PENUTUP EFEKTIVITAS PENERAPAN PROGRAM LITERASI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA.

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian mengenai efektivitas penerapan program
literasi informasi di Perpustakaan Universitas Atma Jaya Yogyakarta dengan
responden mahasiswa semester lima keatas dan yang mengikuti mata kuliah
metodologi penelitian sangat menunjang mahasiwa untuk peningkatan diri
mereka. Hal ini dapat dilihat dari tiga aspek dalam melakukan kegiatan yang
berhubungan

dengan

literasi

informasi

yaitu

menentukan

kebutuhan


informasi, penelusuran informasi, dan pemanfaatan informasi. Dari ketiga
aspek tersebut peneliti berusaha mengungkapkan literasi informasi mahasiswa
Universitas Atma Jaya Yogyakarta khususnya semester lima keatas.
Dalam menentukan kebutuhan informasi, mahasiswa Universitas Atma
Jaya

Yogyakarta

sudah

tergolong

baik.

Para

mahasiswa

menentukan


kebutuhan informasi dalam rangka pengembangan diri serta menunjang
kompetensi mereka sebagaian dengan mahasiswa. Pengembangan diri yang
dilakukan adalah dengan memenuhi kebutuhan informasi yang berhubungan
dengan perannya sebagai mahasiswa.
Dalam melakukan pencarian informasi, mahasiswa Universitas Atma
Jaya Yogyakarta masih dalam tingkat pengembangan.
informasi

erat

kaitannya

dengan

kemampuan

Akses terhadap

menggunakan


teknologi

informasi yang sudah tidak asing bagi mereka. Penelusuran informasi di
internet masih dalam pengembangan karena selama ini mereka hanya
123

124

menggunakan search engine yang menurut mereka familiar bukan karena
memahami dari search engine itu sendiri. Strategi penelusuran informasi yang
diterapkan juga masih belum sistematis. Walaupun mereka mengaku selalu
mendapatkan

informasi yang

dibutuhkan namun sistematika penelusuran

belum efektif.
Dalam pemanfaatan informasi, mahasiswa Universitas Atma Jaya

Yogyakarta

yang

sudah

mengikuti

pelatihan

literasi

informasi,

pada

kemampuan untuk menggunakan informasi sudah tergolong cukup baik.
Mahasiswa sudah dapat menggabungkan pengetahuan yang dimiliki dan
informasi yang


mereka

dapatkan

untuk

menjadi konsep

baru,

tetapi

kemungkinan besar kurang percaya diri sehingga belum berani disebarluaskan
melalui media baik tercetak ataupun non cetak. Hal ini terlihat dari
kesimpulan

akhir

pengolahan


data,

yaitu mahasiswa menguasai literasi

informasi standar satu sebesar 26.36% yaitu mahasiswa mampu menentukan
jenis dan batas informasi yang diperlukan. Diikuti penguasaan standar lima
atau mahasiswa paham terhadap isu ekonomi, hukum dan sosial seputar
informasi secara etis dan legal sebesar 24.81%. Selanjutnya standar tiga
mahasiswa

dalam

mengevaluasi

informasi dan

sumber-sumbernya

yang


diperoleh secara kritis sebesar 20.93%. Untuk kemampuan mahasiswa dalam
hal mengakses informasi yang diperlukan dengan efektif dan efesien atau
standar dua sebesar 19.38%. Sedangkan untuk penguasaan standar empat,
mahasiswa masih sebesar 8.53%. dimana keseluruhan hal tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut :

125

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan literasi informasi
mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang telah mengikuti
pelatihan program literasi informasi :
-

Standar satu kemampuan mahasiswa dalam menentukan jenis dan
batas informasi yang diperlukan sudah sangat baik

-

Standar


dua

kemampuan

mahasiswa

dalam hal mengakses

informasi yang diperlukan dengan efektif dan efisien sudah baik
walau masih perlu pendalaman materi tentang strategi penelusuran
serta penggunaan katalog online
-

Standar tiga kemampuan mahasiswa dalam mengevaluasi dari
sumber-sumbernya secara kritis dan memasukkan informasi yang
telah dipilihnya ke dalam sistem pengetahuan dan nilai yang
dimilikinya sudah baik

-


Standar empat kemampuan mahasiswa baik secara individu atau
kelompok dalam menggunakan informasi dengan efektif untuk
mencapai tujuan tertentu masih kurang, hal ini disebabkan karena
ketidakpercayaan terhadap karyanya sendiri sehingga belum mau
untuk dibagikan kepada orang lain.

-

Standar

lima

kemampuan

mahasiswa

dalam memahami isu

ekonomi, hukum, dan sosial seputar pengunaan akses informasi
secara etis dan sesuai hukum masih kurang dalam pemahaman

tentang undang-undang Informasi

Teknologi Elektronik, tetapi

126

cara pengutipan dan

perhatian terhadap hak cipta, mahasiswa

Universitas Atma Jaya Yogyakarta sudah tergolong baik.
2. Kegiatan pelatihan program literasi informasi yang diadakan oleh
Perpustakaan Universitas Atma Jaya Yogyakarta dengan instruktur
para pustakawan sudah dilaksanakan secara terstruktur dan terjadwal.
3. Dari temuan di lapangan berkaitan dengan pelatihan program literasi
informasi

ini,

Perpustakaan


Universitas

Atma

Jaya

Yogyakarta

bekerjasama dengan fakultas dan dosen guna mengadakan pelatihan
literasi informasi khususnya tingkat lanjutan.
4. Dalam program pelatihan literasi informasi Perpustakaan Universitas
Atma Jaya Yogyakarta, memberikan manfaat bagi pemustaka sehingga
dapat menggunakan fasilitas yang ada untuk pencarian informasi
secara maksimal.
5. Perpustakaan Univesitas Atma Jaya Yogyakarta dalam memberikan
pelatihan literasi bekerjasama dengan para pengelola jurnal eletronik,
penerbit buku sehingga memudahkan pemustaka memahami dalam
pencarian informasi secara legal dan beretika.
6. Perpustakaan Universitas

Atma Jaya Yogyakarta secara berkala

melakukan evaluasi terhadap pelatihan literasi informasi yang telah
dilakukan, sehingga dapat memperbaiki kekurangannya dan bertambah
baik.

127

7. Data dan fasilitas yang mendukung pelatihan literasi informasi di
Perpustakaan Universitas Atma Jaya Yogyakarta selalu ditambah
sehingga pengetahuan yang diberikan dapat yang teraktual dan terbaru.
8. Pelatihan

literasi

Perpustakaan

informasi

Universitas

secara

Atma

Jaya

berjenjang

yang

Yogyakarta

baik,

dilakukan
karena

mahasiswa umumnya belum menyadari pentingnya literasi informasi
bila belum menggunakannya.
Bila dilihat dari semua kegiatan program pelatihan literasi informasi yang
dilaksanakan Perpustakaan Universitas Atma Jaya Yogyakarta, sudah sesuai
penerapan standar literasi informasi menurut Associatin of College &
Research Libraries (ACRL), dengan hasil baik.
B. SARAN
1. Pelatihan

literasi

informasi

yang

telah

dilaksanakan

Perpustakaan

Universitas Atma Jaya Yogyakarta secara berkelanjutan sebaiknya terus
dilakukan disesuaikan dengan kemajuan teknologi saat ini.
2. Meningkatkan

kuantitas

dan

kualitas

instruktur

literasi

informasi

(pustakawan), dengan mengikutsertakan dalam pelatihan-pelatihan dan
seminar-seminar yang berhubungan dengan literasi informasi baik yang
berskala nasional maupun internasional.
3. Materi untuk penuangan hasil dari tugas, pada media eletronik sebaiknya
lebih ditingkatkan kembali.
4. Materi tentang pemahaman tentang undang-undang informasi teknologi
elektronik juga perlu diberikan lebih baik lagi sehingga mahasiswa yang

128

mengikuti pelatihan mengetahui dan memahami Undang-undang
informasi teknologi.
5. Pemberian penyadaran akan pentingnya literasi informasi kepada pihak
fakultas yang disesuaikan dengan disiplin ilmu fakultas tersebut.
6. Pelatihan

literasi

informasi

tidak

hanya

mengajarkan

materi

memanfaatkan teknologi informasi melainkan juga caranya mendapatkan
informasi melalui sumber lain seperti dari orang lain melalui wawancara
atau teks-teks tercetak.
7. Melakukan promosi pelatihan literasi informasi kepada seluruh pemustaka
sivitas akademika sehingga pemustaka menjadi lebih tahu pentingnya
literasi informasi bagi pendidikan mereka.

