Kendala-Kendala yang Dihadapi dalam Pencapaian Target Pajak Parkir KESIMPULAN

4. Dasar Pengenaan Pajak adalah jumlah pembayaran atau yang seharusnya dibayar untuk pemakaian tempat parkir,dasar pengenaan pajak parkir didasarkan pada klasifikasi tempat parkir , daya tampung, dan frekuensi kendaraan bermotor.setiap kendaraan bermotor yang parkir pada tempat parkir diluar badan jalan akan dikenakan tarif parkir yang ditetapkan oleh pengelola. 5. Tarif Pajak Parkir ditetapkan paling tinggi 20 dan ditetapkan dengan peraturan kabupaten kota yang bersangkutan.Hal ini dimaksudkan untuk memberikan keleluasaan kepada pemerintah kabupaten kota untuk menetapkan tarif pajak yang dipandang sesuai dengan kondisi masing-masing daerah kabupaten kota.dengan demikian, setiap daerah kabupaten kota diberikan kewenangan untuk menetapkan besarnya tarif pajak yang mungkin berbeda dengan kota kabupaten lain, asalkan tidak melebihi 20.Untuk Kota Tebing Tinggi sendiri,tarif Pajak Parkir dikenakan sebesar 15.

C. Kendala-Kendala yang Dihadapi dalam Pencapaian Target Pajak Parkir

Kantor Dinas Pendapatan Kota Tebing Tinggi dalam hail ini adalah seksi pajak daerah dalam melaksanakan tugasnya sering mengalami berbagai kendala maupun hambatan.Adapun kendala dan hambatan yang terjadi adalah: - Rendahnya kesadaran masyarakat untuk membayar pajak, hal ini mungkin dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat khususnya Wajib Pajak akan pentingnya pajak dalam pembangunan. Padahal jika pajak telah dikutip Universitas Sumatera Utara dengan benar dan maksimal maka pembangunan Kota Tebing Tinggi akan lebih cepat. - Ada pengusaha parkir yang enggan memberikan data sebenarnya dengan berbagai alasan. Hal ini timbul disebabnya adanya rasa kurang percaya pengusaha parkir terhadap petugas.Dengan kata lain mereka takut petugas akan menarik pajak tidak sesuai dengan ketentuan atau lebih dari pajak yang terutang sebenarnya. - Keengganan Wajib Pajak membayar langsung ke Kas Daerah maupun Kantor Dinas Pendapatan Daerah, sehingga petugas harus mendatangi Wajib Pajak Langsung dan mengutip Pajak Parkir tersebut. Ini merupakan hal yang paling sering terjadi. Hal ini dikarenakan Wajib Pajak yang terlalu sibuk atau disebabkan karena Wajib pajak memandang sebelah mata akan pentingnya membayar pajak. - Sikap beberapa pengusaha parkir yang kurang bersahabat dengan tidak berada ditempat waktu petugas datang untuk mengutip. Terjadi disebabkan Wajib pajak itu sendiri ingin menghindari petugas pajak. Malah terkadang mereka sengaja menyangkal bahwa mereka bukan pemilik usaha tersebut. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Sebagai hasil akhir dari keseluruhan PKLM yang dilaksanakan di Dinas Pandapatan Tebing Tinggi dapatlah dianbil kesimpulan : 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pajak parkir : - Tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya membayar pajak - Banyaknya atau sedikitnya tempat pelataran parkir atau penitipan kendaraan untuk pelayanan parkir - Pendekatan secara personal terhadap penyelenggara parkir - Sosialisasi yang dilakukan oleh petugas Dinas Pendapatan 2. Upaya-upaya yang dilakukan Dinas Pendapatan untuk meningkatkan penerimaan Pajak Parkir - Memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang peranan Pajak Daerah dalam pembangunan daerah - Meningkatkan penerimaan pajak melalui intensifikasi dan ekstensifikasi - Melakukan pengawasan terhadap jalannya usaha perparkiran dan pengawasan terhadap penerimaan pajak parkir. Universitas Sumatera Utara

B. Saran