Pengertian Implementasi Sistem Tujuan Implementasi Sistem Konfigurasi Manajemen Bandwidth

I N T E R N E T M O D E M R O U T E R S W I T C H C L I E N T 1 9 2 . 1 6 8 . 1 0 . 2 C L I E N T 1 9 2 . 1 6 8 . 1 0 . 3 1 9 2 . 1 6 8 . 1 0 . 1 2 8 1 9 2 . 1 6 8 . 1 . 1

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem

Pada bagian implementasi sistem berarti menjelaskan bagian kepada pemakai bagaimana setiap komponen perancangan .

5.2 Tujuan Implementasi Sistem

Implementasi sistem bertujuan agar memenuhi kebutuhan pemakai system dan memberikan gambaran yang jelas dan rancangan yang lengkap .

5.3 Hasil Rancangan Sistem

5.3.1 Topologi Jaringan

Adapun topologi jaringan adalah sebagai berikut : Gambar 5.1 Topologi Jaringan Universitas Sumatera Utara

5.3.2 Media Instalasi

Media instalasi Mikrotik RouterOS antara lain: 1. Floppy-based installation. 2. CD-based installation. 3. Floppy-based network installation. 4. Full network-based installation.

5.3.3 Instalasi Mikrotik

Sistem operasi ini akan membuat satu partisi dari seluruh kapasitas harddisk sehingga seluruh partisi yang ada pada harddisk akan dijadikan satu, lalu diformat total oleh Mikrotik. Dengan kata lain, satu harddisk khusus untuk satu Mikrotik RouterOS. Pada saat booting masuk ke setting BIOS . Kemudian pada setting boot sequences pilih pada first boot pada CD-ROM dan second pada IDE-0 [hdd]. Save settings kemudian restart [pastikan CD installer Mikrotik sudah ada di CD-ROM]. Booting dengan CD. Setelah booting, muncul menu pilihan paket yang akan diinstal. Memilih paket yang akan diinstal satu persatu dengan menekan spacebar. Untuk memilih semua paket gunakan tombol ‘a’ di keyboard, tekan ‘m’ untuk pilihan paket minimum, tekan ‘r’ untuk menginstal remote router. Tekan ‘q’ untuk membatalkan proses instalasi. Untuk memudahkan instalasi, penulis menggunakan metode dengan menekan ‘a’ di keyboard kemudian ‘i’ untuk menginstal. Universitas Sumatera Utara Gambar 5.2 Tampilan Awal Instalasi Mikrotik Gambar 5.3 Pemilihan Paket di Mikrotik 5. Akan muncul dua pesan konfirmasi seperti tampak pada gambar di bawah ini: Gambar 5.4 Konfirmasi Untuk Menyimpan Konfigurasi Lama Universitas Sumatera Utara Apabila sebelumnya pada komputer sudah terinstal Mikrotik, kita dapat menyimpan konfigurasi lama dengan menekan tombol [y] atau tekan [n] untuk menghapus konfigurasi lama. Gambar 5.5 Konfirmasi Untuk Melanjutkan Instalasi Untuk meneruskan proses instalasi tekan [y], jika ingin membatalkan proses instalasi tekan [n]. 6. Jika konfirmasi di atas disetujui, sistem akan melakukan instalasi sesuai dengan paket yang dipilih. Sistem akan meminta untuk reboot komputer setelah proses instalasi telah selesai. Sebelum mereboot komputer, ambil terlebih dahulu CD Mikrotik yang terdapat pada CD Drive tadi. Gambar 5.6 Proses Instalasi Mikrotik 7. Setelah reboot, Mikrotik akan melakukan konfigurasi sistem secara otomatis. Universitas Sumatera Utara Gambar 5.7 Konfigurasi Sistem 8. Selanjutnya akan muncul menu user login. Gunakan user ‘admin’ untuk login dengan password kosong tidak diisi, akhiri dengan menekan tombol ‘enter’. Akan muncul tampilan welcome screen Mikrotik. Gambar 5.8 Welcome Screen Mikrotik Universitas Sumatera Utara

