PENGARUH PENGGUNAAN TERAPI MUSIK TERHADAP PEMAHAMAN EMOSI ANAK AUTISM DI PUSAT TERAPI TERPADU A-PLUS MALANG

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Setiap anak merupakan anugerah bagi orangtua. Orang tua menginginkan

anaknya

berkembang

sempurna,

namun

sering

terjadi

keadaan


anak

memperlihatkan suatu gejala atau masalah perkembangan sejak usia dini.
Gangguan perkembangan anak banyak dipengaruhi oleh berbagai macam faktor
seperti faktor genetika, pola hidup, polusi lingkungan, serta keracunan dari
makanan dan minuman yang dikonsumsinya. Gangguan kelainan perkembangan
anak diantaranya adalah epilepsi, hiperaktif, retradasi mental, sindrom down dan
salah satunya adalah autism (Fernando, 2004).
Autism adalah gangguan perkembangan pervasif pada anak yang ditandai
dengan adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa,
perilaku, komunikasi dan interaksi sosial (Ratnadewi, 2004). Kata autism berasal
dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu “autos” yang berarti diri
sendiri dan “isme” yang secara tidak langsung menyatakan orientasi, arah atau
keadaan (Fernando, 2004).
Diperkirakan terdapat 400.000 penyandang autism di Amerika Serikat.
National Information Center for Children and Youth with Disabilities (NICHCY)
memperkirakan bahwa autism pada tahun 2007 mendekati 100–200 per 10.000
kelahiran. Di Inggris, data terbaru adalah 92,6 per 10.000 kelahiran. Akhir-akhir
ini kasus autism menunjukkan peningkatan di Indonesia. Menteri Kesehatan Siti

Fadillah Supari dalam pembukaan rangkaian Expo Peduli Autism 2008
mengatakan bahwa jumlah penderita autism di Indonesia di tahun 2004 tercatat

1

2

sebanyak 475 ribu penderita dan sekarang diperkirakan setiap 1 dari 150 anak
yang lahir, menderita autism (Ratnadewi, 2004).
Autism lebih banyak terjadi pada anak laki-laki. Umumnya mulai tampak
pada anak usia 18-30 bulan, namun barulah pada usia sekitar 6 tahun anak yang
mengalami gangguan ini untuk pertama kali memperoleh diagnosis (Rapin, 1997).
Keterlambatan dalam diagnosis dapat merugikan, karena anak-anak autism
umumnya akan menjadi lebih baik bila memperoleh diagnosis dan penanganan
lebih awal (Fox, 2000). Banyak terapi yang telah digunakan untuk menangani
anak autism, diantaranya terapi applied behavioral analysis (ABA), terapi wicara,
terapi okupasi, terapi fisik, terapi sosial, terapi bermain, terapi perilaku, terapi
perkembangan, terapi visual, terapi biomedik dan terapi musik (Budiman, 2006).
Musik dapat diaplikasikan sebagai terapi untuk pengembangan kognitif,
pengembangan motorik, komunikasi dan interaksi sosial (Humpall, 2000). Musik

tidak hanya berarti bagi orang normal saja tetapi juga berarti bagi anak-anak
dengan kebutuhan khusus, yaitu anak-anak yang mengalami gangguan
perkembangan misalnya anak retardasi mental, aphasia dan autism (Bartlert,
2003). Musik dapat menjadi suatu terapi yang dapat membantu perkembangan
anak-anak tersebut (Robbins, 2001).
Jenis musik klasik Mozart, musik gamelan hingga lagu anak-anakpun bisa
digunakan untuk media terapi musik autism. Hasil penelitian Angelina 2011,
menunjukan adanya pengaruh musik klasik Mozart terhadap pemusatan perhatian
pada anak autism. Selanjutnya hasil penelitian Ferdinan 2008, musik tradisional
gamelan

Klenengan

ACD-014

dan

ACD-085

(Lokananta


Recording)

menunjukkan pengaruh positif terhadap ketenangan emosi anak autism.

