TUGAS ekonomi 001

  

TUGAS STATISTIKA SOSIAL

MENGANALISIS INDEKS PERTUMBUHAN MANUSIA DAN EKONOMI

DI WILAYAH DKI JAKARTA

TRIANA TIFASARI

4825154193

  

SOSIOLOGI PEMBANGUNAN 2015

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016

79 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi DKI Jakarta tahun 2004-2013

  2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

  74

  74.5

  75

  75.5

  76

  76.5

  77

  77.5

  78

  78.5

STATISTIK PERTUMBUHAN EKONOMI

  Pencapaian pembangunan ekonomi dipengaruhi oleh proses pembangunan manusia. Indikator yang bisa mengukur kualitas manusia di satu daerah yaitu dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), IPM merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur salah satu aspek penting yang berkaitan dengan kualitas dari hasil pembangunan ekonomi, yakni derajat perkembangan manusia. IPM mempunyai tiga unsur yaitu pengingkatan kualitas fisik (kesehatan), intelektualitas (pendidikan), dan kemampuan ekonominya (daya beli). Ketiga unsur tersebut saling memperngaruhi satu dengan yang lainnya.

  Analisa berdasarkan sudut padang ekonomi:

  Indeks Pertumbuhan Manusia (IPM) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia termasuk di setiap wilayah. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara atau wilayah sudah maju, negara atau wilayah berkembang juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup. Menurut teori Rostow pulalah yang membuat distingsi antara sektor tradisional dan sektor kapitalis modern. Pembangunan, dalam arti proses, diartikan sebagai modernisasi yakni pergerakan dari masyarakat pertanian berbudaya tradisional ke arah ekonomi yang berfokus pada rasional, industri, dan jasa. Untuk menekankan sifat alami ‘pembangunan’ sebagai sebuah proses, Rostow menggunakan analogi dari sebuah pesawat terbang yang bergerak sepanjang lintasan terbang hingga pesawat itu dapat lepas landas dan kemudian melayang di angkasa.

  Teori Rostow ini sangat cocok untuk pertumbuhan di wilayah Jakarta karena seiringnya kemajuan teknologi dizaman postmodern seperti sekarang dan berdasarkan data indeks pertumbuhan manusia yang terus meningkat berarti wilayah DKI Jakarta memiliki harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup yang tinggi. Kebijakan-kebijakan dan pemerintah DKI Jakarta juga dianggap dapat memberikan jaminan hidup bagi masyarakat. Masyarakat Jakarta juga sudah mengalami masa transisi yaitu dari sebelumnya masih banyak orang tua yang belum mengizinkan anak-anak mereka bersekolah dengan alasan kurangnya biaya namun sekarang sudah banyak orang tua yang menyekolahkan anaknya.

  Karena pemerintah sudah memberikan kebijakan gratis sekolah dan banyak juga LSM yang melakukan kerja sosial dijalanan seperti mengajar untuk anak jalanan tanpa dipungut biaya.Contoh mayarakat yang sudah mengalami transisi dari tradisional ke modern dibidang ekonomi yaitu seperti kita ketahui dulu masyarakat Jakarta menggunakan transportasi asli Betawi atau Bemo, seiring kemajuan teknologi masyarakat Jakarta sekarang sudah difasilitasi oleh bus berfasilitas nyaman dan juga masih dapat dijangkau oleh masyarakatnya. Namun, jika melihat data pertumbuhan ekonomi dari tahun 2004-2013, pertumbuhan ekonomi naik turun setiap tahunnya atau tidak equilibrium dengan indeks pertumbuhan manusia yang terus meningkat setiap tahunnya berarti pendapatan masyarakat bisa dikategorikan belum stabil dan seperti yang dapat kita rasakan masih banyak ketimpangan sosial dikalangan masyarakat kelas menengah atas dengan masyarakat kelas menengah kebawah. Rostow juga menunjukkan bentuk perubahan dalam kepemimpinan pemerintahan dari masyarakat yang mengalami transisi.

  Untuk menjamin terciptanya pembangunan yang teratur, suatu kepemimpinan baru haruslah mempunyai sifat nasionalisme yang reaktif (reactive nationalism) yaitu bereaksi secara positif. Di sini juga termasuk kemampuan setiap wilayah tersebut untuk mengerahkan sumber-sumber modal diwilayahnya. Menurut teori Rostow juga dijelaskan bahwa modernisasi merupakan proses bertahap dimana masyarakat akan berkembang dari masyarakat tradisional dan berakhir pada masyarakat dengan konsumsi tinggi. Karena DKI Jakarta merupakan ibu kota negara Indonesia dimana segala pusat kegiatan berada di wilayah tersebut sehingga IPM dan Ekonomi hendaknya harus tumbuh dengan seimbang karena jika IPM saja yang terus naik sedangkan pertumbuhan ekonominya tidak stabil itu akan menimbulkan masalah sosial di masyarakat seperti melakukan kriminalitas, gelandangan semakin banyak, dsb. Jika IPM sudah tinggi harusnya pemerintah Jakarta sendiri khususnya lebih memperhatikan lagi masyarakatnya secara intens, memberi solusi dan bekerjasama atas solusi tersebut. Membuat program-program yang tidak menyusahkan masyarakat Jakarta. Dengan pertumbuhan IPM yang terus meningkat seharusnya Jakarta bisa memproduksi dan menyalurkan SDM yang berkualitas dari pendidikan yang juga maju.