DAFTAR PUSTAKA
ACRL (Association of Colloge & Research Libraries) 2000. Information Literacy
Compentency
Standards
for
Higher
Education.
Terarsip
di
:
http://www.ala.org/acrl/standards/informationliteracycompetency diakses pada
tanggal
13 Oktober 2014 pukul 09.15 WIB
Adam, Yaufani. 2009. Literasi Informasi. Terarsip di :
http://perpus.umy.ac.id/2009/02/19/literasi-informasi/ diakses pada tanggal 13 Oktober 2014
pukul 22.45 WIB
ALA 1989. “Presidential Committee on Information Literacy: Final Report”. Terarsip di :
http://www.ala.org/acrl/publications/whitepapers/presidential
diakses pada tanggal 13
Oktober 2014 pukul 09.55 WIB
APISI (Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah Indonesia). 2007. Terarsip di :
http://apisionline.blogspot.com/2007_04_01_archive.html/ diakses pada tanggal 13 Oktober
2014 pukul 21.30 WIB
Arsidi. 2011. Model Literasi Informasi. Terarsip di : http://arsidi.sman1teladan.net/ diakses
tanggal 15 Oktober 2014 pukul 10.10 WIB
Atmosoeprapto, Kisdarto, 2002. Menuju SDM Berdaya – Dengan Kepemimpinan Efektif dan
Manajemen Efisien. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo
Diao Ai Liem et al. 2010. Literasi Informasi : Tujuh Langkah Knowledge Management. Jakarta :
Penerbit Unika Atma Jaya
George, Hanna Chaterina. 2013. Cerdas di Era Informasi: Penerapan Literasi Informasi di
Sekolah
untuk
Menciptakan
Pembelajar
Seumur
Hidup.
Terarsip
di :
http://halatuputty.blogspot.com/2013/12/cerdas-di-era-informasi-penerapan.html diakses pada
tanggal 13 Oktober 2014 pukul 23.10 WIB
Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta : Erlangga
Kuncoro, Mudrajad. 2009.Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta : Erlangga
Lasa, HS. 1994. Pengelolaan Terbitan Berkala. Yogyakarta :
Lasa, HS. 2009. Kamus Kepustakawanan Indonesia. Yogyakarta : Pustaka Book Publisher
Nasution, Listika Fadhilatu Rizka. 2009. Literasi Informasi Mahasiswa Program Studi Ilmu
Perpustakaan (S1) Fakultas Sastra Univesitas Sumatra Utara. Medan : Univesitas Sumatra
Utara
Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman, 2004. Jakarta : PNRI

Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi, 2004.
Jakarta : PNRI.
Qalyubi, Syihabuddin dkk. 2007. Dasar-dasar IlmuPerpustakaan dan Informasi. Yogyakarta :
Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga
Reitz, Joan M. 2004. Dictionary for Library and Information Science. USA :
Libraries Unlimited
Simamora, Bilson. 2008. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama
Sumardji, P. 1992. Pelayanan Referensi di Perpustakaan. Yogyakarta : Kanisius
Sugioyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung :
Alfabeta
Supriyanto, Wahyu [et.al]. 2008. Teknologi Informasi Perpustakaan : Strategi Perancangan
Perpustakaan Digital. Yogyakarta : Kanisius
SCONUL Society of College National and University Libraries. 2011. SCONUL Seven Pillars
Model
for
Information
Literacy.
Terarsip di :
http://www.sconul.ac.uk/groups/information_literacy/sp/model.html. diakses pada tanggal 15
Oktober 2014 pukul 09.10 WIB
Tangkilisan, Hessel Nogi S. 2005. Manajemen Publik, Jakarta : Grasindo
“The
Big6:
Information
Problem
Solving
Model”.
Terarsip
di
:
http://www.big6.com/files/big6handouts.pdf diakses pada tanggal 13 Oktober 2014 pukul
23.30 WIB
Utomo, Bambang Supriyo. 2002. Standarisasi Perpustakaan Perguruan Tinggi. Terarsip di :
http://www.bsn.or.id. Diakses tanggal 15 Oktober 2014 pukul 10.35 WIB
Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Webber, Sheila. 2008. Information Literacy Meets Library 2.0 London : Facet
Publishing
Zurkowski, 1974. “The National Commission on Libraries and Information Science (NCLIS)”.
USA. Terarsip di : http://en.wikipedia.org/wiki/Information_literacy diakses pada tanggal 13
Oktober 2014 pukul 11.00 WIB

