarkan laporan keuangan tengah tahunan dan laporan keuangan tahunan dari emiten atau perusahaan publik tersebut.

3. Corporate Social Responsibility

Perkembangan dunia bisnis kini menarik untuk disimak, bagaimana posisi social marketing dan cara pandang praktisi bisnis dan marketing bisnis. Hermawan Kertajaya memaparkan bahwa pemasaran sosial termasuk dalam salah satu pilihan bagi pebisnis atau perusahaan untuk berbuat baik. Di dunia bisnis kini perusahaan dinilai “besar” oleh capital market dan publik apabila melakukan kebaikan demi kemanusiaan. Corporate Social Responsibility adalah operasi bisnis yang berkomitmen tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan secara finansial, melainkan pula untuk pembangunan sosial-ekonomi kawasan secara holistik, melembaga, dan bekerlajutan (Suharto, 2010). Secara umum Corporate Social Responsibility dimaknai sebagai sebuah cara dimana perusahaan berupaya mencapai sebuah keseimbangan antara tujuan- tujuan ekonomi, lingkungan, dan sosial masyarakat, seraya tetap merespon harapan- harapan para pemegang saham dan pemangku kepentingan (Suharto, 2010).

Undang-undang No. 40 Pasal 74 ayat 1 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, menyatakan perusahaan yang melakukan aktivitas operasional berhubungan dengan sumber daya alam diwajibkan untuk menjalankan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (Corporate Social Responsibility). Cheng dan Christiawan (2011) mengatakan aktivitas Corporate Social Responsibility memperoleh banyak manfaat yaitu: menurunkan biaya operasional, meningkatkan market share serta penjualan, mempertahankan brand positioning, meningkatkan image perusahaan, dan meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidup masyarakat dan lingkungan setempat,


(28)

bukan untuk mencari keuntungan semata. Pengungkapan Corporate Social Responsibility oleh perusahaan diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan dimata investor dan dapat memberikan sinyal positif di pasar modal.

Corporate Social Responsibility adalah kegiatan perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan dan memiliki hubungan baik dengan masyarakat setempat. Corporate Social Responsibility merupakan bagian dari policy perusahaan yang dijalankan secara profesional dan melembaga yang tertuju pada strategi perusahaan yang mengintegrasikan tanggung jawab ekonomis korporasi dengan tanggung jawab legal, etis, dan sosial. Mengedepankan prinsip moral dan etis sebagai tolak ukur perusahaan dalam menjalankan kegiatan Corporate Social Responsibility, yaitu mencapai hasil yang terbaik dan mencegah kerugian kelompok masyarakat lainnya.

Corporate Social Responsibility memiliki peranan penting dalam menjaga hubungan perusahaan dengan pihak eksternal, terutama lingkungan sosial. Lingkungan sosial merupakan bagian yang sangat berkaitan dengan perusahaan karena lingkungan sosial merupakan bagian yang paling dekat dengan perusahaan. Seperti halnya mahluk lain, perusahaan juga tidak dapat hidup sendiri, melainkan ada faktor pendukung, salah satunya adalah lingkungan sosial. Lingkungan sosial merupakan penyedia sumber daya alam serta sumber daya manusia bagi perusahaan. Oleh karena itu diperlukan adanya hubungan baik antara perusahaan dengan lingkungan sosial sehingga program Corporate Social Responsibility ini penting untuk dilakukan oleh suatu perusahaan sebagai bentuk usaha untuk menarik minat investor agar harga saham perusahaanpun semakin tinggi dan mempengaruhi return saham perusahaan secara keseluruhan.


(29)

Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para anggotanya. Keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan merupakan prestasi manajemen. Penilaian prestasi atau kinerja suatu perusahaan diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik pihak internal maupun eksternal. Kinerja merupakan gambaran prestasi yang dicapai perusahaan dalam kegiatan operasionalnya baik menyangkut aspek keuangan, aspek pemasaran, aspek penghimpunan dana dan penyaluran dana, aspek teknologi, maupun aspek sumber daya manusianya (Sukhemi, 2007). Pengertian kinerja perusahaan menunjukan kaitan yang cukup erat dengan penilaian mengenai sehat atau tidak sehatnya suatu perusahaan. Sehingga jika kinerjanya baik, maka baik pula tingkat kesehatan perusahaan tersebut.

Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan. Penilaian kinerja keuangan dilakukan agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap para penyandang dana dan juga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Kinerja keuangan merupakan gambaran dari pencapaian keberhasilan perusahaan dapat diartikan sebagai hasil yang telah dicapai atas berbagai aktivita yang telah dilakukan. Dapat dijelaskan bahwa kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar (Fahmi, 2012).


(30)

Kinerja mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya maka kinerja menjadi hal yang sangat penting yang harus dicapai setiap perusahaan. Kinerja keuangan merupakan gambaran kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas (Jumingan 2006). Kinerja perusahaan merupakan hasil dari banyak keputusan yang dibuat oleh pihak manajemen perusahaan secara terus menerus untuk mencapai satu tujuan secara efektif dan efisien. Penelitian ini menggunakan lima indikator dalam menilai kinerja perusahaan, untuk meninjau dari berbagai aspek rasio yang dibutuhkan dalam menghitung kinerja perusahaan, diantaranya:

1. Total Asset Turnover (TATO)

Aktivitas operasi perusahaan membutuhkan investasi, baik untuk aset yang bersifat jangka pendek (inventory and account receivable) maupun jangka panjang (property, plan, and equipment). Rasio aktivitas menggambarkan hubungan antara tingkat operasi perusahaan (sales) dengan aset yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan operasi perusahaan tersebut. Rasio aktivitas juga dapat digunakan untuk memprediksi modal yang dibutuhkan perusahaanbaik untuk kegiatan operasi maupun jangka panjang. Rasio aktivitas memungkinkan para analis menduga kebutuhan ini serta menilai kemampuan perusahaan untuk mendapatkan aset yang dibutuhkan untuk mempertahankan tingkat pertumbuhannya.Total Asset Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva (Kasmir, 2010).


