8
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Di dalam masyarakat, kata bahasa sering digunakan dalam berbagai konteks dengan berbagai macam makna. Bagi linguistik- ilmu yang khusus mempelajari
bahasa- yang dimaksudkan dengan bahasa ialah sistem tanda bunyi yang disepakati untuk dipergunakan oleh para anggota kelompok masyarakat tertentu
dalam bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri Kushartanti, 2005: 3
Menurut Wardhaugh dalam Alwasilah 1985:2 bahwa bahasa adalah satu simbol vocal yang arbitrer yang dipakai dalam komunikasi manusia.
Dapat dipahami bahwa bahasa salah satu element terpenting dalam kehidupan manusia. Menurut Sutedi 2008 : 2 bahwa bahasa digunakan sebagai
alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada orang lain. Ketika kita menyampaikan ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada
seseorang baik secara lisan maupun secara tertulis, orang tersebut bisa menangkap segala yang kita maksud, tiada lain karena ia memahami makna imi yang
dituangkan melalui bahasa tersebut. Jadi fungsi bahasa merupakan media untuk menyampaikan dentatsu suatu makna kepada seseorang baik secara lisan
maupun secara tertulis. Secara umum bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi antar anggota
masyarakat. Bila fungsi umum itu diperinci, maka dapat dikatakan bahwa bahasa mempunyai fungsi untuk :
Universitas Sumatera Utara
9
a. Tujuan praktis yaitu ; untuk mengadakan antarhubungan interaksi
dalam pergaulan sehari-hari, b.
Tujuan artistik yaitu ; manusia mengolah dan mengungkapkan bahasa itu dengan seindah-indahnya guna pemuasan rasa estetis manusia,
c. Menjadi kunci mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain, dan
d. Tujuan filologis yaitu mempelajari naskah-naskah tua untuk
menyelidiki latar belakang sejarah manusia, sejarah kebudayaan dan adat istiadat, serta perkembangan bahasa itu sendiri.
Perincian fungsi-fungsi bahasa sebagai telah disebut di atas merupakan fungsi yang umum dalam setiap bahasa. Namun, setiap bahasa dapat
mengkhususkan fungsinya sesuai dengan kepentingan nasional dari suatu bangsa Ritonga, 2002:2
Sedangkan fungsi bahasa menurut Halliday 1992: 20 ialah cara orang menggunakan bahasa mereka, atau bahasa-bahasa mereka bila mereka berbahasa
lebih dari satu. Disamping itu, bahasa memiliki beberapa sifat atau ciri lainnya, diantaranya
adalah bahasa bersifat unik. Unik artinya mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki oleh yang lain. Lalu, kalau bahasa dikatakan unik, maka artinya, setiap bahasa
mempunyai ciri khas sendiri yang tidak dimiliki oleh bahasa lainnya. Ciri khas ini bisa menyangkut sistem bunyi, sistem pembentukan kata, sistem pembentukan
kalimat, atau sistem-sistem lainnya Chaer, 2007:51 Selain bersifat unik, yakni mempunyai sifat atau ciri masing-masing, bahasa
juga bersifat dinamis. Hal ini dikarenakan keterikatan dan keterkaitan bahasa itu dengan manusia, sedangkan dalam kehidupannya di dalam masyarakat kegiatan
Universitas Sumatera Utara
10
manusia itu tidak tetap dan selalu berubah, maka bahasa itu juga menjadi ikut berubah, menjadi tidak tetap, menjadi tidak statis. Karena itulah, bahasa itu
disebut dinamis Chaer, 2007 : 53 Karena bahasa bersifat dinamis, maka pada era globalisasi saat ini, bahasa
dapat mengalami perubahan seiring dengan kemajuan dan perkembangan zaman. Untuk dapat memperoleh pengetahuan dari dunia luar, terkadang manusia tidak
cukup dengan hanya mempelajari satu bahasa saja. Mengingat betapa pentingnya bahasa itu, maka banyak orang yang berusaha
mempelajari bahasa dari bangsa-bangsa lain atau yang sering disebut juga dengan bahasa asing terutama bahasa dari bangsa-bangsa maju dan mempunyai pengaruh
dalam dunia internasional seperti bahasa Inggris, Jerman, Jepang dan lain-lain. Jepang adalah salah satu negara yang memiliki keunikan tersendiri dalam
bahasanya. Daya tarik perekonomian Jepang juga telah mendorong banyak pelajar-pelajar asing untuk belajar bahasa Jepang. Keunikan lainnya yaitu dalam
sisi gramatikalnya, bahasa Jepang banyak memiliki partikel joshi. Istilah joshi ditulis dengan dua buah kanji; pertama dibaca jo dapat dibaca
juga tasukeru yang berarti bantu, membantu, atau menolong, sedangkan kedua yang dibaca shi memiliki makna yang sama dengan istilah kotoba yang berarti
kata, perkataan, atau bahasa. Oleh karena itu, tidak sedikit orang yang
menterjemahkan joshi dengan istilah kata bantu Sudjianto, 2007:1
Namun banyak yang beranggapan bahwa partikel joshi itu sulilt, alasannya adalah sebagai berikut Sudjianto, 2007 : 6 :
1. Dikarenakan jumlah partikel dalam bahasa Jepang banyak
Universitas Sumatera Utara
11
2. Dikarenakan sebuah partikel memiliki fungsi dan cara pemakaian yang
banyak 3.
