cm
-1
yang merupakan karakteristik dari suatu ester Silverstein, 1981. Data tersebut diatas jelas menunjukkan bahwa ester telah terbentuk.
Gambar 4.3. Spektrum FT-IR Metil Stearat
4.2. Esterifikasi Asam Stearat dengan 2-propanol
Reaksi esterifikasi antara asam stearat dengan 2-propanol menggunakan katalis 1,2-dimetil-1,1,2,2-tetrafenildisilana sulfonat menghasilkan isopropil stearat.
Reaksi esterifikasi dilakukan pada suhu 100
o
C dan pemakaian 2-propanol berlebih sekaligus sebagai pelarut, diperoleh cairan kental berwarna kuning dengan yield
67,5 . Katalis dapat diperoleh kembali berupa padatan coklat.
Universitas Sumatera Utara
C
17
H
35
-C
O OH
C
17
H
35
-C
O OCH
H
2
O 1,2-dimetil-1,1,2,2-tetrafenildisilana sulfonat
T= 100
o
C HC
OH CH
3
CH
3
CH
3
CH
3
Gambar 4.4. Reaksi Esterifikasi Asam Stearat dengan 2-propanol
Asam stearat yang digunakan dalam reaksi ini juga memiliki kemurnian 93 . Dari kromatogram produk esterifikasi Gambar 4.5 jelas terlihat bahwa
produk esterifikasi ini sudah cukup murni, namun ada sedikit pengotoran. Kandungan ester isopropil stearat berdasarkan data kromatogram diatas hanya
86,9 .
Gambar 4.5. Data Kromatografi Gas Isopropil Stearat
Universitas Sumatera Utara
Spektrum FT-IR dari isopropil stearat yang diperoleh ditunjukkan pada Gambar 4.6. Pita serapan pada bilangan gelombang 2957 cm
-1
dan 2924 cm
-1
diberikan oleh regangan
υ
C-H
alifatik, dan pita serapan pada bilangan gelombang 1740 cm
-1
menunjukkan
υ
C=O
. Pita serapan ini bergeser sebesar 43 cm
-1
dari
υ
C=O
pada asam stearat Lampiran 1. Disamping itu tampak juga
υ
C-O
pada bilangan gelombang 1166 cm
-1
yang merupakan karakteristik dari suatu ester Silverstein, 1981. Dari data tersebut diatas jelas menunjukkan bahwa ester telah terbentuk.
Gambar 4.6. Spektrum FT-IR Isopropil Stearat
Spektrum
1
H-NMR zat hasil esterifikasi asam stearat dengan 2-propanol 500 MHz, CDCl
3
Gambar 4.7 menunjukkan beberapa pergeseran kimia yaitu δ
5,0 ppm 7H, m,-CH-, δ 2,24 ppm 2H, t, -CH
2
-, δ 1,6 ppm 2H, m, -CH
2
- , δ1,
27 ppm 2H, m, -CH
2
-, δ 1,24 ppm 26H, m, -CH
2
- , δ1,21 ppm 3H, d, CH
3
-, dan
δ 0,87 ppm 3H, t, CH
3
-.
Universitas Sumatera Utara
C
A G
B F
E D
= pengotoran
Gambar 4.7. Spektrum
1
H-NMR Isopropil Stearat Pada spektrum
ekspansi pergeseran kimia δ 0,8-1,6 ppm Gambar 4.8, terlihat adanya pergeseran kimia pada δ 0,87 ppm t yang menunjukkan integrasi
3 atom H menandakan proton CH
3
- A
. Pergeseran kimia pada δ 1,21 ppm d menunjukkan integrasi 3 atom H yang menandakan proton –CH
3
G. Pergeseran
kimia pada δ 1,24 ppm m menunjukkan integrasi 26 atom H yang menandakan
proton –CH
2
- C. Pergeseran kimia pada
δ 1,27 ppm m menunjukkan integrasi 2 atom H yang menandakan proton –CH
2
- B.
Pergeseran kimia pada δ 1,6 ppm m menunjukkan integrasi 2 atom H yang menandakan proton –CH
2
- D. Pada
spektrum ekspansi pergeseran kimia δ 2,0 – 2,4 ppm Gambar 4.9, terlihat
adanya pergeseran kimia pada δ 2,24 ppm t yang menunjukkan integrasi 2 atom H menandakan proton –CH
2
- E. Pada spkctrum
ekspansi pergeseran kimia δ 5,0 – 5,4 ppm Gambar 4.10
, terlihat adanya pergeseran kimia pada δ 5.0 ppm m
yang menunjukkan integrasi 1 atom H yang menandakan proton -CH- F.
Universitas Sumatera Utara
C A
G
B
D
Gambar 4.8. Spektrum Ekspansi
1
H-NMR Pergeseran Kimia δ 0,8 – 1,6 ppm
E
= pengotoran
Gambar 4.9.
Spektrum Ekspansi
1
H-NMR Pergeseran Kimia δ 2 – 2,4 ppm
Universitas Sumatera Utara
F
= pengotoran
Gambar 4.10. Spektrum Ekspansi
1
H-NMR Pergeseran Kimia δ 5,0 – 5,4 ppm
Dari data spektrum
1
H-NMR diatas dan juga didukung oleh data pergeseran kimia
1
H-NMR Isopropil stearat pada penelitian Satapimonphan 2012 jelas menunjukkan bahwa ester isopropil stearat telah terbentuk.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan