Latar Belakang Masalah Analisis Fungsi dan Makna Partikel Bakari, Hodo, dan Kurai/Gurai pada Kalimat Bahasa Jepang dalam Majalah Wochi Kochi Edisi 30 dan 32.

8 BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Di dalam masyarakat, kata bahasa sering digunakan dalam berbagai konteks dengan berbagai macam makna. Bagi linguistik- ilmu yang khusus mempelajari bahasa- yang dimaksudkan dengan bahasa ialah sistem tanda bunyi yang disepakati untuk dipergunakan oleh para anggota kelompok masyarakat tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri Kushartanti, 2005: 3 Menurut Wardhaugh dalam Alwasilah 1985:2 bahwa bahasa adalah satu simbol vocal yang arbitrer yang dipakai dalam komunikasi manusia. Dapat dipahami bahwa bahasa salah satu element terpenting dalam kehidupan manusia. Menurut Sutedi 2008 : 2 bahwa bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada orang lain. Ketika kita menyampaikan ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada seseorang baik secara lisan maupun secara tertulis, orang tersebut bisa menangkap segala yang kita maksud, tiada lain karena ia memahami makna imi yang dituangkan melalui bahasa tersebut. Jadi fungsi bahasa merupakan media untuk menyampaikan dentatsu suatu makna kepada seseorang baik secara lisan maupun secara tertulis. Secara umum bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi antar anggota masyarakat. Bila fungsi umum itu diperinci, maka dapat dikatakan bahwa bahasa mempunyai fungsi untuk : Universitas Sumatera Utara 9 a. Tujuan praktis yaitu ; untuk mengadakan antarhubungan interaksi dalam pergaulan sehari-hari, b. Tujuan artistik yaitu ; manusia mengolah dan mengungkapkan bahasa itu dengan seindah-indahnya guna pemuasan rasa estetis manusia, c. Menjadi kunci mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain, dan d. Tujuan filologis yaitu mempelajari naskah-naskah tua untuk menyelidiki latar belakang sejarah manusia, sejarah kebudayaan dan adat istiadat, serta perkembangan bahasa itu sendiri. Perincian fungsi-fungsi bahasa sebagai telah disebut di atas merupakan fungsi yang umum dalam setiap bahasa. Namun, setiap bahasa dapat mengkhususkan fungsinya sesuai dengan kepentingan nasional dari suatu bangsa Ritonga, 2002:2 Sedangkan fungsi bahasa menurut Halliday 1992: 20 ialah cara orang menggunakan bahasa mereka, atau bahasa-bahasa mereka bila mereka berbahasa lebih dari satu. Disamping itu, bahasa memiliki beberapa sifat atau ciri lainnya, diantaranya adalah bahasa bersifat unik. Unik artinya mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki oleh yang lain. Lalu, kalau bahasa dikatakan unik, maka artinya, setiap bahasa mempunyai ciri khas sendiri yang tidak dimiliki oleh bahasa lainnya. Ciri khas ini bisa menyangkut sistem bunyi, sistem pembentukan kata, sistem pembentukan kalimat, atau sistem-sistem lainnya Chaer, 2007:51 Selain bersifat unik, yakni mempunyai sifat atau ciri masing-masing, bahasa juga bersifat dinamis. Hal ini dikarenakan keterikatan dan keterkaitan bahasa itu dengan manusia, sedangkan dalam kehidupannya di dalam masyarakat kegiatan Universitas Sumatera Utara 10 manusia itu tidak tetap dan selalu berubah, maka bahasa itu juga menjadi ikut berubah, menjadi tidak tetap, menjadi tidak statis. Karena itulah, bahasa itu disebut dinamis Chaer, 2007 : 53 Karena bahasa bersifat dinamis, maka pada era globalisasi saat ini, bahasa dapat mengalami perubahan seiring dengan kemajuan dan perkembangan zaman. Untuk dapat memperoleh pengetahuan dari dunia luar, terkadang manusia tidak cukup dengan hanya mempelajari satu bahasa saja. Mengingat betapa pentingnya bahasa itu, maka banyak orang yang berusaha mempelajari bahasa dari bangsa-bangsa lain atau yang sering