4.5. Cacat Defect
Ketidakseimbangan pahat akibat getaran antara pahat dan benda kerja yang
disebabkan oleh beban dinamik hasil pemotongan daripada kondisi pemotongan yang tinggi
adalah salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya cacat pada permukaan benda
termesin. Selain itu keausan dan kerusakan pahat dapat merupakan suatu faktor yang
dominan penyebab kerusakan permukaan benda termesin.. Hasil pemeriksaan permukaan
benda kerja termesin dari semua sampel yang dikerjakan untuk melihat cacat yang terjadi
pada permukaan benda kerja termesin tersebut disajikan pada Gambar 4.25 sampai dengan
Gambar 4. Dalam pemeriksaan kecacatan ini ditemukan ada empat tipe dasar bentuk cacat
yang terjadi Ginting Nouari yaitu:
a. Feed
mark. Feed
mark ini adalah cacat alami yang disebabkan laju pemakanan. Tingkat kesulitan dari
kondisi pemotongan dan munculnya flank wear keausan pada pahat akan menyebabkan
feed mark yang signifikan pada permukaan benda kerja termesin. Selain
itu perputaran pahat yang berkaitan dengan kecepatan pemotongan V dan
kecepatan pemakanan Vf dapat meimbulkan feed mark dan pembentukan pola
lay.
Gambar 4.25 Cacat feedmark
tearing surface
feed mark
b. Pembentukan
lapisan chip Cacat
ini disebabkan oleh chip yang melelehmencair lalu mengendap pada permukaan
benda termesin. Endapan ini membentuk lapisan pada permukaan benda
termesin yang umumnya dihasilkan oleh kondisi
Universitas Sumatera Utara
Lapisan chip
Gambar 4.26 Cacat akibat pembentukan lapisan chip
pemotongan yang tinggi. Pada tekanan dan temperatur yang relatif tinggi
permukaan metal yang baru saja terbentuk akan menempel bersatu seolah‐olah
dilas dengan permukaan metal yang lain proses adhesi. Gambar 4.26
menunjukkan cacat yang terjadi akibat pembentukan lapisan chip.
c. Tearing
surface permukaan koyak Gambar
4.27 dan 4.28 menggambarkan cacat pada permukaan yang koyak. tearing
surface
feed mark
Gambar 4.27 Cacat tearing surface pada Ra = 1,60
m dan VB = 0,20 mm
Universitas Sumatera Utara
tearing surface
Gambar 4.28 Cacat tearing surface pada Ra = 1,60
m dan VB = 0,10 mm Adanya
sebagian kecil dari pahat yang terlepas dari asalnya akibat aus pahat maupun
akibat BUE yang diendapkan pada permukaan benda termesin adalah berpotensi
mengakibatkan koyakan pada permukaan benda termesin tersebut. Karena
bagian kecil dari pahat potong lebih keras dari bahan benda kerja maka ketika
bergeser antara pahat dan permukaan termesin akan menggores dan mengoyak
permukaan benda kerja tersebut. Mekanisme
koyaknya permukaan ini diilustrasikan pada Gambar 4.29, dimana ada tiga
kontak badan dalam posisi geser, yaitu pahat potong, permukaan termesin dan bagian
kecil dari pahat yang terkelupas dari badan aslinya karena keausan pahat dan
atau bagian BUE. Karena bagian kecil dari pahat tersebut lebih keras dari pada bahan
benda kerja maka ketika bergeser antara pahat dan permukaan termesin akan
menggores dan mengoyak permukaan benda kerja.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.29 Mekanisme pembentukan tearing surface
d. Kotoran
atau mikrochip Diamati
bahwa kotoran atau mikrochip ada ditemukan mengendap pada permukaan benda
termesin yang dihasilkan pada kondisi pemotongan tingkat rendah. Gambar 4.30
dan 4.31 menunjukkan kotoran yang ditemukan melekat pada permukaan benda
termesin. tearing
surface
mikrochip
Gambar 4.30 Cacat microchip pada Ra = 0,92 m dan VB = 0,31mm
Universitas Sumatera Utara
mikrochip
Gambar 4.31 Cacat microchip pada Ra = 1,44
m dan VB = 0,30 m
Universitas Sumatera Utara
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan