METODOLOGI PENELITIAN Komunikasi Antar Pribadi Ayah Dan Perkembangan Kecerdasan Emosional Anak Remaja (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Antar Pribadi Ayah terhadap Perkembangan Kecerdasan Emosional Anak Remaja di SMA Swasta Al- Ulum, Meda

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode korelasional yakni metode yang bertujuan untuk meneliti sejauhmana variasi pada satu faktor berkaitan dengan variasi pada faktor lain Rakhmat, 2004 :27. Pada penelitian ini variabel bebas, komunikasi antar pribadi ayah dengan anak remaja-nya terhadap variabel terikat, perkembangan kecerdasan emosional anak remaja yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan, dan apabila ada, seberapa erat hubungannya dan berarti atau tidaknya hubungan tersebut. Peneliti mencari hubungan dari data yang telah terkumpul dan menganalisanya. III.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah SMU Swasta Al-Ulum yang berada di Jalan Cemara No. 10 Medan 20215, Kecamatan Medan Area Provinsi Sumatera Utara. SMU swasta yang didirikan pada tahun 1990 ini memiliki visi dan misi. Adapun visi dan misi sekolah SMU swasta Al-Ulum ini adalah sebagai berikut : • Visi Sekolah Berbudi pekerti luhur, cerdas, disiplin, kreatif dan terampil, berlandaskan iman dan taqwa. • Misi Sekolah a. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara berdaya guna dan berhasil guna Universitas Sumatera Utara b. Melaksanakan pembinaan mental siswa melalui pengajian, shalat berjamaah dan perayaan hari besar keagamaan c. Meningkatkan disiplin guru dan siswa d. Mengoptimalkan warga sekolah e. Menyediakan sarana prasarana uang memadai, sehingga terwujud lingkunagn yang kondusif f. Mengaktifkan kegiatan kemampuan intelektual dan keterampilan g. Koordinasi dengan pengurus yayasan dan instansi terkait Sekolah SMA Swasta Al-Ulum ini menggunakan sistem KTSP atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang diterbitkan oleh badan Standard Pendidikan Nasional atau BSPN. Mata pelajaran di sekolah ini sama dengan sekolah menengah atas pada umumnya namun hanya ditambah beberapa pelajaran tentang agama islam seperti pelajaran bahasa arab, akhlak, al-quran, dan sejarah islam dengan lama pelajaran sama dengan jam-jam pelajaran umumnya. Sekolah ini juga memiliki beberapa fasilitas seperti, laboratorium bahasa, laboratorium kimia, laboratorium fisika, laboratorium biologi serta sebuah mushola yang digunakan untuk sholat dzuhur secara berjamaah antara guru dengan siswanya. Jumlah siswa yang mendaftar dan yang diterima setiap tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dari awal berdiri pada tahun 1990 jumlah siswa hanya 52 orang hingga tahun 20062007 jumlah siswa meningkat menjadi 490 orang. Baru-baru ini ekolah Swasta Al-Ulum juga telah melebarkan gedung Universitas Sumatera Utara sekolahnya yang terletak disebelah sekolah yang lama yang digunakan untuk siswa yang mengambil kelas unggulan. Selanjutnya penelitian ini diperkirakan memakan waktu tiga bulan, sebab dimulai pada bulan Februari 2010 sd April 2010. III.3 Populasi dan Sampel III.3.1Populasi Populasi penelitian merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi data penelitian Bungin, 2001: 101. Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah seluruh siswai SMA Swasta Al-Ulum kelas X-XI yang terdaftar pada tahun ajaran 2009-2010, dengan jumlah keseluruhan 304 orang. III.1.2Sampel Sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi data sebenarnya dalam suatu penenelitian. Dengan kata lain, sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi Nawawi, 1991:144. Untuk menentukan ukuran sampel dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10 dan tingkat kepercayaan 90 Rakhmat,2004 : 120. Adapun Rumus tersebut adalah : n = N Nd 2 + 1 Universitas Sumatera Utara Keterangan : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi d = Nilai presisi yang diterapkan sebesar 10 atau d = 0,1 Berdasarkan rumus di atas maka jumlah smapel yang diperoleh adalah: n = 304 304 0,1 2 +1 n = 304 304 0.01+ 1 n = 304 3.04+1 n = 304 4.04 n = 75,24 Jadi, besar sampel adalah 75 orang. Setelah jumlah sampel ditentukan, kemudian diproposionalkan untuk memperoleh jumlah sampel dari tiap kelas dengan menggunakan rumus. N = n 1 x n N Keterangan : n 1 = jumlah siswa tiap kelas n = jumlah sampel N = populasi Arikunto, 2002 :120 Universitas Sumatera Utara Tabel 2 Populasi dan Sampel Kelas Populasi Penarikan sampel sampel Kelas X-1 30 30 x 75 = 2250 = 7,4 304 304 7 Kelas X-2 40 40 x 75 = 3000 = 9,8 304 304 10 Kelas X-3 42 42 x 75 = 3150 = 10,3 304 304 10 Kelas X-4 43 43 x 75 = 3225 = 10,6 304 304 11 Kelas XI-IA-1 29 29 x 75 = 2175 = 7,1 304 304 7 Kelas XI-IA-2 44 44 x 75 = 3300 = 10,8 304 304 11 Kelas XI-IS-1 39 39 x 75 = 2925 = 9,6 304 304 10 Kelas XI-IS-2 37 37 x 75 = 2775 = 9,1 304 304 9 Jumlah 304 75 III.4 Teknik Penarikan Sampel 1. Sampel Stratifikasi Proporsional Proportional Stratified Sampling Dalam teknik ini, populasi dikelompokkan kedalam kelompok atau katagori yang disebut strata dengan tujuan untuk membuat sifat yang homogen dari populasi yang heterogen Kriyantono, 2006:151. Dalam jenis pengambilan sampel ini, jumlah sampel yang diambil dari setiap strata harus proposional. Oleh karena itu, populasi yang lebih kecil tetap memiliki peluang yang sama untuk Universitas Sumatera Utara dipilih menjadi sampel. Teknik pengambilan data ini dipakai jikalau salah satu dari strata yang ada jumlahnya sedikit sehingga apabila dipakai strata proposional, ada strata yang tidak terwakili dalam sampel. 2. Sampel acak sederhana simple random sampling Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling sampling random sederhana. Teknik pengambilan sampel ini memastikan setiap unsur mempunyai peluang yang sama untuk dijadikan sampel. Peluang yang sama berarti setiap unsur mempunyai probabilitas yang sama untuk dijadikan sampel Eriyanto, 1999 : 92. Keuntungan pada sampel ini adalah bebas dari kesalahan klarifikasi. Kesederhanaan juga akan memeberikan kemudahan untuk menafsirkan data yang dikumpulkan. Sampel acak sederhana sesuai dengan situasi jika tidak banyak tersedia informasi mengenai data populasi. Pemakaian metode sampel acak sederhana perlu memenuhi syarat : 1. Harus tersedia kerangka sampel 2. Sifat populasi homogen dan keadaan populasi tidak terlalu tersebar secara geografis. Ada dua cara untuk mengambil sampel acak sederhana yaitu dengan jalan mengundi atau mengaduk dan dengan menggunakan tabel angka acak. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan cara yang pertama yaitu dengan cara mengaduk. Namun dalam penelitian ini peneliti menetapkan sampel dengan cara menentukan siswa yang bernomor induk ganjil. Universitas Sumatera Utara III.5 Teknik Pengumpulan Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian Kepustakaan Library Research Penelitian kepustakaan atau library research dilakukan dengan cara mengumpulkan data menggunakan jasa perpustakaan seperti buku, referensi, jurnal dan sebagainya yang relevan dan mendukung penelitian. 2. Penelitian Lapangan Field Research Penelitian lapangan atau field research adalah pengumpulan data secara langsung dengan menggunakan instrument: a. Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Menurut Denzin,1970 Black,2009 : 306 wawancara adalah pertukaran percakapan dengan tatap muka di mana seseorang memperoleh informasi dari yang lain.wawancara dalam penelitian ini akan dilakukan pada beberapa ayah dari siswa-siswi kelas X-XI hanya sebagai data tambahan untuk menguatkan pada hasil analisis dan pembahasan. Namun pada penelitian ini, peneliti hanya melaksanakan wawancara secara tertulis pada beberapa ayah yang mana pertanyaan wawancara hanya peneliti titipkan kepada anak- anaknya. Hal ini peneliti lakukan karena pada saat penelitian peneliti tidak mendapat izin dari pihak sekolah untuk melaksanakan wawancara langsung dengan mendatangi bebrapa Universitas Sumatera Utara rumah yang bisa peneliti jangkau. Selain itu adanya kesulitan dalam menemui ayah dari siswa yang menjadi sampel peneliti. b. Kuesioner angket adalah daftar pertanyaan tertulis yang harus dijawab secara tertulis pula oleh responden. Dalam hal ini pertanyaan disajikan kepada siswa-siswi SMA Swasta Al-Ulum kelas X dan XI sebanyak 75 siswa. Jenis kuisioner yang dilakukan adalah melalui kuesioner tertutup dengan teknik penilaian menggunakan skala Likert, dimana kemungkinan jawaban sudah ditentukan terlebih dahulu. Analisis data yang digunakan adalah menggunakan metode kuesioner karena kuesioner dapat memberikan kemudahan bagi responden untuk menjawab pertanyaan, kuesioner bersifat praktis dan sistematis, dan keterbatasan waktu. Kuesioner yang telah diisi akan menjadi data yang digunakan untuk penelitian. III.6 Teknik Analisis Data Penelitian ini adalah penelitian korelasional. Data-data yang terkumpul baik lewat penelitian kepustakaan maupun penelitian di lapangan akan disusun dan kemudian akan dianalisis dalam beberapa tahap analisa, yaitu : a. Analisa tabel tunggal, yaitu analisa yang dilakukan dengan mebagi variabel-variabel penelitian ke dalam katagori-katagori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari dua kolom, yaitu sejumlah frekuensi dan presentasi untuk etiap katagori Singarimbun,1995:266. Universitas Sumatera Utara b. Analisa tabel silang, yaitu teknik yang digunakan untuk menganalisa dan mengetahui variabel bebas yaitu komunikasi antar pribadi ayah dengan anak remaja-nya memiliki hubungan dengan variabel terikat yaitu pengembangan kecerdasan emosional anak remaja, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif Singarimbun,1995:273. c. Uji hipotesa, yaitu pengujian data secara statistik untuk mengetahui apakah data hipotesa dalam penelitian dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji tingkat hubungan diantara kedua variabel yang dikorelasikan, maka digunakan rumus Koefisien Korelasi Tata Jenjang Rank Order Correlation Coeficient oleh Spearman Arikunto, 2002:247. Adapun rumus koefisien korelasinya, yaitu sebagai berikut : Keterangan : r s = koefisien korelasi tata jenjang di = beda antara jenjang tiap sampel n = jumlah sampel 1 dan 6 = bilangan konstan ∑ = sigma atau jumlah Spearman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisa data dan untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal. 1 6 1 2 2 − − − ∑ = n n di r s Universitas Sumatera Utara Jika r s 0, maka hipotesa ditolak Jika r s 0, maka hipotesa diterima Untuk menguji tingkat signifikansi korelasi untuk n 0, digunakan rumus t test pada tingkat signifikansi 0,05 sebagai berikut : t hitung = Keterangan : t = nilai t hitung r s = nilai koefisien korelasi n = jumlah sampel jika t hitung t tabel , maka hubungan signifikan jika t hitung t tabel , maka hubungan tidak signifikan Selanjutnya, untuk melihat tinggi rendahnya korelasi digunakan skala Guilford Rakhmat,2004 :29, yaitu sebagai berikut : 0,20 : Hubungan rendah sekali; lemas sekali 0,20- 0,40 : Hubungan rendah tapi pasti 0,40- 0,70 : Hubungan yang cukup berarti 0,70- 0,90 : Hubungan yang tinggi ; kuat 0.90 : hubungan sangat tinggi ; kuat sekali ; dapat diandalkan III.7 Langkah- Langkah Penelitian Peneliti menempuh beberapa tahapan penelitian dalam mengumpulkan data.. Tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut : r r s s N − − 1 2 Universitas Sumatera Utara III.7.1Tahap Awal Pada tahap awal ini, peneliti meminta izin mengadakan pra penelitian di SMU Swasta Al-Ulum, yang terletak di Jalan Cemara No.10 Kelurahan Medan Area Medan dengan berbekal sebagai alumni di SMA Swasta Al-Ulum tersebut. Adapun pra penelitian dilakukan dengan maksud untuk meminta izin serta persetujuan mengadakan penelitian di SMA tersebut, kepada bapak kepala sekolah SMA Swasta Al-Ulum tersebut agar kiranya memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian. Dengan menunjukkan surat pra penelitian dari Fakultas, peneliti meminta izin untuk memperoleh data akurat pada bagian administrasi sekolah. Setelah mendapatkan izin, peneliti mengurus surat izin penelitian dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik untuk diserahkan kepada pihak sekolah agar peneliti diberi izin untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut dan menjelaskan penelitian yang akan dilakukan adalah dengan cara membagikan kuesioner kepada beberapa siswa kelas X dan XI. III.7.2Pengumpulan Data Penelitian dilkukan pada tanggal 15 Maret 2010, dimana peneliti langsung terjun ke lapangan untuk menyebarkan kuesioner. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 75 eksamplar, sesuai dengan sampel yang diperlukan dalam penelitian ini. Penyebaran kuesioner hanya berlangsung satu hari dengan izin waktu 15-20 menit untuk masuk kesetiap kelas X dan XI. Pada saat pengisian kuesioner, peneliti membimbing responden dalam menjawab sejumlah pertanyaan yang ada pada kuesioner, terutama pada Universitas Sumatera Utara pertanyaan-pertanyaan yang kurang begitu dimengerti oleh responden, untuk mendapatkan data yang lebih akurat. III.7.3Proses Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan setelah peneliti mengumpulkan data dari 75 responden. III.7.4Penomoran Kuesioner Penomoran kuesioner yaitu memberi nomor urut kuesioner sebagai pengenal, yaitu dari 1-36 pertanyaan. III.7.5Editing Editing yaitu proses pengeditan jawaban responden untuk memperjelas setiap jawaban yang meragukan dan menghindari terjadinya kesilapan pengisian dalam kotak kode yang disediakan. III.7.6Coding Coding yaitu proses pemindahan jawaban-jawaban responden ke kotak kode yang telah disediakan di kuesioner dalam bentuk angka. III.7.7 Inventarisasi Komponen Inventarisasi komponen yaitu data mentah yang diperoleh dan dimasukkan ke dalam lembar Foltron Cobol FC sehingga memuat seluruh data dalam satu kesatuan. III.7.8 Menyediakan Kerangka Tabel Banyaknya kerangka tabel minimal sejumlah dengan pertanyaan dalam kuesioner, maksimal sesuai dengan kebutuhan analisis. Kerangka tabel ini di lengkapi dengan nomor tabel, judul tabel, kolom vertikal dan horizontal, katagori Universitas Sumatera Utara dan indikator, frekuensi, persen dan jumlah. Fungsi kerangka tabel ini untuk mewadahi sebaran data penelitian. III.7.9Tabulasi Data Tabulasi data yaitu memindahkan komponen responden dari lembar Foltron Cobol FC ke dalam kerangka tabel. Adapun tabel yang disajikan berbentuk tabel tunggal dan tabel silang. Sebaran data dalam tabel secara rinci melalui katagori, frekuensi, presentase dan selanjutnya dianalisis ke dalam hipotesis. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Komunikasi Antar Pribadi Dan Kepemimpinan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Penggunaan Komunikasi Antar Pribadi Terhadap Keberhasilan Kepemimpinan Hotel Emeral Garden Medan)