(31)

Total Assets Turn Over mengukur intensitas perusahaan dalam menggunakan aktivanya. Ukuran penggunaan aktiva paling relevan adalah penjualan, karena penjualan penting bagi laba. Total Assets Turn Over merupakan rasio antara jumlah aktiva yang digunakan dengan jumlah penjualan yang diperoleh selama periode tertentu. Rasio ini merupakan ukuran sampai seberapa jauh aktiva telah dipergunakan dalam kegiatan perusahaan atau menunjukan berapa kali aktiva berputar dalam periode tertentu. Apabila dalam menganalisis rasio ini selama beberapa periode menunjukan suatu trend yang cenderung meningkat, memberikan gambaran bahwa semakin efisiensi penggunaan aktiva sehingga hasil usaha akan meningkat (Sawir 2001).

Aktivitas operasi perusahaan membutuhkan investasi, baik untuk aset yang bersifat jangka pendek (inventory and account receivable) maupun jangka panjang (property, plan, and equipment). Rasio aktivitas menggambarkan hubungan antara tingkat operasi perusahaan (sales) dengan aset yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan operasi perusahaan tersebut. Rasio aktivitas juga dapat digunakan untuk memprediksi modal yang dibutuhkan perusahaan (baik untuk kegiatan operasi maupun jangka panjang). Misalnya untuk meningkatkan penjualan akan membutuhkan tambahan aset. Rasio aktivitas memungkinkan para analis menduga kebutuhan ini serta menilai kemampuan perusahaan untuk mendapatkan aset yang dibutuhkan untuk mempertahankan tingkat pertumbuhannya.

Perputaran total aktiva menunjukkan bagaimana efektifitas perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan dalam kaitannya untuk mendapatkan laba. Perusahaan dengan tingkat penjualan yang besar diharapkan mendapatkan laba yang besar pula. Nilai Total Assets Turn Over yang


(32)

semakin besar menunjukkan nilai penjualannya juga semakin besar dan harapan memperoleh laba juga semakin besar pula.

2. Earning Per Share (EPS)

Earning Per Share merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham (Kasmir, 2010). Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2001) Earning Per Share merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan (return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per saham. Semakin tinggi nilai Earning Per Share tentu saja menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham.

Earning Per Share sebagai salah satu rasio yang biasa digunakan dalam prospektus, bahan penyajian, dan laporan tahunan kepada pemegang saham yang merupakan laba bersih dikurangi dividen (laba tersedia bagi pemegang saham biasa) dibagi dengan rata-rata tertimbang dari saham biasa yang beredar akan menghasilkan laba per saham. Sehingga Earning Per Share merupakan jumlah pendapatan yang diperoleh dalam satu periode untuk tiap lembar saham yang beredar. Alat ukur yang paling sering digunakan adalah Earning Per Share. Angka yang ditunjukkan dari Earning Per Share inilah yang sering dipublikasikan mengenai performance perusahaan yang menjual sahamnya ke masyarakat luas (go public) karena investor maupun calon investor berpandangan bahwa Earning Per Share mengandung informasi yang penting untuk melakukan prediksi mengenai besarnya dividen per saham dan tingkat harga saham dikemudian hari, serta Earning Per Share juga relevan untukk menilai efektivitas manajemen dan kebijakan pembayaran dividen.


(33)

Menurut Tandelilin (2001), “Earning Per Share atau laba per lembar saham menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan atau jumlah uang yang dihasilkan (return) dari setiap lembar saham. Bagi para investor, informasi Earning Per Share merupakan informasi yang paling mendasar dan berguna, karena bisa menggambarkan prospek earning perusahaan di masa mendatang.”

Menurut Darmadji (2001), semakin tinggi nilai Earning Per Share akan menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham. Dengan meningkatnya laba maka harga saham cenderung naik, begitu juga sebaliknya, hal itu juga akan diikuti perubahan Return sahamnya. Menurut Prastowo (2005), laba biasanya menjadi dasar penentuan pembayaran dividen dan kenaikan nilai saham dimasa datang. Oleh karena itu, para pemegang saham biasanya tertarik dengan angka Earning Per Share yang dilaporkan perusahaan.

Tujuan perhitungan Earning Per Share menurut Machfoesdz (2000) adalah untuk melihat progres dari operasi perusahaan, menentukan harga saham, dan menentukan besarnya dividen yang akan dibagikan. Selanjutnya, Syamsudin (2004) mengatakan bahwa pada umumnya para pemegang saham tertarik dengan Earning Per Share (EPS) yang besar karena hal tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan. Menurut Syamsuddin (2004), yaitu: “Laba per saham (Earning Per Share) adalah laba bersih setelah pajak dibagi dengan jumlah lembar saham yang beredar.”

Menurut Baridwan (2003) menjelaskan mengenai laba per lembar saham (Earning Per Share) yakni : “Pendapatan per lembar saham adalah jumlah pendapatan yang diperoleh dalam satu periode untuk tiap lembar saham yang


(34)

beredar.” Menurut Harahap (2007), Earning Per Share digunakan untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemilik perusahaan. Rasio rendah berarti manajemen tidak menghasilkan kinerja yang baik dengan dengan memperhatikan pendapatan-pendapatan yang diperoleh. Rasio tinggi berarti perusahaan sudah mapan.

Dengan demikian, Earning Per Share adalah Rasio yang menunjukkan seberapa besar keuntungan (return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per saham dengan cara membagi laba bersih setelah pajak dengan jumlah saham biasa yang beredar. Earning Per Share dapat dijadikan sebagai indikator tingkat nilai perusahaan. Earning Per Share juga merupakan salah satu cara untuk mengukur keberhasilan dalam mencapai keuntungan bagi para pemilik saham dalam perusahaan.

3. Debt Equity Ratio (DER)

Debt Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang (Kasmir, 2010). Debt to Equity Ratio mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian dari modal sendiri atau ekuitas yang digunakan untuk membayar hutang, Debt to Equity Ratio merupakan perbandingan antara total hutang yang dimiliki perusahaan dengan total ekuitasnya.

Debt to Equity Ratio adalah rasio yang mengukur sejauhmana besarnya utang dapat ditutupi oleh modal sendiri (Darmadji dan Fakhruddin, 2001). Rasio ini menunjukkan komposisi atau struktur modal dari total utang terhadap total modal yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi Debt To Equity Ratio menunjukkan komposisi total utang (jangka pendek dan jangka panjang) semakin besar


(35)

dibanding dengan total modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar (kreditur) (Ang, 1997). Debt To Equity Ratio mengukur kemampuan modal sendiri perusahaan untuk dijadikan jaminan semua utang.

Menurut Brigham (2006) perusahaan dengan debt to equity yang rendah akan memiliki risiko kerugian yang kecil ketika keadaan ekonomi mengalami kemerosotan, namun ketika kondisi ekonomi membaik, kesempatan dalam memperoleh laba juga rendah. Sebaliknya, perusahaan ini menanggung risiko kerugian yang besar pula ketika perekonomian sedang merosot, tetapi dalam keadaan baik, perusahaan ini memiliki kesempatan memperoleh laba besar. Perusahaan dengan laba yang lebih tinggi akan mampu membayar dividen yang lebih tinggi, sehingga berkaitan dengan laba perlembar saham yang akan naik karena tingkat utang yang lebih tinggi, maka leverage akan dapat menaikkan harga saham (Brigham dan Houston, 2006).

Menurut Wild (2005), dua motivasi menmperoleh pendanaan usaha melalui utang adalah karena bunga sebagian besar utang jumlahnya tetap dan, jika bunga lebih kecil dari pengembalian yang diperoleh dari pendanaan utang, selisih lebih atas pengembalian akan menjadi keuntungan bagi investor ekuitas. Yang kedua, bunga merupakan beban yang dapat mengurangi pajak sedangkan dividen tidak. Beban bunga yang ditimbulkan dari utang dapat mengurangi pajak yang dapat digunakan untuk meningkatkan arus kas bagi perusahaan yang berdampak pada meningkatnya kinerja perusahaan. Apabila kinerja perusahaan meningkat maka hal ini dapat menarik perhatian investor untuk memiliki saham perusahaan tersebut, sehingga hal ini berakibat pada naiknya harga saham dan kemudian berdampak pada meningkatnya return saham.


(36)

4. Return On Asset (ROA)

Return On Assets (ROA) merupakan ukuran kemampuan perusahaan didalam menghasilkan keuntungan (return) bagi perusahaan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Semakin besar Return On Assets menunjukkan kinerja yang semakin baik (Ang, 1997). Return On Assets adalah salah satu rasio profitabilitas. Dalam analisis laporan keuangan, rasio ini paling sering disoroti, karena mampu menunjukkan keberhasilan perusahaan menghasilkan keuntungan. Return On Assets mampu mengukur kemampuan perusahaan manghasilkan keuntungan pada masa lampau untuk kemudian diproyeksikan di masa yang akan datang. Assets atau aktiva yang dimaksud adalah keseluruhan harta perusahaan, yang diperoleh dari modal sendiri maupun dari modal asing yang telah diubah perusahaan menjadi aktiva-aktiva perusahaan yang digunakan untuk kelangsungan hidup perusahaan.

Return On Asset (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang penting digunakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan aktiva yang dimiliki perusahaan bisa menghasilkan laba (Tandelilin, 2001). Return On Assets digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya karena merupakan rasio antara laba bersih terhadap total aktiva. Semakin besar Return On Assets menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik. Investor percaya bahwa manajemen perusahaan telah menggunakan aktiva perusahaan secara efektif untuk menghasilkan laba bagi para pemiliknya. Keadaan ini akan direspon positif oleh investor sehingga permintaan saham perusahaan meningkat dan dapat menaikkan harga saham sehingga akan berdampak pada Return yang meningkat pula (Husnan, 1998).


(37)

Menurut Mardiyanto (2009) Return On Assets adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang berasal dari aktivitas investasi. Menurut Dendawijaya (2003) rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh laba secara keseluruhan. Semakin besar Return On Assets, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan asset. Return On Assets (ROA) dalam penelitian ini adalah mengukur perbandingan antara laba bersih setelah dikurangi beban bunga dan pajak (Earning After Taxes) yang dihasilkan dari kegiatan pokok perusahaan dengan total aktiva (assets) yang dimiliki perusahaan untuk melakukan aktivitas perusahaan secara keseluruhan dan dinyatakan dalam persentase.

Return On Assets dapat membantu perusahaan yang telah menjalankan praktik akuntansi dengan baik untuk dapat mengukur efisiensi penggunaan modal yang menyeluruh, yang sensitif terhadap setiap hal yang mempengaruhi keadaan keuangan perusahaan sehingga dapat diketahui posisi perusahaan terhadap industri. Hal ini merupakan salah satu langkah dalam perencanaan strategi. Nilai Return On Assets yang semakin tinggi menunjukkan suatu perusahaan semakin efisien dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba, sehingga nilai perusahaan meningkat (Brigham, 2001). Jadi semakin tinggi nilai Return On Assets menunjukkan kinerja keuangan perusahaan semakin baik dan tentu sajakan mempengaruhi return saham perusahaan.

5. Current Ratio (CR)

Likuiditas perusahaan menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya (Utomo, 2004). Untuk mengukur likuiditas perusahaan dalam penelitian ini menggunakan rasio Current Ratio


(38)

(CR). Current Ratio merupakan salah satu ukuran likuiditas bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva lancar yang dimilikinya. Rasio ini dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan kewajiban jangka pendeknya.

Rasio ini sering disebut dengan rasio modal kerja yang menunjukkan jumlah aktiva lancar yang tersedia yang dimiliki oleh perusahaan untuk merespon kebutuhan-kebutuhan bisnis dan meneruskan kegiatan bisnis hariannya. Menurut Sartono (1997), Current Ratio merupakan alat ukur bagi kemampuan likuiditas (solvabilitas jangka pendek) yaitu kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Current Ratio yang semakin tinggi maka laba bersih yang dihasilkan perusahaan semakin sedikit. Karena rassio lancar yang tinggi menunjukan addanya kelebihan aktiva lancar yang tidak baik terhadap profitabilitas perusahaankarena aktiva lancar menghasilkan return yang lebih rendah dibandingkan dengan aktiva tetap (Mamduh dan Halim, 2003). Nilai Current Ratio yang tinggi belum tentu baik ditinjau dari segi profitabilitasnya.

5. Return Saham

Menurut Elton dan Grubber (1995) saham adalah menunjukkan hak kepemilikan pada keuntungan dan aset dari suattu perusahaan. Secara sederhana, saham dapat didefininisikan sebagai surat berharga yang menjadi bukti penyerertaan atau kepemilikkan individu maupun industri dalam suatu perusahaan. Return adalah keutungan yang diperoleh oleh perusahaan, individu, dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukannya (Fahmi, 2012).

Returnsaham merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas


(39)

investasi yang dilakukannya. Return saham adalah penghasilan yang diperoleh selama perriode investasi per sejumlah dana yang diinvestasikan dalam bentuk saham (Bodie, 1998). Secara praktis, Return saham tingkat pengembalian suatu investasi adalah persentase penghasilan total selama periode investasi dibandingkan dengan harga beli investasi tersebut. Return merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi (Halim, 2005). Return dibedakan menjadi dua yaitu return yang telah terjadi (actual return) yang dihitung berdasarkan data historis, dan return yang diharapkan (expected return) akan diperoleh investor dimasa depan. Dua kompenen return yaitu untung/rugi modal (capital gain/loss) dan imbal hasil (yield).

Capital gain/loss merupakan keuntungan (kerugian) bagi investor yang diperoleh dari kelebihan harga jual (harga beli) di atas harga beli (harga jual) yang keduanya terjadi dipasar sekunder. Imbal hasil (yield) merupakan pendapatan atau aliran kas yang diterima investor secara periodik, misalnya berupa dividen atau bunga. Yield dinyatakan dalam bentuk persentase. Dari kedua komponen return tersebut dapat dihitung total return dengan cara menjumlahkannya.

Menurut Samsul (2006) faktor-faktor yang mempengaruhi return saham terdiri atas faktor mikro dan faktor makro. Faktor mikro yaitu faktor yang bersaal dari luar perusahaan diantaranya faktor makro ekonomi yang meliputi tingkat bunga umum domestik, tingkat inflasi, kurs valuta asing dan kondisi ekonomi internasional. Faktor non ekonomi meliputi perristiwa politik dalam negeri, peristiwa politik luar negeri, peperangan, demonstrasi massa dan kasus lingkungan hidup. Dan faktor mikro berasal dari dalam perusahaan itu sendiri, diantaranya; laba bersih per saham, nilai buku per saham, rasio utang terhadap ekuitas, dan rasio keuangan lainnya.


(40)

1. Corporate Social Responsibility dan Return Saham perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah

Corporate Social Responsibility dimaknai sebuah cara dengan mana perusahaan berupaya mencapai sebuah keseimbangan antara tujuan-tujuan ekonomi, lingkungan, dan sosial masyarakat, seraya tetap merespon harapan-harapan para pemegang saham dan pemangku kepentingan (Suharto, 2010). Setiap perusahaan yang menjalankan aktivitas operasional untuk melanjutkan hidup perusahaannya tentu ada dampak-dampak yang ditimbulkan perusahaan tersebut baik dampak-dampak positif dan juga dampak-dampak negatif yang dirasakan oleh masyarakat sekitar.

Corporate Social Responsibility merupakan salah satu kegiatan sosial perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan dan merupakan bentuk dari tanggung jawab social terhadap lingkungan sekitar tempat perusahaan melakukan kegiatan operasionalnya. Kegiatan sosial dapat berfungsi sebagai kompensasi sosial atas ketidaknyamanan masyarakat terhadap dampak dari operasi perusahaan. Perusahaan melakukan program Corporate Social Responsibility sebagai upaya untuk membantu perusahaan dalam mencapai kesuksesannya. Perusahaan yang melakukan program Corporate Social Responsibility ini juga akan mendapatkan citra baik dimata masyarakat. Jika perusahaan sudah mendapatkan citra baik di mata masyarakat maka kecil kemungkinan masyarakat melakukan protes atas kegiatan operasional perusahaan. Apabila tidak adanya protes dari masyarakat maka perusahaan dapat menjalankan operasionalnya dengan lancar sehingga tujuan profit secara keseluruhan dapat tercapai dan tentu saja akan berpengaruh terrhadap tingkat Return saham yang dimiliki perusaahaan. Hal ini tentu saja menjadi perhatian investor ketika ingin menanamkan modalnya sehingga investor tertarik untuk melakukan investasi di perusahaan tersebut.


(41)

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wulandaril dan Putri (2014), Cheng dan Christiawan (2011), mengenai Corporate Social Responsibilitymenyatakan bahwa Corporate Social Responsibility berpengaruh positif signifikan terhadap return saham. Berbeda dengan sebelumnya yang dilakukan oleh Anies Indah Hariyanti (2014), yang menyatakan bahwa Corporate Social Responibility tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Dari penelitian tersebut, maka peneliti tertarik untuk menguji pengaruh positif Corporate Social Responsibilitysehingga penulis menurunkan hipotesis pertama yang berbunyi:

H1: Corporate Social Responsibility berpengaruh positif signifikan terhadap return saham perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah

2. TotalAsset Turn Over dan Return Saham Syariah

Total Asset Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa efisiennya seluruh aktiva perusahaan digunakan untuk menunjang kegiatan penjualan (Ang, 1997). Menurut Sartono (1994) Perputaran total aktiva menunjukkan bagaimana efektifitas perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva perusahaan untuk menciptakan penjualan dalam kaitannya untuk mendapatkan laba.

