Pembahasan Hasil Analisis ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
pokok, simpanan wajib, cadangan pembangunan gedung, cadangan pengembangan, cadangan tujuan risiko, dan cadangan umum.
Arus kas pendanaan pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar -25,2 menjadi 150.661.226.420 rupiah, penurunan ini terjadi
akibat adanya adanya alokasi pembagian SHU sebesar 2.770.892.678 rupiah untuk kewajiban jangka panjang, simpanan pokok, simpanan
wajib, cadangan pembangunan gedung, cadangan pengembangan, cadangan tujuan risiko, dan cadangan umum.
Arus kas pendanaan pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar -17,9 menjadi 123.673.904.440 rupiah, penurunan tersebut
terjadi akibat adanya alokasi pembagian SHU sebesar 3.133.955.896 rupiah untuk kewajiban jangka panjang, simpanan pokok, simpanan
wajib, cadangan pembangunan gedung, cadangan pengembangan, cadangan tujuan risiko, dan cadangan umum.
Aktivitas pendanaan koperasi pada tahun 2014-2016 menghasilkan arus kas negatif karena SHU yang ada sudah
dialokasikan untuk membayar kewajiban jangka panjang, simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan pembangunan gedung, cadangan
pengembangan, cadangan tujuan risiko, dan cadangan umum. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Kinerja keuangan arus kas Koperasi Kredit
CU
Lantang Tipo a.
Rasio Arus Kas Operasi Rasio arus kas operasi pada tahun 2014 sebesar 0,20378 yang
berarti untuk setiap seratus rupiah kewajiban lancar dijamin dengan 20,38 rupiah arus kas operasi. Pada tahun 2015 terjadi kenaikan
sebesar 2,67 menjadi 0,23051 yang berarti kemampuan koperasi dalam membayar setiap seratus rupiah kewajiban lancarnya melalui
arus kas operasi meningkat menjadi 23,05 rupiah, hal ini dikarenakan tingginya arus kas operasi sehingga setiap seratus rupiah kewajiban
lancar mampu dijamin oleh arus kas operasi sebesar 23,05 rupiah. Pada tahun 2016 rasio arus kas operasi mengalami penurunan dari tahun
2015 sebesar 18,9 menjadi 0,04148, sehingga setiap seratus rupiah kewajiban lancar koperasi hanya mampu dijamin oleh 4,15 rupiah arus
kas operasi yang berarti terjadi penurunan kemampuan perusahaan dalam membayar setiap seratus rupiah.
Dari data Koperasi Kredit
CU
Lantang Tipo tahun 2014-2016 rasio arus kas operasi cenderung fluktuatif dan rasio tertinggi terjadi
pada tahun 2015 yaitu sebesar 0,23051. Namun walaupun terjadi peningkatan rasio pada tahun 2015, nilai rasio yang dihasilkan selama
tiga tahun tersebut kurang dari 1 satu sehingga kemungkinan besar koperasi tidak mampu membayar kewajiban lancarnya melalui arus
kas dari aktivitas operasi saja. Aktivitas operasi merupakan aktivitas pendapatan utama koperasi, ketidak cukupan koperasi dalam
menghasilkan arus kas operasi untuk membayar kewajiban lancar dapat menyebabkan kebangkrutan.
b. Rasio Total Hutang
Rasio total hutang pada tahun 2014 adalah sebesar 0,04583 yang berarti total hutang koperasi yang dijamin dengan arus kas
operasi bersih adalah 4,58 sedangkan untuk tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 0,44 menjadi 0,05019 karena arus kas operasi
cukup tinggi yang berarti arus kas operasi mampu menjamin total hutang koperasi sebesar 5,02. Pada tahun 2016 rasio total hutang
adalah 0,00971 turun sebesar 4,05 dari tahun 2015 karena arus kas operasi pada tahun tersebut rendah dan total hutang besar sehingga
arus kas operasi hanya mampu menjamin total hutang koperasi sebesar 0,97.