3

Selanjutnya, dengan menggunakan lagu anak-anak, anak autism juga akan ikut
berpatisipasi dalam menyanyikan lagu tersebut. Seperti lagu karya Ibu Sud yang
berjudul “Menanam Jagung”, menjadi tahap terapi musik di Rumah autism,
lembaga pembelajaran bagi anak autism. Dalam proses pembelajaran mereka
menggunakan musik untuk mulai mengenal jenis tanaman, lalu menanam hingga
memetik hasilnya (Budiman, 2006).
Selain itu, Lagu “Topi saya bundar”, “Pelangi-pelangi”, “Naik ke puncak
gunung”, “Disini senang-disana senang” juga digunakan dalam proses
pembelajaran anak autism. Terapi musik menggunakan lagu anak dapat membuat
anak autism menikmati hidup dari kondisinya yang terisolasi menjadi berinteraksi
dan meningkatkan perkembangan emosi sosial anak (Yulianti, 2009).
Emosi merupakan respon individu terhadap benda, orang, dan situasi.
Respon ini dapat menyenangkan atau positif tetapi dapat juga tidak

menyenangkan atau negatif (Ekman, 1999). Anak autis mengalami kesulitan
untuk memahami emosi orang lain maupun emosi diri sendiri. Mereka memiliki
keterbatasan dalam berbagi perasaan dengan orang lain. Keterbatasan dalam
mengungkapkan dan memahami emosi seringkali menyebabkan anak autis
mengalami kesulitan mengendalikan ekspresi emosi negatif yang sesuai dengan
harapan masyarakat, sehingga dapat berakibat buruk untuk anak itu sendiri dan
orang di sekitamya. Selain itu respon emosi yang anak autis tampilkan seringkali
tidak sesuai dengan situasi yang ada (Wolfe, 1999).
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa musik dapat memberikan
rangsangan untuk aspek perkembangan secara kognitif dan kecerdasan emosional.

4

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti ingin mengetahui pengaruh
penggunaan terapi musik terhadap pemahaman emosi anak autism pada pusat
terapi perilaku A plus dikarenakan belum adanya terapi musik yang diberikan
pada anak autism sebelumnya.

1.2


Rumusan Masalah
Bagaimana

pengaruh

penggunaan

terapi

musik

terhadap

pemahaman emosi anak autism di Pusat Terapi Terpadu A plus Malang?

1.3

Tujuan Penelitian

1.3.1


Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh penggunaan terapi musik terhadap
pemahaman emosi anak autism di Pusat Terapi Terpadu A plus Malang.

1.3.2

Tujuan Khusus
Untuk mengetahui jumlah penyandang autism dan jenis terapi yang
digunakan di Pusat Terapi Terpadu A plus Malang.

1.4

Manfaat Penelitian

1.4.1

Klinis
Menambah pengetahuan bagi para terapis bahwa terapi musik bisa
meningkatkan pemahaman emosi pada anak autism.


1.4.2

Praktis
Memberikan wawasan kepada orang tua dan masyarakat yang
memiliki anak autism tentang pemahaman emosi dan terapi musik.

KARYA TULIS AKHIR

PENGARUH PENGGUNAAN TERAPI MUSIK TERHADAP
PEMAHAMAN EMOSI ANAK AUTISM
DI PUSAT TERAPI TERPADU A-PLUS MALANG

Oleh:
GEHA SHOLICHAH
08020098

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2011


PENGARUH PENGGUNAAN TERAPI MUSIK TERHADAP
PEMAHAMAN EMOSI ANAK AUTISM
DI PUSAT TERAPI TERPADU A-PLUS MALANG

KARYA TULIS AKHIR

Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran

Oleh:
GEHA SHOLICHAH
08020098

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2011


LEMBAR PENGESAHAAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah disetujui sebagai hasil penelitian
untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
6 Desember 2011

Pembimbing I

dr. Iwan Sys Indrawanto, SpKJ.
Pembimbing II

dr. Irma Suswati, M.Kes.

Mengetahui,
Fakultas Kedokteran
Dekan,


dr. Irma Suswati, M.Kes.

Karya Tulis Akhir oleh Geha Sholichah ini
telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada tanggal : 6 Desember 2011

Tim Penguji

dr. Iwan Sys Indrawanto, Sp.KJ

, Ketua

dr. Irma Suswati, M.Kes.