Nilai Total Asset Turn Over yang semakin besar menunjukkan nilai penjualannya yang semakin besar dan apabila nilai penjualan semakin besar maka harapan perusahaan untuk memperoleeh laba juga semakin besar. Semakin tinggi efektiftivitas perusahaan menggunakan aktiva untuk meperoleh penjualan diharapkan laba yang dipoeroleh perusahaan juga akan semakin besar, laba yang semakin besar diharapkan dapat menujukkan kinerja perusahaan yang semakin baik. Kinerja perusahaan yang semakin baik dapat memberikan dampak pada harga saham perusahaan tersebut akan semakin tinggi dikarenakan minat dari investor yang mau menanamkan modalnya diperusahaan ini semakin banyak sehingga harga saham


(42)

perusahaanpun semakin tinggi. Harga saham yang tinggi memberikan harapan tingkat pengembalian yang semakin besar juga.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ningsih dan Akbar (2014), Chuzaimah dan Amalina (2014) mengenai Total Asset Turn Over menyatakan bahwa Total Asset Turn Over berpengaruh positif signifikan terhadap Return. Berbeda dengan hasil penelitian Bisara, Amanah (2015) yang menyatakan Total Asset Turn Over tidak berpengaruh signifikan dikarenakan aset yang dimiliki perusahaan berasal dari hutang-hutang bernilai tinggi. Dari uraian dan beberapa penelitian tersebut, maka peneliti tertarik untuk menguji pengaruh positif Total Asset Turn Over sehingga penulis menurunkan hipotesis kedua yang berbunyi;

H2: Total Asset Turnover (TATO) berpengaruh positif signifikan terhadap return saham Syariah.

3. Earning Per Share dan Return Saham Syariah

Earning Per Share digambarkan sebagai rasio passar yang menunjukkan berapa besar Return yang akan diperoleh investor atau pemegang saham dari setiap lembar sahamnya. Earning Per Share merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak pada satu tahun buku dengan jumlah saham yang diterbitkan (Ang, 1997). Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006) mendefinisikan Earning Per Share sebagai rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan perusahaan yang didistribusikan untuk setiap lembar saham yang diterbitkan oleh perusahaan. Pada umumnya calon investor tertarik melihat Earning Per Share karena Earning Per Share yang besar merupakan salah satu indikator keberhasilan kinerja suatu perusahaan.

Semakin tinggi nilai Earning Per Share ini dapat mempengaruhi peningkatan laba, sehingga kemungkinan peningkatan jumlah deviden yang akan diterima


(43)

investor akan semakin besar. Hal ini tentu saja akan menarik perhatian investor sehingga banyak investor yang akan membeli saham perusahaan tersebut. Semakin banyak investor yang tertarik untuk membeli saham maka harga saham akan semakin tinggi dan harga saham yang tinggi akan mempengaruhi peningkatan return saham perusahaan itu sendiri.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ningsih dan Akbar (2014), Lulukkiyyah (2014) mengenai Earning Per Share menyatakan bahwa Earning Per Share berpengaruh positif signifikan terhadap return. Berbeda dengan Auliyah dan Hamzah (2006) yang menyatakan bahwa Earning Per Share tidak berpengaruh signifikan terhadap Return saham. Dari uraian dan beberapa penelitian tersebut, maka peneliti tertarik untuk menguji pengaruh positif Earning Per Share sehingga penulis menurunkan hipotesis ketiga yang berbunyi:

H3: Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif signifikan terhadap return saham perusahaan.

4. Debt to Equity Ratiodan Return Saham Syariah

Debt to Equity Ratio merupakan rasio solvabilitas yaitu kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Debt to Equity Ratio digunakan untuk mengukur kemampuan modal sendiri dalam menjamin semua utang perusahaan. Tingkat Debt to Equity Ratio yang tinggi menunjukkan komposisi total hutang (hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang) semakin besar apabila dibandingkan dengan total modal sendiri, sehingga hal ini akan berdampak pada semakin besar pula beban perusahaan terhadap pihak eksternal (para kreditur). Penurunan minat investor dalam menanamkan dananya ini akan berdampak pada


(44)

penurunan harga saham perusahaan, sehingga Return perusahaan juga semakin menurun (Ang, 1997).

Penggunaan utang sebagai modal perusahaan memang sangat beresiko karena semakin besar utang maka akan semakin besar pula biaya bunga tetap yang harus dibayar tanpa melihat kemampuan perusahaan selain itu biaya ini juga dapat mengurangi laba perusahaan. Namun tidak selamanya penggunaan utang berdampak negatif bagi perusahaan, karena penggunaan utang untuk meningkatkan laba apabila perusahaan dalam kondisi perekonomian yang baik dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan jumlah laba lebih besar dibandingkan jika perusahaan tidak menggunakan utang dalam membiayai operasi perusahaan.

Selain itu, beban bunga yang ditimbulkan dari hutang mampu mengurangi pajak yang dapat digunakan untuk meningkatkan arus kas perusahaan yang akhirnya akan meningkatkan laba perusahaan. Apabila dari penggunaan utang untuk menciptakan laba itu berhasil, maka investor akan tertarik memiliki saham perusahaan. Semakin tinggi minat investor untuk menanamkan modal diperusahaan ini berpengaruh terhadap harga saham perusahaan dan semakin tinggi harga saham perusahaan maka Return saham yang akan semakin meningkat.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ningsih dan Akbar (2014), Lulukkiyyah (2014) mengenai Debt to Equity Ratio menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh positif signifikan terhadap Return. Berbeda dengan hasil penelitian Anita Erari (2014) yang menyatakan Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif terhadap Return saham. Dari uraian dan beberapa penelitian tersebut, maka peneliti tertarik untuk menguji pengaruh positif Debt to Equity Ratio sehingga penulis menurunkan hipotesis keempat yang berbunyi:


(45)

H4: Debt Equity Ratio (DER) berpengaruh positif signifikan terhadap return saham perusahaan.

5. Return On Assetsdan Return Saham Syariah

Return On Assets adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas aktiva yang digunakannya. Return On Assets digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan (Return) bagi perusahaan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya (Ang, 1997). Menurut Sartono (1994) Perputaran total aktiva menunjukkan bagaimana efektifitas perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan dalam kaitannya untuk mendapatkan laba. Semakin tinggi efektivitas maka kinerja perusahaan ditinjau dari profitabilitas semakin baik. Perusahaan yang memiliki nilai Return On Assets semakin timggi menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik.

Nilai Return On Assets yang semakin tinggi berarti perusahaan semakin efisien dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba, sehingga nilai perusahaan meningkat (Brigham, 2001). Kinerja perusahaan yang semakin baik dan nilai perusahaan yang meningkat akan memberikan harapan naiknya harga saham perusahaan tersebut yang pada akhirnya akan berdampak kepada kenaikan Return saham. Hal ini akan menarik bagi investor untuk memilih saham perusahaan karena peningkatan profitabilitas ini akan dinikmati juga oleh pemegang saham, sehingga tingginya minat investor untuk memilih berinvestasi diperusahaan dan membuat harga saham perusahaan semakin tinggi dan mempengaruhi peningkatan Return saham.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Prihantini (2009), Lulukkiyyah (2014) mengenai Return On Assets menyatakan bahwa Return On Assets


(46)

berpengaruh positif signifikan terhadap Return. Saham Tetapi, hasil penelitian Abdullah dan Merdekawati (2015) menyatakan Return On Assets berpengaruh negatif karena perputaran aset perusahaan tidak diiringi dengan peningkatan Return saham. Dari uraian dan beberapa penelitian tersebut, maka peneliti tertarik untuk menguji pengaruh positif Return On Assets sehingga penulis menurunkan hipotesis kelima yang berbunyi;

H5: Return On Asset (ROA) berpengaruh positif signifikan terhadap return saham perusahaan.

6. Current Ratiodan Return Saham Syariah

Current Ratio merupakan salah satu ukuran likuiditas yang bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva lancar yang dimilikinya. Likuiditas menggabarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya (Utama, 2004). Current Ratio yang tinggi dapat disebabkan adanya piutang yang tidak tertagih dan persediaan yang belum terjual, yang tentunya tidak dapat digunakan secara cepat untuk membayar hutang. Disisi lain perusahaan yang memiliki aktiva lancar yang tinggi akan lebih cenderung memiliki aset lainnya dapat dicairkan sewaktu-waktu tanpa mengalami penurunan nilai pasarnya (menjual efek).

Perusahaan dengan posisi tersebut sering kali terganggu likuiditasnya, sehingga investor lebih menyukai untuk membeli saham-saham perusahaan dengan nilai aktiva lancar yang tinggi dibandingkan perusahaan yang mempunyai nilai aktiva lancar yang rendah (Ang, 1997). Semakin besar Current Ratio yang dimiliki menunjukkan besarnya kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan operasionalnya terutama modal kerja yang sangat penting untuk menjaga perfomance kinerja perusahaan yang pada akhirnya mempengaruhi harga saham. Hal ini dapat


(47)

memberikan keyakinan kepada investor untuk memiliki saham perusahaan tersebut dan dapat meningkatkan Return saham.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Prihantini (2009), Lulukkiyyah (2014) mengenai Current Ratiomenyatakan bahwa Current Ratio berpengaruh positif signifikan terhadap Return. Berbeda dengan Thrisye dan Simu (2013) yang menyatakan bahwa Current Ratio berpengaruh negatif terhadap Return saham. Dari uraian dan beberapa penelitian tersebut, maka peneliti tertarik untuk menguji pengaruh positif Current Ratiosehingga penulis menurunkan hipotesis keenam yang berbunyi;

H6: Current Ratio berpengaruh positif signifikan terhadap Return saham perusahaan

C. Model Penelitian

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka variabel yang terkait dengan penelitian ini dapat dirumuskan melalui suatu kerangka pemikiran sebagai berikut;

Corporate Social Responsibility

Current Ratio Earning Per

Share Total Asset Turn

Over

Debt Equity Ratio

Return On Asset

Return Saham H1 +

H2 + H3 + H4 + H5 + H6 +


(48)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Obyek Penelitian

Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) 2015. Data penelitian diperoleh dari laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan oleh perusahaan.

B. Jenis Data

Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian bersumber dari data laporan tahunan serta data laporan pengungkapan Corporate Social Responsibility perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) pada tahun 2015.

C. Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) tahun 2014. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) pada tahun 2014. Dalam penelitian ini sampel akan diambil dengan metode purposive sampling (pemilihan sampel dengan kriteria tertentu). Pemilihan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling bertujun untuk memperoleh sampel yang representatif.Adapun kriteria yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah sebagai berikut:


(49)

2. Perusahaan yang melaporkan pengungkapan Corporate Social Responsibility pada tahun 2014.

3. Seluruh perusahaan yang melaporkan laporan keuangan pada tahun 2014 dalam satuan rupiah.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara dokumentasi dan studi pustaka. Dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengumpulkan dan mempelajari dokumen dari instansi yang bersangkutan. Metode dokumentasi merupakan jenis penelitian yang data dan informasinya diperoleh dari bahan dokumentasi suatu institusi seperti laporan kegiatan, laporan keuangan, statistik, dan bentuk dokumentasi lainnya yang dimiliki dan didokumentasikan oleh suatu institusi (Supardi, 2005).

