Bagaimana Efektivitas Peranan Penyidik Polri Dalam Penanganan Kasus Faktor Pengahambat Efektivitas Peran Penyidik Polri Dalam Penyidikan

116 untuk melakukan pencegahan dan penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana korupsi , yakni Ijin Persetujuan Tertulis dari Presiden Mendagri Gubernur Pengadilan Negeri berkaitan dengan pemeriksaan terhadap Pejabat Orang-orang tertentu sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Undang-undang tidak diperlukan lagi sehingga tidak terjadi perlakukan yang diskriminatif sebagaimana yang tersurat dan tersirat dalam Pasal : 28D Undang-Undang Dasar 1945 , yakni setiap orang dipersamakan kedudukannya didepan hukum . 2. Perekrutan Sumber daya manusia untuk bertindak sebagai Penyidik Tindak Pidana Korupsi, benar-benar patut dan layak serta mempunyai kemampuan professional dibidang Reserse Kriminal dan proporsional dalam melakukan tindakan penyidikan, Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana dalam tindakan penyidikan, Adakan latihan-latihan singkat tentang taktik dan teknik penyelidikan dan penyidikan dengan tenaga pelatih yang professional, serta lengkapi Sat reskrim dengan perpustakaan yang lengkap dengan kewajiban semua anggota untuk membacanya, dihilangkannya sifat arogansi dan interes pribadi dari Penyidik, dihilangkan pula intervensi dari para pengambil kebijakan dan dari Instansi lain terhadap tindakan penyidikan, Adakan lobby melalui tokoh-tokoh politik, cendikiawan maupun tokoh-tokoh agama serta LSM agar ikut memberikan masukan kepada pembuat undang-undang yakni pemerintah dan legislatif, khususnya yang mengatur masalah penyidikan, agar tidak terjadi diskriminatif serta tumpang tindih kewenangan, Perlunya setiap 117 Penyidik diwajibkan untuk mengikuti pendidikan strata satu dibidang ilmu hukum dengan bantuan anggaran dari pemerintah seperti instansi penegak hukum yang lain agar dapat menguasai memahami dan mengimplementasikan hukum secara akurat dan Pengesampingan sifat ego sektoral dari Aparat Penegak Hukum Kepolisian, Kejaksaan dan Pengadilan DAFTAR PUSTAKA A. BUKU Arief. Barda Namawi, “Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Hukum Pidana dalam Penanggulangan Kejahatan “ Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Cetakan Kedua Tahun 2006. hlm. 19. ……, Makalah pada Seminar “ Penanggulangan tindak pidana korupsi di Era peningkatan Supremasi Hukum” , Yayasan Setia Karya, Hotel Gracia Semarang , 01 Nopember 2001. ……, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, 2002:hlm. 10. ……, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 1996. hlm. 31 ……, Penyidikan oleh Penyidik Polri sesuai dengan Prosedur Undang - Undang dan kecepatan penanganan perkara speedy trial. 1984: hlm.4 Brotodiredjo. Soebroto, “Asas-asas Wewenang Kepolisian”, Hukum Kepolisian di Indonesia, Penyunting DPM Sitompul, Edward Syahperenong, Tarsito, Bandung:,1985, hlm. 14. Carl J. Friesrich, 1966: hlm. 85 Chaerudin, dkk, Op.Cit., hlm. 4, 6. Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka 1989 Echolis. John M. dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia An Inggris - Indonesia Dictionary Penerbit PT. Gramedia Jakarta. 2005 . Ishikawa. Hiroshi, 5 indikatorkriteria masing –masing sub–sistem institusi lembaga, 1984: hlm.4. Jaya. Nyoman Serikat Putra, “ Bahan Kuliah Sistim Peradilan Pidana “ Mahasiswa Program Magister Ilmu Hukum. Universitas Diponegoro . hlm. 8. ……, “ Bahan Kuliah Sistim Peradilan Pidana “ Mahasiswa Program Magister IlmuHukum. Universitas Diponegoro . hlm . 8. J.S. Nye, 1967: hlm. 27 J.W. La Patra, 1978: hlm. 86