Dependabilitas Konfirmabilitas KriteriaValiditas Penelitian Kualitatif Menurut Guba

27 tersebut memenuhi standar transferabilitas Sanafiah Faisal 1990 dalam Sogiyono 2008.

c. Dependabilitas

Dalam penelitian kualitatif, dependabilitas disebut reliabilitas. Suatu penelitian yang reliabel adalah apabila orang lain dapat mengulangi proses penelitian tersbeut. Dalam peneltian kualitatif, termasuk PTK, uji dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Sering terjadi peneliti tidak melakukan penelitian ke lapangan, tetapi bisa memberikan data. Peneliti seperti ini perlu diuji dependabilitasnya. Pengujian dependability dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap keseluruha proses penelitian. Caranya dilakukan oleh auditor yang independen atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian, mulai dari aktivitas menentukan masalah, memasuki lapangan, menentukasn sumber data, melakukan analisis data, melakukan uji keabsahan data, sampai membuat kesimpulan harus dapat ditunjukkan oleh peneliti. Jika peneliti tidak mempunyai dan tidak dapat menunjukkan “jejak aktivitas lapangannya”, maka dependabilitas penelitiannya patut diragukan Sanafiah Faisal 1990 dalam Sugiyono 2008.

d. Konfirmabilitas

Menurut Guba 1981, dalam Mills, 2003, konfirmabilitas data merujuk pada kenetralan atau objektivitas data yang dikumpulkan. Penelitian dikatak objektif bila hasil penelitian telah disepakati oleh orang banyak. Dalam peneltian kulaltatif, uji konfirmabilitas mirip dengan uji dependabilita, sehingga pengujinya dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji konfirmabilitas berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmabilitas. Hopkins 1993 dalam Rochiati 2005, berpendapat bahwa untuk menguji derajat keterpercayaan atau derajat kebenaran penelitian tindakan, ada beberapa validasi yang dapat dilakukan dalam penelitian tindakan kelas sebagai berikut : 1. Dengan mealakukan member check, yakni memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari narasumber yang relevan dengan PTK. 2. Melakukan validasi dengan triangulasi, yaitu memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk atau analisis dari si peneliti dengan membandingkan hasil dari mitra peneliti. 28 Triangulasi dilakukan berdasarkan tiga sudut pandang, yakni sudut pandang siswa dan sudut pandang guru sebagai peneliti, sudut pandang siswa dan sudut pandang mitra peneliti yang melakukan pengamatan dan observasi. 3. Dengan melakukan saturasi, yakni situasi pada waktu data sudah jenuh, atau tidaka ada lagi data lain yang berhasil dikumpulkan atau tidak ada lagi tambahan data baru. 4. Dengan cara menggunakan pembandingan atua dengan eksplanasi saiang atau kasus negatif. 5. Dengan Audit Trial, yakni memeriksa kesalahan-kesalahan dalam metode atau prosedur yang digunakan peneliti dan dan di dalam pengambilan kesimpulan. Selain itu, peneliti juga memeriksa catatan-catatan yang ditulis oleh peneliti atau mitra peneliti. Audit Trial dapat dilakukan oleh kawan sejawat peneliti, yang memiliki pengetahuan dan keterampilan melakukan penelitian tindakan kelas yang sama seperti peneliti itu sendiri. 6. Dengan expert opinion, yakni dengan meminta kepada orang yang ahli atau pakat penelitian tindakan kelas atau pakar bidang studi untuk memeriksa tahapan kegiatan penelitian dan memberikan arahan atau judgement terhadap permasalahan yang dihadapi. 7. Dengan key respondents review, yakni meminta salah seorang atau beberapa mitra peneliti yang banyak mengetahui tentang penelitian tindakan kelas, untuk membaca draf awal laporan penelitian dan meminta pendapatnya.

2. Kriteria Validitas Penelitian kualitatif Menurut Maxwell