KUESIONER

PETUNJUK PENGISIAN
1.

Tulislah identitas anda pada lembar jawaban yang telah disediakan.

2.

Isilah pertanyaan dengan jujur serta tanggung jawab sesuai dengan keadaan yang Saudara
rasakan dan alami.

3.

Berilah tanda ( x ) pada alternative jawaban yang disediakan.

KETERANGAN
SS = sangat setuju S = setuju R = Ragu-ragu TS = Tidak Setuju STS = Sangat tidak setuju

IDENTITAS RESPONDEN
Nama

:

Jenis kelamin :
NPM

:

Pernyataan
No.
Pernyataan
1
2
1.
Saya memahami dengan jelas topik dari informasi yang Saya
butuhkan
2.
Saya mencari informasi yang saya butuhkan dengan mengakses
jurnal atau tulisan-tulisan yang jelas sumbernya
3.
Saya menentukan terlebih dahulu sumber yang akan saya gunakan
(sumber tercetak, non cetak/elektronik)
4.
Saya membuat batasan, sesuai topik pemasalahan yang saya
hadapi
5.
Saya menggunakan alat bantu katalog online (OPAC) ataupun
sarana teknologi lain yang mendukung penelusuran informasi
6.
Saya menggunakan teknik penelusuran (simbol-simbol Boolean
seperti AND, OR, NOT) atau simbol lain untuk membantu
memudahkan dalam pencarian informasi
7.
Saya menggunakan layanan pengindeksan, abstrak, ataupun
indeks kutipan di database, dalam mencari informasi
8.
Jika informasi yang saya peroleh pada saat penelusuran tidak
sesuai dengan informasi yang saya butuhkan, saya selalu
mengevaluasi strategi penelusuran yang telah digunakan.
9.
Saya mengutip, mencatat, dan mengelola informasi dari sumbersumbernya

SS
3

S
4

R
5

TS
6

STS
7

1
10.
11.
12.
13.

14.
15.
16.
17.

18.
19.
20.
21.
22.

2
Saya merangkum atau mencari inti dari setiap informasi yang
sesuai dari beberapa sumber informasi yang saya temukan
Saya mengevaluasi langkah-langkah penemuan informasi yang
saya butuhkan
Saya memasukkan informasi-informasi yang relevan sebagai
referensi makalah yang saya tulis
Saya membandingkan review terbitan ilmiah dengan sumber
informasi lain untuk menentukan nilai tambah, kontradiksi atau
karakteristik unik lainnya dari informasi
Saya mendaftar informasi apa saja yang telah saya dapatkan dan
kemudian diolah
Saya mengevaluasi informasi yang saya butuhkan melalui wacana
dengan individu lain, para ahli di bidangnya dan para praktisi
Saya mampu menentukan topik apa yang saya butuhkan untuk
memulai bertanya (menelusur) informasi yang saya butuhkan
Saya mampu untuk mengolah informasi baru dan lama, sehingga
infrmasi yang saya dapatkan mampu untuk saling melengkapi dan
menciptakan infrmasi yang baru
Saya mampu memperbaiki proses pengembangan suatu hasil
karya
Hasil dari tugas tersebut saya tuangkan pada media eletronik
(blogger, website, sosial media elektronik)
Saya memahami Undang-undang informasi teknologi elektronik
saya mengutip informasi dengan mencantumkan sumbernya
Saya memperhatikan hak cipta, dan plagiarism dalam mencari
menemukan, mengolah dan menyampaikan informasi

3

4

5

6

7