Dari hasil perhitungan rasio tersebut dapat dilihat bahwa kinerja keuangan koperasi memiliki kemampuan yang rendah dalam
membayar total hutangnya melalui arus kas operasi bersih koperasi yang dapat dilihat dari hasil perhitungan rasio yang berada dibawah
100, sehingga koperasi harus memiliki sumber arus kas lain selain arus kas normal koperasi untuk menutupi total hutangnya. Koperasi
yang kekurangan dana likuid untuk membayar kewajiban- kewajibannya
yang akan
jatuh tempo
bisa mengakibatkan
kebangkrutan yang dapat merugikan semua pihak. Peningkatan rasio PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terjadi karena arus kas operasi tinggi sebanding dengan total hutang yang tinggi, sedangkan penurunan rasio terjadi karena arus kas operasi
rendah dibandingkan total hutangnya.
c. Rasio Pengeluaran Modal
Rasio pengeluaran modal untuk tahun 2014 adalah 0,71 yang berarti kemampuan arus kas operasi dalam membiayai pengeluaran
modal sebesar 0,71 kali, sedangkan untuk tahun 2015 rasio pengeluaran modal sebesar 4,9 kali atau naik sebesar 4,19 dari tahun
2014. Pada tahun 2016 rasio pengeluaran modal sebesar 0,97 atau turun sebesar 3,93 dari tahun 2015 yang berarti kemampuan arus kas
operasi dalam membiayai pengeluaran modal sebesar 0,97 kali. Rasio pengeluaran modal pada tahun 2015 sebesar 4,9 menunjukkan bahwa
arus kas operasi mampu dalam membiayai pengeluaran modalnya seperti membayar dividen. Pada tahun 2014 dan 2016 menunjukkan
angka rasio yang rendah sehingga kemungkinan koperasi mengalami kesulitan dalam membiayai pengeluaran modalnya seperti membayar
dividen kepada anggota melalui arus kas operasi saja. Dari hasil perhitungan rasio pengeluaran modal, kinerja
keuangan koperasi baik pada tahun 2015 karena nilai rasio diatas satu sehingga arus kas operasi mampu membiayai pengeluaran modalnya
untuk membayar dividen kepada anggota. Walaupun pengeluaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
modal meningkat tapi juga disertai dengan meningkatnya arus kas operasi.
Kinerja keuangan koperasi pada tahun 2014 dan tahun 2016 buruk, hal ini bisa dilihat dari nilai rasio pengeluaran modal pada tahun
2014 dan 2016 dibawah 1 satu yang berarti arus kas operasi tidak mampu membiayai pengeluaran modalnya untuk membayar dividen
kepada anggota. Rasio pada tahun 2014 dan tahun 2016 buruk karena arus kas operasi lebih kecil dibandingkan pengeluaran modal.
d. Rasio Cakupan Arus Dana
Rasio pada tahun 2014 adalah sebesar 0,01 yang berarti bahwa kemampuan laba dalam menutup komitmen-komitmen yang akan jatuh
tempo adalah 0,01 kali atau jumlah laba pada tahun 2014 hanya mampu menutupi 0,01 jumlah komitmen-komitmen yang akan jatuh
tempo pada tahun tersebut. Pada tahun 2015 rasio cakupan arus dana mengalami kenaikan 0,01 menjadi 0,02 yang berarti laba tahun 2015
hanya mampu menutupi 0,02 kali jumlah komitmen-komitmen yang akan jatuh tempo pada tahun tersebut. Pada tahun 2016 terjadi
kenaikan lagi sebesar 0,01 menjadi 0,03 yang berarti laba tahun 2016 hanya mampu menutupi 0,03 kali jumlah komitmen-komitmen yang
akan jatuh tempo pada tahun tersebut. Kenaikan pada rasio tersebut terjadi karena meningkatnya sisa hasil usaha setelah pajak dari
koperasi serta turunnya jumlah pembayaran bunga, sehingga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kemampuan koperasi dalam membayar komitmen-komitmennya yang akan jatuh tempo pada tahun 2016 melalui sisa hasil usaha setelah
pajak koperasi meningkat menjadi 0,03 kali. Dari 3 tahun berturut-turut 2014-2016 terlihat bahwa terjadi
peningkatan rasio cakupan arus dana. Namun nilai-nilai rasio yang dihasilkan pada tahun 2014-2016 masih cukup rendah yang berarti
selama 3 tiga tahun tersebut koperasi tidak dapat memenuhi komitmen yang akan jatuh tempo dengan laba yang diperoleh.