5.3.4. Akses Mikrotik RouterOS

Ada 4 cara pengaksesan Mikrotik RouterOS, antara lain : a. Via ConsoleCommand Mikrotik Jenis routerboard maupun PC bisa di akses langsung via consoleshell maupun remote akses menggunakan PUTTY www.putty.nl b. Via Web Browser Mikrotik bisa diakses via webport 80 pada browser. Contoh : ketik di browser dengan Ip address dari Mikrotik RouterOS : 192.168.200.1 c. Via WinBox Mikrotik bisa diaksesremote menggunakan tool winbox, winbox adalah sebuah utility untuk melakukan remote ke server mikrotik dalam mode GUI. Winbox bisa mendeteksi mikrotik yang sudah di install jika masih dalam satu network, yaitu dengan mendeteksi Mac address dari ethernet yang terpasang di Mikrotik RouterOS. d. Via Telnet Mikrotik dapat diremote menggunakan telnet melalui program aplikasi ”command prompt” cmd yang ada pada windows. Namun, penggunaan telnet tidak dianjurkan dalam jaringan karena masalah keamanannya. Contoh : c:\telnet 192.168.200.1 Dalam sistem ini pengaksesan Mikrotik RouterOS akan menggunakan Winbox karena mudah dipahami dan mudah digunakan, adapun cara pengaksesan Mikrotik RouterOS melalui Winbox adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara  Membuka Aplikasi winbox Gambar 5.9 Tampilan Awal Winbox  Pilih MAC address yang tampil lalu klik untuk connect . Lalu masuk ke halaman awal winbox . Gambar 5.10 Halaman awal winbox Universitas Sumatera Utara 3 . Buka perintah IP  address . Ini bertujuan agar dapat mengetahui IP yang terdaftar . Gambar 5.11 Tampilan Address List 4 . Lalu pilih perintah IP Routes +  isikan gateway  OK Gambar Route List Gambar 5.12 Route List Universitas Sumatera Utara Pada bagian Routes ini berfungsi sebagai pengaturan jalur network berdasarkan IP address . Setiap IP address yang dipasang pada interface di router secara otomatis akan menambahkan DAC Routing . AS = Active.Static , ADC = Active. Dynamic . Connected 5. Pilih IP  Firewall  NAT  + Gambar 5.13 New NAT Rule Di bagian out interface pilih “public” Gambar 5.14 New NAT Rule,Out Interface Universitas Sumatera Utara Lalu pilih action  masquerade Gambar 5.15 New NAT Rule , masquerade NAT adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Dengan NAT gateway yang dijalankan di salah satu komputer, satu alamat IP tersebut dapat dishare dengan beberapa komputer yang lain dan mereka bisa melakukan koneksi ke internet secara bersamaan. Dan fungsi dari masquerade adalah untuk menerjemahkan IP address asal dan port dari network untuk selanjutnya diteruskan ke jaringan internet global . 6. Menentukkan IP address yang akan di bagikan 6.1 Pilih Pool  + Universitas Sumatera Utara Gambar 5.16 IP Pool 6.2 Lalu masukkan IP 192.168.10.11-192.168.10.25 Gambar 5.17 IP Pool 6.3 Pilih IP  DHCP Server  Setup  pilih public  next  next Universitas Sumatera Utara Gambar 5.18 DHCP Server IP Address sudah tersedia secara otomatis , lalu next Gateway sudah terisi secara otomatis , lalu pilih next Universitas Sumatera Utara Gambar 5.19 DHCP Server Setup DNS Servers sudah terisi secara otomatis , lalu pilih next Gambar 5.20 DHCP Server Universitas Sumatera Utara Lease Time adalah batas waktu yang diberikan untuk penggantian IP secara otomatis. Gambar 5.21 DHCP Server Setup, Lease Time Gambar 5.22 Setup successfully Universitas Sumatera Utara