disebut juga dengan bahasa asing terutama bahasa dari bangsa-bangsa maju dan mempunyai pengaruh dalam dunia internasional seperti bahasa Inggris, Jerman, Jepang dan lain-lain. Jepang adalah salah satu negara yang memiliki keunikan tersendiri dalam bahasanya. Daya tarik perekonomian Jepang juga telah mendorong banyak pelajar-pelajar asing untuk belajar bahasa Jepang. Keunikan lainnya yaitu dalam sisi gramatikalnya, bahasa Jepang banyak memiliki partikel joshi. Istilah joshi ditulis dengan dua buah kanji; pertama dibaca jo dapat dibaca juga tasukeru yang berarti bantu, membantu, atau menolong, sedangkan kedua yang dibaca shi memiliki makna yang sama dengan istilah kotoba yang berarti kata, perkataan, atau bahasa. Oleh karena itu, tidak sedikit orang yang menterjemahkan joshi dengan istilah kata bantu Sudjianto, 2007:1 Namun banyak yang beranggapan bahwa partikel joshi itu sulilt, alasannya adalah sebagai berikut Sudjianto, 2007 : 6 : 1. Dikarenakan jumlah partikel dalam bahasa Jepang banyak Universitas Sumatera Utara 11 2. Dikarenakan sebuah partikel memiliki fungsi dan cara pemakaian yang banyak 3. Dikarenakan partikel memiliki beberapa kelompok jenis. Ada kata yang termasuk pada satu kelompok partikel dan termasuk juga pada kelompok lain sehingga memiliki fungsi dan makna ganda. Hal ini mempersulit dalam mengartikan partikel tersebut 4. Dikarenakan ada beberapa partikel yang berbeda yang memiliki makna yang hampir sama sehingga sulit menentukan pemakaian partikel mana yang lebih tepat 5. Dikarenakan sering terjadi penghilangan partikel dalam suatu kalimat terutama dalam kalimat percakapan. Akibatnya sering timbul keraguan tentang pentingnya mempelajari partikel 6. Dikarenakan ada kata yang termasuk partikel dan termasuk juga pada kelas kata lain sehingga mempersulit dalam menentukan arti, fungsi, dan cara pemakaiannya. Kesulitan lain menyangkut partikel dikarenakan ada dua, tiga, atau empat partikel yang memiliki arti yang sama tetapi fungsi dan cara pemakaiannya berbeda. Sebagai contoh adalah partikel – ほ dan い い . Ketiga partikel ini memiliki makna yang sama tetapi fungsi ketiga partikel ini berbeda-beda yang mengakibatkan pemakaiannya dalam kalimat pun berbeda. Berdasarkan fungsinya, joshi dapat dibagi menjadi empat macam, diantaranya adalah kakujoshi 格助詞 , Setsuzokujoshi 接続助詞 , Fukujoshi 副 助 詞 , dan Shuujoshi 終 助 詞 . Terdapat beberapa alasan yang menjadikan Universitas Sumatera Utara 12 partikel sulit untuk dipelajari khususnya bagi orang-orang yang baru mempelajari bahasa Jepang. Mengingat banyak sekali partikel-partikel yang terdapat dalam bahasa Jepang, maka dalam hal ini akan dibahas secara khusus untuk jenis partikel Fukujoshi. Bunkachoo dalam Sudjianto 2007: 9 menyatakan bahwa partikel yang dapat menambah arti kata lain yang ada sebelumnya dan memiliki peran yang hampir sama dengan fukushi adverbia yaitu untuk menghubungkan kata-kata yang ada sebelumnya dengan kata-kata yang ada pada bagian berikutnya seperti ini disebut fukujoshi. Mengingat bahwa partikel dalam bahasa Jepang tidak dapat ditebak atau dicocok-cocokkan begitu saja dalam kalimat, maka penempatan partikel dengan benar sangat penting. Karena itu, dalam penelitian ini penulis merasa tertarik untuk membahas tentang fungsi dan makna partikel pada kalimat bahasa Jepang. Karena banyaknya jumlah partikel, maka dalam penelitian ini penulis hanya akan membahas mengenai salah satu jenis joshi yaitu fukujoshi yang spesifiknya ialah mengenai fungsi dan makna partikel – ほ dan い い pada kalimat bahasa Jepang, dalam skripsi yang berjudul Analisis Fungsi dan Makna Partikel Bakari, Hodo dan KuraiGurai Pada Kalimat Bahasa Jepang dalam Majalah Wochi Kochi Edisi 30 dan 32.

I.2 Perumusan Masalah