e. Rasio Cakupan Arus Kas terhadap Bunga
Rasio cakupan kas terhadap bunga untuk tahun 2014 adalah sebesar 1,51 yang berarti bahwa kemampuan arus kas operasi dalam
menutup biaya bunga adalah 1 kali atau sebanyak 1 kali dari jumlah biaya bunga tahun 2014 mampu ditutupi oleh arus kas operasi pada
tahun tersebut. Pada tahun 2015 rasio cakupan kas terhadap bunga adalah 1,58 atau naik sebesar 0,07 dari tahun 2014 sehingga arus kas
koperasi hanya mampu menutupi 1 kali biaya bunga yang ada pada tahun tersebut. Pada tahun 2016 terjadi penurunan 0,45 menjadi 1,13
dari tahun 2015 sehingga arus kas operasi hanya mampu menutupi 1 kali biaya bunga yang ada pada tahun tersebut. Penurunan pada rasio
ini dikarenakan pembayaran pajak yang cukup tinggi tapi arus kas operasi rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sehingga
kemampuan arus kas operasi dalam menutupi biaya bunga turun menjadi 1 kali.
Berdasarkan analisis rasio cakupan kas terhadap bunga dari 3 tiga tahun tersebut, Koperasi Kredit
CU
Lantang Tipo memiliki rasio yang rendah, namun demikian arus kas operasi masih dapat menutupi
biaya bunga.
f. Rasio Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar
Rasio cakupan arus kas terhadap hutang lancar pada tahun 2014 adalah sebesar 0,2 yang berarti kemampuan arus kas operasi
untuk membayar hutang lancar adalah sebesar 0,2 kali atau dari jumlah hutang lancar pada tahun 2014 mampu ditutupi 20 oleh arus kas
operasi. Pada tahun 2015 kemampuan koperasi dalam membayar hutang lancarnya turun 0,03 dari tahun 2014 menjadi 0,23 sehingga
jumlah arus kas operasi hanya mampu menutupi 23 dari jumlah hutang lancar pada tahun tersebut. Pada tahun 2016 rasio cakupan arus
kas terhadap hutang lancar turun sebesar 0,19 dari tahun 2015 menjadi 0,04 sehingga jumlah arus kas operasi hanya mampu
menutupi 4 dari jumlah total hutang lancar pada tahun tersebut. Nilai dari rasio tersebut pada tahun 2014-2016 dibawah standar
yang berarti kinerja keuangan Koperasi Kredit
CU
Lantang Tipo dalam menutupi kewajiban lancar dengan menggunakan arus kas
operasinya rendah atau belum maksimal. Rasio rendah karena hutang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lancar yang terus meningkat dari tahun ke tahun tidak sebanding dengan arus kas operasi yang fluktuatif.
g. Rasio Kecukupan Arus Kas
Koperasi Kredit
CU
Lantang Tipo dalam 3 tahun mendatang kemungkinan tidak dapat memenuhi kewajibannya karena kas yang
tersedia untuk memenuhi kewajiban tidak mencukupi dan dapat dilihat bahwa nilai rasionya adalah negatif dan dibawah 1 satu. Kondisi ini
sangat berbahaya karena dapat mempengaruhi kepercayaan berbagai pihak yang menjalin kerjasama dengan Koperasi Kredit
CU
Lantang Tipo, kemungkinan koperasi tidak mampu membayar hutang dan
membayar dividen kepada anggota. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102