5.4 Konfigurasi Manajemen Bandwidth

Manajemen bandwidth adalah pengalokasian yang tepat dari suatu bandwidth untuk mendukung kebutuhan atau keperluan aplikasi atau suatu layanan jaringan. Pengalokasian bandwidth yang tepat dapat menjadi salah satu metode dalam memberikan jaminan kualitas suatu layanan jaringan QoS = Quality Of Services. http:overflow.web.id, 2009 . Manajemen bandwidth adalah proses mengukur dan mengontrol komunikasi lalu lintas, paket pada link jaringan, untuk menghindari mengisi link untuk kapasitas atau overfilling link, yang akan mengakibatkan kemacetan jaringan dan kinerja yang buruk. Maksud dari manajemen bandwidth ini adalah bagaimana kita menerapkan pengalokasian atau pengaturan bandwidth dengan menggunakan sebuah PC Router Mikrotik. Manajemen bandwidth memberikan kemampuan untuk mengatur bandwidth jaringan dan memberikan level layanan sesuai dengan kebutuhan dan prioritas sesuai dengan permintaan pelanggan. Adapun caranya adalah sebagai berikut : 1. Pilih IP FirewallMangle a Gambar 5.23 Mangle Universitas Sumatera Utara 2. Pilih tambah + dan di bagian Chain pilih forward Gambar 5.24 Mangle Rule 3. Di bagian Action pilih mark packet Gambar 5.25 Action Mangle Rule Universitas Sumatera Utara 4. Di bagian New Packet Mark berikan nama PM local . Dan berikan centang √ pada bagian passthrough Gambar 5.26 New Packet Mask 5. Ulangi kembali memilih IP  Firewall  + . Pada bagian Chain pilih forward dan di bagian Packet Mark pilih PM Local . Gambar 5.27 Mangle Rule , Packet Mask Universitas Sumatera Utara 6. Pada bagian Action pilih Action  mark connection . Dan berikan nama pada New Connection Mark “CM Local” . Gambar 5.28 Mangle Rule , New Connection Mask 6. Lalu pilih menu Queues lalu pilih + . Berikan nama total download , pada bagian Parent pilih local dan pada Packet Mark pilih PM Local Gambar 5.29 Queue 7. Lalu pilih kembali + . Berikan nama total upload . Pada bagian Parent pilih public dan di Packet Mark pilih PM Local . Dan di Queue Type pilih local up . 8. Universitas Sumatera Utara Gambar 5.30 Queue total upload 9. Lalu pilih kembali + untuk membuat anak bagian dari total download. Isikan Name : local down . Parent : total download Packet Mark : PM Local Queue Type : local down Max limit : 200 k Gambar 5.31 Queue local down Universitas Sumatera Utara 10. Lalu pilih kembali + untuk membuat anak bagian dari total upload . Isikan Name : local up Parent : total upload Packet Mark : PM local Queue Type : local up Max Limit : 128 k Gambar 5.32 Queue local up 11. Pilih Queue Type lalu pilih + . Isikan pada bagian Name : local down Kind : pcq Gambar 5.33 Queue Type Local Down Universitas Sumatera Utara 12. Lalu pilih kembali + , isikan pada bagian Name : local up Kind : pcq Gambar 5.34 Queue Type –local up- Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KESIMPULAN Setelah melalui proses – proses tahapan dalam pen-setting-an mikrotik dan pembatasan access internet client yang ada di LBB-TI Medan maka dapat kesimpulan sebagai berikut: 1. Mikrotik yang telah diimplementasikan telah mampu menghubungkan semua komputer client dengan baik . 2. Mikrotik dapat membatasi access internet client baik dari pembatasan ip address maupun dalam pembagian bandwidth .

6.2 SARAN

Adapun saran penulis tentang pembuatan tugas akhir ini adalah : 1. Langkah – langkah konfigurasi yang telah dilakukan dapat didokumentasikan atau di backup sehingga jika terjadi kesalahan dapat dibangun kembali . 2. Untuk memperoleh hasil yang baik diharap menggunakan komputer dengan spesifikasi yang lebih baik Universitas Sumatera Utara