bekerja 10 menit dan
fan
berhenti 10 menit selama 1 jam dan menggunakan pipa pemancur air sedangkan yang paling rendah adalah variasi fan bekerja selama 1 jam
dan menggunakan pipa pemancur air. Nilai
COP
dipengaruhi oleh nilai entalpi dan kondisi mesin.
COP
aktual
adalah
COP
yang sebenarnya dilakukan oleh mesin yang berarti energi yang diserap di evaporator dibandingkan kerja kompresor. Sedangkan
COP
ideal
adalah
COP
yang dipengaruhi oleh suhu evaporasi dan suhu kondensasi. Variasi yang memiliki nilai
COP
lebih tinggi maka memiliki suhu evaporasi yang tinggi dan energi yang diserap di evaporator lebih tinggi pula, begitu sebaliknya.
Variasi kerja
fan
berpengaruh terhadap kinerja mesin, ketika mesin bekerja dengan keadaan yang konstan, maka dapat memberikan hasil yang baik. Tetapi ketika
mendapat pengaruh kerja
fan
dengan sistem on off selama 15 menit, akan membuat kerja mesin kurang maksimal karena menghasilkan suhu kerja yang berbeda dalam
jangka waktu yang cukup lama.
4.3.2 Pengaruh pipa pemancur air dan kerja
fan
terhadap penambahan kadar uap air
Pada
psychrometric chart
penambahan kadar uap air paling besar adalah pada variasi
fan
bekerja selama 5 menit dan
fan
berhenti bekerja selama 5 menit dengan menggunakan pipa pemancur air. Hal ini disebabkan karena kipas bekerja tidak
terlalu lama sehingga kandungan uap air yang ada didalamnya semakin banyak. Pada penelitian ini
fan
bekerja dan berhenti dalam selang waktu 5 menit merupakan waktu yang cukup baik untuk meningkatkan kandungan uap air. Semakin cepat
fan
tidak dinyalakan, maka semakin banyak kandungan uap air pada kondisi tersebut. Hal ini terbukti pada variasi
fan
bekerja dan mesin bekerja selama 1 jam dan tanpa
0,0098 0,0143
0,0144 0,012
0,0122
0,002 0,004
0,006 0,008
0,01 0,012
0,014 0,016
1
Δ W
k g
a irk
g u
d a
ra
kipas On 60 menit , air off kipas On 60 menit, air on
Kipas onoff setiap 5 menit, air on Kipas onoff setiap 10 menit, air on
Kipas onoff setiap 15 menit, air on
menggunakan pipa pemancur air yang mendapatkan penambahan kandungan uap air paling sedikit. Perbandingan penambahan uap air untuk setiap variasi dapat
dilihat pada Gambar 4.9.
Gambar 4.9 Perbandingan Δw kg
air
kg
udara
5 variasi Dari Tabel 4.1 sd Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa mesin penghasil air aki
yang dibuat mampu menghasilkan air. Jumlah air yang dihasilkan dengan rentang waktu 60 menit untuk kipas bekerja secara terus menerus tanpa air tercurah melalui
pipa pemancur air mampu menghasilkan air sebanyak 947 ml, 60 menit untuk kipas bekerja secara terus menerus dan air tercurah melalui pipa pemancur air
menghasilkan air sebanyak 1240 ml. 60 menit untuk kipas bekerja selang seling secara terus menerus 5 menit on 5 menit off dan air tercurah melalui pipa
pemancur air menghasilkan air sebanyak 1263 ml, 60 menit untuk kipas bekerja selang seling secara terus menerus 10 menit on 10 menit off dan air tercurah
melalui pipa pemancur air menghasilkan air sebanyak 1160 ml, 60 menit untuk
-100 100
200 300
400 500
600 700
800 900
1000 1100
1200 1300
1400 1500
1600 1700
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
55 60
65 Mililiter
Waktu s kipas on selama 1 jam tanpa pancuran
kipas on selama 1 jam dengan pancuran
100 200
300 400
500 600
700 800
900 1000
1100 1200
1300 1400
1500 1600
1700
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
55 60
65 Mililiter
Waktu s kipas onoff setiap 5 menit, selama 1 jam dengan pancuran
kipas onoff setiap 10 menit, selama 1 jam dengan pancuran kipas onoff setiap 15 menit, selama 1 jam dengan pancuran
kipas bekerja selang seling secara terus menerus 15 menit on 15 menit off dan air tercurah melalui pipa pemancur air menghasilkan air sebanyak 1107 ml. Hasil rata-
rata air dari lima variasi dijasikan pada Gambar 4.10.
Gambar 4.10 Perbandingan rata-rata air yang dihasilkan untuk lima variasi.
Gambar lanjutan 4.10 Perbandingan rata-rata air yang dihasilkan untuk lima variasi.
Pada Gambar 4.10 menunjukkan bahwa pada variasi kondisi kipas onoff selama 5 menit menghasilkan jumah air yang besar karena, pada kondisi ini waktu
yang dibutuhkan untuk mengembunkan air dan mencairkan kembali paling efisien. Pengaturan tekanan pada
Pressure Gauge
yaitu P
cond
dan P
evap
berpengaruh terhadap suhu yang diteliti dan jumlah tetesan air yang dihasilkan. Jika tekanan
diatur pada tekanan tinggi, maka suhu menjadi tinggi dan tetesan air semakin banyak. Sebaliknya, jika tekanan rendah maka suhu menjadi rendah dan tidak
maksimal dalam menghasilkan air. Kelembaban udara disekitar mesin tentu berpengaruh terhadap jumlah uap air yang dikondensasikan, semakin tinggi
kelembaban udara disekitar mesin, maka semakin banyak air yang dihasilkan.
80
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Hasil dari penelitian mesin penghasil air aki dengan sistem kompresi uap mempergunakan pipa pencurah air dengan jarak antar lubang 8 mm, dapat
disimpulkan bahwa: a. Mesin penghasil air aki dengan sistem kompresi uap mempergunakan pipa
pencurah air dengan jarak antar lubang 8 mm berhasil dibuat dan dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan, dengan hasil air tertinggi pada variasi kipas bekerja
selang seling secara terus menerus 5 menit on, 5 menit off dan air tercurah melalui pipa pemancur air dengan jumlah air 97 ml5 menit atau 1263 mljam.
b. Efisiensi mesin siklus kompresi uap pada mesin penghasil air aki yang paling baik diperoleh pada variasi kipas bekerja selang seling secara terus menerus 10
menit on 10 menit off dan air tercurah melalui pipa pemancur air, yaitu 71, dan yang paling rendah pada variasi kipas bekerja secara terus menerus dan tanpa
mempergunakan pipa pemancur air, yaitu 66. Efisiensi kerja mesin tidak mempengaruhi jumlah air yang dihasilkan hal ini dapat dilihat dari efisiensi pada
jumlah air yang paling banyak dengan variasi kipas bekerja selang seling secara terus menerus 5 menit on 5 menit off dan air tercurah melalui pipa pemancur air,
yaitu 67.