, Anggota

dr. Rahayu, Sp.S

, Anggota

KATA PENGANTAR

Assalamu’allaikum Wr. Wb
Alhamdulillahirabil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan kurnianya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis akhir
ini dengan bantuan dari berbagai pihak. Shalawat dan salam senantiasa
tercurahkan

pada

junjungan

Rasulullah

Muhammad

membimbing umat manusia dari zaman gelap menuju

SAW

yang

telah

jalan yang terang

benderang yakni agama Islam.
Karya tulis akhir dengan judul “Pengaruh penggunaan terapi musik
terhadap pemahaman emosi anak autism di Pusat Terapi Terpadu A plus Malang.”
ini dilaksanakan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
program sarjana Fakultas Kedokteran.
Dalam menyelesaikan usulan penelitian ini, penulis banyak mendapatkan
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh kerena itu dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang dan pembimbing II yang telah meluangkan
waktunya untuk memberi informasi dalam berbagai hal serta memberi
semangat dalam menyelesaikan penelitian ini.
2. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang.

3. dr. Fathiyah Safitri, M.Kes selaku Pembantu Dekan 2 Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang.
4. dr. Iwan Sys Indrawanto, Sp.KJ, selaku Pembantu Dekan 3 Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang dan pembimbing I yang
telah meluangkan banyak waktu untuk membimbing dan mengoreksi demi
kesempurnaan penelitian ini.
5. dr. Rahayu, Sp.S selaku penguji dan dosen wali yang telah banyak
memberikan

saran

bimbingan

dan

keikhlasan

hati

untuk

terus

menyemangati dalam menyelesaikan studi ini.
Seperti pepatah “Tak ada gading yang tak retak”, karya tulis inipun tidak
lepas dari kekurangan. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih belum
sempurna, untuk itu kritik dan saran kami harapkan demi kesempurnaan, dan
diharapkan karya tulis akhir ini dapat berguna bagi kita semua serta bermanfaat
untuk bidang kedokteran.
Wassalamu’allaikum Wr. Wb.
Malang, Desember 2011

Penulis

ABSTRAK
Sholichah, Geha 2011. Pengaruh Penggunaan Terapi Musik Terhadap
Pemahaman Emosi Anak Autism di Pusat Terapi Terpadu A plus Malang Karya
Tulis Akhir, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
Pembibing: (1) Iwan Sys Indrawanto (2) Irma Suswati
Latar Belakang: Autism adalah gangguan perkembangan pervasif pada anak,
ditandai dengan keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku,
komunikasi dan interaksi sosial. Anak autism juga memiliki keterbatasan
dalam memahami emosi sehingga respon emosi yang ditampilkan tidak sesuai
dengan situasi yang ada. Banyak terapi digunakan untuk menangani autism,
diantaranya adalah terapi musik. Terapi musik dapat meningkatkan
pemahaman emosi anak autism.
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh penggunaan terapi musik terhadap
pemahaman emosi anak autism di Pusat Terapi Terpadu A plus Malang.
Metode: Penelitian quasi experimental design dengan menggunakan studi non
randomized pretest-posttest control group design yang dilakukan di Pusat
Terapi Terpadu A plus Malang dengan metode Purposive Sampling dan
dianalisis dengan Uji T tidak berpasangan.
Hasil: Hasil Uji T tidak berpasangan menunjukkan perbedaan yang signifikan
antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol terhadap nilai posttest anak
autism dengan nilai signifikansi < α = 0,05.
Kesimpulan: Terdapat pengaruh musik terhadap pemahaman emosi pada proses
terapi anak autism.

Kata Kunci: Autism, Terapi Musik, Pemahaman Emosi

ABSTRACT
Sholichah, Geha. 2011. The Influence of Musical Therapy on Autistic Children’s
Emotional Quotient at Therapy Center A plus Malang. Thesis, Medical Science
Faculty, University of Muhammadiyah Malang. Advisors: (1) Iwan Sys
Indrawanto (2) Irma Suswati
Background: Autism is a pervasive development disorder in children. It covers
children’s cognitive, language, behavior, communication, and social
interaction area. Autistic children are lack of emotional quotient resulting
inappropriate emotional response to situation. Regarding to the disorder,
musical therapy is proposed to improve autistic children’s emotion.
Purpose: The study aimed at investigating the influence of musical therapy on
autistic children’s emotional quotient at Therapy Center A plus Malang.
Method: The study employed quasi experimental design with non-randomized
pretest-posttest control group design and Purposive Sampling method at
Therapy Center A plus Malang. The data were analyzed by unpaired T-test.
Result: The unpaired T-test showed significant difference between treatment
group and control group on posttest result of autistic children with
significance point