Dokumen yang dipakai pada penelitian ini berupa data historis saham Syariah perusahaan serta laporan pengungkapan Corporate Social Responsibility dan laporan keuangan setiap perusahaan. Sedangkan pengumpulan data melalui studi pustaka adalah dengan cara mempelajari literatur-literatur yang bersangkutan dalam penelitian. Data dokumentasi diperoleh dari laporan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return Saham. Varibel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Corporate Social Responsibility, Total Asset Turn Over, Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Return On Asset, dan Current Ratio.


(50)

1. Variabel terikat (dependent variabel).

Definisi variabel terikat (dependent variable) menurut Sugiyono (2010) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini yaitu Return saham. Return saham didefinisikan sebagai penghasilan yang diperoleh selama perriode investasi per sejumlah dana yang diinvestasikan dalam bentuk saham (Bodie, 1998). Return saham merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Dalam penelitian ini Return saham yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Daftar Efek Syariah dengan kriteria tertentu.

2. Variabel bebas (independent variabel).

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya. Menurut Sugiyono (2010), variabel bebas (independent variable) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Corporate Social Responsibility dan Kinerja Perusahaan yang menggunakan Tottal Asset Turn Over, Earing Per Share, Debt Equity Ratio, Return On Asset, dan Current Ratio sebagai alat ukur variabelnya.

a. Corporate Social Responsibility

Corporate Social Responsibility adalah operasi bisnis yang berkomitmen tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan secara finansial, melainkan pula untuk pembangunan sosial-ekonomi kawasan secara holistik, melembaga, dan bekerlajutan (Suharto, 2010). Secara umum Corporate Social Responsibility


(1)

e. Pengaruh Return On Asset (ROA)terhadap Return Saham

Menurut Abdullah dan Merdekawati (2015), Meski secara rata-rata laba perusahaan terus meningkat setiap tahunnya, akan tetapi belum tentu hal tersebut akan diikuti dengan tingginya Return On Assets. Hal ini terjadi karena tingginya nilai assets yang mengendap dalam perusahaan yang tidak diikuti dengan membaiknya produktivitas assets perusahaan untuk memperoleh keuntungan bersih.Jika perusahaan menginginkan laba yang optimal, maka perusahaan dapat memperoleh banyak keuntungan, dengan mengembangkan usahanya dan beroprasi secara terus menerus serta meningkatkan produktivitas dari assets yang dimiliki perusahaan. Menurut Thrisye dan Simu (2013) apabila Current Ratio naik maka berdampak pada

menurunnya return saham. Current Ratiobiasanya digunakan untuk mengukur likuiditas suatu perusahaan. Current Ratio perusahaan yang terlalu tinggi menunjukkan bahwa perusahaan kurang mampu mengelola money to create money, yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampulabaan perusahaan. Saham dengan likuiditas tingg i akan mempermudah investor untuk menjual dan membeli saham tersebut, namun Current Ratioyang tinggi belum tentu menjamin akan dibayarnya hutang perusahaan yang sudah jatuh tempo karena proporsi dari aktiva lancar yang tidak menguntungkan apabila terdapat saldo kas yang berlebihan, jumlah piutang dan persediaan terlalu besar. Rendahnya kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang lancar dengan menggunakan aset lancar yang dimiliki mengakibatkan investor cenderung tidak menaruh perhatian terhadap saham-saham perusahaan tersebut. Maka dapat disimpulkan bahwa Current ratiotidak menjadi tolak ukur bagi investor untuk berinvestasi, karena investor dapat melihat dari sisi lain seperti laba perusahaan yang jelas lebih riildalam menggambarkan nilai return yang akan diterima


(2)

Menurut Thrisye dan Simu (2013) apabila Current Ratio naik maka berdampak pada menurunnya return saham. Current Ratiobiasanya digunakan untuk mengukur likuiditas suatu perusahaan. Current Ratio perusahaan yang terlalu tinggi menunjukkan bahwa perusahaan kurang mampu mengelola money to create money, yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampulabaan perusahaan. Saham dengan likuiditas tingg i akan mempermudah investor untuk menjual dan membeli saham tersebut, namun Current Ratioyang tinggi belum tentu menjamin akan dibayarnya hutang perusahaan yang sudah jatuh tempo karena proporsi dari aktiva lancar yang tidak menguntungkan apabila terdapat saldo kas yang berlebihan, jumlah piutang dan persediaan terlalu besar. Rendahnya kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang lancar dengan menggunakan aset lancar yang dimiliki mengakibatkan investor cenderung tidak menaruh perhatian terhadap saham-saham perusahaan tersebut. Maka dapat disimpulkan bahwa Current ratiotidak menjadi tolak ukur bagi investor untuk berinvestasi, karena investor dapat melihat dari sisi lain seperti laba perusahaan yang jelas lebih riildalam menggambarkan nilai return yang akan diterima.

A. Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menemukan bukti empiris mengenai pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap return saham. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dengan jumlah sampel sebanyak 138 data, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Corporate Social Responsibility (CSR) tidak berpengaruh terhadap return saham. 2. Total Asset Turn Over (TATO) tidak berpengaruh terhadap return saham.

3. Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif signifikan terhadap return saham. 4. Debt Equity Ratio (DER)tidak berpengaruh terhadap return saham.


(3)

5. Return On Asset (ROA)tidak berpengaruh terhadap return saham. 6. Current Ratio (CR) tidak berpengaruh terhadap return saham.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Hilmi dan Eka Merdekawati. 2015. Pengaruh ROA, ROE, CR dan DER Terhadap Return Saham. Dinamika Jurnal Ekonomi, Vol. 8 (No. 2, September 2015).

Arif, Budiman. 2008. Corporate Social Responsibility, Jawaban Bagi Model Pembangunan Indonesia Masa Kini, Indonesia Center for Sustainability pada PT Freeport Indonesia Berdasarkan UU No. 40 Tahun 2007.

Auliyah, Robiatul dan Hamzah, Ardi. 2006, “Analisa Karakteristik Perusahaan, Industri dan Ekonomi Makro Terhadap Return dan Beta Saham Syariah”.

Azhari, Diko Fitriansyah dkk. 2016. Pengaruh ROE, DER, TATO, dan PER Terhadap Harga Saham Perusahaan Properti dan Real Estate yang Go Public di BEI. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 32 (No. 2, Maret 2016). Universitas Brawijaya.

Chuzaimah dan Nur Amalina. 2014. Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Return Saham Syariah Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2007-2011. Seminar Nasional dan Call For Paper (Sancall 2014)

Chrismas, Bisara dan Lailatul Amanah. 2015. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, Vol. 4 (No. 2, 2015).

Dahlia, Lely dan SV, Siregar. 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris) pada [Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2005 dan 2006. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) 11. Pontianak.


(4)

Erari, Anita. 2015. Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt Equity Ratio, dan Return on Asset Terhadap Return Saham pada Perusahaan Pertambangan di BEI. Skripsi. Universitas Cendrawasih.

Ghazali dan Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hermawan, Sigit, Afiyah Nurul Maf’ulah. 2014. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Sebagai Variabel Pemoderasi. Jurnal Dinamika Akuntansi, Vol. 6 (No 2, pp 103-118, September 2014)

Lulukiyyah, Masdaliyatul. 2009. Analisis Pengaruh Total Asset Turnover (TATO), Return On Asset (ROA), Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (Der) Dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Return Saham (Studi Pada Kelompok Perusahaan Saham Syariah Yang Listed Di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2009). Jurnal Ilmiah. Muid, Dul. 2011. PengaruhCorporate Social Responsibility Terhadap Stock Return: Studi

Empiris Perusahaan yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2009. Fokus Ekonomi (Vol 6, I Juni 2011: 105-121)

Nelly, Masnila. 2010. Corporate Social Responsibility: Sebuah Pandangan dari Sudut Akuntansi (Corporate Social Responsibility: An Overview from AccountingPerspective). Google.

Ningsih, Septriani dan Dinnul Alfian Akbar.2014. Pengaruh Corporate Social Responsibility Dan Kinerja Perusahaan Terhadap Return Saham Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index. Naskah Publikasi. STIE MDP.

Nugraheni, P & Annuar, H.A. 2014. Implications of Shariah on the Voluntary Disclosure of Indoensian Listed Companies.Journal of Financial Reporting and Accounting, Vol. 12, No. 1.


(5)

Prihantini, Ratna. 2009. Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, ROA, DER dan CR Terhadap Return Saham. Thesis. Universitas Diponegoro.

Sidharta, Stefany Dianita dan Juniarti. 2015. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Respon Investor Dalam Sektor Keuangan. Business Accounting Review, Vol. 3 (No. 1, Januari 2015: 245-256).

Sjahdeini, Sutan R. “Corporate Social Responsibility”. Jurnal Hukum Bisnis: Kajian Hukum Bisnis atas UU No.40/2007 tentang PT. Vol 26 (No.3, 2007)

Sugiarto, Agung. 2011. Analisa Pengaruh Beta, Size Perusahaan, DER dan PBV Ratio terhadap Retuen Saham. Jurnal Dinamika Akuntansi, Vol. 3 (No. 1, Maret 2011).

Suharto, Edi. 2010. CSR dan COMDEV Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi. Bandung: Alfabeta CV.

Suwandi, 2003. “Pengaruh Beberapa Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Return Saham (Studi Kasus Pada Saham-saham lQ-45)”. Tesis Magister Manajemen Universitas Diponegoro. Semarang.

Titisari, Hendra Kartika dkk. 2010. “Corporate Social Responsibility (CSR) dan Kinerja Perusahaan”. Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto.

Triayuningsih, Retno. 2003. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Dan Faktor Ekonomi Makro Terhadap Return Saham Perusahaan Industri Manufaktur Di BEJ Periode 1999-2001. Thesis. Universitas Diponegoro.

Thrisye, Risca Yuliana dan Nicodemus Simu. 2015. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham BUMN Sektor Pertambangan Periode 2007-2010. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, Vol. 10 (No. 2, 2015).


(6)

Usman, Yulianty. 2004, “Analisis Pengaruh EVA, MVA, dan Kinerja Keuangan Konvensional terhadap Return Saham di Bursa Efek Jakarta”. Tesis Magister Manajemen Universitas Diponegoro. Semarang.

Utama, Sidharta, Yulianto, Anto. 1998. “Kaitan Antara Rasio Price Book Value dan Imbal Hasil saham Pada BEJ”, JurnalRiset Akuntansi Indonesia, Vol. 1 (No. 1, P 127 -140, Januari).

Widayati, Fransiska Wahyu. 2009. Analisis Pengaruh Luas Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) dalam Laporan Tahunan Terhadap Reaksi Investor. Unpublished Undergraduate Thesis. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta

Wulandari1, A.A. Istri Raissa dan I Gusti Ayu Made Asri Dwija Putri. 2014. Pengaruh Informasi Laba Akuntansi Dan Informasi Corporate Social Responsibility Pada Return Saham. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (UNUD).

www.globalreporting.org. Diakses pada tanggal 20 November 2015.

www.idx.co.id. Diakses pada tanggal 25 November 2015.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Social Responsibility, kepemilikan institusional, dan kepemilkan asing terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 dan 2013

0 89 119

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

1 58 93

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Csr), Firm Size, Dan Struktur Modal Terhadap Earning Response Coefficient (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013)

0 85 100

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Struktur Modal Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 38 84

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Laporan Tahunan Dan Pengaruhnya Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 38 122

Pengaruh Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014

0 19 112

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 68 88

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Struktur Modal Sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 42 103

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 71 72

Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012-2014

2 82 70