0 37 110

Komunikasi Antar Pribadi Dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antar Pribadi Pengurus Panti Asuhan Terhadap Pembentukan Konsep Diri Anak-Anak Panti Asuhan Yayasan Elida Medan)

6 53 121

Komunikasi Antar Budaya dan interaksi Antar Etnis (Studi Korelasional Mengenai Pengaruh Komunikasi Antar Budaya Dalam Menciptakan Interaski Antar Etnis di Kalangan Mahasiswa Asing USU).

6 60 140

Komunikasi Antar Pribadi Dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Kasus Mengenai Komunikasi AntarPribadi Orang Tua Terhadap Pembentukan Konsep Diri Remaja Pada Beberapa Keluarga di Medan)

11 139 114

Komunikasi Antar Pribadi Dan Kepribadian Anak-Anak Cacat (Studi Deskriptif Peranan Komunikasi Antar Pribadi Guru Dalam Perkembangan Kepribadian Anak-anak Cacat Pada YPAC Melalui Pendekatan Behaviorisme di Kota Medan)

10 80 109

Komunikasi Antar Pribadi Orangtua Dan Anak Dalam Menanamkan Pengetahuan Bahasa Daerah (Studi Deskriptif Pada Orangtua Dan Anak Di Lingkungan III Kelurahan Tembung-Kecamatan Medan Tembung)

2 46 135

Komunikasi Antar Pribadi Ibu Dan Remaja Putri Terhadap Pengetahuan Pendidikan Seks Remaja Putri (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antar Pribadi Ibu dan Remaja Putri terhadap Pengetahuan Pendidikan Seks Remaja Putri di SMU Sultan Iskandar Muda

1 45 92

Peran Komunikasi Antar Pribadi Orang Tua Terhadap Anak Dalam Membentuk Perilaku Positif (Studi Kasus Peran Komunikasi Orang Tua Terhadap Anak dalam Membentuk Perilaku Positif di Kelurahan Karang Berombak, Medan Barat)

3 84 217

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI ORANG TUA DAN ANAK DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA REMAJA AWAL

1 35 21

Perbedaan Kecerdasan Emosional Remaja Ditinjau Dari Keberadaan Ayah - Ubaya Repository

0 0 1