Dikarenakan partikel memiliki beberapa kelompok jenis. Ada kata yang termasuk pada satu kelompok partikel dan termasuk juga pada
kelompok lain sehingga memiliki fungsi dan makna ganda. Hal ini mempersulit dalam mengartikan partikel tersebut
4. Dikarenakan ada beberapa partikel yang berbeda yang memiliki makna
yang hampir sama sehingga sulit menentukan pemakaian partikel mana yang lebih tepat
5. Dikarenakan sering terjadi penghilangan partikel dalam suatu kalimat
terutama dalam kalimat percakapan. Akibatnya sering timbul keraguan tentang pentingnya mempelajari partikel
6. Dikarenakan ada kata yang termasuk partikel dan termasuk juga pada
kelas kata lain sehingga mempersulit dalam menentukan arti, fungsi, dan cara pemakaiannya.
Kesulitan lain menyangkut partikel dikarenakan ada dua, tiga, atau empat partikel yang memiliki arti yang sama tetapi fungsi dan cara pemakaiannya
berbeda. Sebagai contoh adalah partikel – ほ
dan い
い . Ketiga partikel ini memiliki makna yang sama tetapi fungsi ketiga partikel ini
berbeda-beda yang mengakibatkan pemakaiannya dalam kalimat pun berbeda. Berdasarkan fungsinya, joshi dapat dibagi menjadi empat macam,
diantaranya adalah kakujoshi 格助詞
, Setsuzokujoshi 接続助詞
, Fukujoshi 副
助 詞 , dan Shuujoshi
終 助 詞 . Terdapat beberapa alasan yang menjadikan
Universitas Sumatera Utara
12
partikel sulit untuk dipelajari khususnya bagi orang-orang yang baru mempelajari bahasa Jepang. Mengingat banyak sekali partikel-partikel yang terdapat dalam
bahasa Jepang, maka dalam hal ini akan dibahas secara khusus untuk jenis partikel Fukujoshi.
Bunkachoo dalam Sudjianto 2007: 9 menyatakan bahwa partikel yang dapat menambah arti kata lain yang ada sebelumnya dan memiliki peran yang
hampir sama dengan fukushi adverbia yaitu untuk menghubungkan kata-kata yang ada sebelumnya dengan kata-kata yang ada pada bagian berikutnya seperti
ini disebut fukujoshi. Mengingat bahwa partikel dalam bahasa Jepang tidak dapat ditebak atau
dicocok-cocokkan begitu saja dalam kalimat, maka penempatan partikel dengan benar sangat penting. Karena itu, dalam penelitian ini penulis merasa tertarik
untuk membahas tentang fungsi dan makna partikel pada kalimat bahasa Jepang. Karena banyaknya jumlah partikel, maka dalam penelitian ini penulis hanya
akan membahas mengenai salah satu jenis joshi yaitu fukujoshi yang spesifiknya ialah mengenai fungsi dan makna partikel –
ほ dan
い い
pada kalimat bahasa Jepang, dalam skripsi yang berjudul Analisis Fungsi dan Makna Partikel Bakari, Hodo dan KuraiGurai Pada Kalimat Bahasa Jepang
dalam Majalah Wochi Kochi Edisi 30 dan 32.
I.2 Perumusan Masalah